Anda di halaman 1dari 27

HOMOMORFISMA GRUP

Departemen Matematika
FMIPA IPB

Bogor, 2014

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 1 / 27


Pengertian Homomor…sma Grup

Misalkan G dan G0 masing-masing grup dan fungsi θ : G ! G0 .


Pemikiran yang menarik adalah bagaimana hubungan antara struktur
grup G dan struktur grup G0 .
Pandang grup G = fe, a, b, cg dan G0 = fE, A, B, Cg dengan
e = 1, a = 1, b = i, c = i

dan
1 0 1 0 0 1 0 1
E= ,A = ,B = ,C =
0 1 0 1 1 0 1 0

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 2 / 27


Tabel Cayley dari grup G dan G0 adalah sebagai berikut:

e a b c E A B C
e e a b c E E A B C
a a e c b A A E C B
b b c a e B B C A E
c c b e a C C B E A

Dari kedua tabel tersebut diperoleh adanya korespondensi satu-satu


antara unsur-unsur di G dan unsur-unsur di G0 yaitu jika x 2 G
berkorespondensi dengan x0 2 G0 dan y 2 G berkorespondensi dengan
y0 2 G0 , maka xy 2 G berkorespondensi dengan x0 y0 2 G0 .
Hal ini dikatakan korespondensi tersebut mengawetkan operasi hasil
kali. Selanjutnya kedua grup tersebut memiliki daftar Cayley yang
identik sehingga mempunyai struktur yang sama (dalam pengertian
abstrak) maka dikatakan kedua grup tersebut isomor…k.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 3 / 27


De…nition (Homomor…sma Grup)
Misalkan G grup dengan operasi dan G0 adalah grup dibawah operasi ].
Fungsi θ : G ! G0 disebut homomor…sma grup jika
θ (x y) = θ (x)]θ (y), 8x, y 2 G.

Jika operasi G dan G0 keduanya dinyatakan sebagai operasi perkalian


maka syarat diatas dinotasikan sebagai θ (xy) = θ (x)θ (y) 8x, y 2 G.
Himpunan θ (G) = fx0 2 G0 x0 = θ (x), 8x 2 Gg disebut bayangan
homomor…k dari G.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 4 / 27


De…nition (Monomor…sma, Epimor…sma, Isomor…sma,
Authomor…sma)
Ada 4 sifat yang dimiliki oleh homomor…sma
1 Jika θ injektif maka θ disebut monomor…sma.
2 Jika θ surjektif maka θ disebut epimor…sma.
3 Jika θ bijektif maka θ disebut isomor…sma.
4 Jika G = G0 dan θ isomor…sma maka θ disebut authomor…sma.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 5 / 27


Untuk sebarang grup G dan G0 maka paling sedikit terdapat satu
homomor…sma yaitu θ : G ! G0 dengan θ (g) = e0 , 8g 2 G, e0 adalah
unsur identitas di G0 .
Homomor…sma demikian disebut homomor…sma trivial.
Syarat homomor…sma dipenuhi sebab jika g1 , g2 2 G maka

θ (g1 g2 ) = e0 , karena g1 , g2 2 G
= e0 e0
= θ (g1 )θ (g2 ).

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 6 / 27


Example (3.1)
Fungsi θ : hZ, +i ! h2Z, +i dengan θ (n) = 2n, 8n 2 Z adalah
homomor…sma, sebab 8n1 , n2 2 Z belaku

θ (n1 + n2 ) = 2(n1 + n2 )
= 2n1 + 2n2
= θ (n1 ) + θ (n2 ).

Kemudian, θ adalah injektif karena untuk sembarang 8n, n 2 Z, berlaku

θ (n) = θ (m) , 2n = 2m ) n = m.

Selanjutnya, θ adalah surjektif karena 82n 2 2Z, 9n 2 Z, sehingga


θ (n) = 2n. Kesimpulannya, θ adalah isomor…sma.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 7 / 27


Example (3.2)
Fungsi θ : hR+ f0g, i ! hR, +i dengan θ (x) = log x. Jika
x, y 2 R+ f0g, maka

θ (xy) = log xy
= log x + log y
= θ (x) + θ (y)

Jadi, θ adalah homomor…sma. Periksa apakah θ injektif dan surjektif?

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 8 / 27


Example (3.3)
Misalkan A, B masing-masing adalah grup, dan A B adalah grup hasil
kali langsung, maka fungsi θ : A B ! A dengan
θ ((a, b)) = a, 8(a, b) 2 A B merupakan suatu homomor…sma.
Alasannya, jika
(a, b), (c, d) 2 A B,
maka

θ ((a, b)(c.d)) = θ ((ac, bd))


= ac
= θ ((a, b))θ ((c, d))

Periksalah apakah θ merupakan epimor…sma!

