Anda di halaman 1dari 19

Grup

Makalah Ini Disusun dalam Rangka Tugas Kelompok 3 semester V


Matematika 2 pada Mata Kuliah Struktur Aljabar Grup

Dosen Pengampu:
Lidia Astuti Br. Sembiring S.Si, M.Pd

Di susun oleh :

1. Arya Impun Diapari Lubis (0703172049)


2. Husnul Fadhillah (0703172048)
3. Ramadiani Br Rambe (0703172047)
4. Sarifah Anjeli (0703173106)

PRODI MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

‫ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ اﻟﻠ ِﮫ اﻟﺮﱠ ﺣْ ﻤَﻦِ اﻟﺮﱠ ﺣِ ﯿْﻢ‬

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah Swt, Rabb semesta
alam. Tidak ada daya dan upaya selain dari-Nya. Semoga kita selalu dilimpahkan
rahmat dan karunia-Nya dalam mengarungi kehidupan ini.
Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta
keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir zaman di
manapun mereka berada. Alhamdulillah dengan izin dan kehendak dari-Nyalah,
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami beri judul “ Grup ”.
Dalam makalah ini dijelaskan apa yang di maksud dengan grup serta contoh yang
terdapat dalam makalah kami ini dan sebagainya.
Dengan penjelasan dalam makalah ini diharapkan kepada para pembaca lebih
memahaminya. Demi kemajuan dan kesempurnaan makalah kami ini, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Medan, Oktober 2019

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. .................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Grup. ....................................................................... 2
B. Teorema Dalam Grup................................................................ 3
C. Order Grup. ............................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan. .............................................................................. 14
B. Saran.......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA. ......................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Grup merupakan salah satu struktur aljabar dengan satu himpunan yang dilengkapi
satu operasi biner yang memenuhi aksioma asosiatif, terdapat elemen identitas dan
setiap elemennya memiliki invers terhadap operasi biner tersebut. Jika berlaku sifat
komutatif pada suatu grup, maka grup tersebut dinamakan grup Abel (grup komutatif).
Berdasarkan banyaknya elemen di dalamnya.
Sepeti yang telah kita ketahui bahwa suatu himpunan dapat dikatakan grup jika
himpunan itu memiliki anggota atau tidak kosong dan memenuhi ciri-ciri grup itu
sendiri. Grup yang memiliki anggota berhingga merupakan grup terbatas atau finite
grup, sedangkan grup yang anggotanya tidak terbatas disebut infinite grup. Grup yang
anggotanya terbatas inilah yang akan dibahas dalam materi ini.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan grup?
2. Bagaimana teorema-teorema dalam grup?
3. Apa yang dimaksud dengan order grup ?

B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan grup
2. Untuk mengetahui teorema-teorema dalam grup
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan order grup

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Grup
G suatu himpunan tak hampa, * merupakan suatu operasi maka ( G, *) dikatakan
grup jika dan hanya jika memenuhi sifat – sifat berikut :
1. ∗ ∈ ,∀ , ∈
2. ∗ ( ∗ ) = ( ∗ ) ∗ ,∀ , ∈
3. ∃ ∈ ∋ ∗ = ∗ ,∀ ∈
4. ∀ ∈ ,∃ ∈ ∋ ∗ = ∗ =
Keempat sifat tersebut dinamakan aksioma-aksioma grup.
Sifat pertama disebut sifat tertutup operasi * pada elemen-elemen G,
sifat kedua disebut sifat assosiatif operasi * pada elemen-elemen G,
sifat ketiga disebut adanya elemen netral/identitas di G, dan
sifat keempat disebut adanya elemen Invers di G.

