Anda di halaman 1dari 13

“PELEMBAGAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PADA

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN”

Mata Kuliah: Penjaminan Mutu Pendidikan

Dosen Pengampu: Eni Yuniastuti, S. Pd, M. Sc.

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3

1. Dwi Sartika
2. Febri
3. Irma Egita Lumban Gaol
4. Roimanuel
5. Tarisa Diba Fitriana

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan pada
kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan dapat
bermanfaat bagi pembacanya. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan kami juga berterima kasih kepada dosen pengampu yang memberikan kami
kepercayaan dalam membuat makalah ini.

Makalah ini telah kami susun degan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuaatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dan
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 26 Oktober 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3

BAB I........................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5

C. Tujuan ........................................................................................................... 6

BAB II ...................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ....................................................................................................... 7

BAB III ................................................................................................................... 12

PENUTUP .............................................................................................................. 12

A. KESIMPULAN ............................................................................................ 12

B. SARAN ........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (SISDIKNAS) merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem
pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi, dan tujuan pendidikan
nasional, serta strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya saing dalam kehidupan global.

Visi pendidikan nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah. Sedangkan misi pendidikan nasional adalah: (1)
mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu
bagi seluruh rakyat Indonesia; (2)meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di
tingkat nasional, regional, dan internasional; (3) meningkatkan relevansi pendidikan dengan
kebutuhan masyarakat dan tantangan global; (4) membantu dan memfasilitasi pengembangan
potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar; (5) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; (6) meningkatkan keprofesionalan
dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global;
dan (7) mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa pemerintah pusat bersama


pemerintah daerah berkewajiban mengembangkan satuan pendidikan yang berupa sekolah
standar, sekolah standar nasional, sekolah mandiri, sekolah bertaraf internasional, dan sekolah

4
berbasis keunggulan lokal. Untuk merealisasikan hal tersebut pemerintah telah menetapkan
delapan standar nasional pendidikan.

Direktorat jenderal PMPTK berperan dalam penyelenggaraan penjaminan mutu


pendidikan nasional. Tujuan penjaminan mutu adalah untuk menjamin bahwa setiap standar
nasional pendidikan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal dan bersinergi. Dalam
penjaminan mutu pendidikan diperlukan suatu standar sebagai acuan. Standar tersebut adalah
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional berisi pedoman
tentang delapan standar nasional pendidikan, yaitu 1) Standar Isi, 2) Standar Proses, 3) Standar
Kompetensi Lulusan, 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5) Standar Sarana dan
Prasarana, 6) Standar Pengelolaan, 7) Standar Pembiayaan, dan 8) Standar Penilaian Pendidikan.
Standar ini merupakan standar minimal yang harus dicapai oleh setiap satuan pendidikan
(sekolah). Tentu saja standar ini menjadi acuan bagi sekolah dalam mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan.

Salah satu upaya dalam memberikan contoh sekolah yang memenuhi standar, Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) perlu mengembangkan sekolah model sebagai sebuah
pilot projek dalam bentuk sekolah pendampingan. Dalam pelaksanaannya secara berkala dan
berkelanjutan LPMP akan membantu sekolah pendampingan baik secara akademis maupun
manajemen, agar sekolah pendampingan itu dapat berkembang secara optimal, sehingga dapat
mencapai standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional
Pendidikan (BSNP). Dengan demikian sekolah tersebut akan menjadi contoh bagi sekolah lain
dalam mengembangkan pola manajemen untuk mencapai standar nasional pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan lembaga sistem penjaminan mutu satuan pendidikan?

2) Bagaimana sejarah dari lembaga sistem penjaminan mutu satuan pendidikan (LPMP)?

3) Apa saja visi dan misi dari LPMP/BPMP?

4) Apa saja fungsi dari LPMP/BPMP?


5
5) Apa saja pola layanan penjaminan mutu pendidikan (LPMP/BPMP)?

6) Apa saja program kerja dari (LPMP/BPMP)?

C. Manfaat Dan Tujuan

1) Mengetahui defenisi/pengertian dari lembaga sistem penjaminan mutu satuan pendidikan.

2) Mengetahui sejarah dari lembaga sistem penjaminan mutu satuan pendidikan (LPMP).

3) Mengetahui visi dan misi dari LPMP/BPMP.

4) Mengetahui fungsi dari LPMP/BPMP.

