Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI KOMPOSISI DAN SIFAT-

SIFATNYA

Disusun oleh :

DIYAH MULYAWATI
IPS 3

MAN 1 KOTA SERANG


Tahun Ajaran 2019-2020
A. PENDAHULUAN
Materi komposisi fungsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
matematika. Besar harapan saya agar makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Mohon
saran atas kekurangan dalam penulisan makalah ini. Berikut gambaran tentang apa itu
komposisi fungsi sebel ke pembahasan yang lebih dalam lagi.
Fungsi adalah relasi himpunan A ke himpunan B, dengan setiap anggota A dipasangkan ke
satu anggota B. Ketika ada dua fungsi yang digabungkan secara berurutan maka akan
membentuk sebuah fungsi baru, inilah yang biasa disebut fungsi komposisi.
Fungsi komposisi merupakan penggabungan operasi dua jenis fungsi f(x) dan g(x) sehingga
menghasilkan sebuah fungsi baru. Operasi fungsi komposisi biasa dilambangkan dengan "o"
dan dibaca komposisi atau bundaran. Fungsi baru yang dapat terbentuk dari f(x) dan g(x)
adalah:
1. (f o g)(x) artinya g dimasukkan ke f
2. (g o f)(x) artinya f dimasukkan ke g
Fungsi tunggal tersebut merupakan fungsi yang dapat dilambangkan dengan huruf “f o g”
atau juga dapat dibaca “fungsi f bundaran g”. Fungsi “f o g” adalah fungsi g yang dikerjakan
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan f. Sedangkan, untuk fungsi “g o f” dibaca
fungsi g bundaran f. Jadi, “g o f” adalah fungsi dengan f dikerjakan terlebih dahulu daripada
g.
B. PEMBAHASAN
Pengertian komposisi fungsi
Dari dua buah fungsi f (x) dan g (x) dapat dibentuk fungsi baru dengan
menggunakan operasi komposisi. Operasi komposisi dilambangkan dengan o
(dibaca : komposisi atau bundaran).
Fungsi baru yang dapat dibentuk dengan operasi komposisi itu adalah :
(f o g) (x) dibaca : f komposisi gx atau fgx
(g o f) (x) dibaca : g komposisi fx atau gfx

Misal fungsi
g : A à B ditentukan dengan y = g (x)
f : B à C ditentukan dengan y = f (x)
Fungsi komposisi f dan g ditentukan dengan :
h (x) = (f o g) (x) = f (g(x))
Misal fungsi
f : A à B ditentukan dengan y = f (x)
g : B à C ditentukan dengan y = g (x)
Fungsi komposisi g dan f ditentukan dengan :
h (x) = (g o f) (x) = g (f (x))

Contoh :
Misal fungsi f : R à R dan g : R à R ditentukan dengan rumus f (x) = 3x – 1
dan g (x) = 2x.
Tentukan : a. (f o g) (x) b. (g o f) (x)

Jawab :
(f o g) (x) = f (g (x))
= f (2x)
= 3 (2x) – 1 = 6x – 1
(g o f) (x) = g (f (x))
= g (3x – 1)
= 2 (3x – 1) = 6x – 2

Syarat Komposisi Fungsi


Contoh 1
Misal fungsi f dan g dinyatakan dalam pasangan terurut :
f : {(-1,4), (1,6), (2,3), (8,5)}
g : {(3,8), (4,1), (5,-1), (6,2)}
Tentukan :
fog d. (f o g) (2)
gof e. (g o f) (1)
(f o g) (4) f. (g o f) (4)
Jawab :
Pasangan terurut dari fungsi f dan g digambarkan dalam diagram panah
(pemetaan).
(f o g) = {(3,5), (4,6), (5,4), (6,3)}
g f

(f o g)
(g o f) = {(-1,1), (1,2), (2,8), (8,-1)}
f g

(g o f)
(f o g) (4) = 6
(f o g) (2) tidak didefinisikan
(g o f) (1) = 2
(g o f) (4) tidak didefinisikan

Contoh 2
Misal fungsi f dan g dinyatakan dalam bentuk pasangan terurut
f : {(0,1), (2,4), (3,-1), (4,5)}
g : {(2,0), (1,2), (5,3), (6,7)}
Tentukan : a) f o g b) g o f
Jawab :