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 9 / 27


Secara umum jika G = G1 G2 . . . Gn adalah grup hasil kali langsung
dari grup-grup Gi , i = 1, 2, . . . n. Fungsi ∏i : G ! Gi dengan

∏(g1 , g2 , . . . gi , . . . , gn ) = gi
i

merupakan epimor…sma. Fungsi demikian disebut fungsi proyeksi.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 10 / 27


Example (3.4)
Misalkan F adalah grup aditif yang terdiri dari semua fungsi-fungsi real
dari R ke R dan c 2 R. Fungsi ϕc : F ! R dide…nisikan dengan

ϕc (f ) = f (c), 8f 2 F.

Jika f , g 2 F, maka

ϕc (f + g) = (f + g)(c)
= f (c) + g(c)
= ϕc (f ) + ϕc (g)

Jadi, ϕc adalah homomor…sma, dan disebut homomor…sma evaluasi.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 11 / 27


Sifat-sifat Homomor…sma

De…nition (Bayangan dan Bayangan Invers)


Misalkan fungsi ϕ : X ! Y dan A X, B Y. Bayangan dari ϕ adalah
ϕ(X). Bayangan dari A dengan notasi ϕ(A), dan bayangan invers dari B
dengan notasi ϕ 1 (B) dide…nisikan

ϕ (A) = f ϕ (a) a 2 Ag
1
ϕ (B) = fx 2 X ϕ (x) 2 Bg

Dalam hal ini,

x 2 ϕ(A) , (9a 2 A) x = ϕ(a)


1
y 2 ϕ (B) , ϕ(Y) 2 B.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 12 / 27


Theorem (3.1)
Misalkan θ homomor…sma dari grup G ke grup G0 dengan unsur identitas
berturut-turut e dan e0 , maka berlaku:
1 θ (e ) = e0 .
2 a 2 G ) θ (a 1)
= (θ (a)) 1 .
3 H subgrup G ) θ (H ) subgrup dari G0 .
4 K0 subgrup G0 ) θ 1 (K0 ) subgrup dari G.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 13 / 27


Misalkan θ : G ! G0 homomor…sma grup.
Karena fe0 g adalah subgrup dari G0 , maka menurut Teorema 3.1, No.
4, θ 1 (fe0 g) juga merupakan subgrup dari G.
Subgrup terakhir ini terdiri atas unsur-unsur dari G yang dipetakan
oleh θ ke e0 .
Subgrup demikian merupakan hal penting dalam mempelajari
homomor…sma, di antaranya untuk menentukan kriteria apakah suatu
homomor…sma merupakan monomor…sma atau bukan.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 14 / 27


De…nition (Kernel)
1
Misalkan θ : G ! G0 homomor…sma grup. Subgrup θ (fe0 g) disebut
kernel dari θ dan dinotasikan ker(θ ). Jadi,

ker(θ ) = fx 2 G θ (x) = e0 g.

Example (3.5)
Kernel untuk Contoh 3.1 adalah

ker(θ ) = fx 2 Z θ (x) = 0g (unsur identitas dari 2Z adalah 0)


= fx 2 Z 2x = 0g
= fx 2 Z x = 0g
= f0g.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 15 / 27


Example (3.6)
Kernel untuk Contoh 3.2 adalah

ker(θ ) = fx 2 R+ f0g θ (x) = 0g


= fx 2 R +
f0g log x = 0g
= f x 2 R+ f0g x = 1g
= f1g.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 16 / 27


Example (3.7)
Kernel untuk Contoh 3.3

ker(θ ) = f(x, y) 2 A B θ ((x, y)) = eA (eA unsur identitas A)g


= f(x, y) 2 A B x = eA g
= f(eA , y) y 2 Bg
= feA g B.

Example (3.8)
Kernel untuk Contoh 3.4

ker( ϕc ) = ff 2 F ϕc (f ) = 0 (0 unsur identitas hR, +i)g


= ff 2 F f (c) = 0g.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 17 / 27


Theorem (3.2)
Jika θ : G ! G0 homomor…sma grup, maka ker(θ ) adalah subgrup dari G.

Sifat-sifat sederhana ker(θ ) diberikan dalam beberapa teorema berikut ini.

Theorem (3.3)
Misalkan θ : G ! G0 homomor…sma grup dan e unsur identitas G, e0 unsur
identitas G0 , maka θ monomor…sma jika dan hanya jika ker(θ ) = feg.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 18 / 27


Misalkan θ : G ! G0 grup homomor…sma.
Teorema di bawah ini menunjukkan bahwa himpunan unsur-unsur di
G yang dipetakan ke suatu unsur di G0 ternyata merupakan koset dari
ker(θ ) di dalam G.
Ini berarti bahwa koset kiri dari ker(θ ) sama dengan koset kanan dari
ker(θ ).

