NASIONAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Kelompok 3 :
UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “STANDAR
PENDIDIKAN NASIONAL’’. Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah Telaah Kurikulum SM. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Dalam Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak
kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki .Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
II ............................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 4
BAB III............................................................................................................................ 24
PENUTUP ...................................................................................................................... 24
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Cara dan sistem pendidikan yang sudah berakar dalam dan bertahan lama
sebenarnya membutuhkan reformasi pendidikan secara menyeluruh. Dalam hal
pemerintah mencoba memotong kompas dengan gagasan untuk menyamaratakan
mutu pendidikan di Indonesia. Namun, upaya ini sering menjadi sasaran kritik dan
kecaman karena belum meratanya taraf kehidupan di masing-masing wilayah di
Indonesia. Sehingga pemerataan standar pendidikan yang mengacu pada standar
nasional harus dilaksana secara bertahap, sesuai dengan taraf kehidupan masyarakat
di masing-masing wilayah.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Standar isi
Menurut Fitri Yafrianti (2015) Standar isi mencakup lingkup materi
minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Standar isi tersebut memuat
kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dan kalender pendidikan.Dimana tujuan standar isi ialah meningkatkan
mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik sesuai
dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta pergeseran paradigma pendidikan
yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Menurut Milakarmila (2013) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu,
(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005).Standar isi adalah suatu bagan
rencana lingkup materi minimal, dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal, pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi
ditetapkan dengan peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006.
1. Pasal 2 ayat (1): Lingkup standar nasional pendidikan meliputi standar: (1)
isi, (2) proses, (3) kompetensi lulusan, (4) pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) sarana dan prasarana, (6) pengelolaan, (7) pembiayaan,
dan (8) penilaian pendidikan.
2. Pasal 1 butir 4: SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini lebih ditegaskan pada pasal
25 ayat (4) kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Pasal 25 ayat (2): SKL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan
mata kuliah atau kelompok mata kuliah.
4. Pasal 26 ayat (1): SKL pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Ayat (2): SKL pada jenjang pendidikan menengah umum bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Ayat (3): SKL pada jenjang pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
5. Pasal 6 (1): Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah kelompok mata
pelajaran terdiri atas:
a) agama dan akhlak mulia;
b) kewarganegaraan dan kepribadian;
c) ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) estetika; dan
e) jasmani, olahraga, dan kesehatan.
6. Pasal 7 (1): Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada
SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/
PAket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan. (2)
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/
SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ PAket C,
SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan
budaya, dan pendidikan jasmani. (3) Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain
yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
ketrampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan. (4) Kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB/Paket
B, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, ketrampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan. (5) Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB/ Paket C, atau bentuk
lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
ketrampilan/kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan
lokal yang relevan. (6) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi
dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. (7) Kelompok
mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A,
SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK,
atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, seni dan budaya, ketrampilan, dan muatan lokal yang
relevan. (8) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/ SMPLB/Paket B, SMA/MA/
SMALB/Paket C, SMK/ MAK, atau bentuk lain yang sederajat
dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani,
olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengatahuan alam, dan muatan lokal
yang relevan.
Yang dimaksud dengan pendidik pada ketentuan ini adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi dan berkompetensi sebagai guru, dosen, konselor, pamong,
pamong pelajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannyaserta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan
a. Kompetensi pedagogik;
b. Kompetensi kepribadian;
c. Kompetensi profesional;
d. Kompetensi sosial
Pasal 29
Pasal 31
a. Lulusan diploma empat (D-IV) atau sarjana (S-1) untuk program diploma;
c. Lulusan program doktor (S-3) untuk program magister (S-2) dan program
doktor (S-3)
4. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh
satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar
pengelolaan oleh Pemerintah. Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman
yang mengatur tentang:
6) Peraturan akademik
7) Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana
8) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang
meliputi masa 4 (empat) tahun yaitu:
3) mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap, dan semester pendek bila ada.
4) penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan
lainnya.
10) jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang
pendidikan tinggi.
11) rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja
satu tahun; l. jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan
pendidikan untuk satu tahun terakhir.Dalam melaksanakan penjaminan mutu
standar pengelolaan, sekolah perlu memperhatikan dua hal. Pertama, kriteria
minimal yang harus dicapai berdasarkan Permendiknas No. 19 Tahun 2007,
indikator operasional, dan kriteria pencapaian tujuan. Kedua, sekolah perlu
memperhatikan indikator dan kriteria keunggulan tingkat satuan pendidikan
sehingga sekolah dapat memiliki target yang lebih tinggi daripada kriteria
pada standar nasional pendidikan (SNP). Sekolah idealnya memiliki program
peningkatan mutu dan instrumen pengukuran antara lain:
a. Standar
b. Kegiatan
c. Indikator Kinerja
10) Menetapkan target mutu dengan dasar pertimbangan hasil evaluasi 11)
16) Mengembangkan pentahapan kegiatan meliputi plan, do, chek, dan act.[8]
5. Standar Penilaian
Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata)
dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut secara khusus, dalam konteks
pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil
belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan
balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui
penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses
pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang
pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta
keberadaan kurikukulum itu sendiri.
(1) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
(2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk
(a) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik.
(2) Standar Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Berdasarkan PP No.24 tahun 2007, beberapa kriteria minimum standar sarana dan
prasarana yaitu sebagai berikut:
• Lahan
• Bangunan
· memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti
tercantum pada lampiran PP No 24 tahun 2007
· Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan
nyaman termasuk bagi penyandang cacat.
· Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi
secara professional
7. Standar Proses
8. Standar Biaya
1) Gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan 2) Bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung seperti air,
BAB III
PENUTUP
Jadi dengan adanya standar-standar pendidikan ini para siswa akan mendapatkan
fasilitas-fasilatas pendidikan untuk menambah pengagetahuan para siswa dan dapat
bersaing dengan siswa lain untuk meraih prestasi dari tingkat privinsi, nasional
maupun internasional.
DAFTAR PUSTAKA