Dg Rg Df Rf

(f o g)
f g

Df Rf Dg Rg
(g o f)
Dari contoh 1 dan 2 dapat disimpulkan syarat fungsi komposisi (f o g) adalah :
Hasil irisan antara daerah hasil fungsi g dengan daerah asal fungsi f bukan
himpunan kosong.
Rg Ç Df ¹ f
Daerah asal fungsi komposisi (f o g) adalah himpunan bagian dari daerah
asal fungsi g.
D(f o g) Í Dg
Daerah hasil fungsi komposisi (f o g) adalah himpunan bagian dari daerah
hasil fungsi f.
R(f o g) Í Rf

Contoh :
Diketahui fungsi f : R à R dan g : R à R ditentukan dengan rumus :
f (x) = 2x + 1 dan g (x) =
Tentukan :
(f o g) (x)
(g o f) (x)
Daerah asal (f o g) (x) dan daerah hasil (f o g) (x)
Daerah asal (g o f) (x) dan daerah hasil (g o f) (x)
Jawab :
f (x) = 2x + 1
Daerah asal Df : {x | x Î R} daerah hasil Rf : {y | y Î R}
g (x) =
Daerah asal Dg : {x | x ³ 0, x Î R}, daerah hasil Rg : {y | y ³ 0, y Î R}
(f o g) (x) = f (g (x)) = f () = 2 + 1
( g o f) (x) = g (f (x)) = g (2x + 1) =
Daerah asal (f o g) (x) = D(f o g) = {x | x ³ 0, x Î R}
Daerah hasil (f o g) (x) = R(f o g) = {y | y ³ 1, y Î R}
Tampak bahwa D(f o g) = Dg dan R(f o g) Ì Rf
Daerah asal (g o f) (x) = D(g o f) = {x | x ³ ½ , x Î R}
Daerah hasil (g o f) (x) = R(g o f) = {y | y ³ o, y Î R}
Tampak bahwa D(g of) Ì Df dan R(g o f) = Rg
Latihan 5
Fungsi f dan g berikut adalah pemetaan dari R ke R. Tentukan rumus untuk
fungsi komposisi (f o g) (x) dan (g o f) (x).
f (x) = 4x – 2 dan g (x) = x2
f (x) = 5x + 2 dan g (x) = 4 – 2x
f (x) = x2 + x dan g (x) = x – 1
f (x) = x3 + x dan g (x) = 2x2
Fungsi f dan g dinyatakan dalam bentuk pasangan terurut sebagai berikut
f : {(2,-2), (4,-3), (5,0), (7,-1)}
g : {(-3,2), (-2,4), (-1,5), (0,7)}
Nyatakan fungsi-fungsi komposisi berikut dalam pasangan terurut
fog d. f o g (6)
gof e. g o f (-3)
f o g (5) f. g o f (0)
Fungsi f : R à R dan g : R à R ditentukan dengan rumus :
f (x) = x2 + 3 dan g (x) =
Tentukan daerah asal fungsi f dan fungsi g
Tentukan rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x)
Tentukan daerah asal dan daerah hasil fungsi (f o g) (x)
Tentukan daerah asal dan daerah hasil fungsi (g o f) (x)
Diketahui fungsi f : R à R ditentukan dengan rumus
f (x) = 2x2 – 1 , jika x £ 1
5x , jika x > 1
Hitung f (-2), f (-1), f (0), f (1) dan f (2)
Hitunglah (f o f) (-2), (f o f) (-1) dan (f o f) (2)

Fungsi f dan g adalah fungsi dari R ke R ditentukan dengan rumus


f (x) = dan f (x) =
Tentukan :
(f o g) (x)
(g o f) (x)
(f o g) (3)
(g o f) (4)
Misalkan fungsi f ditentukan dengan rumus f (x) dan fungsi g ditentukan dengan rumus g (x)
masing-masing terdefinisi pada daerah asalnya, maka:

 fungsi f dilanjutkan dengan fungsi g dinyatakan oleh (g o f )(x) = g (f (x)) terdefinisi


jika
Rf ∩ Dg ≠ ∅.
 fungsi g dilanjutkan dengan fungsi f dinyatakan oleh (f o g )(x) = f (g (x)) terdefinisi
jika
Rg ∩ Df ≠ ∅.

Dengan:

Df merupakan daerah asal fungsi f

Rf merupakan daerah hasil fungsi f

Dg merupakan daerah asal fungsi g

Rg merupakan daerah hasil fungsi g

Berdasarkan definisi fungsi komposisi tersebut, akan kita selidiki sifat-sifat fungsi komposisi.
Mari kita mulai.

