Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR


PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI TINGKAT MI

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pembelajaran Akidah Akhlak


Dosen Pengampu : Ikhwan Aziz Q, M.Pd.I
Fakultas / Prodi : Tarbiyah / PAI 3 E

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (tiga)

Nama / NPM : 1. Nikky Saputry / 202210106


2. Rike Rohayani / 202210120
3. Yuska / 202210147

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU METRO LAMPUNG


FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TA. 2021 / 2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas
makalah Pembelajaran Akidah Akhlak yang berjudul “Kompetensi Inti & Kompetensi Dasar
Pembelajaran Akidah Akhlak di Tingkat MI” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Aamiin!

Penyusun Makalah

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan Rumusan Masalah ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ........................................ 3
B. KI & KD Pembelajaran Akidah Akhlak Tingkat MI ...................................... 7
C. Tujuan, Pendekatan, Evaluasi, Metode Pembelajaran Akidah Akhlah MI ..... 18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumusan tujuan pendidikan Islam sangatlah relevan dengan rumusan tujuan Pendidikan
Nasional. Rumusan tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, dan
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk mengembangkan potensi peserta didik menuju
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat. Adapun
tujuannya adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Kurikulum Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang menekankan pada
kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai asmau’ul husna, serta penciptaan suasana
keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui
pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana
membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan
kehidupannya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun berada. Makalah ini berupaya
membahas tentang kurikulum Aqidah Akhlak yang mencakup pengertian, tujuan, pendekatan,
metode dan evaluasi.
Aqidah Akhlaq merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar
yang terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Untuk
kepentingan pembelajaran, dikembangkan materi Aqidah dan Akhlaq pada tingkat yang lebih
rinci sesuai tingkat dan jenjang pendidikan.
Aqidah Akhlaq merupakan salah satu rumpun mata pelajaran pembelajaran agama di
madrasah (Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Syari’ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan Sejarah
Kebudayaan Islam) yang secara integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual
yang kokoh dalam pengembangan keilmuan dan kajian keislaman, Sebagai sebuah mata

1
pelajaran, Aqidah Akhlaq juga mempunyai beberapa pokok bahasan yang akan diajarkan
kepada peserta didik selama jenjang pendidikannya yang bertujuan tidak hanya mengantarkan
peserta didik untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang Aqidah dan Akhlaq
dalam ajaran Islam, melainkan juga yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat
mengamalkan Aqidah dan Akhlaq itu dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) ?
2. Bagaimana Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti akidah akhlak MI ?
3. Bagaimana tujuan, pendekatan, metode, dan evaluasi pembelajaran akidah akhlak
MI ?

C. Tujuan Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui apa pengertian Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti
(KI).
2. Untuk mengetahui Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti akidah akhlak MI.
3. Untuk mengetahui tujuan, pendekatan, metode, dan evaluasi pembelajaran akidah
akhlak MI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut :
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi dasar (KD) dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan
kompetensi inti sebagai berikut:
1) Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2) Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3) Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4) Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses


pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi
pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi
dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik melalui

3
interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
atau menganalisis, dan meng-komunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan
analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung
atau yang disebut dengan instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses
pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses
pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap
kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.

1. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang diperoleh
melalui pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif. Kompetensi inti
merupakan istilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013 yang kedudukannya sama dengan
Standar Kompetensi yang digunakan pada Kurikulum terdahulu yakni KTSP.
Kompetensi inti menjadikan kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan menjadi
saling berkaitan. Satu sama lain menjalin hubungan guna mencapai hasil yang diinginkan.
Kompetensi inti merupakan istilah yang digunakan dalam Kurikulum 2013 yang merupakan
perubahan dari Standar Kompetensi sebagai istilah yang dipakai dalam KTSP.
Majid (2014:42) mengatakan bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka yang
menjadi gambaran dan penjelasan dasar pengembangan program pembelajaran yang
terstruktur. Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari setiap peserta didik. Maka dalam
penentuannya hendak dilakukan dengan cermat dan hati-hati karena setiap sekolah
mengembangkan kompetensinya sendiri tanpa memperhatikan standar nasional.
Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi dan tidak dapat dibandingkan antara
kualitas sekolah yang satu dengan kualitas sekolah yang lain. Tim Kementerian dan
Kebudayaan dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mengemukakan pengertian Kompetensi Inti
(KI) adalah sebagai berikut.

