Anda di halaman 1dari 13

GRUP

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Aljabar

Dosen Pembimbing : Suwarno, M.Pd.

Oleh Kelompok 3 :

Muhammad Faris Al Hakim 201101070018

Devi Nadhifatul Jannah 202101070007

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH.ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

PEMBAHASAN ..............................................................................................................

A. Definisi Grup.........................................................................................................
B. Definisi Grup Abelian...........................................................................................
C. Sifat Dasar atau Sederhana Grup (Basic Properties of Gruops)............................
D. Tabel Cayley.........................................................................................................
PEMBAHASAN

A. Definisi Grup
Sebuah grup adalah sepuah pasangan terurut (G,*), dengan G adalah sebuah
himpunan tak kosong, dan * adalah sebuah operasi biner pada G yang memenuhi
sifat-sifat berikut:
1. Asosiatif.
Operasi tersebut bersifat asosiatif yaitu (a*b)*c = a*(b*c), untuk semua a,b,c ∈ G.
2. Identitas
Terdapat suatu elemen e (disebut identitas) di G, sehingga a*e = e*a = a, untuk
semua a ∈ G.
3. Invers
Untuk setiap elemen a di G, terdapat suatu elemen b di G (disebut invers)
sehingga a*b = b*a = e.

Definisi 3.1.

Misalkan G suatu himpunan tak kosong, maka G bersama-sama operasi °


adalah G, ditulis (G,° ¿ jika memenuhi aksioma-aksioma berikut :

g1. Operasi ° merupakan operasi biner di G

∀ a,b ∈ G, a ° b ∈ G

g2. Operasi ° bersifat asosiatif

∀ a , b ∈G berlaku (a , b ¿ ° c=a °(b ° c)

g3. Mempunyai elemen identitas

∃ e ∈G sedemikian hingga ∀ a ∈G , berlaku a ° e=e ° a=a

g4. Setiap elemen G mempunyai invers

∀ a ∈G , ∃a -1 ∈G , sedemikian himgga a ° a-1 = a -1 ° a=e , a-1 adalah invers dari


elemen a.
Contoh :

Diketahui himpunan bilangan bulat Z = {…, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …} terhadap


operasi penjumlahan. Tentukan apakah Z dengan operasi penjumlahan merupakan
grup?

Jawab :
Agar (Z, +) suatu grup harus memenuhi 5 sifat yaitu:
1) Z ≠ ∅
Karena ada x ∈ Z maka Z ≠ ∅
Sehingga terbukti bahwa Z ≠ ∅

2) Tertutup terhadap operasi “+”


Ambil x, y ∈ Z
Akan ditunjukkan x + y ∈ Z
Karena x ∈ Z dan y ∈ Z maka x + y ∈ Z
Sehingga terbukti bahwa Z tertutup terhadap operasi “+”

3) Operasi “+” bersifat asosiatif


Ambil x, y, z ∈ Z
Akan ditunjukkan : (x + y) + z = x + (y + z)
Perhatikan
(x + y) + z = x + y + z …( * )
x + (y + z) = x + y + z …( ** )
Dari ( * ) dan ( ** ) diperoleh bahwa (x + y) + z = x + (y + z)

4) Ada elemen identitas e ∈ Z sehingga ∀ x ∈ Z berlaku e * x = x * e ; ∀ x ∈ Z.


Ambil x ∈ Z. Pilih e = 0 ∈ Z. Akan ditunjukkan x + 0 = 0 + x
Perhatikan
x+0=x …( * )
0+x=x …( ** )
Dari ( * ) dan ( ** ) diperoleh bahwa x + 0 = 0 + x = x
Sehingga terbukti bahwa ada elemen 0 atau identitats dari Z terhadap operasi
penjumlahan sehingga berlaku x + 0 = 0 + x = x

5) Untuk setiap x ∈ Z ada x-1 ∈ Z sehingga berlaku x + x-1 = x-1 + x = e = 0


Ambil a ∈ Z. Pilih –a ∈ Z
Akan ditunjukkan a + (-a) = (-a) + a = e = 0
Perhatikan
a + (-a) = 0 …( * )
(-a) + a = 0 …( ** )
Dari ( * ) dan ( ** ) diperoleh bahwa a + (-a) = (-a)+ a = 0
Dengan demikian terbukti bahwa ada –a ∈ Z adalah invers dari Z sehingga
berlaku a + (-a) = (-a)+ a = e = 0

Jadi, terbukti bahwa dari langkah 1) sampai 5) diperoleh bahwa terbukti


(Z, +) suatu grup.