Sifat 1, Mari kita selidiki apakah urutan tahapan fungsi berpegaruh pada pembentukan fungsi
komposisi?

Misalkan fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 2x - 3 dan fungsi g dinyatakan dengan g (x) = x +
2. Apakah (f o g) (x) dan (g o f) (x) akan menghasilkan keluaran yang sama?

Ambil sembarang x, misalkan x = 10.

(f o g ) (10) = f (g (10)) = f (10 + 2) = f (12) = 2 (12) - 3 = 21

(g o f ) (10) = g (f (10)) = g (2 (10) - 3) = g (17) =17 + 2 = 19

Hasil akhir dari kedua fungsi komposisi diatas berbeda, sehingga:

(f o g) (x) ≠ (g o f) (x)

atau bisa disebut tidak bersifat komutatif

Sifat 2, Mari kita selidiki tentang pengaruh pengelompokan fungsi dengan fungsi komposisi
yang dihasilkan.
Misalkan diketahui fungsi f (x ) = x + 3, fungsi g (x ) = 3x dan fungsi h (x) = 2x - 1. Apakah
((f o g ) o h ) (x ) dan (f o (g o h) (x ) akan menghasilkan keluaran yang sama?

Sebelumnya akan ditentukan terlebih dahulu (f o g)(x) dan (g o h)(x)

(f o g) (x) = f (g (x)) = f (3x) = 3x +3

Jadi, (f o g) (x) = 3x + 3

(g o h) (x) = g (h (x)) = g (2x - 1) = 3 (2x - 1) = 6x - 3

Jadi, (g o h) (x) = 6x - 3

Selanjutkan akan ditentukan ((f o g) o h) (x) dan (f o (g o h) (x)

((f o g) o h) (x ) = (f o g) (h (x )) = (f o g) (2x - 1) = 3 (2x - 1) + 3 = 6x

(f o (go h )) (x ) = f ((g o h ) (x )) = f (6x - 3) = (6x - 3) + 3 =6x

Hasil akhir dari kedua fungsi komposisi di atas sama, sehingga:

((f o g ) o h ) (x ) = (f o (g o h )) (x )

atau bisa disebut bersifat asosiatif.

Sifat 3, Sekarang bagaimana hubungan fungsi yang dikomposisikan dengan fungsi identitas I
(x ) = x, mari kita lanjutkan penyelidikan.

Misalkan fungsi f (x ) = 5x + 7 dan fungsi identitas I (x ) = x, akan ditentukan (f o I ) (x ) dan


(I o f ) (x ).

(f o I ) (x ) = f (I (x )) = f (x ) = 5x + 7

(I o f ) (x ) = I (f (x )) = I (5x + 7) = 5x + 7

Hasil akhir (f o I ) (x ) dan (I o f ) (x ) sama, yaitu 5x + 7 yang tidak lain adalah f (x ),


sehingga:

(f o I ) (x ) = (I o f ) (x ) = f (x )

atau bisa disebut bersifat identitas.

Berdasarkan penyelidikan sifat-sifat komposisi tersebut, dapat kita tarik kesimpulan sebagai
berikut:

Jika fungsi f dinyatakan dengan f (x ), fungsi g dinyatakan dengan g (x ) dan fungsi h


dinyatakan dengan h (x ), maka:

 Fungsi komposisi tidak bersifat komutatif : (f o g) (x) ≠ (g o f) (x)


 Fungsi komposisi bersifat asosiatif : ((f o g ) o h ) (x ) = (f o (g o h )) (x )
 Fungsi komposisi bersifat identitas : (f o I ) (x ) = (I o f ) (x ) = f (x )
dengan fungsi identitas I dinyatakan dengan I (x ) = x.

Beberapa sifat tersebut akan membantu kalian dalam menentukan suatu fungsi komposisi,
perhatikan contoh soal berikut.

Contoh 1:

Diketahui fungsi f (x ) = 2x - 1 dan fungsi komposisi (g o h) (x ) = 2x + 10. Tentukan


((f o g ) o h) (x ).

Penyelesaian:

Kalian dapat menggunakan sifat asosiatif untuk menentukan fungsi komposisinya.

((f o g) o h) (x ) = (f o (g o h) (x ) = f ((g o h) (x ))= f (2x + 10) = 2 (2x + 10) -1 = 4x +19

Jadi, ((f o g) o h) (x ) = 4x +19.