Defenisi 1 :
Suatu grup ( G, *) disebut abelian atau komutatif jika dan hanya jika berlaku
∗ = ∗ ,∀ , ∈
Contoh :
G : himpunan semua bilangan bulat, didefinisikan operasi * sebagai operasi
penjumlahan biasa, atau ∗ = + ,∀ , ∈ . buktikan ( G,*) merupakan
grup komutatif!
Jawab :
≠ ∅ ( Dari deffenisi G bilangan bulat )
Aksioma 1:
Ambil sembarang a,b ∈ G
∗ = + ∈ ( sifat tertutup dipenuhi)
Aksioma 2:
Ambil sembarang a,b,c ∈ G

2
∗( ∗ )= +( + )
= + + ( sifat asosiatif penjumlahan pada bilangan bulat )
=( + )+
= ( ∗ ) ∗ (defenisi operasi *)
Terbukti sifat asosiatif terpenuhi
Aksioma 3:
Akan ditunjukan ∃ ∈ ∋ ∀ ∈ berlaku ∗ = ∗ = pilih e = 0 ∈ G
maka ∗ = +0= dan ∗ =0+ = sehingga dipenuhi ∗ = ∗
= berarti ∃ =0∋∀ ∈ berlaku ∗ = ∗ = artinya e = 0 elemen
identitas
Aksioma 4:
Akan ditunjukan ∀ ∈ ,∃ ∈ ∋ ∗ = ∗ = ambil sembarang
a ∈ G, pilih =− ∈ sehingga ∗ = + (− ) = 0 = ∗ =
− + =0= berarti ∀ ∈ ,∃ =− ∈ ∋ ∗ = ∗ =
dengan dipenuhi keempat sifat yang merupakan aksioma grup maka terbuktilah
bahwa (G,*) merupakan grup.
Sifat komutatif, ambil sembarang =2 = 1 akan ditunjukan bahwa
+ = +
2+1=1+2
3=3
Karena memenuhi kelima syarat maka (G,*) merupakan grup komutatif ( grup
abelian )
Ternyata (G,*) merupakan grup komutatif ∗ = ∗

B. Teorema dalam Grup


Teorema 1
Jika ( G, * ) suatu grup, maka Ɐ a,b,c G berlaku :
a. Jika a * b = a * c maka b = c
b. Jika b * a = c * a maka b = c
Teorema di atas dinamakan juga hukum pengkanselan atau pembatalan.

3
Bukti a :
Karena di atas ( G, * ) grup dan a G maka a mempunyai invers, sebut inversnya .
Dengan mengoperasikan dari kiri pada a * b = a * c di peroleh *a*b=
a*c
( * a )* b = ( a) * c (sifat Asosiatif )
e*b=e*c
b = c (terbukti )
Bukti b dapat di lakukan seperti pembuktian pada bagian a dengan mengoperasikan
dari kanan.

Teorema 2 :
Elemen Identitas pada sembarang grup ( G, * ) adalah tunggal.
Bukti :
Andaikan terdapat dua elemen identitas pada G yaitu e dan f
e = elemen identitas berarti e * f = f (1)
f = elemen identitas berarti e * f = e (2)
Dari (1) dan (2) di peroleh e = e * f = f atau e =f
Dengan demikian terbukti bahwa elemen identitas tunggal.

Teorema 3 :
Elemen invers pada sembarang grup ( G, * ) adalah tunggal.
Bukti :
Misalkan x. Untuk membuktikan bahwa invers dari x bersifat tunggalm dapat di
tunjukkan bahwa jika dua objek merupakan invers dari x maka dua objek tersebut
haruslah sama.
Misalkan G grup. Dengan unsur identitas e. Ambil sembarang a G. Dengan b, c G
merupakan invers dari a. Maka berlaku :
ba = e (1)
ac = e (2)
perhatikan bahwa :

4
b = be (e unsur identitas)
= b (ac) (berdasarkan 1)
= (ba) c (sifat asosiatif)
= ec (berdasarkan (1)
=e (e unsur identitas)
Diperoleh b = c. Jadi, terbukti bahwa invers anggota pada suatu grup bersifat tunggal.

Teorema 4 :
Jika (G,*) suatu grup, maka ∀ a ∈ G berlaku (a 1 )1  a .
Bukti:
Ambil sembarang a ∈ G karena G grup maka a 1 ∈ G, selanjutnya karena a 1 ∈ G
maka a 1 memiliki invers, sebut (a 1 ) 1 . Dari definisi invers kita peroleh

a 1 * (a 1 ) 1  e dan a 1 * a  e Dari kedua samaan tersebut di atas kita peroleh

kesamaan baru yaitu a 1 * (a 1 ) 1  a 1 * a dengan mengoperasikan a dari kiri pada


kesamaan di atas diperoleh:
a * a 1 * ( a 1 ) 1  a * a  1 * a
( a * a 1 ) * ( a 1 ) 1  ( a * a 1 ) * a (sifat assosiatif)
( a 1 ) 1  a (terbukti)

