BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN
NAMA KELOMPOK :
DANISA AJENG PRATIWI ( 858660374)
DIAN RETNO PAMUNGKAS (858664665)
FARID GIRI SUSENO (858661036)
IKE NADILA NURAENI (858670938)
JAMIATUS SHOLICHAH (858664966)
OKVIANA HARIS FEBRIYANTI (858662805)
UPBJJ UT SURABAYA
POKJAR BOJONEGORO
2019
PEMBELAJARAN
BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN
Tuton
Nur Syamsi, M.Pd
UPBJJ UT SURABAYA
POKJAR BOJONEGORO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga
makalah pendidikan yang berjudul “PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN” ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang
berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan yang diampu oleh Bapak Nur Syamsi, M.Pd.
Pemilihan tema ini didasari atas tugas yang di berikan tutor kepada kami untuk menyelesaikan
tugas makalah pembelajaran berwawasan kemasyarakatan.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari ridho Allah S.W.T
serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Disamping itu PBK sendiri juga memiliki arah pandanagan dasar pendidikan nasional
serta beberapa hal yang memacu dan berhubungan dengan arah baru pendidikan nasional.
Adanya visi-misi tujuan pendidikan nasional serta demokratisasi pendidikan yang mendasari
pembelajaran PBK. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan ini juga memiliki Konsep-
konsep serta prinsip pembelaajarn berwawasan kemasyarakatan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari hal-ha yang mendasari Arah Baru Pendidikan pada
PBK
2. Untuk Mengetahui dan menjelaskan konsep Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arah Baru Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Satu hal yang sering luput dari perhatian kita adalah pentingnya mengevaluasi
tujuan dan arah pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral
dalam filsafat pendidikan. Secara umum tujuan diartikan sebagai perbuatan yang diarahkan
kepada suatu maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas. Tujuan akan
mengarahkan tindakan dan perumusan tujuan pendidikan yang benar merupakan inti dari
seluruh pemikiran pedagogis dan perenungan filosofis. Oeh karena itu, tanpa merumuskan
tujuan dan arah pendidikan yang tepat, maka semua usaha perbaikan hampir pasti akan
berakhir dengan kegagalan.
Berikut ini adalah hal-hal yang memacu dan berhubungan dengan arah pendidikan nasional
2. Peserta Didik
Ditetapkan dalam Bab V, pasal 12 bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak : "mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama", dan "mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat dan kemampuannya". Bab ini menekankan arti pentingnya pendidikan
agama bagi peserta didik yang sesuai dengan agama yang dianutnya, karena bertujuan untuk
melindungi akidah agama dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan sesuai
dengan agama yang dianutnya. Hal ini sebagai realisasi dari Pancasila, terutama sila
pertama.
5. Kurikulum
Sebagaimana ditetapkan dalam Bab X pasal 36, 37, 38 yang intinya dijelaskan :
"Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik". Pengembangan kurikulum yang ditetapkan
ini, dalam rangka membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
Sesuai dengan amanita pembukaan UUD 1945, misi abadi pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditempuh melalui pembelajaran dan pembudayaan
bangsa dan masyarakat Indonesia agar setiap insan Indonesia berpendidikan, berbudaya,
cerdas, berakar kuat pada moral dan budaya, dan keadilan sosial.
b. Misi
Misi jangka menengah pendidikan nasional adalah menciptakan system, iklim, dan
proses pendidikan yang demokratis adalah mengutamakan mutu, mampu
mengembangkan manusia dan kehidupan masyarakat Indonesia yang cerdas, berakhlak
mulia, berwawasan kebangsaan, kreatif, inovatif, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab,
terampil, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penekanan misis jangka panjang adalah pembudayaan bagi terbentuknya nilai-nilai baru
dalam keseimbangan yang baru dan dalam konteks struktur masyarakat baru.
Sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional harus
mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasikan berbagai
tuntutan peran yang multidimensional. Secara umum, pemdididikan harus menghasilkan
manusia sebagai individu dan anggota masyarakat yang sehat dan cerdas dengan:
1) Kepribadian kuat, religious, dan menjunjung tinggi budaya luhur bangsa.
2) Kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3) Kesadaran moral hukum yang tinggi.
4) Kehidupan yang makmur dan sejahtera.
7. Menumbuhkan Kemandirian
Dengan diwujudkannya kemandirian, diharapkan dampak dari pembelajaran
adalah tumbuhnya tanggung jawab dan keberanian peserta didik dalam memutuskan
sesuatu, bertindak, mengerjakan sesuatu hal, tanpa tergantung pada pihak lain.
Hal lainnya yang menjadi landasan pembelajaran berwawasan kemasyarakat
adalah pendidikan berbasis masyarakat (community based education). Menurut Galbarait
(Marzuki, 2004), pendidikan berbasis masyarakat mengandung beberapa makna :
1) Kemampuan peserta didik meningkat : setiap peserta mengalami
peningkatan kemampuan, ketrampilan dan sikap, serta konsep dirinya
semakin matang.
2) Partisipasi dan demokrasi : menumbuhkan keterbukaan pada setiap peserta
untuk memecahkan persoalan secara bersama-sama.
3) Mobilisasi aksi masyarakat : untuk pemenuhan kebutuhan dan pemecahan
masalah diperlukan adanya kegiatan dari peserta.
4. Lokalisasi ( Localization)
Kegiatan pembelajaran diupayakan memiliki nilai strategis bagi peserta didik.
Apabila tempat kegiatan di anggap strategis diharapkan motovasi peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran selalu tinggi.
Tilaar, H.A.R. (2000). Pendidikan, dan Masyarakat madani Indonesia. Bandung: Remaja
Rosdakarya.