B. Definisi Grup Abelian


Grup (G,*) disebut juga dengan grup abelian (komutatif) jika a*b = b*a untuk
semua a,b ∈ G. Jika G grup yang mempunyai tiga elemen, maka G pasti abelian.

Definisi 3.2.
Jika (G ,° ¿ suatu grup yang memenuhi sifat komutatif, maka (G ,° ¿ disenut
grup komutatif atau grup abelian.

Contoh :

Diketahui himpunan bilangan bulat Z = {…, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …} terhadap


operasi penjumlahan. Tentukan apakah Z dengan operasi penjumlahan merupakan
grup abelian?
Jawab :

1) Z ≠ ∅
Karena ada x ∈ Z maka Z ≠ ∅
Sehingga terbukti bahwa Z ≠ ∅

2) Tertutup terhadap operasi “+”


Ambil x, y ∈ Z
Akan ditunjukkan x + y ∈ Z
Karena x ∈ Z dan y ∈ Z maka x + y ∈ Z
Sehingga terbukti bahwa Z tertutup terhadap operasi “+”

3) Operasi “+” bersifat komutatif


Ambil x, y ∈ Z
Akan ditunjukkan x + y = y + x
Perhatikan :
x+y=x+y …(*)
y+x=y+x … ( ** )
Dari ( * ) dan ( ** ) diperoleh bahwa x + y = y + x
Sehingga terbukti bahwa (Z, +) memenuhi sifat komutatif

4) Ada elemen identitas e ∈ Z sehingga ∀ x ∈ Z berlaku e * x = x * e ; ∀ x ∈ Z.


Ambil x ∈ Z. Pilih e = 0 ∈ Z. Akan ditunjukkan x + 0 = 0 + x
Perhatikan
x+0=x …( * )
0+x=x …( ** )
Dari ( * ) dan ( ** ) diperoleh bahwa x + 0 = 0 + x = x
Sehingga terbukti bahwa ada elemen 0 atau identitats dari Z terhadap operasi
penjumlahan sehingga berlaku x + 0 = 0 + x = x

5) Untuk setiap x ∈ Z ada x-1 ∈ Z sehingga berlaku x + x-1 = x-1 + x = e = 0


Ambil a ∈ Z. Pilih –a ∈ Z
Akan ditunjukkan a + (-a) = (-a) + a = e = 0
Perhatikan
a + (-a) = 0 …( * )
(-a) + a = 0 …( ** )
Dari ( * ) dan ( ** ) diperoleh bahwa a + (-a) = (-a)+ a = 0
Dengan demikian terbukti bahwa ada –a ∈ Z adalah invers dari Z sehingga
berlaku a + (-a) = (-a)+ a = e = 0

Jadi, terbukti bahwa dari langkah 1) sampai 5) diperoleh bahwa terbukti


(Z, +) suatu grup abelian.

C. Sifat Dasar Grup


1. Unsur identitas pada suatu grup bersifat tunggal.
Untuk membuktikan bahwa unsur identitas grup tunggal, kita dapat
menunjukkan bahwa jika dua objek memenuhi sifat identitas maka dua objek
tersebut haruslah sama.
Misalkan G grup, dan e1, e2 ∈ G merupakan unsur identitas pada G.
Akan ditunjukkan e1 = e2. Karena e1 dan e2 unsur identitas, maka untuk
sebarang a ∈ G berlaku:
e1a = a …(1)
ae2 = a …(2)

Dengan mengganti a pada persamaan (1) dan (2) secara berturut-


berturut dengan e2 dan e1 diperoleh
e1e2 = e2 …(3)
e1e2 = e1 …(4)

Berdasarkan persamaan (3) dan (4), diperoleh e1 = e2. Jadi terbukti


bahwa unsur identitas pada grup bersifat tunggal.

