MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
........................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Kesimpulan........................................................................................... 17
B. Saran..................................................................................................... 18
Daftar Rujukan............................................................................................... 19
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah pembelajaran yang dilakukan di sekolah formal tentunya
memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan ini merupakan misi sasaran
yang ingin dicapai dalam sebuah pembelajaran di masa yang akan datang.
Tujuan dari sebuah mata pelajaran juga dapat berarti langkah pertama
dalam proses mencapai sebuah kesuksesan sebuah mata pelajaran. Tujuan
dari setiap mata pelajaran ini tentunya memiliki kegunaan dan fungsi
bagi peserta didik. Dimana tujuan dan fungsi ini memberikan pengetahuan
dasar yang wajib ditempuh dan diterima oleh peserta didik, terutama
peserta didik yang duduk di bangku sekolah dasar.
Pengetahuan dasar yang mereka dapatkan ini nantinya akan lebih
diperdalam dan ditegaskan lagi di bangku sekolah menengah pertama.
Oleh karena itu pengetahuan dasar yang mereka dapatkan akan mendasari
pembelajaran mereka di jenjang yang lebih tinggi. Membahas tentang
tujuan sebuah pembelajaran, “Menurut Fathurrohman (2012) tujuan
pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik agar dapat tumbuh menjadi warga negara yang baik”
Tujuan dasar untuk menjadikan peserta didik menjadi warga
negara yang baik perlu digaris bawahi, karena memiliki arti yang luas.
Apabila pembelajaran ini ditujukan untuk anak sekolah dasar tentunya
warga negara yang baik adalah yang menaati peraturan, tertib, demokrasi
dalam mufakat, pengenalan dasar terhadap sistem pemerintahan disekitar
mereka, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran ini peserta didik mulai
di perkenalkan tentang sistem pemerintahan dan aturan-aturan yang
berlaku dalam masyarakat. Mereka juga akan ditanamkan jiwa cinta tanah
air dan patriotisme. Lalu mereka akan diajarkan sifat lebih mementingkan
urusan masyarakat dan negara ketimbang urusan pribadi mereka sendiri.1
1
Feri Tirtoni, Pengembangan Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, (Sidoarjo, Umsida Press,
2018) hal 1-3.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Paradigma PKn di SD/MI?
2. Bagaimana Sejarah Perjalanan Materi PKn di SD?
3. Apa Saja Dasar Hukum Tujuan Pembelajaran PKn di SD?
4. Bagaimana PKn Untuk Siswa SD?
5. Apa Yang Dimaksud Definisi Tuntutan Pedagogis Atau
Strategi Pembelajaran?
6. Apa Yang Dimaksud Karakteristik Konsep Diri Anak Usia SD
dalam Mapel PKn ?
7. Apa Yang Dimaksud Karakteristik Anak Usia SD dalam Mapel
PKn?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Paradigma PKn di SD/MI
2. Menjelaskan Sejarah Perjalanan Materi PKn di SD
3. Menjelaskan Dasar Hukum Tujuan Pembelajaran PKn di SD
4. Menjelaskan Bagaimana PKn Untuk Siswa SD
5. Menjelaskan Definisi Tuntutan Pedagogis Atau Strategi
Pembelajaran
6. Menjelaskan Karakteristik Konsep Diri Anak Usia SD dalam
Mapel PKn
7. Menjelaskan Karakteristik Anak Usia SD dalam Mapel PKn
BAB II
PEMBAHASAN
2
Duwi Handoko, dkk. , Pendidikan Kewarganegaraan (Pekanbaru : HAWA dan AHWA, 2020),
hal.5
3
Galih Puji Mulyoto, dkk. , Konsep Dasar dan Pengembangan Pembelajaran PPKn untuk MI/SD
(Jakarta : Publica Institute Jakarta , 2020), hlm. 16
3
4
yang dijamin (Bahmueller dan Quigley 1991:55). dalam hal ini, guru yang
kompeten dapat membantu siswa mengembangkan disposisi warga negara,
misalnya melalui contoh positif, bermain peran, dan studi masalah. Selanjutnya
metode pengajaran yang mendorong ekspresi ide bebas dalam lingkungan kelas
yang terbuka telah berhubungan secara empiris untuk pengembangan disposisi,
keterampilan, dan pengetahuan (Niemi dan Junn 1999 : 151-152)
4
Ibid., hal.4
6
5
Ibid., hal.6
7
6
Ibid.,hal.8
8
7
Ibid., hal 12
9
berbagai kualitas individu peserta didik. Kualitas individu ini sangat penting guna
untukdijadikan bekal dalam masa depannya nanti.
Diharapkan untuk peserta didik dapat berperan sebagai warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Selain itu peserta didik juga diajarkan untuk
berpikir kritis guna menghadi suatu masalah, agar tidak tergesa-gesa dalam
mengambil keputusan.
Oleh karena itu, sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu
dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sepanjang hayat, yang mampu memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kretifitas peserta didik dalam proses pembelajaran demokratis
dengan demikian secara tertahap sekolah akan menjadi komunitas yang memiliki
budaya yang berintikan pengakuan dan penghormatan terhadap hak dan kewajiban
serta keharmonisan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat yang tertib, adil
dan berkeradaban. Dalam kerangka semua itu maka pelajaran PKN harus
berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara
indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab.8
9
Ibid.,hal. 68
10
Feri Tirtoni, Pengembangan Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, (Sidoarjo, Umsida Press,
2018) hal 4-5
12
F. Karakteristik konsep diri anak usia sekolah dasar dalam mata pelajaran
PKn
Konsep diri bukanlah sesuatu yang di bawah sejak lahir. Kita tidak
dilahirkan dengan konsep diri tertentu. Bahka ketika kita lahir, kita tidak memiliki
konsep diri, tidak memiliki pengetahuan tentang diri, dan tidak memiliki
pengharapan bagi diri kita sendiri, serta tidak memiliki penilaian apapun terhadap
diri kita sendiri. Dengan demikian, konsep diri terbentuk melalui proses belajar
yang berlangsung sejak masa pertumbuhan hingga dewasa. Lingkungan,
pengalaman, dan pola asuh orng tua turut memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Sikap dan respon orang tua serta
lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya.
