DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2022
Sebelum membahas tentang isomorfisma, perlu diingatkan kembali beberapa hal yang
berkaitan dengan pemetaan (fungsi), yaitu:
Definisi 1 :
Definisi 2.:
1. suatu homomorfisma dari G ke G’ yang injektif (1-1) disebut
monomorfisma.
2. suatu homomorfisma dari G ke G’ yang surjektif (pada/onto) disebut epimorfisma.
3. suatu homomorfisma dari G ke G’ yang bijektif (injektif dan surjektif) disebut
isomorfisma.
4. suatu homomorfisma dari G ke G’ dan G = G’ disebut endomorfisma
(suatu homomorfisma dari suatu grup G ke grup G itu sendiri)
5. endomorfisma yang bijektif disebut automorfisma.
6. Jika terdapat suatu homomorfisma dari G ke G’ maka dikatakan G dan G’
homomorfik
7. Jika terdapat suatu isomorfisma dari G ke G’ maka dikatakan G dan G’ isomorfik,
dinotasikan G ~ G’
Dalam matematika Isomorfisme adalah pemetaan pelestarian struktur antara dua struktur
dengan tipe yang sama yang dapat dibalik dengan pemetaan invers. Dua struktur matematika
adalah isomorfik apabila ada isomorfisme di antara keduanya.
Contoh 1:
Misalkan G = R – {0} adalah grup dari bilangan-bilangan real tak nol terhadap
perkalian, G‘ = {1, -1} juga grup terhadap perkalian. Telah ditunjukka suatu
homomorfisma f dari G ke G’ yang didefinisikan, x G = R – {0} berlaku :
f ( x) 1 jika xbilangan positif
real
1 jika xbilangan real negatif
Selanjutnya, karena bayangan f atau f(G) = {1, -1} = G’ maka f suatu fungsi surjektif
maka homomorfisma f adalah epimorfisma. Mudah untuk ditunjukkan bahwa f tidak
1-1, karena terdapat dan /2 adalah bilangan real positif berbeda, tetapi f() = 1 =
f(/2). Jadi f tidak monomorfisma.
Contoh 2.:
Homomorfisma g dari Z ke Q – {0} yang didefinisikan g(x) = 2x, x Z maka g
adalah monomorfisma, sebab :
x, y Z jika f(x) = f(y) maka 2x = 2y berarti x = y, sehingga g fungsi injektif (1-
1).
Akan tetapi g tidak surjektif, karena terdapat 2/3 adalah bilangan rasional tetapi 2/3 ≠
2x = g(x), x Z
Contoh 3.
Homomorfisma h dari Z ke 2Z didefinisikan : h(a) = 2a untuk a Z. maka h
merupakan isomorfisma, sebab:
i. h injektif : a, b Z, jika h(a) = h(b) maka 2a = 2b atau a = b
Teorema 1. :
Jika f homomorfisma dari G ke G’ maka :
f monomorfisma jika dan hanya jika ker f = {e}, dengan e elemen identitas dari G
Bukti : sebagai latihan mahasiswa