Teorema 5 :
Jika (G,*) suatu grup, maka ∀ a, b ∈ G berlaku (a * b) 1  b 1 a 1 .
Bukti
Misalkan G grup. Ambil sebarang a,b . Akan dibuktikan ( ) = . Untuk
membuktikan hal ini, kita cukup menunjukkan bahwa ( )( )=
( )( )=
Perhatikan bahwa
( )( ) = (( ) ) ( sifat asosiatif )
= ( ) ( sifat asosiatif )

5
=( ) ( b-1 invers dari b )
= ( e unsur identitas )
= ( a-1 invers dari a )
Di lain pihak
( )( )= ( ( )) ( sifat asosiatif )
= (( ) ) ( sifat asosiatif )
= ( ) ( a-1 invers dari a )
= ( e unsur identitas )
= ( b-1 invers dari b )
Berdasarkan definisi invers suatu anggota, diperoleh ( ) = , jadi terbukti
bahwa ( ) = .

Teorema 6 :
Jika (G,*) suatu grup, maka ∀ a, b ∈ G berlaku:
a. Persamaan a * x  b mempunyai jawaban tunggal
b. Persamaan y * a  b mempunyai jawaban tunggal
Bukti:
Untuk bukti bagian di atas perlu ditunjukkan 2 hal yaitu:
1. Persamaan tersebut memiliki jawaban
2. Persamaan tersebut memiliki jawaban tunggal
Bagian 1:
Persamaan a * x  b dioperasikan dari kiri dengan a 1 (invers) maka diperoeh:
a 1 * a * x  a 1 * b
( a 1 * a ) * x  a 1 * b (sifat assosiatif)
x  a 1 * b (terbukti)
Bagian 2:
Andaikan persamaan tersebut memiliki dua jawaban yaitu x1 dan x2 maka:

6
a * x1  b dan a * x2  b sehingga diperoleh a * x1  a * x2 . Dari persamaan

a * x1  a * x2 dengan mengoperasikan a 1 dari kiri diperoleh x1  x2 (terbukti).


Dengan cara yang hampir sama untuk bukti b.

C. Order Grup
Definisi order dari grup
Jumlah anggota dari suatu grup disebut dengan order. Order dari grup G dinotasikan
dengan |G|. Seperti halnya grup Z dari bilangan bulat terhadap operasi penjumlahan
mempunyai order yang tidak terbatas. Sehingga disebut infinite grup. Sedangkan grup
U(10) = {1, 3, 7, 9} terhadap operasi perkalian modulo 10 mempunyai order 4.
Sehingga disebut finite grup.
Definisi order dari anggota grup
Order dari anggota g sebuah grup G merupakan bilangan bulat terkecil positif n
dengan gn = e (untuk grup terhadap operasi perkalian).
Untuk grup terhadap operasi penjumlahan dinyatakan dengan ng = 0. Jika tidak
memenuhi definisi di atas, maka disebut dengan infinite order. Order dari anggota g
sebuah grup G dinotasikan dengan |g|. Order dari anggota g sebuah grup G dapat dicari
dengan hanya menghitung urutan dari g1, g2, g3 g4,…………, sampai perhitungannya
menghasilkan identitas, yaitu 1 (untuk grup terhadap operasi perkalian). Sedangkan
untuk grup terhadap operasi penjumlahan order dari anggota sebuah grup G dapat dicari
dengan menghitung 1.g, 2.g, 3.g, 4.g,……….., sampai perhitungannya menghasilkan
identitas, yaitu 0. Jika perhitungannya dilanjutkan tetapi tidak menghasilkan identitas,
maka g merupakan infinite order.

Contoh :
Diberikan U(15) = {1, 2, 4, 7, 8, 11, 13, 14} terhadap operasi perkalian modulo 15.
Jawab :
a. Grup ini mempunyai order grup 8.
b. Order masing-masing anggota grup dicari dengan menghitung gn = e.

