Dosen Pengampu :
................................................
Disusun Oleh :
M. JURES HANAFI
NIM. .............
i
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUFYAN TSAURI
MAJENANG – CILACAP
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas Nabi dan Rasul teladan
Muhammad saw, keluarga,sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman
Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih
bagi pihak-pihak yang telah membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan taufik, rahmat dan hidayahnya kepada
penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
2. Kedua orang tua Penyusun, yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil kepada penyusun.
3. Dan semua pihak yang telah membantu penyusun dimulai dari penjaga
perpustakaan, penjaga warnet, tukang fotokopi, narasumber dalam makalah ini
serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu penyusun yang tidak mungkin
penyusun sebutkan satu-persatu
Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang.
Itulah pribahasa yang kiranya dapat mewakili harapan penyusun dalam makalah
ini. Secarah harapan yang penyusun siratkan dalam makalah ini adalah semoga
makalah ini dapat berguna bagi semua pihak, manjadi amal baik bagi penyusun,
menjadi motivator bagi mahasiswa lainnya untuk menyusun makalah yang lebih
baik lagi serta semoga menjadi buah yang manis kelak.
Hormat Kami,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Makalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.............................2
B. Perbedaan Antara KI dan Mata Pelajaran Fikih...................................8
C. Temuan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Fiqih MI..............................13
D. Temuan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih MI..........................16
BAB III PENUTUP.........................................................................................19
A. Kesimpulan...........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi islam yang
banyak membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan manusia
dengan Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan
lingkungannya. Melalui bidang studi fiqih diharapkan siswa tidak lepas dari
jangkauan norma-norma agama dan menjalankan aturan syari’at islam.
Materi fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan
agama Islam yang distandadisasi dalam Standar Isi (SI) di MI. Didalamnya
dapat ditemukan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi
pelajaran. Maka untuk memudahkan pemahaman materi fiqih kepada peserta
didik di tingkat MI, kementerian agama mengelompokkan atau
mengklasifikasikan sesuai tahap-tahap dalam fiqih.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada tingkat MI?
2. Bagaimana perbedaan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran Fiqih MI?
3. Bagaimana temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI?
4. Bagaimana temuan Kompetensi Dasar mata pelajaran Fiqih MI pada
masing-masing kelas?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada tingkat
MI.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar mata pelajaran Fiqih MI.
3. Untuk mengetahui temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI.
4. Untuk mengetahui temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno, Desain Pengembangan Kurikulum 2013
Madrasah, (Depok: Kencana, 2017), hlm 132.
2
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm 118.
2
Berbicara tentang fungsi dan kegunaan Kompetensi Inti (KI) dalam
Kurikulum 2013 akan menemukan beberapa manfaat di dalamnya. Seperti
dijelaskan E. Mulyasa, bahwa melalui kompetensi inti, integritas vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Untuk
memudahkan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua yaitu:
a. Sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional
membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa.
b. Sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional
membentuk peserta didik berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab.
Disamping itu, kompetensi inti bukan untuk untuk diajarkan
melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi
dasar dan sejumlah mata pelajaran yang relevan. Tiap mata pelajaran harus
tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan. Kompetensi inti
menyatakan kebutuhan peserta didik, sedangkan mata pelajaran adalah
pasokan kompetensi inti. Dengan demikian, kompetensi inti berfungsi
sebagai unsur pengorganisasi kompetensi dasar. Sebagai unsur
pengorganisasi, kompetensi inti merupakan pengikatuntuk organisasi
vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal
kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas dengan
kelas diatasnya sehingga memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari
siswa SD/MI. Organisasi horizontal adalah keterkaitan kompetensi dasar
satu mata pelajaran dan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu kelas yang sama, sehingga terjadi proses saling
memperkuat. Ditegaskan pula oleh Ahmad Zayadi, bawa kompetensi inti
ini harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah
mempelajari suatu muatan pembelajaran, menmatkan suatu program, atau
menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.3
3
Ibid,. hlm 118-119.
3
Macam-Macam Kompetensi Inti
4
keluarga , teman, airnya.
dan guru.