4
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasional standar kompetensi lulusan
(SKL), dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Dalam setiap kompetensi inti yang dipelajari oleh peserta didik memiliki gambaran
yang memuat semua aspek pengetahuan, yang harus dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik
seperti, aspek kognitif dalam bentuk pemahaman terhadap informasi yang diterima, afektif
dalam bentuk sikap yang bertujuan agar peserta didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap
sikap yang lebih baik, dan aspek psikomotor yang terarah kepada keterampilan agar peserta
didik mampu menyalurkan berbagai kreativitas untuk menciptakan suatu hal yang baru.
Kompetensi inti dijabarkan pada kompetensi dasar yang harus dicapai dan berlaku
secara nasional. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan dan tidak dihapalkan, tetapi untuk
dibentuk melalui berbagai tahapan proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang
relevan dan sebagai pegangan bagi peserta didik bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran
ada pesan-pesan yang terkandung dalam materinya.
Setiap mata pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi
inti yang telah dirumuskan. Mulyasa (2014:174) menjelaskan bahwa kompetensi inti sebagai
berikut.
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan
kedalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skill dan soft skill.
Kompetensi inti merupakan peningkatan kompetensi yang harus dihasilkan melalui
pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Kompetensi inti menjadi batasan kemampuan yang
harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik pada saat proses belajar pembelajaran.
Kompetensi inti harus dimiliki semua peserta didik guna mencapai sebuah tujuan yang
ditentukan. Menjadikan peserta didik dapat ditampilkan siswa untuk suatu mata pelajaran

5
tertentu yang harus dimiliki siswa. Pemahaman materi sebagai kemampuan yang harus
dimiliki oleh peserta didik dalam mata pelajaran yang diikuti.
Berdasarkan pernyataan di atas penulis menyimpulkan dalam kompetensi inti
dirancang tiga aspek yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Melalui kompetensi inti berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Guru harus mampu membantu membentuk kepribadian siswa, mampu bersosialisasi
dengan sangat baik, dan memiliki keterampilan yang kelak akan sangat berguna bagi
perkembangannya di dunia kerja.
Rumusan kompetensi inti sebagai berikut :
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Keempat kompetensi itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Setiap jenjang
pendidikan memiliki empat kompetensi inti sesuai dengan paparan peraturan pemerintah.

2. Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi dasar merupakan acuan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan standar kompetensi lulusan untuk penilaian. Kompetensi dasar dirumuskan
untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat
terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi.
Majid (2014:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar akan memastikan capaian pembelajaran
tidak terhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan
bermuara pada sikap.
Senada dengan Majid, Mulyasa (2014:109) berpendapat bahwa, kompetensi dasar
merupakan gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan

6
siswa dan rincian yang lebih terurai tentang apa yang diharapkan dari siswa yang
digambarkan dalam indikator hasil belajar. Kompetensi dasar dikembangkan dengan
memperhatikan siswa dan mata pelajaran yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar
mengajar.
Kompetensi dasar dapat merefleksikan keluasan, kedalaman, kompleksitas, serta
digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan teknik penilaian tertentu. Tim Kementerian
dan Kebudayaan dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mendefinisikan pengertian KD sebagai
berikut:
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang bersumber pada KI yang harus dikuasai peserta didik.Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar merupakan hal yang penting bagi setiap perangkat pendidikan,
karena melalui kompetensi dasar, setiap proses pembelajaran dapat tersusun, dan terencana
dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik pula. Selain itu KD
dalam setiap mata pelajaran telah disesuaikan dengan karakteristik peserta didik pada
umumnya, agar peserta didik dapat memahami secara baik.
Berdasarkan beberapa para ahli, penulis menyimpulkan bahwa kompetensi dasar tidak
hanya memberikan pengetahuan, melainkan mengembangkan suatu kemampuan atau
keterampilan yang harus dimiliki peserta didik.

B. Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti Pembelajaran Akidah Akhlak Tingkat MI


1. Kelas I Semester Ganjil
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Meyakinirukun iman.
Agama yang dianutnya. 1.2 Meyakini syahadatain.
1.3 Meyakini Allah SWT Yang Esa
(al-Apad) dan mah Pencipta (al-Khwliq).
1.4 Menerima ketentuan hidup bersih,
kasih sayang, dan rukun.
1.5 Menerima adab mandi dan
berpakaian.
1.6 Menerima ketentuan menghindari

7
hidup kotor.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Membisakan berperilaku yang
tanggung jawab, santun, peduli, dan merefleksikan orang yang beriman.
percaya diri dalam berinteraksi dengan 2.2 Membiasakan berperilaku bertauhid.
keluarga, teman, dan guru. 2.3 Membiasakanhidup bersih, kasih
sayang, dan rukun dalam kehidupan
sehari-hari.
2.4 Membiasakan perilaku adab mandi
dan berpakaian.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari
hidup kotor dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengenal enam rukun iman.
cara mengamati [mendengar, melihat, 3.2 Mengenal dua kalimah syahadat
membaca] dan menanya berdasarkan sebagai bagian dari rukun Islam
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang pertama.
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan 3.3 Mengenal sifat-sifat Allah SWT. Yang
benda-benda yang dijumpainya di rumah terkandung dalam al-Asmw’ al-
dan di sekolah. ousnw(al-Apad dan al-Khwliq)
melalui kisah Nabi Ibrahim a.s.
mencari Tuhannya.
3.4 Memahami perilaku akhlak terpuji
hidup bersih, kasih sayang, dan
rukun dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Memahami adab mandi dan
berpakaian.
3.6 Menjelaskan akhlak tercela
hidup kotor dalam kehidupan sehari-
hari dan cara menghindarinya.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Menunjukkan perilaku beriman
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya kepada enam rukun iman.
yang estetis, dalam gerakan yang 4.2 Melafalkan dua kalimahsyahadat dan

8
mencerminkan anak sehat, dan dalam artinya.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Melafalkan sifat-sifat Allah SWT.
anak beriman dan berakhlak mulia. Al-Apad dan al-Khwliq dan
maknanya.
4.4 Mendemonstrasikan tata cara
berpakaian secara Islami.
4.5 Menunjukkan perilaku hidup bersih,
kasih sayang, dan rukun dalam
kehidupan sehari-hari.
4.6 Menceritakan cara-cara menghindari
hidup kotor dalam kehidupan
sehari - hari.

2. Kelas I Semester Genap


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1.1 Meyakini Allah SWT. melalui kalimat
yang dianutnya. tayyibah (Basmalah).
1.2 Meyakini Allah SWT. sebagai ar-
Rapmwn, ar-Raprmdan as-Samr‘.
1.3 Menerima ketentua adab belajar,
bermain, makan dan minum.
1.4 Menerima nilai keramahan dan sopan
santun terhadap orang tua dan guru
dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Menerima ketentuan untuk
menghindari berbicara kotor dan
bohong/dusta, dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca basmalah setiap
tanggung jawab, santun, peduli, dan memulai aktivitas.
percaya diri dalam berinteraksi dengan 2.2 Mencontoh sifat Allah ar-Rapmwn,
keluarga, teman, dan guru. ar- Raprm dan as-Samr‘.

9
2.3 Memiliki adab dalam belajar,
bermain, makan dan minum.
2.4 Membiasakan sikap ramah dan sopan
santun terhadap orang tua dan guru
dalam kehidupan sehari-hari.
2.5 Membiasakan diri untuk menghindari
akhlak tercela berbicara kotor dan
bohong/dusta, dalam kehidupan.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah
cara mengamati [mendengar, melihat, (Basmalah).
membaca] dan menanya berdasarkan rasa 3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT.
ingin tahu tentang dirinya, makhluk Yang terkandung dalam al-Asmw’
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan al-ousnw(ar-Rapmwn, ar- Raprm
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan as-Samr‘).
dan di sekolah. 3.3 Memahami adab belajar, bermain,
makan dan minum.
3.4 Memahami sikap ramah dan sopan
santun terhadap orang tua dan guru
dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Menjelaskan akhlak tercela
berbicarakotor dan bohong/dusta
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya (Basmalah).
yang estetis, dalam gerakan yang 4.2 Melafalkan ar-Rapmwn, ar- Raprm
mencerminkan anak sehat, dan dalam dan as-Samr‘ dan artinya.
tindakan yang mencerminkan perilaku 4.3 Menunjukkan adab belajar dan
anak beriman dan berakhlak mulia. bermain secara Islami.
4.4 Mendemonstrasikan adab makan dan
minum secara Islami.