Contoh 2:

Diketahui fungsi f (x ) = sx, jika ((f o 2f ) (x ) = f (x ) maka tentukan nilai s.

Penyelesaian:

Pahami sifat identitas, jika suatu fungsi f dikomposisikan dengan suatu fungsi I sehingga
menghasilkan fungsi f kembali, maka I adalah fungsi identitas I (x ) = x.

Perhatikan ((f o 2f ) (x ) = f (x ), komposisi fungsi f dengan fungsi 2f menghasilkan fungsi f


kembali. Maka dapat disimpulkan bahwa 2f adalah fungsi identitas, sehingga 2f (x ) = x.
Sifat-sifat Komposisi Fungsi
Sifat-sifat operasi komposisi pada fungsi-fungsi dapat disimpulkan dengan
menggunakan beberapa contoh di bawah ini.
Contoh 1
Fungsi f : R à R ditentukan oleh rumus f (x) = 3x – 5 dan g (x) = 2x2 – 1
Tentukan :
(f o g) (x) dan (g o f) (x)
dari hasil di atas apakah (f o g) (x) = (g o f) (x) ?
Jawab :
(f o g) (x) = ……
(g o f) (x) = ……
(f o g) (x) …………(g o f) (x)
Kesimpulan : ………….
Contoh 2
Fungsi f : R à R dan g : R à R, h : R à R ditentukan dengan rumus :
f (x) = x + 1 , g (x) = 3x dan h (x) = x2
Tentukan :
((f o g) o h) (x) dan (f o (g o h)) (x)
Dari hasil di atas apakah (f o g) o h (x) = f o ( g o h) (x) ?
Jawab :
Misal k (x) = (f o g) (x) = f (g (x)) = ………
((f o g) o h) (x) = ( k o h) (x) = k (h (x)) = ………
Misal l (x) = (g o h) (x) = g (h (x)) = g (………) = ………
(f o (g o h)) (x) = (f o l) (x) = f (l (x)) = f (………) = ……
((f o g) oh) (x) …………. (f o (g o h)) (x)

Kesimpulan :
……………………………………………………….
……………………………………………………….

Contoh 3
Fungsi f : R à R dan I : R à R ditentukan dengan rumus f (x) = x2 – 2x + 1 dan I
(x) = x
Tentukan :
(f o I) (x) dan (I o f) (x)
dari hasil di atas apakah (f o I) (x) = (I o f) (x) ?
Jawab :
(f o I) (x) = f (I (x)) = f (………) = ………
(I o f) (x) = I (f (x)) = I (………) = ………
(f o I) (x) ………………(I o f) (x)

Kesimpulan :
…………………………….
…………………………….

Dari ketiga contoh di atas, beberapa sifat operasi komposisi pada fungsi-fungsi
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Operasi komposisi pada fungsi-fungsi pada umumnya ……
(f o g) (x) ……… (g o f) (x)
2. Operasi komposisi pada fungsi bersifat ……
((f o g) o h) (x) ………(f o (g o h)) (x)
3. Dalam operasi komposisi pada fungsi-fungsi ada sebuah unsur identitas yaitu
fungsi identitas I (x) = x sehingga
(f o I) (x) ………(I o f) (x) ………f (x)

Menentukan fungsi jika fungsi komposisi dan fungsi yang lain diketahui
Misal fungsi f dan fungsi komposisi (f o g) atau (g o f) sudah diketahui maka
fungsi g dapat ditentukan, demikian juga fungsi g dan fungsi komposisi (f o g)
atau (g o f) diketahui maka fungsi f dapat ditentukan.
Contoh 1
Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -2x + 3 dan f (x) = 2x + 1.
Tentukan fungsi g (x).
Jawab :
(f o g) (x) = -2x + 3
f (g (x)) = -2x + 3
2 (g (x)) + 1 = -2x + 3
2 g (x) = -2x + 2
g (x) =
g (x) = -x + 1
Jadi fungsi g (x) = -x + 1

Contoh 2
Diketahui fungsi komposisi (f o g) (x) = 4 – 2x dan fungsi g (x) = 2x + 2. Tentukan
fungsi f (x).
Jawab :
(f o g) (x) = 4 - 2x
f (g (x)) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – ((2x + 2) – 2)
= 4 – (2x + 2) + 2
f (2x + 2) = 6 – (2x + 2)
f (x) = 6 – x

Anda mungkin juga menyukai