6
Lise Chamisijatin, Fendy Hardian Permana, Telaah Kurukulum, (Malang: Universitas
Muhammadiyah, 2020), hlm 147-148.
5
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia.
2. Kompetensi Dasar
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam membentuk
kompetensi inti yakni melalui kompetensi dasar dari mata pelajaran yang
merupakan sumber kompetensi. Sebagai rangkaian untuk mendukung
Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi
kompetensi-kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi inti adalah melalui
pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran.
Isi dari Kurikulum 2013 adalah kompetensi yang dinyatakan dalam
Standar Kompetensi Lulusan dan selanjutnya dijabarkan menjadi
kompetensi inti untuktiap satuan pendidikan dan kelas. Dari KI ini
kemudian diperinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD).7
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi inti. Kompetensi
Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang bersumber pada Kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusun indikator kompetensi.8
7
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah Akhlak, (Pamekasan: Duta Media, 2019), hlm 14-15.
8
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Op. Cit.
6
a. Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual (mendukung KI-1) atau
kelompok 1.
b. Kelompok kompetensi dasar sikap sosial (mendukung KI-2) atau
kelompok 2.
c. Kelompok kompetensi dasar pengetahuan (mendukung KI-3) atau
kelompok 3.
d. Kelompok kompetensi dasar keterampilan (mendukung KI-24 atau
kelompok 4.
Menurut Abdul Majid menerangkan bahwa kompetesi dasar
merupakan kompetensi setiapmata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Fungsi dan kegunaan kompetensi dasar
dalam Kurikulum 2013 di SD/MI terdiri dari:
a. Spesifikasi dan operasionalisasi kompetensi inti
Kompetensi dasar yang dikembangkan pada masing-masing mata
pelajaran SD/MI disusun berdasarkan komptensi inti. Ini artinya,
pengembangan KD pada masing-masing mata pelajaran ditujukan untuk
menyumbang kompetensi bagi terkuasai dan dimilikinya kompetensi
inti oleh siswa pada tiap tingkat. Tiap pencapaian KD yang harus
dikuasai oleh siswa pada satu kali pertemuan atau lebih diibaratnya
menjadi penyumbang bagi terbentunya dan terbangunnya sebuah
kompetensi inti.
b. Sebagai tujuan pembelajaran pada setiap mata pelajaran
Suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdsarkan tujuan
tertentu. Tujuan dalam Kurikulum berbasis kompetensi, seperti hanya
Kurikulum 2013, merupakan pencapaian suatu kompetensi. Demikian
pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian
kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh peserta
7
didik. Kompetensi spesifik yang harus dicapai oleh siswa pada setiap
mata pelajaran untuk tiap kelas itulah yang disebut kompetensi dasar.
c. Sumber rujukan dalam pengembangan indikator hasil belajar
Indikator adalah penanda pencapaian KD yang diatndai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup ranah atau dimensi
pengetahuan (kognitif), keeterampilan (psikomotorik), dan sikap
(afektif). Setiap KD dikembangkan menjadi bebrapa indikator (lebih
dari satu). Dan, kesuluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-
tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang
merupakan kemampuan bersiakp, berpikir, dan bertindak secara
konsisten.9
B. Perbedaan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran
fikih
1. Berdasarkan pengertian
a. Kompetensi Inti
Ketika menyusun RPP Tematik Terpadu, salah satu komponen
utama yang perlu diperhatikan sejak awal yaitu kompetensi inti.
Kompetensi inti merupakan elemen baru dalam kurikulum 2013 yang
tidak pernah ada pada kurikulum sebelumnya. Kompetensi inti adalah
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
yang harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau
program. Sementara itu, Standar Kompetensi Lulusan sendiri adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan fan keterampilan. 10
dengan demikian dapat
dipahami bahwa kompetensi inti merupakan prasyarat bagi pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan dimana sifatnya berjenjang dan bertahap.
Dengan kata lain, kompetensi inti ini pada tiap tingkat atau kelasnya
berbeda-beda. Misalnya, kompetensi inti di kelas IV berbeda dengan
kompetensi inti di kelas V. Hal ini bisa terjadi karena kompetensi inti
9
Ibid,. hlm 129-130.