10
3. Kelas II Semester Ganjil
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
yang dianutnya. mtayyibah (Hamdalah).
1.2 Meyakini Allah SWT Sebagai ar-
Razzwq,al-oamrd, danasy-Syakyr.
1.3 Mengakui adanya Allah SWT
melalui dalil aqli.
1.4 Menerima nilai syukur nikmat, hidup
sederhana, dan rendah hati.
1.5 Menerima adab bersin dalam
kehidupan sehari-hari.
1.6 Menerima ketentuan untuk
menghinndari sifat sombong dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat tayyibah
tanggung jawab, santun, peduli, dan (Hamdalah) setiap menerima
percaya diri dalam berinteraksi dengan kebaikan.
keluarga, teman, dan guru. 2.2 Membiasakan diri mencontoh sifat ar-
Razzwq,al-oamrd, dan asy-Syakyr.
2.3 Membiasakan diri perilaku dengan
merasakan adanya Allah SWT
melalui dalil aqli.
2.4 Memiliki perilaku syukur nikmat,
hidup sederhana, dan rendah hati
dalam kehidupan sehari-hari.
2.5 Membiasakan adab bersin.
2.6 Menghindarisifat sombong dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah
cara mengamati [mendengar, melihat, (Hamdalah).
membaca] dan menanya berdasarkan rasa 3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT.
ingin tahu tentang dirinya, makhluk Yang terkandung dalam al-Asmw’ al-
11
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan ousnw (ar-Razzwq,al-oamrd, dan asy-
benda-benda yang dijumpainya di rumah Syakyr).
dan di sekolah. 3.3 Mengenal Allah SWT. melalui dalil
aqli.
3.4 Memahami sikap syukur nikmat,
hidup sederhana, dan rendah hati
dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Mengetahui adab ketika bersin dalam
kehidupan sehari-hari.
3.6 Menjelaskansikap sombong dan cara
menghindarinya dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah(Hamdalah).
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang 4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw (ar-
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan Razzwq,al-oamrd, dan asy-Syakyr) dan
anak sehat, dan dalam tindakan yang artinya.
mencerminkan perilaku anak beriman dan 4.3 Menyajikan dalil aqli tentang mengenal
berakhlak mulia. Allah
4.4 Menunjukkan sikap syukur nikmat,
hidup sederhana, dan rendah hati dalam
kehidupan sehari-hari.
4.5 Mendemonstrasikan adab ketika bersin.
4.6 Menceritakan cara menghindari sifat
sombong dalam kehidupan sehari-hari.

4. Kelas II Semester Genap


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
yang dianutnya. tayyibah (Tahlrl).
1.2 Meyakini Allah SWT sebagai al
Quddys, as-aamad, al-Muhaimin,
dan al-Badr‘.
1.3 Menerima nilai jujur, rajin, dan

12
percaya diri.
1.4 Menerima ketentuan adab belajar,
mengaji, dan bermain dalam
kehidupan sehari-hari.
1.5 Menerima ketentuan untuk
menghindari sifat malas.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
tanggung jawab, santun, peduli, dan tayyibah (Tahlrl).
percaya diri dalam berinteraksi dengan 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT Sebagai
keluarga, teman, dan guru. al-Quddys, as-aamad, al-Muhaimin,
dan al-Badr‘.
2.3 Terbiasa berperilaku jujur, rajin, dan
percaya diri.
2.4 Terbiasa beradab ketika belajar,
mengaji, dan bermain dalam
kehidupan sehari-hari.
2.5 Menghindari sifat malas.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah
cara mengamati [mendengar, melihat, (Tahlrl).
membaca] dan menanya berdasarkan rasa 3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT Yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk terkandung dalam al-Asmw’
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan al-ousnw (al-Quddys, as-aamad, al-
benda-benda yang dijumpainya di rumah Muhaimin, dan al-Badr‘).
dan di sekolah. 3.3 Memahami perilaku jujur, rajin, dan
percaya diri.
3.4 Memahami sikap yang baik ketika
belajar, mengaji, dan bermain dalam
kehidupan sehari-hari.
3.5 Menjelaskan sikap malas dan cara
menghindari-nya.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah (Tahlrl)
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya dan maknanya.
yang estetis, dalam gerakan yang 4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw (al
13
mencerminkan anak sehat, dan dalam Quddys, as-aamad, al-Muhaimin, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku al-Badr‘) dan artinya.
anak beriman dan berakhlak mulia. 4.3 Mencontohkan perilaku jujur, rajin,
dan percaya diri.
4.4 Mensimulasikan adab yang baik
ketika belajar, mengaji, dan bermain
dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menceritakan contoh sikap malas
dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kelas III Semester Ganjil