2. Invers anggota pada suatu grup bersifat tunggal.


Ide yang digunakan dalam membuktikan teorema ini serupa dengan ide
pada teorema sebelumnya. Tinjau sebuah anggota dari grup, misalnya x.
Untuk membuktikan bahwa invers dari x bersifat tunggal, kita dapat
menunjukkan bahwa jika dua objek merupakan invers dari x maka dua objek
tersebut haruslah sama.
Misalkan G grup, dengan unsur identitas e. Ambil sebarang a ∈ G,
dengan b, c ∈ G merupakan invers dari a. Akan ditunjukkan b = c. Karena
b dan c invers dari a, maka berlaku:
ba = e …(1)
ac = e …(2)

Perhatikan bahwa

b = be [e unsur identitas]

b = b(ac) [berdasarkan (2)]

b = (ba)c [sifat aosiatif]

b = ec [berdasarkan (1)]

b=c [e unsur identitas]

Diperoleh b = c. Jadi, terbukti bahwa invers anggota pada suatu grup


bersifat tunggal.

3. Misalkan G grup. Untuk setiap a ∈ G berlaku (a-1)-1 = a.


Misalkan G grup. Ambil sebarang a ∈ G. Akan dibuktikan (a-1)-1 = a.
Berdasarkan definisi invers suatu anggota, diperoleh a -1a = e dan a-1(a-1)-1
= e. Dari kedua persamaan ini, diperoleh
a-1a = a-1(a-1)-1
a(a-1a) = a(a-1(a-1)-1)
(aa-1)a = (aa-1)(a-1)-1 [sifat asosiatif]
ea = e(a-1)-1 [a-1 invers dari a]
a = (a-1)-1 [e unsur identitas]

Jadi, terbukti bahwa (a-1)-1 = a.


4. Misalkan G grup. Untuk setiap a,b ∈ G berlaku (ab)-1 = b-1a-1.
Isi teorema ini menyatakan bahwa invers dari ab adalah b -1a-1.
Sehingga, kita perlu menunjukkan bahwa keduanya memenuhi syarat invers
suatu anggota, yaitu (ab)(b-1a-1) = e dan (b-1a-1)(ab) = e.
Misalkan G grup. Ambil sebarang a,b∈G. Akan dibuktikan (ab)-1 =
b-1a-1. Untuk membuktikan hal ini, cukup menunjukkan bahwa (ab)(b -1a-1) = e
dan (b-1a-1)(ab) = e. Perhatikan bahwa

(ab)(b-1a-1) = ((ab)b-1)a-1 [sifat asosiatif]

= (a(bb-1))a-1 [sifat asosiatif]

= (ae)a-1 [b-1 invers dari b]

= aa-1 [e unsur identitas]

=e [a-1 invers dari a]

Di lain pihak

(b-1a-1)(ab) = b-1(a-1(ab)) [sifat asosiatif]

= b-1((a-1a)b) [sifat asosiatif]

= b-1(eb) [a-1 invers dari a]

= b-1b [e unsur dari identitas]

=e [b-1 invers dari b]

Berdasarkan definisi invers suatu anggota, diperoleh (ab)-1 = b-1a-1.


Jadi, terbukti bahwa (ab)-1 = b-1a-1.