10
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
8
pada suatu tingkat atau kelas menjadi landasan bagi tingkat atau kelas
berikutnya. Maka kompetensi inti ini bersifat berjenjang dan
bertingkat.11
Hal tersebut sejalan dengan penjelasan dokumen Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang
diterbitkan Kemendikbud RI, bahwa kompetensi inti merupakan
kompetensi yang mengikat berbagai kompetensi dasar kedalam aspek
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.12
b. Kompetensi Dasar
Menurut PP No.32 Tahun 2013, Kompetensi Dasar adalah
kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh
peserta didik melalui pembelajaran.13 Kemudian dipertegas dalam
Permendikbud RI No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses yang
mengemukakan bahwa Kompetensi Dasar merupakan kemampuan
spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
terkait muatan atau mata pelajaran.
Dari berbagai uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kompetensi Dasar yang harus dicantumkan dalam RPP Tematik
Terpadu merupakan kemampuan spesifik yang dikembangkan dari
Kompetensi Inti yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilanyang terkait muatan pelajaran yang diperoleh melalui
pembelajaran. Ini artinya, Kompetensi Dasar merupakan modal dan
syarat pokok bagi tekuasainya dan dimilikinya Kompetensi Inti pada
setiap siswa. Dalam konteks pembelajaran tematik terpadu di SD/MI,
pada tiap topik dikembangkan 4 Kompetensi Dasar (KD) sesuai
dengan aspek Kompetensi Inti (KI) yakni sikap kepada Tuhan, sikap
diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan. Dan KD
11
Ibid., Andi Prastowo, “ Menyusun Rencana Pelaksanaan…, Hal.118
12
Tim Kemendikbud, “Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, (Jakarta: Kemendikbud, 2013). Hal.i
13
Ibid., Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan…
9
pada setiap RPP Tematik Terpadu meliputi KD dari beberapa mata
pelajaran yang termasuk dalam jaringan tema.14
10
mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata pelajaran
diuraikan menjadi Kompetensi Dasar yang disampaikan melalui mata
pelajaran.
16
Permendikbud RI No. 67/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
17
Khairil Anwar Notodiputro, Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
(MI), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, hal. 5
11
Kompetensi Inti bebas dari mata pelajaran karena tidak mewakili mata
pelajaran tertentu. Artinya, setiap mata pelajaran harus tunduk pada
kompetensi inti yang telah dirumuskan.
18
Ibid., hal. 7
12
makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
dirumah dan disekolah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif.
Kompetensi inti ini harus dapat dilakukan oleh peserta didik karena
kompetensi inti merupakan ukuran kemampuan peserta didik untuk dapat
melanjutkan ke tingkat selanjutnya. KI 1 contohnya di kelas 1 peserta didik
menerima pembelajaran fikih tentang rukun islam jadi pada akhir kelas 1
peserta didik harus bisa menerima dan menjalankan rukun islam itu.
Kompetensi ini saling berkaitan antara KI-1 dan KI 3 lainnya. Jadi KI-1
dan KI-2 tidak bisa dilakukan langsung karena aspek spiritual dan sosial di
pelajari dan dikembangkan di KI-3 dan KI-4.
13
kekuatan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam
semesta dan memberi makna pada kehidupan. Aspek spiritual ini sangat
berkaitan dengan pembentukan peserta didik `yang beriman dan bertaqwa
dengan cara menghormati,menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianut. Sehingga, penekanan pada penilaian sikap spiritual kurikulum 2013
ini diantaranya seperti rajin beribadah,berperilaku syukur, berdoa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah, mengucapkan
salam.
KI-2 (Sosial) Pada kurikulum 2013, pembentukan sikap sosial yang ada
pada diri siswa sangat diperhatikan. Hal ini tidak berbeda dengan sikap
spiritual. Den gan memiliki sikap sosial, siswa diharapkan mampu menjadi
generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Sikap sosial yang ditekankan pada kurikulum 2013,
diantaranya jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong, santun,
dan percaya diri.