Theorem (3.4)
Misalkan θ : G ! G0 adalah homomor…sma grup, ker(θ ) = H, dan a 2 G.
Himpunan θ 1 (θ (a)) = fx 2 G θ (x) = θ (a)g merupakan koset dari aH
dan juga merupakan koset dari Ha.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 19 / 27


Example (3.9)
Diketahui F adalah grup aditif terdiri atas semua fungsi-fungsi dari R ke R
dan D F dengan semua fungsi-fungsi dari D terdeferensialkan. Jika
dide…nisikan fungsi θ : D ! F dengan θ (f ) = f 0 , 8f 2 D, maka θ adalah
homomor…sma. Alasannya, misalkan f , g 2 D, maka

θ (f + g) = (f + g) 0
= f 0 + g0
= θ (f ) + θ (g).

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 20 / 27


Example (3.9 Lanjutan)
Selanjutnya,

ker(θ ) = ff 2 D θ (f ) = f0 g (f0 adalah fungsi nol di F)


= ff 2D f 0 = f0 g
= ff 2D f 0 ( x ) = f0 ( x ) , 8 x 2 R g
= ff 2D f 0 (x) = 0, 8x 2 Rg
= ff 2D f 2 Cg (C adalah himpunan fungsi konctan)
= C
x3
Misalkan h(x) = 3, maka θ (h(x)) = x2 , dan menurut Teorema 3.4,

1 x3
θ (θ (h(x))) = +C
3
adalah himpunan fungsi-fungsi di D yang dibawa oleh θ ke g(x) = x2 .

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 21 / 27


Isomor…sma dan Teorema Cayley

Dalam pembahasan terdahulu dijelaskan bahwa isomor…sma adalah


homomor…sma yang bijektif.
Dalam sub bab ini akan dijelaskan bahwa relasi isomor…sma
merupakan relasi ekuivalensi pada koleksi grup-grup.
Jika ada isomor…sma dari grup G ke grup G0 , maka dikatakan grup G
isomor…k dengan grup G0 sehingga G dan G0 mempunyai struktur
yang sama dan dapat dikatakan identik (dalam pengertian abstrak).
Peranan unsur-unsur dari G dapat digantikan dengan unsur-unsur dari
G0 , begitu juga sebaliknya.
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa setiap grup isomor…k dengan
suatu grup permutasi.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 22 / 27


Misalkan θ : G ! G0 isomor…sma grup, maka berlaku
1
b = θ (a) , a = θ (b),

sehingga diperoleh
1
θ (θ (a)) = θ 1 (b) = a
θ (θ 1 (b)) = θ (a) = b

Selanjutnya dua fakta berikut ini dipenuhi.


1
1 Jika θ : G ! G0 isomor…sma grup, maka θ : G0 ! G juga
isomor…sma.
2 Jika θ : G ! G0 dan µ : G0 ! G” masing-masing isomor…sma, maka
µ θ : G ! G” juga isomor…sma.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 23 / 27


Eksistensi dari θ 1 dan µ θ dari fakta sebelumnya mengakibatkan relasi
isomor…sma (dinotasikan dengan relasi ') merupakan relasi ekuivalensi
dan diberikan pada teorema berikut ini.

Theorem (3.5)
Misalkan C adalah koleksi dari sebarang grup-grup dan relasi ' merupakan
relasi isomor…sma pada C, maka relasi ' merupakan relasi ekuivalensi.

Untuk menunjukkan dua grup G dan G0 isomor…k (notasi:G ' G0 ), harus


ditunjukkan adanya isomor…sma dari G ke G0 .

Example (3.10)
Tunjukkan bahwa hR, +i ' hR+ , i.

Example (3.11)
Misalkan H = fπ 1 , π 2 , π 3 g pada Contoh 2.22. Tunjukkan bahwa
hH, +i ' hZ3 , i.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 24 / 27


Theorem (3.6)
Setiap grup siklik takhingga G isomor…k dengan Z.

Perhatikan semua tabel-tabel Cayley dari grup-grup hingga beserta


operasi binernya pada pembahasan terdahulu.
Setiap unsur pada setiap baris atau setiap kolom muncul tepat satu
kali, sehingga setiap baris maupun setiap kolom merupakan permutasi
unsur-unsur dari grupnya.
Hal ini menimbulkan pemikiran tentang adanya hubungan antara
suatu grup G dengan subgrup dari grup permutasi SG .
Teorema Cayley berikut ini menjawab hal di atas, ternyata setiap grup
G isomor…k dengan subgrup dari SG .

Theorem (3.7/Teorema Cayley)


Setiap grup isomor…k dengan suatu grup permutasi.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 25 / 27


Example (3.12)
Dide…nisikan grup G = fe, a, bg dengan tabel Cayley

e a b
e e a b
.
a a b e
b b e a

Tentukan grup permutasi yang isomor…k dengan G.

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 26 / 27


Tentang Slide

Penyusun: Dosen Departemen Matematika FMIPA IPB


Versi: 2014
Media Presentasi: LATEX - BEAMER (PDFLATEX)

(Departemen Matematika FMIPA IPB) Struktur Aljabar Bogor, 2014 27 / 27

Anda mungkin juga menyukai