7
 Order dari 1 : 11 = 1, 12 = 1, …….. Jika diteruskan hasilnya berulang 1.
Jadi order dari 1 adalah 1, atau dinotasikan dengan |1| = 1.
 Order dari 2 : 21 = 2, 22 = 4, 23 = 8, 24 = 1 Jadi, order dari 2 adalah
2, 4, 8 dan 1, atau dinotasikan dengan |2| = 4.
 Order dari 4 : 41 = 4, 42 = 1 Jadi, order dari 4 adalah 4 dan 1, atau
dinotasikan dengan |4| = 2
 Dengan perhitungan yang sama akan didapat : |7| = 4, |8| = 4, |11| = 2, |13|
= 4, |14| = 2

Contoh :
Diberikan Z10 terhadap operasi penjumlahan modulo Z10 = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9}
Jawab :
a. Grup ini mempunyai order grup 10
b. Order masing-masing anggota grup dicari dengan menghitung ng = 0

 Order dari 0 : 1.0 = 0, 2.0 = 0 (2.0 artinya 0+0) Jadi, order dari 0 adalah 0,
atau dinotasikan dengan dengan |0| = 1
 Order dari 1 : 1.1 = 1, 2.1 = 2, 3.1 = 3, 4.1 = 4, 5.1 = 5, 6. 1 = 6, 7.1 = 7, 8.1
= 8, 9.1 = 9, 10.1 = 0 Jadi, order dari 1 adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 0
atau dinotasikan dengan |1| = 10
 Order dari 2 : 1.2 = 2, 2.2 = 4, 3.2 = 6, 4.2 = 8, 5.2 = 0 Jadi, order dari 2
adalah 2, 4, 6, 8 dan 0 atau dinotasikan dengan |2| = 5
 Order dari 3 : 1.3 = 3, 2.3 = 6, 3.3 = 9, 4.3 = 2, 5.3 = 5, 6.3 = 8, 7.3 = 1, 8.3
= 4, 9.3 = 7, 10.3 = 0 Jadi, order dari 3 adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, atau
dinotasikan dengan |3| = 10
 Dengan cara yang sama akan didapat |4| = 5, |5| = 2, |6| = 5, |7| = 10, |8| = 5,
|9| =10

8
Definisi 2
Zn didefinisikan sebagai himpunan bilangan bulat modulo n dengan operasi
penjumlahan modulo n yaitu Zn = { 0,1,2,3,…,n-1 } atau < Zn,+n> merupakan grup.

Contoh
Z5 = { 0,1,2,3,4 }
Z5 dengan operasi penjumlahan modulo 5 merupakan grup komutatif ?
Jawab :
Z5 ≠ ∅ ( Dari definisi )
Karena anggota dari Z5 berhingga, maka operasi dapat dilihat pada table cayley berikut
ini :

* 0 1 2 3 4
0 0 1 2 3 4
1 1 2 3 4 0
2 2 3 4 0 1
3 3 4 0 1 2
4 4 0 1 2 3

Dengan melihat table diatas, diperoleh :


1. Aksioma pertama ( sifat tertutup ) dipenuhi karena semua hasil operasi ada pada
himpunan Z5
2. Aksioma kedua ( sifat asosiatif ) pada penjumlahan modulo 5 dipenuhi pada
bilangan bulat, karenanya pada Z5 juga dipenuhi
3. Aksioma ketiga ( unsur identitas ) dipenuhi :
∃0 ∈ Sebagai unsur identitas karena ∀ ∈ dipenuhi ∗0 =0∗ =
4. Aksioma keempat ( unsur invers ) dipenuhi yaitu :
0 nversnya 0 ; 1 inversnya 4 ; dan 2 inversnya 3

9
5. Sifat komutatif dipenuhi, hal ini dapat dilihat dari unsur- unsrunya yang
simetris terhadap diagonal utamanya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Z5 terhadap operasi penjumlahan bilangan
modulo 5 membentuk grup komutatif. Selanjutnya karena banyaknya anggota ada 5
maka ordernya 5 dan merupakan grup finit.

10
Soal :

Q : himpunan bilangan rasional, didefinisikan operasi * sebagai berikut :


∗ = + − ,∀ , ∈ .
Apakah 〈 ,∗〉 merupakan grup komutatif ?

