Anda di halaman 1dari 12

Operasi Aljabar Fungsi

MATERI :
Jenis operasi aljabar sering dijumpai dalam himpunan bilangan real, seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan. Operasi aljabar pada bilangan real dapat
diterapkan pada aljabar fungsi, yaitu jika diketahui fungsi f (x) dan g (x), dan n bilangan rasional.
Operasi aljabar pada fungsi ditetapkan sebagai berikut :
1. Jumlah fungsi f (x) dan g (x) ditulis (f + g) (x) = f (x) + g (x)
2. Selisih fungsi f (x) dan g (x) ditulis (f – g) (x) = f (x) – g (x)
3. Perkalian fungsi f (x) dan g (x) ditulis (f x g) (x) = f (x) x g (x)
f  f  x
4. Pembagian fungsi f (x) dan g (x) ditulis   (x) =
g g  x
5. Perpangkatan fungsi f (x) dengan bilangan n ditulis f n (x) = {f (x)}n

Contoh :
Diketahui fungsi-fungsi f dan g ditentukan dengan rumus f (x) = 2x – 10 dan g (x) = 2x  1

Tentukan nilai fungsi-fungsi berikut, kemudian tentukan domain alaminya.


f 
a. (f + g) (x) d.   (x)
 g 
b. (f – g) (x) e. f3 (x)
c. (f x g) (x)

Jawab :
Domain alami fs f adalah Df : {x | x  R}
Domain alami fs g adalah Dg : {x | x  ½ , x  R}
a. Jumlah fungsi f (x) dan g (x) adalah
(f + g) (x) = f (x) + g (x) = 2x – 10 + 2x  1

Domain alami fs (f + g) (x) adalah Df + g = {x | x  ½ , x  R}


b. Selisih fungsi f (x) dan g (x) adalah
(f – g) (x) = f (x) – g (x) = 2x – 10 - 2x  1

Domain alami fs (f – g) (x) = Df – g = {x | x  ½ , x  R}


c. Perkalian fungsi f (x) dan g (x) adalah
(f x g) (x) = f (x) x g (x) = (2x – 10) ( 2 x  1 ) = 2x 2x  1 - 10 2x  1

Domain alami fs (f x g) (x) = Df x g = {x | x  ½ , x  R}

d. Pembagian fungsi f (x) dengan g (x) adalah


f  f  x 2 x  10
  (x) = =
g g  x 2x  1

f 
Karena bagian penyebut tidak boleh nol, maka domain alami fungsi   (x) adalah
g
D f
g = {x | x > ½ , x  R}
e. Perpangkatan fungsi f (x)
f3 (x) = {f (x)}3 = (2x – 10)3 = 8x3 – 160x2 + 800x – 1000

Dari contoh di atas, terlihat bahwa jika D f adalah domain alami fungsi f, dan D g adalah domain

f
alami fungsi g maka domain alami dari fungsi-fungsi f + g, f – g, f x g, g adalah irisan dari Df

dan Dg ditulis Df  Dg.


Fungsi Komposisi

MATERI :
1. Pengertian komposisi fungsi
Dari dua buah fungsi f (x) dan g (x) dapat dibentuk fungsi baru dengan menggunakan operasi
komposisi. Operasi komposisi dilambangkan dengan o (dibaca : komposisi atau bundaran).
Fungsi baru yang dapat dibentuk dengan operasi komposisi itu adalah :
a. (f o g) (x) dibaca : f komposisi gx atau fgx
b. (g o f) (x) dibaca : g komposisi fx atau gfx

1) Misal fungsi
g : A  B ditentukan dengan y = g (x)
f : B  C ditentukan dengan y = f (x)
Fungsi komposisi f dan g ditentukan dengan :
h (x) = (f o g) (x) = f (g(x))
2) Misal fungsi
f : A  B ditentukan dengan y = f (x)
g : B  C ditentukan dengan y = g (x)
Fungsi komposisi g dan f ditentukan dengan :
h (x) = (g o f) (x) = g (f (x))

Contoh :
Misal fungsi f : R  R dan g : R  R ditentukan dengan rumus f (x) = 3x – 1 dan g (x) = 2x.
Tentukan : a. (f o g) (x) b. (g o f) (x)

Jawab :
a. (f o g) (x) = f (g (x))
= f (2x)
= 3 (2x) – 1 = 6x – 1
b. (g o f) (x) = g (f (x))
= g (3x – 1)
= 2 (3x – 1) = 6x – 2
2. Syarat Komposisi Fungsi
Contoh 1
Misal fungsi f dan g dinyatakan dalam pasangan terurut :
f : {(-1,4), (1,6), (2,3), (8,5)}
g : {(3,8), (4,1), (5,-1), (6,2)}
Tentukan :
a. f o g d. (f o g) (2)
b. g o f e. (g o f) (1)
c. (f o g) (4) f. (g o f) (4)
Jawab :
Pasangan terurut dari fungsi f dan g digambarkan dalam diagram panah (pemetaan).
a. (f o g) = {(3,5), (4,6), (5,4), (6,3)}
g f

