Anda di halaman 1dari 3

Fungsi Balikan (Invers)

9 Votes

Misalkan f merupakan fungsi dari A ke B dan misalkan b B, maka invers dari


b dinotasikan oleh f-1(b), yang terdiri dari anggota-anggota A yang dipetakan
pada b, yaitu anggota-anggota dalam A yang memiliki b sebagai hasil
pemetaannya.

Definisi :

Jika f : A B, maka dikatakan dapat dibalik (invertible) jika terdapat fungsi g : B A sedemikian
sehingga f o g = IA dan g o f = IB

Sebagai ilustrasi, misalkan kita punya A = {1, 3, 5, 7} dan B = {2, 4, 6, 8}


dan fungsi f : A B didefinisikan dengan f(x) = x + 1, x A. Maka
diperoleh f(1) = 2, f(3) = 4, f(5) = 6 dan f(7) = 8. Jadi, f-1(2) = 1, f-1(4) =
3, f-1(6) = 5 dan f-1(8) = 7.

Contoh 1 :

Carilah f-1(x) jika f : A B dengan f(x) = 2x + 4

Penyelesaian :

misal : f(x) = y

y = 2x + 4

y – 4 = 2x

1/2 y – 2 = x

1/2 y – 2 = f-1(y)

Jadi, f-1(x) = 1/2 x – 2

Apakah setiap fungsi memiliki balikan? Tidak. Pertanyaan selanjutnya,


bagaimana cara kita mengetahui suatu fungsi memiliki invers? Permasalahan
yang ini terjawab oleh teorema dibawah ini.

Teorema :

Fungsi f : A $latex \rightarrow$ B dapat dibalik (invertible) jika dan hanya


jika satu-satu dan pada.
Bukti :

1. Akan dibuktikan dari kiri ke kanan

A. Diasumsikan fungsi f : A B dapat dibalik, maka terdapat fungsi


g : B A dengan f o g = IA dan g o f = IB. Jika a1, a2 A dengan
f(a1) = f(a2) maka g(f(a1)) = g(f(a2)) atau (f o g)(a1) = (f o g)(a2)
berakibat a1 = a2. Berdasarkan Definisi, maka f adalah Fungsi Satu-Satu.

B. Ambil b B, maka g(b) A. Karena g o f = IB dikatakan b = IB(b) =


(g o f)(b) = f(g(b)). Menurut Definisi, maka f merupakan Fungsi Pada.

2. Akan dibuktikan dari arah sebaliknyanya.

Dari teorema dikatakan f : A B adalah Fungsi Bijektif yaitu fungsi


yang Satu-Satu dan Pada. Karena f Fungsi Pada, maka b B a A dengan
f(a) = b dan karena f juga merupakan fungsi Satu-Satu, berakibat b B
hanya a A. Karena B mempunyai pasangan tepat satu di A, maka
dikatakan g : B A merupakan fungsi dan fungsi g merupakan invers
dari fungsi f.

Contoh 2 :

Misalkan fungsi f dan g diberikan oleh diagram berikut :

Apakah fungsi f dan g memiliki invers?

Penyelesaian :

Kasus fungsi f :

karena f bukan fungsi satu-satu (injektif) sehingga menurut Teorema diatas,


fungsi f tidak memiliki invers. Kenapa bukan fungsi satu-satu? karena “b”
dan “d” dipetakan ke kodomain yang sama.

Kasus fungsi g :

daftarkan anggota pemetaan yang terjadi pada fungsi g.

g(a) = 2, g(b) = 3, g(c) = 4, g(d) = 1 dan g(e) = 5


Karena setiap anggota domain dipetakan ke kodomain yang berbeda (fungsi
satu-satu) dan seiap kodomain memiliki prapeta di domain (fungsi pada),
sehingga menurut Teorema diatas fungsi g memiliki invers.

Dengan inversnya adalah

g-1(2) = a, g-1(3) = b, g-1(4) = c, g-1(1) = d, dan g-1(5) = e

Secara sederhana, jika kita diberikan diagram pemetaan, untuk mengetahui


apakah fungsi tersebut memiliki invers atau tidak, kita bisa mengecek dengan
melihat jumlah anggota domain = jumlah anggota kodomain dan tidak ada anggota
domain atau kodomain yang tidak memiliki pasangan.

Contoh 3 :

Apakah fungsi f : yang didefinisikan dengan f(x) = x3, x


punya invers?

Penyelesaian :

Apakah fungsi pada (surjektif)?

Iya, f merupakan fungsi surjektif (baca DISINI)

Apakah fungsi satu-satu (injektif)?

ambil x1, x2 sebarang dan f(x1) = f(x2) berakibat

f(x1) = f(x2)

(x1)3 = (x2)3

x1 = x2

Jadi, f adalah fungsi satu-satu

Karena f merupakan fungsi satu-satu dan fungsi pada, sehingga menurut Teorema, fungsi
f memiliki invers.
Sumber :
Grimaldi, R.P., 2004, Discrete And Combinatorial Mathematics, 5th Edition, Addison
Weslesy, USA.

Anda mungkin juga menyukai