Anak-anak yang tumuh dan di besarkan dalam pola asuh yang keliru atau negatif,
seperti prilaku orang tua yang suka memikul, mengabaikan, kurang memberikan
kasih sayang, melecehkan, menghina, tidak berlaku adil, dll, di tambah dengan
lingkungan yang kurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang
negatif. Hal ini adalah karena anak cenderung menilai dirinya berdasarkan apa
yang ia alami dan dapatkan dari lingkungannya. Jika lingkungan memberikan
sikap yang baik dan positif, maka anak akan merasa dirinya berharga, sehingga
berkembangan konsep diri yang positif. Seiring dengan pertumbuhan dan
perubahan fisik, kognitif, dan kemampuan sosial, anak usia sekolah dasar jua
mengalami peerubahan dalam pandangan terhadap dirinya sendiri. mcDeviit dan
11
Feri Tirtoni, Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, (Yogyakarta,Buku Baik,2016) Hal. 40-41
14
G. Karakteristik anak usia sekolah dasar (SD) dalam mata pelajaran PKn
Usia rata-rata anak indonesia saat masih sekolah dasar adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan
perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa
perkembanga, yaitu masa kanak-kanak tengah ( 6-9 tahun ), dan masa kanak-
kanak akhir (10 – 12 tahun ). Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik
yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain,
senang bergerak, senang berkerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau
melakukan sesuatu secara langsung.Oleh sebab itu, guru hendaknya
mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan,
mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam
kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran.
12
Zaenal Aqib, Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. (Bandung: CV,2019), hlm 21
15
Setiap calon guru harus bisa memahami karakteristik peserta didik agar
selama melakukan KBM dapat berjalan dengan baik. Sebab, karakteristik anak SD
masih senang dengan dunia mereka sendiri. Seorang guru harus mempunyai cara
sendiri dalam cara menyampaikan pelajaran yang dapat dimengerti oleh peserta
didik. Karakteristik anak usia sekolah dasar yaitu:senang bermain, senang
bergerak, senang bekerja dalam kelompok,dan senang merasakan atau melakukan
sesua tu secara langsung (Sumantri&Sukmadinatadalam wardani:2012).13
13
Ibid., hal. 23
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Paradigma pendidikan kewarganegaraan di Indonesia sekarang ini membentuk
warga negara yang memiliki kebaikan dan kecerdasan. peran tersebut tidak hanya
membentuk warga negara hanya menjalankan dan mengetahui hak dan
kewajibannya, tetapi juga memahami tanggung jawab seperti partisipasi atau
keterlibatan warga negara dalam setiap kebijakan publik.
2. Dari awal kemerdekaan perkembangan mata pelajaran PKn dalam kurikulum
nasional sering berganti nomenklatur atau persamaan serta kajian materi di
dalamnya. Sejarah mencatat perkembangan pendidikan kewarganegaraan telah
mengalami berbagai dinamika dalam kurikulum khususnya pada sekolah dasar di
Indonesia.
3. Tujuan pembelajran PKn secara umum mempersiapkan generasi bangsa yang
unggul dan berkepribadian, baik dalam lingkungan lokal, regional, maupun
global. Berakhlak baik berdasarkan sila Ketuhanan yang Maha Esa untuk
meningkatkan sikap religius agar seimbang dengan kepribadian yang baik. Dapat
mengembangan ilmunya berdasarkan sikap yang ilmiah, juga dapat menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi secara baik dan sesuai dengan kebutuhan
sekarang. Serta dapat mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah
diperbuatanya kepada negara.
4. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
sangat penting dan berguna untuk kalangan Sekolah Dasar.Karena memuat
pembelajaran karakter dan moral.Untuk itu siswa-siswi Sekolah Dasar memiliki
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum didalam
Pancasila dan UUD 1945.Kita sebagai calon guru SD haruslah memiliki karakter
dan perilaku yang baik. Agar nantinya akan ditiru dan diterapkan oleh siswea-
siswi kita.Kita sebagai calon guru Sekolah Dasar haruslah mampu mengajak
siswa-siswi kita untuk menjadi Warga Negara Indonesia dengan baik.
5. Tuntutan pedagogis merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang guru
dalam melakukan KBM. Dalam tulisan ini menjelaskan kemampuan seorang
guru dalam melakukan KBM tidak terkecuali dalam satu mata pelajaran PKn.
Seorang guru harus memiliki kemampuan tersendiri dalam mengajar PKn di
17
18
B. SARAN
1. Untuk tenaga pendidik seyogyanya dapat menguasai bagaimana cara mengajar
pelajaran pendidikan kewarganegaraan di lingkungan SD/MI agar lebih bisa
beradaptasi dengan siswa yang masih berusia kanak-kanak dan dapat mengerti
bagaimana karakteristik peserta didik.
2. Untuk peserta didik khususnya mahasiswa FTIK UIN Sayyid Ali Rahmatullah,
sebagai calon guru tentunya harus faham dan mengerti bagaimana cara
menyampaikan materi Pendidikan Kewarganegaraan yang baik dan benar.
3. Untuk masyarakat sebaiknya mengetahui apa pentingnya belajar Pendidikan
Kewarganegaraan sejak dini agar bisa menjadi rakyat yang mengerti identitas
bangsanya sendiri.
19
DAFTAR RUJUKAN