3 8 5
4 1 6
5 -1 4
6 2 3

(f o g)

b. (g o f) = {(-1,1), (1,2), (2,8), (8,-1)}


f g

-1  4 1
1 6 2
2 3 8
8 5 -1

(g o f)
c. (f o g) (4) = 6
d. (f o g) (2) tidak didefinisikan
e. (g o f) (1) = 2
f. (g o f) (4) tidak didefinisikan
Contoh 2
Misal fungsi f dan g dinyatakan dalam bentuk pasangan terurut
f : {(0,1), (2,4), (3,-1), (4,5)}
g : {(2,0), (1,2), (5,3), (6,7)}
Tentukan : a) f o g b) g o f
Jawab : g f

2 0 1
1 2 4
5 3 -1
6 7 4 5
Dg Rg Df Rf

(f o g)
f g

0 1 2
2 4 3
3 -1 6 7
4 5 2 0
Df Rf Dg Rg
(g o f)
Dari contoh 1 dan 2 dapat disimpulkan syarat fungsi komposisi (f o g) adalah :
 Hasil irisan antara daerah hasil fungsi g dengan daerah asal fungsi f bukan himpunan
kosong.
Rg  Df  
 Daerah asal fungsi komposisi (f o g) adalah himpunan bagian dari daerah asal fungsi g.
D(f o g)  Dg
 Daerah hasil fungsi komposisi (f o g) adalah himpunan bagian dari daerah hasil fungsi f.
R(f o g)  Rf
Contoh :
Diketahui fungsi f : R  R dan g : R  R ditentukan dengan rumus :
f (x) = 2x + 1 dan g (x) = x

Tentukan :
a. (f o g) (x)
b. (g o f) (x)
c. Daerah asal (f o g) (x) dan daerah hasil (f o g) (x)
d. Daerah asal (g o f) (x) dan daerah hasil (g o f) (x)
Jawab :
f (x) = 2x + 1
Daerah asal Df : {x | x  R} daerah hasil Rf : {y | y  R}
g (x) = x

Daerah asal Dg : {x | x  0, x  R}, daerah hasil Rg : {y | y  0, y  R}


a. (f o g) (x) = f (g (x)) = f ( x ) = 2 x + 1
b. ( g o f) (x) = g (f (x)) = g (2x + 1) = 2x  1

c. Daerah asal (f o g) (x) = D(f o g) = {x | x  0, x  R}


Daerah hasil (f o g) (x) = R(f o g) = {y | y  1, y  R}
Tampak bahwa D(f o g) = Dg dan R(f o g)  Rf
d. Daerah asal (g o f) (x) = D(g o f) = {x | x  ½ , x  R}
Daerah hasil (g o f) (x) = R(g o f) = {y | y  o, y  R}
Tampak bahwa D(g of)  Df dan R(g o f) = Rg
Sifat-sifat Fungsi Komposisi
Sifat-sifat operasi komposisi pada fungsi-fungsi dapat disimpulkan dengan menggunakan
beberapa contoh di bawah ini.
Contoh 1
Fungsi f : R  R ditentukan oleh rumus f (x) = 3x – 5 dan g (x) = 2x 2 – 1
Tentukan :
a. (f o g) (x) dan (g o f) (x)
b. dari hasil di atas apakah (f o g) (x) = (g o f) (x) ?
Jawab :
a. (f o g) (x) = ……
(g o f) (x) = ……
b. (f o g) (x) ………… (g o f) (x)
Kesimpulan : ………….
Contoh 2
Fungsi f : R  R dan g : R  R, h : R  R ditentukan dengan rumus :
f (x) = x + 1 , g (x) = 3x dan h (x) = x2
Tentukan :
a. ((f o g) o h) (x) dan (f o (g o h)) (x)
b. Dari hasil di atas apakah (f o g) o h (x) = f o ( g o h) (x) ?
Jawab :
a. Misal k (x) = (f o g) (x) = f (g (x)) = ………
((f o g) o h) (x) = ( k o h) (x) = k (h (x)) = ………
Misal l (x) = (g o h) (x) = g (h (x)) = g (………) = ………
(f o (g o h)) (x) = (f o l) (x) = f (l (x)) = f (………) = ……
b. ((f o g) oh) (x) …………. (f o (g o h)) (x)

Kesimpulan :
……………………………………………………….
……………………………………………………….
Contoh 3
Fungsi f : R  R dan I : R  R ditentukan dengan rumus f (x) = x2 – 2x + 1 dan I (x) = x
Tentukan :
a. (f o I) (x) dan (I o f) (x)
b. dari hasil di atas apakah (f o I) (x) = (I o f) (x) ?
Jawab :
a. (f o I) (x) = f (I (x)) = f (………) = ………
(I o f) (x) = I (f (x)) = I (………) = ………
b. (f o I) (x) ……………… (I o f) (x)

Kesimpulan :
…………………………….
…………………………….