Penyelesaian :

≠ ∅ ( dari definisi Q bilangan rasional )

Aksioma 1 :
Ambil sembarang a,b ∈ Q
∗ = + − ∈ ( sifat tertutup terpenuhi )

Aksioma 2 :
Ambil sembarang a,b,c ∈ Q
( ∗ )∗ = ∗( ∗ )
( + − )∗ = ∗( + − )
+ − + −( + − )( ) = + + − − ( + − )
+ + − − − + = + + − − − +

Aksioma 3 :
Akan ditunjukkan ∃ ∈ ∋∀ ∈ berlaku ∗ = ∗ =
Pilih = 0 ∈ , ambil sembarangnya ∈ sehingga diperoleh
∗ = ∗0= +0− 0=
∗ =0∗ =0+ −0 =
Jadi ∃ = 0 ∈ ∋∀ ∈ berlaku ∗0=0∗ =
Artinya = 0 unsur identitas operasi * pada Q

Aksioma 4 :

11
Akan ditunjukkan ∀ ∈ ∃ ∈ ∋ ∗ = ∗ =
Ambil sembarang ∈ , pilih = ∈ dengan ≠ 1.

∗ = ∗ = + −

− −
= +
1− 1−

− − +
=
1−

= 0 = … … … (1)

− − −
∗ = ∗ = + −
1− 1− 1−

− + −
= +
1− 1−

− + − +
=
1−
= 0 = … … … . . (2)

Dari (1) dan (2) dipenuhi : ∗ = ∗ =


Jadi ∀ ∈ [ − {1}], ∃ = ∈ ∋ ∗ = ∗ =

Artinya, = elemen invers operasi * pada [ − {1}],

Sifat komutatif :
∗ = ∗
+ − = + −
Sifat komutatif terpenuhi.

12
Karena aksioma 1 sampai 4 terpenuhi, dan sifat komutatif juga terpenuhi, maka
opersi * diatas merupakan grup komutatif.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. G suatu himpunan tak hampa, * merupakan suatu operasi maka ( G, *)
dikatakan grup jika dan hanya jika memenuhi sifat – sifat berikut :
a. ∗ ∈ ,∀ , ∈
b. ∗ ( ∗ ) = ( ∗ ) ∗ ,∀ , ∈
c. ∃ ∈ ∋ ∗ = ∗ ,∀ ∈
d. ∀ ∈ ,∃ ∈ ∋ ∗ = ∗ =
2. Teorema 1:
Jika ( G, * ) suatu grup, maka Ɐ a,b,c G berlaku :
c. Jika a * b = a * c maka b = c
d. Jika b * a = c * a maka b = c
Teorema 2 :
Elemen Identitas pada sembarang grup ( G, * ) adalah tunggal.
Teorema 3 :
Elemen invers pada sembarang grup ( G, * ) adalah tunggal.
Teorema 4 :
Jika (G,*) suatu grup, maka ∀ a ∈ G berlaku (a 1 )1  a .
Teorema 5 :
Jika (G,*) suatu grup, maka ∀ a, b ∈ G berlaku (a * b) 1  b 1 a 1 .
Teorema 6 :
Jika (G,*) suatu grup, maka ∀ a, b ∈ G berlaku:
c. Persamaan a * x  b mempunyai jawaban tunggal
d. Persamaan y * a  b mempunyai jawaban tunggal
3. Jumlah anggota dari suatu grup disebut dengan order. Order dari anggota g
sebuah grup G merupakan bilangan bulat terkecil positif n dengan gn = e (untuk

14
grup terhadap operasi perkalian). Untuk grup terhadap operasi penjumlahan
dinyatakan dengan ng = 0.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka penulis
sangat mengharapkan kritikan yang dapat mendukung untuk lebih baiknya dimasa
yang akan dating. Penulis juga menyarankan kepada pembaca, agar membaca buku-
buku yang berkaitan dengan sejarah peradaban Islam pada masa Bani Umayyah. Hanya
kepada Allah kita memohon pertolongan dan perlindungan semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aiz. (2019). Sifat-sifat grup dalam struktur aljabar.


https://www.kimiamath.com/post/sifat-grup. (diakses 19 oktober 2019).

Saragih Sahat. (2012). Struktur Aljabar 1. Medan: Perdana Mulya Sarana.

Suryanti Sri .(2017). Teori Grup (Struktur Aljabar 1). Gresik: UGM press.

16

Anda mungkin juga menyukai