5) Mengetahui pola layanan penjaminan mutu pendidikan (LPMP/BPMP).

6) Mengetahui program kerja dari (LPMP/BPMP).

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Sistem Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan (LPMP)

Penjaminan mutu pendidikan tentunya membutuhkan suatu lembaga atau badan yang
bertanggung jawab serta memiliki fungsi dan menjadi kualitas serta mutu pendidikan di berbagai
lembaga. Lembaga ini juga harus berdasarkan tata kelola yang tidak terpusat sebab harus
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lembaga pendidikan dan daerah di mana
pendidikan tersebut diselenggarakan. Oleh karena itu, di Indonesia, lembaga penjaminan mutu
pendidikan ini berdiri sebagai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yang dinaungi
langsung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, diwakili oleh BPMP masing-masing
provinsi Indonesia, dan begitu seterusnya

LPMP singkatan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan adalah unit pelaksana
teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah naungan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Artinya, lembaga ini bertanggung jawab pada
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Sesuai dengan namanya, LPMP berperan dalam menjamin mutu pendidikan dasar,
menengah, dan kesetaraan pendidikan dasar dan menengah di lingkup provinsi sesuai dengan
kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. LPMP menjamin apakah
kualitas pendidikan di Indonesia sudah memenuhi tuntutan masyarakat sehingga mampu tercipta
persebaran pendidikan yang merata dalam skala nasional.

7
B. Sejarah LPMP

Setiap Provinsi memang memiliki sejarah pembentukannya masing-masing. Namun


demikian, ada hal pokok yang sama yang melatarbelakangi pembentukannya.

Pada awalnya, LPMP bernama BPG (Balai Penataran Guru). Seiring dengan
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pemerataan mutu pendidikan di daerah dan nasional,
maka Departemen Pendidikan Nasional merestrukturisasi dan merefungsionalisasi BPG menjadi
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Perubahan itu berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/O/2003 tanggal 4 Juli 2003. Lembaga baru ini
berperan untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di provinsi.

Pada tahun 2004, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan diganti nama menjadi Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan. Hal itu didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No. 044/O/2004 tanggal 14 Mei 2004. Dengan demikian, LPMP berada di bawah
naungan Kemendikbud dan merupakan UPT Kemendikbud di daerah. Itulah mengapa namanya
bukan LPMP Kemendikbud, melainkan LPMP (nama daerah), LPMP Jawa Timur, misalnya.

Namun demikian, pada tahun 2022, LPMP berubah menjadi BPMP (Balai Besar
Penjaminan Mutu Pendidikan) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, BPMP
merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Dengan demikian, lembaga penjamin mutu
pendidikan di Indonesia, kini (2022) dikenal sebagai Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan
(BPMP) dengan tugas, fungsi, visi, misi, dan tata nilai sebagai berikut (Tim BPMP DKI Jakarta,
2022).

8
C. Visi LPMP/BPMP

Visi BPMP menunjang visi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global.

D. Misi LPMP/BPMP

Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan,
didukung oleh infrastruktur dan teknologi.

1. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan


sastra.
2. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung
transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.

F. Fungsi LPMP/BPMP

Menurut Permendiknas Nomor 37 Tahun 2012 Pasal 2, dalam menjalankan tugasnya,


Fungsi LPMP adalah:

1. Melakukan pemetaan mutu pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan kesetaraan
pendidikan dasar dan menengah.
2. Supervisi satuan pendidikan dasar, menengah, dan kesetaraan pendidikan dasar dan
menengah.
3. Mencari kolega dan melakukan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan.
4. Mengembangkan dan mengelola sistem informasi mutu pendidikan dasar, menengah, dan
kesetaraan pendidikan dasar dan menengah.
5. Menjalankan urusan administrasi LPMP.
9
6. Menjadi fasilitator untuk meningkatkan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar,
menengah, dan kesetaraan pendidikan dasar dan menengah.

G. Pola Layanan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP/BPMP)

Dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya, LPMP menggunakan 2 jenis pola layanan,
yaitu:

 Pola layanan yang bersifat supervisi, bimbingan, arahan, saran dan bantuan teknis

Pola layanan LPMP yang bersifat supervisi, bimbingan, arahan, saran dan bantuan teknis
terhadap satuan pendidikan yang belum memenuhi standar akreditasi yang telah ditetapkan ini
digunakan untuk menangani permasalahan yang berkenaan dengan standar proses dan standar
penilaian pendidikan.