Dari ketiga contoh di atas, beberapa sifat operasi komposisi pada fungsi-fungsi dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Operasi komposisi pada fungsi-fungsi pada umumnya ……
(f o g) (x) ……… (g o f) (x)
2. Operasi komposisi pada fungsi bersifat ……
((f o g) o h) (x) ……… (f o (g o h)) (x)
3. Dalam operasi komposisi pada fungsi-fungsi ada sebuah unsur identitas yaitu
fungsi identitas I (x) = x sehingga (f o I) (x) ……… (I o f) (x) ……… f (x)
B. Menentukan fungsi jika fungsi komposisi dan fungsi yang lain diketahui
Misal fungsi f dan fungsi komposisi (f o g) atau (g o f) sudah diketahui maka fungsi g dapat
ditentukan, demikian juga fungsi g dan fungsi komposisi (f o g) atau (g o f) diketahui maka
fungsi f dapat ditentukan.
Contoh 1
Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -2x + 3 dan f (x) = 2x + 1.
Tentukan fungsi g (x).
Jawab :
(f o g) (x) = -2x + 3
f (g (x)) = -2x + 3
2 (g (x)) + 1 = -2x + 3
2 g (x) = -2x + 2
 2x  2
g (x) =
2
g (x) = -x + 1
Jadi fungsi g (x) = -x + 1

Contoh 2
Diketahui fungsi komposisi (f o g) (x) = 4 – 2x dan fungsi g (x) = 2x + 2. Tentukan fungsi f (x).
Jawab :
(f o g) (x) = 4 - 2x
f (g (x)) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – ((2x + 2) –2)
= 4 – (2x + 2) + 2
f (2x + 2) = 6 – (2x + 2)
f (x) = 6 – x
Fungsi Invers

MATERI :
A. Pengertian Invers Fungsi
Jika fungsi f : A  B dinyatakan dalam pasangan terurut
f : {(a,b) | a  A dan b  B} maka invers dari fungsi f adalah f-1 : B  A ditentukan oleh :
f-1 : {(b,a) | b  B dan a  A}
Invers suatu fungsi tidak selalu merupakan fungsi. Jika invers suatu fungsi merupakan fungsi
maka invers fungsi itu disebut fungsi invers.
Contoh :
1. Misal A : {-2, -1, 0, 1} , B : {1, 3, 4}.
Fungsi f : A  B ditentukan oleh f : {(-2,1), (-1,1), (0,3), (1,4)}.
Carilah invers fungsi f, dan selidiki apakah invers fungsi f merupakan fungsi.
Jawab :
Invers fungsi f adalah f-1 = B  A ditentukan oleh :
f-1 : {(1,-2), (1,-1), (3,0), (4,1)}.
Fungsi f dan f-1 disajikan dalam gambar diagram panah
f f-1
- 1 1 -
2   2
- 3 3 -
1   1
0 4 4 
A B B 0A
1 bahwa f-1 adalah relasi biasa (bukan fungsi).
Terlihat 
 1
2. Misal A : {1,2,3} B : {2,4,6,8}. Fungsi g : A  B ditentukan oleh
g : {(1,2), (2,4), (3,6)}.
Tentukan invers fs g, dan selidiki apakah invers fungsi g merupakan fungsi ?
Jawab : kerjakan sebagai latihan.
g g-1

A B B A

Terlihat bahwa g-1 adalah ………

3. Misal A : {a,b,c,d} dan B : {1,2,3,4}, fungsi h : A  B ditentukan oleh


h : {(a,2), (b,1), (c,3), (d,4)}.
Carilah invers fungsi h dan seilidiki apakah invers fungsi h merupakan fungsi ?
Jawab : kerjakan sebagai latihan
h h-1

A B B A

Fungsi h-1 adalah ……

Suatu fungsi f : A  B mempunyai fungsi invers f -1 = B  A jika dan hanya jika f


merupakan fungsi ……

B. Menentukan rumus fungsi invers


Beberapa langkah untuk menentukan rumus fungsi invers f -1(x) jika f (x) diketahui adalah
sebagai berikut :
1. Ubah persamaan y = f (x) dalam bentuk f sebagai fungsi y.
2. Bentuk x sebagai fungsi y pada langkah 1 dinamai dengan f -1(y).
3. Ganti y pada f-1(y) dengan x untuk memperoleh f -1(x). Maka f-1(x) adalah rumus fungsi
invers fungsi f (x).
Contoh :
1. Fungsi berikut adalah pemetaan dari R ke R. tentukan rumus inversnya
a. f (x) = 2x + 2
b. f (x) = 3x – 6
Jawab :
a. f (x) = 2x + 2
y2
y = f (x) = 2x + 2  x =
2
y2
x = f-1(y) =
2
x2
f-1(x) =
2
b. f (x) = 3x – 6
y6
y = f (x) = 3x – 6  x =
3
y6
x = f-1(y) =
3
x6
f-1(x) =
3
x
2. Fungsi f ditentukan dengan rumus f (x) =
1 x
a. Tentukan rumus untuk f-1(x)
x
y = f (x) =  y (1 + x )= x
1 x
y + yx = x
yx – x = -y
(y – 1) x = - y
y
x = y 1

y
x = f-1(y) = y  1

x
f-1(x) =
x 1
b. Df : {x | x  -1 , x  R}
c. Df-1 : {x | x  1, x  R}

Anda mungkin juga menyukai