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1.1 Meyakini Allah SWT melalui kalimat
yang dianutnya. tayyibah
1.2 Meyakini Allah SWT Sebagai al-
‘Azrm, al-Kabrr, al-Karrm dan al -
Mwlik.
1.3 Meyakini malaikat-malaikat Allah
SWT dan tugas-tugasnya.
1.4 Menerimanilai rendah hati, santun,
ikhlas, kasih sayang, dan taat.
1.5 Menerima ketentuan patuh dan taat
terhadap kedua orang tua dalam
kehidupan sehari-hari.
1.6 Menerima ketentuan untuk
menghindari durhaka kepada orang
tua.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Membisakan diri untuk mengucapkan
tanggung jawab, santun, peduli, dan kalimah tayyibah.
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya. 2.2 Mengagumi sifat Allah SWT sebagai
al-‘Azrm, al-Kabrr, al-Karrm dan al-

14
Mwlik.
2.3 Mencontoh para Malaikat dalam
ketaatannya kepada Allah SWT.
2.4 Memiliki sikap sifat rendah hati,
santun, ikhlas, kasih sayang, dan
taat dalam kehidupan sehari-hari.
2.5 Memiliki akhlakul karimah patuh dan
taat terhadap kedua orang tua dalam
kehidupan sehari-hari.
2.6 Memiliki sikap menghindari durhaka
kepada orang tua.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah
cara mengamati [mendengar, melihat, 3.2 Mengenal sifat-sifat Allah SWT Yang
membaca] dan menanya berdasarkan rasa terkandung dalam al-Asmw’
ingin tahu tentang dirinya, makhluk al-ousnw(al-‘Azrm, al-Kabrr, al-
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan Karrm dan al-Mwlik).
benda-benda yang dijumpainya di rumah 3.3 Menjelaskan malaikat-malaikat Allah
dan di sekolah. SWT dan tugas-tugasnya.
3.4 Memahami sikap sifat rendah hati,
santun, ikhlas, kasih sayang, dan
taat dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Menjelaskan kisah Nabi Ismail a.s.
sebagai bentuk sikap taat dan patuh
terhadap orang tua.
3.6 Menjelaskan sikap durhaka kepada
orang tua melakui kisah Kan’an.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah dan
bahasa yang jelas, sistematis dan logis, maknanya.
dalam karya yang estetis, dalam gerakan 4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw(al
yang mencerminkan anak sehat, dan ‘Azrm, al-Kabrr, al-Karrm dan al
dalam tindakan yang mencerminkan Mwlik) dan artinya.
perilaku anak beriman dan berakhlak 4.3 Menceritakan malaikat-malaikat
mulia. Allah SWT dan tugas-tugasnya.
15
4.4 Menunjukkan sikap sifat rendah hati,
santun, ikhlas, kasih sayang, dan taat
dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyimulasikan akhlak karimah
patuh dan taat terhadap kedua orang
tua dalam kehidupan sehari-hari
melalui kisah Nabi Ismail a.s.
4.6 Menyimulasikan kisah Kan’an
sebagai bentuk cara menghindari
sikap durhaka kepada orang tua.

6. Kelas III Semester Genap


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerimadanmenjalankanajaran agama 1.1 Meyakini Allah SWT. melalui
yang dianutnya. kalimat tayyibah (Ta’awuz).
1.2 Meyakini Allah SWT. sebagai al-
Bahin, al-Walr, al-Mujrb, dan al-
Jabbar.
1.3 Meyakini adanya makhluk gaib selain
malaikat (jin dan setan).
1.4 Menerima sikap rukun dan tolong
menolong.
1.5 Menerima ketentuan akhlakul
karimah terhadap saudara dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Terbiasa membaca kalimat tayyibah
tanggung jawab, santun, peduli, dan (Ta’awuz) sesuai ketentuan syariat.
percaya diri dalam berinteraksi dengan 2.2 Mencontoh sifat Allah SWT
keluarga, teman, guru dan tetangganya. Sebagai al-Bwhin, al-Walr, al-Mujrb,
dan al-Jabbwr.
2.3 Memiliki sikap positif terhadap
adanya makhluk gaib selain malaikat

16
(jin dan setan).
2.4 Memiliki sikap rukun dan tolong-
menolong.
2.5 Memiliki akhlakul karimah terhadap
saudaradalam kehidupan sehari-hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengetahui kalimat tayyibah
cara mengamati [mendengar, melihat, (Ta’awuz).
membaca] dan menanya berdasarkan rasa 3.2 Sifat-sifat Allah SWT. yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan terkandung dalam al-Asmw’ al-
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda ousnw (al-Bwhin, al-Walr, al-Mujrb,
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. dan al-Jabbwr).
3.3 Menjelaskan adanya makhluk gaib
selain malaikat (jin dan setan).
3.4 Memahami sikap rukun dan tolong-
menolong.
3.5 Memahami akhlakul karimah
terhadap saudara dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melafalkan kalimat tayyibah
bahasa yang jelas, sistematis dan logis, (Ta’awuz) dan maknanya.
dalam karya yang estetis, dalam gerakan 4.2 Melafalkan al-Asmw’ al-ousnw (al-
yang mencerminkan anak sehat, dan Bwhin, al-Walr, al-Mujrb, dan al-
dalam tindakan yang mencerminkan Jabbwr)dan artinya.
perilaku anak beriman dan berakhlak 4.3 Menceritakan makhluk gaib selain
mulia. malaikat (jin dan setan).
4.4 Menyimulasikan sikap rukun dan
tolong-menolong dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5 Menyimulasikan akhlakul karimah
terhadap saudara dalam kehidupan
sehari-hari.

17
C. Tujuan, Pendekatan, Metode, dan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak MI

1. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak di MI


Akidah aklhlak di MI dan MTs bertujuan untuk memebekali peserta didik agar dapat:
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Dengan naluri
ketuhanan, manusia berusaha untuk mencari Tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang
berbeda-beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti Tuhan. Dengan aqidah
akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha
Kuasa dapat berkembang dengan benar.
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia.
Seorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika
berhubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan
alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa
tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.
c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi
kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.
d) Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
e) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai
manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

Setiap kegiatan pendidikan merupakan bagian dari suatu proses yang diharapkan untuk
menuju kesuatu tujuan. Dimana tujuan pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat
fundamental dalam pelaksanaan pendidikan, sebab dari tujuan pendidikan akan menentukan
kearah mana remaja itu dibawa. Karena pengertian dari tujuan itu sendiri yaitu suatu yang
diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.
Adapun tujuan pendidikan aqidah akhlak menurut beberapa para ahli adalah sebagai
berikut :
a) Tujuan akhlak menurut Barmawie Umary yaitu supaya dapat terbiasa atau melakukan
yang baik, indah, mulia, terpuji, serta menghindari yang buruk, jelek, hina, tercela. Dan

18
supaya hubungan kita dengan Allah SWT dan dengan sesama makhluk selalu terpelihara
dengan baik dan harmonis.
b) Menurut Mohd. Athiyah Al-Abrasyi tujuan dari pendidikan moral atau akhlak dalam
Islam ialah untuk membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kamauan, sopan
dalam bicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana,
sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci.
c) Sedangkan Menurut Moh. Rifai tujuan pendidikan aqidah akhlak yaitu sebagai berikut:
1) Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa akan hal-hal yang
harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari.
2) Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan
akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan
Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan alam
lingkungannya.
3) Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak untuk melanjutkan pelajaran
ke jenjang pendidikan menengah.

2. Pendekatan Pembelajaran Aqidah Akhlah


Pendekatan dalam pembelajaran akidah terbagi atas dua, yaitu:
1) Pendekatan tematik untuk kelas 1 sampai 3 dan
2) Pendekatan mata pelajaran untuk kelas 4 sampai 6

3. Metode Pembelajaran
Dalam pelajaran akidah akhlak ada dua jenis kompetensi untuk diterapkan yaitu
mengenal dan membiasakan. Mengenal merujuk pada ranah kognif aspek analisis, sedangkan
membiasakan juga merujuk pada ranah kognitif aspek penerapan. Kata kerja membiasakan
bisa diganti dengan mendemonstrasikan, karena dengan mendemonstrasikan anak dituntut
untuk dapat memahami, menghayati dan nantinya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Bilamana menggunakan kata kerja membiasakan, pembelajaran di kelas
cenderung tidak ada unsur psikomotoriknya. Jadi, akan lebih baik menggunakan kata kerja
operasional: mendemonstrasikan (psikomotorik-gerakan), mempraktik- kan (ranah afeksi-
partisipasi), menampilkan (ranah afeksi-partisipasi). Metode Pembelajaran Bidang Studi
Aqidah Akhlak. Dalam menerapkan metode sangat bergantung pada tujuan, bahan dan
pelaksanaan dari pembelajaran itu sendiri.

19
Beberapa metode pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh pengajar antara lain :
1) Metode Ceramah
2) Metode Tanya Jawab
3) Metode Diskusi
4) Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
5) Metode Demonstrasi dan Eksperimen

4. Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak MI


Penilaian untuk pembelajaran Aqidah Akhlak di MI pada Kurikulum 2013
menggunakan jenis penilaian autentik (authentic assessment) yang menilai kesiapan siswa,
proses, dan hasil belajar secara utuh.
Dalam Kurikulum 2013 seluruh aspek peserta didik harus dinilai yaitu pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Dari segi pengetahuan keberhasilan peserta didik dapat dilihat dari
hasil tugas, ulangan harian, Ulangan Tengah semester dan Ulangan Akhir semester.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang diperoleh
melalui pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif. Kompetensi inti
merupakan istilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013 yang kedudukannya sama dengan
Standar Kompetensi yang digunakan pada Kurikulum terdahulu yakni KTSP.
Tujuan pendidikan aqidah akhlak tersebut sangat menunjang peningkatan keimanan
dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT serta dapat memberikan pengetahuan sekitar
pendidikan agama Islam kearah yang lebih baik.
Pendekatan tematik dan pendekatan mata pelajaran menuntut adanya keterlibatan
siswa dalam pembelajaran. Sehingga materi yang diajarkan akan lebih bermakna. Metode
pembelajaran biasanya disesuaikan dengan tingkatan kelas dan susana siswa karena metode
yang salah tidak akan berhasil dalam pembelajaran.

B. Saran
Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa akidah akhlak merupakan
penghargaan yang dapat berfungsi sebagai acuan yang bisa mengatur tingkah laku setiap
orang, dengan adanya akidah akhlak diharapkan setiap orang dapat bertindak sesuai dengan
norma yang diharapkan oleh masyarakat, dengan begitu dapat meminimalisir terjadinya
bentuk-bentuk penyimpangan yang akan merugikan baik dirinya sendiri maupun orang yang
ada di sekitarnya sehingga apa yang menjadi implikasi dari pembelajaran akidah akhlak itu
sendiri dapat di implikasikan untuk pembangunan karakter bangsa yang sesuai dengan
falsafah bangsa Indonesia.

21
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya ,2012)
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.2009
http://ahmadefendy.blogspot.com/2010/03/pendekatan-pembelajaran-akidah-akhlaq, diakses
pada hari senin tanggal 01 oktober 2018.
https://www.gurukatro.com/2016/01/ki-kd-mi-akidah-akhlak.html, diakses pada hari senin
tanggal 01 oktober 2018
Khalimi. Pembelajaran Akidah Akhlak. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama
RI, 2009
Sulhan, Najib., dkk. 2012. Panduan Mengajar Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta:
Zikrul Hakim.
Zayadi, Ahmad dan Abdul Majid. 2005. Tadzkirah Pembelajaran Agama Islam (PAI)
berdasarkan pendekatan konstektual. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

22

Anda mungkin juga menyukai