Pola layanan Penjaminan Mutu yang akan dikembangkan oleh LPMP guna pencapaian
standardisasi mutu pendidikan adalah :

1. Ada kesepakatan antara LPMP dengan satuan pendidikan tentang kinerja guru yang akan
ditingkatkan.
2. Kinerja yang akan ditingkatkan adalah aspek-aspek kinerja guru dalam proses
pembelajaran yang spesifik, seperti : penyusunan perangkat pembelajaran, menciptakan
proses pembelajaran yang aktif, kreatif, evektif dan menyenangkan, pendalaman dan
penguasaan materi bahan ajar, pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran,
melakukan penelitian tindakan kelas, serta teknik menangani anak bermasalah dalam
pembelajaran.

 Pola layanan yang bersifat pemberian saran melalui hasil kajian

Pola layanan yang bersifat pemberian saran melalui hasil kajian ini digunakan untuk
menangani permasalahan yang berkenaan dengan standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan serta
standar pembiayaan.

10
LPMP bersama para ahli baik ahli pendidikan maupun ahli dari berbagai disiplin ilmu
bertemu dalam suatu forum kajian tentang mutu. Hasil kajian itu selanjutnya direkomendasikan
kepada dinas pendidikan sebagai bahan pengambilan keputusan yang akan diimplementasikan
oleh sekolah. Namun apabila dinas pendidikan merasa bahwa hasil kajian tersebut masih kurang
tepat, dinas pendidikan juga bisa memberikan revisi melalui forum kajian tentang mutu
pendidikan. Selain itu, LPMP juga bisa memberikan bantuan berupa saran kepada sekolah,
demikian pula sebaliknya, sekolah juga bisa memberikan evaluasinya terhadap hasil-hasil kajian
yang telah dilakukan oleh LPMP.

H. Program Kerja LPMP/BPMP

Karena LPMP bekerja di bawah naungan provinsi, maka program kerja pada tiap provinsi
bisa jadi berbeda antara satu dan lainnya. Program kerja sendiri dirancang agar tujuan dari
pembentukan LPMP bisa tercapai. Berikut adalah garis besar program kerja yang dijalankan
LPMP :

1. Menyusun peta mutu dan dan pengolahan data mutu.


2. Menganalisa data mutu pendidikan pendidikan dasar dan menengah.
3. Diseminasi pemetaan mutu pendidikan
4. Melaksanakan supervisi penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan
menengah.
5. Menyediakan fasilitas penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah.
6. Melakukan sosialisasi penjaminan mutu pendidikan.
7. Menyusun rekomendasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah.
8. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penjaminan dan peningkatan mutu
pendidikan dasar dan menengah.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

LPMP singkatan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan adalah unit pelaksana
teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah naungan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Artinya, lembaga ini bertanggung jawab pada
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Sesuai dengan namanya, LPMP berperan dalam menjamin mutu pendidikan dasar,
menengah, dan kesetaraan pendidikan dasar dan menengah di lingkup provinsi sesuai dengan
kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. LPMP menjamin apakah
kualitas pendidikan di Indonesia sudah memenuhi tuntutan masyarakat sehingga mampu tercipta
persebaran pendidikan yang merata dalam skala nasional.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis mengakui masih banyak kekurangan. Untuk itu
demi kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangundari
berbagai pihak khususnya para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/profil/ pada tanggal 24 Oktober 2022

http://pengetahuantaufiq.blogspot.com/2014/12/pengertian-tujuan-dan-peran lembaga.html?m=1
diakses pada tanggal 24 Oktober 2022

https://serupa.id/penjaminan-mutu-pendidikan-pengertian-lembaga-sistem-proses-dsb/ diakses
pada tanggal 24 Oktober 2022

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/lpmp-lembaga-penjaminan-mutu-pendidikan/amp/
diakses pada tanggal 24 Oktober 2022

https://dpm.budiluhur.ac.id/tentanglpm/tugas-pokok-dan-fungsi/ diakses pada tanggal 24


Oktober 2022

https://ujione.id/mengenal-peran-lpmp-lembaga-penjaminan-mutu-pendidikan/ diakses pada


tanggal 25 Oktober 2022

http://lpmpp.unhas.ac.id/fungsi-dan-tugas-lpmpp/ diakses pada tanggal 25 Oktober 2022

13

Anda mungkin juga menyukai