14
memiliki pengetahuan yang luas belum tentu mempunyai keterampilan luas
dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang mejadi alasan mengapa dalam
Kurikulum 2013 selain aspek pengetahuan, aspek keterampilan juga perlu
diunggulkan. Jawabannya cukup singkat, supaya para siswa tidak hanya tahu
teori akan tetapi yang terpenting adalah aplikasi serta realisasinya. Suatu
contoh dalam pembelajaran Pendidikan Agma Islam, siswa hanya diajarkan
teori tatacara sholat tanpa diajarkan bagaimana mempraktekkan gerakan-
gerakannya. Siswa pasti mengalami ketidaktahuan karena tidak pernah diajari
ilmu praktisnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kompetensi
ketrampilan itu digalakkan. Adapun tahapan-tahapan dalam mengukur
ketrampilan peserta didik diantaranya diperoleh melalui aktivitas
“mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
15
D. Temuan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih MI
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
minimal harus dikuasai peserta didik untuk menunjukan bahwa mereka telah
menguasai standar kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itulah maka
kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.19
Dari analisis terdapat tiga aspek yang sesuai dengan konsep pendidikan
yakni aspek Kognitif, Afektif, Psikomotorik.
19
Wina Sanjaya, “Kurikulum dan Pembelajaran”. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008). Hal. 171
20
Bermawy Munthe, “Desain Pembelajaran”. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2014). Hal. 31
16
Contoh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Mata Pelajaran Fiqih
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas 1, Semester 1
1. Mengenal tatacara bersuci 1.1 Menyebutkan pengertian bersuci
(thaharah) 1.2 Mencontoh tatacara bersuci
2. Mengenal Rukun Islam 2.1 Menirukan ucapan Rukun Islam
2.2 Menghafal Rukun Islam
Kelas 1, Semester 2
1. Membiasakan bersuci 1.1 Menyebutkan tata cara berwudlu
(thaharah) 1.2 Mempraktekkan tata cara berwudlu
Kelas 2, Semester 1
1. Mengenal tatacara wudhu 1.1 Membiasakan wudhu dengan tertib
1.2 Membaca do’a setelah berwudlu
2. Menghafal bacaan shalat
2.1 Melafalkan bacaan shalat
2.2 Menghafal bacaan shalat
Kelas 2, Semester 2
1. Membiasakan shalat secara tertib 1.1 Mencontoh gerakan shalat
1.2 Mempraktekkan shalat secara tertib
Kelas 3, Semester 1
1. Melaksanakan shalat dengan 1.1 Menghafal bacaan shalat
tertib 1.2 Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan
shalat
Kelas 3, Semester 2
1. Melakukan shalat fardhu 1.1 Menyebutkan shalat fardhu
1.2 Mempraktikkan shalat fardhu
17
Kelas 4, Semester 1
1. Mengenal ketentuan-ketentuan 1.1 Menyebutkan rukun shalat
shalat 1.2 Menyebutkan sunnat shalat
1.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib
shalat
1.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat
Kelas 4, Semester 2
1. Melaksanakan dzikir dan do’a 1.1 Melakukan dzikir setelah shalat
1.2 Membaca do’a setelah shalat
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian KI dan KD
a. Kompetensi Inti (KI) adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yag
harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta
berfungsi sebagai integrator horizontal antar mata pelajaran.
Kompetensi inti diibaratkan adalah anak tangga yang harus ditapaki
oleh peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang
Madrasah Aliyah. Kompetensi Inti meningkat seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan
meningkatnya kelas.
b. Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi inti. Kompetensi Dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang bersumber pada Kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusun indikator kompetensi.
2. Perbedaan KI dan KD
Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling
terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan ((kompetensi inti 1),
sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3),
penerapan dan pengetahuan (kompetensi inti 4). Kompetensi inti bukan
untuk diajarakan, melainkan untuk di bentuk melalui pembelajaran mata
pelajaran-mata pelajaran yang relevan. Kompetensi Inti bebas dari mata
19
pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Artinya, setiap
mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.
Kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai
kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan
disiplin ilmu yang yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme.
20
DAFTAR PUSTAKA
21