5. Misalkan G grup dan a, b, c sebarang anggota dari G.


a) Jika ab = ac maka b = c.
b) Jika ba = ca maka b = c.
Misalkan G grup. Ambil sebarang a, b, c ∈ G
a) Diketahui ab = ac. Akan dibuktikan b = c. Perhatikan bahwa
ab = ac
a-1(ab) = a-1(ac)
(a-1a)b = (a-1a)c [sifat asosiatif]
eb = ec [a-1 invers dari a]
b = c [e unsur identitas]

Jadi terbukti untuk bagian a).

b) Diketahui ba = ca. Akan dibuktikan b = c. Perhatikan bahwa


ba = ca
(ba)a-1 = (ca)a-1
b(aa-1) = c(aa-1) [sifat asosiatif]
be = ce [a-1 invers dari a]
b = c [e unsur identitas]

Jadi terbukti untuk bagian b).

Teorema terakhir ini disebut sebagai hukum pembatalan (Cancellation


Law). Dalam bahasa yang lebih sederhana, jika ab = ac maka unsur a yang ada
pada sebelah kiri setiap ruas dapat dicoret. Secara berturut-turut, bagian a dan
b dari teorema ini disebut hukum pembatalan kiri dan kanan.

D. Tabel Cayley
Tabel cayley merupakan tabel yang dapat digunakan untuk melihat berlakunya
aksioma grup dengan mengoperasikan setiap elemennya dan mendaftarnya dalam
suatu tabel. Tabel cayley ini dapat digunakan untuk himpunan yang berhingga.

Dalam penyusunan tabel cayley selalu memperhatikan hal-hal berikut:


1. Elemen identitas ditulis pertama kali.
2. Urutan penulisan elemen-elemen yang disusun mendatar sama dengan urutan
elemen-elemen yang disusun menurun.
3. Elemen pertama dalam mengoperasikan diambil dari elemen-elemen yang
disusun menurun dan elemen keduanya diambil dari elemen-elemen yang
disusun mendatar.
4. Tabel selalu berbentuk bujur sangkar dengan setiap baris maupun kolom
memuat semua elemen dari grup tersebut.

Hal-hal yang dapat diperhatikan dari tabel cayley:

1. Dalam tabel cayley, elemen identitas dapat dilihat dari baris atau kolom dari
hasil operasi yang urutan elemen-elemennya sama dengan urutan pada baris
pertama atau kolom pertama.
2. Invers setiap elemen dilihat dari hasil operasi yang sama dengan elemen
identitas.
3. Sifat komutatif ditunjukkan dari tabel simetris terhadap diagonal utama.

Contoh:

Misalkan K = {a, b, c, d} dan operasi biner * pada K didefinisakan menurut tabel


dibawah ini.

* a b c d
a b d a c
b d c b a
c a b c d
d c a d b

a. Apakah (K, *) merupakan suatu grup?


b. Apakah (K, *) merupakan suatu grup abelian?

Jawab:

a. Dari tabel cayley tersebut diperoleh bahwa


i. ∀a, b ∈ K berlaku a * b ∈ K sehingga dapat dikatakan bahwa operasi *
pada K bersifat tertutup.
ii. Ambil a, b, c ∈ K. Akan ditunjukkan: (a * b) * c = a * (b * c)
Perhatikan
(a * b) * c = d * c = d ……( * )
a * (b * c) = a * b = d ……( ** )
Dari ( * ) dan ( ** ) diperoleh bahwa (a * b) * c = a * (b * c)
Dengan demikian operasi * pada K bersifat asosiatif.
iii. Dari tabel cayley diperoleh bahwa dari baris atau kolom hasil operasi yang
urutan elemen-elemennya sama dengan urutan pada baris pertama atau kolom
pertama yaitu c.
Sehingga elemen identitas K terhadap operasi * pada K adlaah c.
iv. Dari tabel cayley invers setiap elemen dilihat dari hasil operasi yang sama
dengan elemen identitas. Sehingga diperoleh invers setiap elemen yaitu:
a-1 = d
b-1 = b
c-1 = c
d-1 = a

b. Dari tabel cayley terlihat bahwa tabel simetris terhadap diagonal utama maka operasi
biner pada K bersifat komutatif dan dari poin a diperoleh bahwa (K, *) suatu grup.
Karena (K, *) suatu grup dan operasi biner pada K bersifat komutatif maka (K, *)
grup abelian.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai