Anda di halaman 1dari 33

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI KEPENDIDIKAN

NAMA MAHASISWA : LUNI KARLINA MANIK

NIM : 4182121021

DOSEN PENGAMPU : : Prof.Dr., Sri Milfayetty. MS.Kons

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA BILINGUAL

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa,

yang berkuasa atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta

hidayah-Nya jugalah maka Critical Book Report mata kuliah Profesi Pendidikan

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu selesainya pembuatan Critical Book

Report ini. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas

dari kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya

makalah ini.

kami berharap semoga Critical Book Report ini dapat digunakan

sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga

Tuhan yang maha Esa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1

B. TUJUAN.............................................................................................................. 1

C. MANFAAT.......................................................................................................... 2

D. IDENTITAS BUKU............................................................................................. 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU................................................................................ 3

BAB III KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN...................................................... 26

A. KEUNGGULAN................................................................................................. 26

B. KELEMAHAN.................................................................................................... 27

BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan kurikulum KKNI, mahasiswa stambuk 2019 diberikan kewajiban

untuk memenuhi tugas yaitu CBR (Critical Book Report) dengan membaca sebuah

buku untuk bahan bacaan yang nantinya akan di review. Maka dari itu penulis

berusaha untuk memberikan upaya terbaik untuk menyelesaikan tugas ini sesuai

dengan prosedur.

Dalam kesempatan kali ini penulis telah me-review sebuah buku wajib atau

buku pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran mata kuliah didalam

kelas yang telah diberikan Dosen Mata Kuliah ‘Profesi Kependidikan” kepada

para mahasiswa yaitu buku yang berjudul “Profesi Kependidikan” yang dimana

penulis ditugaskan untuk mereview buku ini.

Dalam buku “Profesi Kependidikan” karya Dr.Yasaratodo Wau,M.Pd. ini

tentunya membahas secara lengkap tentang profesi kependidikan. Begitupun

dengan buku II “Profesi Kependidikan” karya Prof.Dr.H.Hamzah b.uno,m.pd.

Adapun tugasnya mengkritik pada masing-masing judul buku yang akan kami di

review.

B. Tujuan

Tujuan dari pada penulisan CBR ini adalah untuk memperluas pengetahuan

tentang Profesi kependidikan yang masih sedikit diketahui mahasiswa. Serta

untuk menambah wawasan membaca yang baik, mendapatkan pengalaman

membaca sehingga tidak terjadi kedinamisan dalam hal pemikiran. Selain itu

tujuan dari pada penulisan CBR ini yaitu untuk mendapatkan pengetahuan untuk

memberikan apresiasi baik untuk kelemahan dan keunggulan isi buku yang

dibaca.

1
C. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan CBR ini adalah mahasiswa

memiliki pengetahuan tentang profesi kependidikan. Mengetahui isi buku dan

mengetahui kesalahan, mengetahui keunggulan dari masing-masing buku, dan

mengetahui perbedaan isi buku.

D. Identitas Buku

Buku utama

Judul : Profesi Kependidikan

Penulis : Dr.Yasaratodo Wau,M.Pd.

Penerbit : UNIMED Press

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2019

Edisi :9

Jumlah Halaman : 404 halaman

ISBN : 978-602-7938-05-2

Buku pembanding

Judul : Profesi Kependidikan

Penulis : Prof.Dr.H.Hamzah B.Uno,M,Pd.

Penerbit : Bumi Aksara

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Edisi :1

Jumlah Halaman : 146 halaman

ISBN : 978-979-010-171-5

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Ringkasan Buku Utama Yaitu “Profesi Kependidikan Karya Dr.Yasaratodo

Wau,M.Pd.”

BAB I : HAKIKAT POROFESI KEPENDIDIKAN

Secara etimologis istilah profesi berasal dari bahasa Inggris “profession” yang

berakar dari bahasa latin “profeus” yang artinya mengakui atau “menyatakan

mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan”. Secara semantic profesi adalah

suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya.

Artinya pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang

memiliki keahlian yang dituntut oleh pekerjaan itu sendiri. Keahlian yang

dimaksud bukan sekedar keterampilan semata, melainkan menyangkut

kemampuan, sikap, kecakapan, dan kemampuan yang diperoleh melalui proses

latihan tertentu. Ciri-ciri Profesi adalah sebagai berikut:

1. Memiliki keahlian dan keterampilan yang unggul

2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi

masyarakat

3. Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan

berupa pelatihan

4. Berfungsi bagi semuanya(sosial)

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru:

1. Menguasai bahan mengajar ,mengelola program belajar mengajar ,mampu

mengelola kelas

2. Menggunakan media sumber dan landasan-lanadasan kependidikan

3. Mengelola interaksi belajar mengajar dan program pelayanan

4. Menyelenggarakan administrasi dan prinsip penelitian

3
Adapun sub kompetensi dalam pedagogik adalah sebagai berikut:

1. Memahami peserta didik secara mendalam

2. Merancang pembelajaran sesuai aturan

3. Merancang evaluasi peserta didik.

BAB II : PROFESIONALISASI JABATAN GURU

Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani

dalam waktu yang lama. Proses pembentukan sosok seseorang menjadi yang

professional secara singkat dapat disebut sebagai profesionalisasi. Profesionalisasi

guru diawali dari niat seseorang menjadi guru dan akan berakhir saat seseorang

itu tidak mampu menjadi guru.

Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti

runtunan perubahan/peristiwa diperkembangan sesuatu ,kemajuan sosial berjalan

terus, rangkaian tindakaan,pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan

produk. Di Indonesia,telah banyak wahana yang dapat digunakan untuk

meningkatkan profesionalisme guru,misalnya memperdayakan Pusat Kegiatan

Guru(PKG). Usaha lain yang dapat menigkatkan kompetensi professional guru

adalah memberI kesempatan kepada guru merenungkan atau merefleksikan

sejauhmana ia telah menguasai prinsip-prinsip paedagogi secara umum maupun

prinsip lainnya. Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada

kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan dalam bekerja. Kinerja guru

menyangkut hasil kerja yang secara kuantitas dan kualitas dapat dicapai guru

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberi

kepadanya.

Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam melaksankan tugasnya adalah :

1. Kepeminpinan kepala sekolah,

2. Fasilitas kerja,

4
3. Harapan-haraapan dan

4. Kepercayaan personalia sekolah.

Profesionalisme seorang guru ditentukan oleh tiga faktor,yakni:(1) Faktor

internal dari guru itu sendiri,(2) Kondisi lingkungan tempat kerja dan (3)

Kebijakan pemerintah.Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari

standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.Hasil dari

penilaian kinerja guru dapat menggambarkan sosok keprofesionalan yang dapat

ditampilkan oleh guru,secara nyata selama melaksanakan tugas keguruannya

dalam kehidupan nyata. Adapun ciri-ciri dari guru yang profesional

yaitu:memiliki kemampuan interpersonal,memiliki hubungan baik dengan

siswa,mampu memeperhatikan siswa secara tulus,menunjukkan antosis mengajar

yang tinggi, mampu menhajam siswa dalam kegiatan pembelajaran,mamapu

meberi kesempatan bagi siswa yang berbicara.

BAB III : PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI

KEPENDIDIKAN

Sebagai seorang tenaga professional,guru harus senantiasa proaktif

meningkatkan pengetahuan,sikap,dan keterampilannya secara terus

menerus.Sasaran penyikapan itu meliputi penyikapan terhadap perundang-

undangan,organisasi profesi,teman sejawat,peserta didik,tempat kerja,pimpinan

lembaga dan lingkungan pekerjaan.Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab

tantangan perkemabangan masyarakat,jabatan guru harus pula selalu

dikembangkan dan dimuktahirkan. Dalam bersikap guru harus selalu

menagadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman yang melekat tugas-

tugasnya

BAB IV : PERANANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata

dasar manage yang

5
berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti penggunaan sumber

daya secara efektif

untuk mencapai sasaran.Manajemen sering dikatakan sebagai ilmu,kiat dan

profesi. Dapat disimpulkan

bahwa managemen adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia

secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan suatu organisasi/lembaga. Fungsi

managemen pendidikan adalah perencanaan,pengorganisasian, penyusunan

pegawai, pengarahan,koordinasi, pencatatan dan pelaporan pengawasan.

Mangemen pendidikan memiliki tugas yaitu harus mengelola administrasi atau

manager pendidikan.Kegiatan operasional yang harus diatur yaitu: penyusunan

persiapan mengajar(SAP), pelaksanaan proses belajar,pengelolaan peserta didik,

pengelolaan personalia pendidikan, Pengellaan perlengkapan pendidikan

,pengelolaan keuangan pendidikan,pengelolaan layanan khusus,pengelolaan

ketatausahaan (kantor) dan pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat.

Managemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sebagai alat,managemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efisien

dengan memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan

non manusia sehingga semuanya menjadi satu menuju satu titik akhir, guru

secara profesional melaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan

dapat belajar hingga mencapai tujuan pendidikan. Manajemen pendidikan

disekolah harus dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada

prinsip-prinsip manajemen yang efektif dan efisien. Sebagai bagian tidak

terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus memahami dan

mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam managemen pendidikan dengan

melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang

dikelola oleh kepala sekolah sebagai manager pendidikan disekolah.

6
BAB V : HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN

Sesungguhnya konsep supervise pada awalnya adalah adanya kebutuhan

akan landasan pembinaan situasi pembelajaran dengan cara membimbing guru

dalam memilih metode mengajar yang tepat, dan pentingnya mempersiapkan

guru yang mampu melaksanakan tugasnya dengan kreativitas yang tinggi yang

didasari oleh otonom sebagai guru, sehingga pertumbuhan jabatan guru terus

berlangsung. Adapun tujuan supervise pendidikan yaitu,menurut(sahertian/1981)

yaitu

1. Membantu para guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan,

2. Membantu para guru dalam membimbing pengalaman belajar,

3. Membantu para guru menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar

4. Membantu para guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid,

5. Membantu para guru dalam menggunakan alat-alat metode dan metode

mengajar.

6. Membantu para guru dalam menilai kemajan murid-murid dan hasil

pekerjaan guru itu sendiri,

7. Membantu para guru membina reaksi mental atau moral.

Supervisi memiliki tujuan yaitu: pengembanga tujuan,pengembangan

program, koordinasi dan pengawasan, motivasi, pemecahan sosial,

pengembangan profesional, dan penilaian kelurahan pendidikan. Dengan

demikian dapat ditegaskan bahwa fungsi dan spesifikasi supervise pengajaran

adalah memberikan pelayanan supervise pengajaran kepada guru untuk

menumbuhkan proses belajar

mengajar yang berkualitas baik, menyenangkan, inovatif dan dapat menjaga

keseimbangan pelaksanaan tugas staf mengajar. Tekhnik supervise pendidikan

ada dua, yaitu:

1. Tekhnik yang bersifat kelompok:

 Pertemuan orientasi

7
 Rapat guru latih

 Diskusi sebagai proses kelompok

 Tukar menukar pengalaman

 Seminar dan perpustakaan jabatan

 Mengikuti kursus

2. Tekhnik yang bersifat individual:

 Perkunjungan kelas

 Observasi kelas

 Percakapan pribadi

 Inter-visitasi dan menilai diri sendiri

BAB VI : BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

Bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas

pendidikan yang tidak boleh lepas dari perhatian administrator,manager dan

guru di sekolah. Upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan

potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal

(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual. Sifat-sifat

konseling diantaranya:

1. Pertolongan diarahkan kepeningkatan kemampuan dalam menghadapi hidup

dengan segala persoalannya,

2. Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan dan pemikiran

ilmiah,

3. Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan

aktivitas dan tanggung jawab,

4. Pertolongan yang isi,bentuk dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-

tiap masalah,

5. Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak.

8
Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor

dengan konseli (face to face relationship) yang bermasalah,dimana pembimbing

membantu konseling dalam

mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku.Sasaran utama dari konseling

adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan defenisi konseling yang

dikemukakan oleh Carl R. Roger :”counseling is a series of direct contacs with the

individual which aims to offer him assistance in changing his attitudes and

behavior”. Tujuan dari konseling secara umum bertujuan untuk agar siswa

mendapat pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuaan

dan nilai nilai yang dimiliki. Secara khusus pelayanan konseling disekolah

betujuan agar siswa dapat:

1. Memahami lingkungannya dengan baik meliputi lingkungan

pendidikan,pekerjaan dan sosial masyarakat,

2. Membuat pilihan dengan keputusan yang biijaksana,

3. Menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,

4. Memahami diri sendiri.

Dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah,dapat dikemukakan

beberapa fungsi

konseling yaitu: (1) Fungsi pemahaman, (2) Fungsi pencegahan, (3) Fungsi

penyaluran, (4) Fungsi penyesuaian, (5) Fungsi perbaikan fungsi, (6)

Pengembangan dan (7) Fungsi pengembangan.

Ringkasan Buku Kedua: Profesi Kependidikan, Pengarang Prof.Dr.H.Hamzah B.

Uno,M.Pd.

BAB I SUATU URAIAN PENGANTAR PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Berbagai Masalah yang Berpengaruh Pada Pendidikan

9
Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa,ini

dihadapkan pada berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial, budaya maupun

politik.  Berkenaan dengan hal itu, kita pun memiliki agenda masa depan untuk

membuat tatanan internal baru dalam tubuh bangsa Indonesia. Reformasi wujud

pertaubatan kita secara total terhadap berbagai kesalahan yang kita lakukan

selama ini.

B. Isu yang Berkembang di Masyarakat

Desentralisasi, demokrasi, dan otonomi meruipakan isu yang amat popular

akhir-akhir ini. Walaupun isu tersebut telah lama dikemukakan berbarengan

dengan keinginan mengganti system pemerintahan otoriter yang melanda Eropa

Tengah dan Timur pada akhir tahun 989 dan awal 1990. Sekarang ini telh terjadi

perubahan paradigm dalam menata manajemen pemerintahan, termasuk di

dalamnya menata manajemen pendidikan. Di dalam manajamen pendidikan kita

harus melihat seberapa jauh kekuasaan pembuatan kebijaksanaan pendidikan itu

tersentralisasi atau terdesentralisasi.

C.     Perubahan Paradigma

a. Perubahan paradigma dan orientasi manajemen pemerintahan yang sarwa

Negara menjadi berorietasi ke pasar.

b. Perubahan dan orientasi manajemen pemerintahan yang otoritarian

menjadi berorientasi kepada demokrasi.

c. Perubahan paradigm dari sentralisasi kekuasaan menjadi desentralisasi

kewenangan.

d. Perubahan system pemerintahan yang membatasi pada batas dan aturan

yang mengikat suatu Negara yang jelas menjadi tatanan pemerintahan

yang cenderung Boundaryless Organization.

D.    Visi  Pendidikan

10
Hendaknya diarahkan untuk menyesuaikan terhadap perubahan

paradigma tersebut. Pelaksanaan pendidikan selama ini yang banyak diwarnai

dengan pendidikan sarwa negara (State Driven) dimasa yang akan datang harus

berorientasi pada aspirasi masyarakat (Putting Customers first). Pendidikan harus

mengenali siapa pelangannya, dan dari pengenalan ini pendidikan memahami

apa aspirasi dan kebutuhan merek, baru ditentukan sistem pendidikan, macam

kurikulumnya, dan pengajarnya. Dimasa depan demokrasi dalam bidang

pendidikan harus menjadi rujukan bagi praktik demokrasi di Indonesia. Kita

harus mampu hidup dalam suasana schooling and working in democratic state.

Visi ini harus ditempuh melalui system pendidikan kita diwaktu-waktu yang

akan dating. Visi pendidikan yang berikutnya yang perlu pula memperoleh

perhatian ialah meletakan information technology yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dalam proses pendidikan.

E.     Keberhasilan Pendidikan Kita Dewasa Ini

Secara kuantitatif kita dapa mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia

telah mengalami kemajuan. Indikator keberhasilan pendidikan ini dapat dilihat

pada kemampuan baca tulis masyarakat yang mencapai 67,24%.

F.      Masalah yang Perlu Diatasi

Bagaimana memberdayakan lembaga pendidikan agar menjadi lembaga

human investmen.  Hal-hal apakah yang perlu dilakaukan agar otonomisasi

penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan baik?

BAB 2 SEPULUH PERUBAHAN PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN

SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pendidikan sebagai proses Pembebasan

B. Pendidikan Sebagai Proses Pencerdasan

C. Pendidikan Menjungjung Tinggi Hak-Hak Anak

11
D. Pendidikan Menghasilkan Tindak Perdamaian

E. Pendidikan Anak Berwawasan Integratif

F. Pendidikan Membangun Wadah Persatuan

G. Pendidikan Menghasilkan Manusia Demokratis

H. Pendidikan Menghasilkan Manusia yang Peduli Terhadap lingkungan

I. Sekolah Bukan Satu-Satunya Instrumen Pendidikan

BAB 3 PROFESIONALISME GURU

A. Pendahuluan

Menurut Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc lendon (This is

Teaching:10) ”Teacher is professional person who conducts classes” yang artinya

urur adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan

mengelola kelas jadi kesimpulannya Guru adalah orang dewasa yang secara sadar

bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, membimbing peserta didik.

B. Hakikat Profesi Guru

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan

keakhlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang

di luar bidang pendidikan.Beberapa prinsip mengajar agar guru dapat

melaksanakan tugasnya secara profesional, adaah sebagai berikut:

a. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi

pembelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media

dan sumber belajar bervariasi.

b. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam

berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

c. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran

dan penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta

didik.

12
d. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik ( kegiatan apersepsi ), agar

peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang

diterimanya.

e. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru

dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulanghinga tahapan

peserta didik menjadi jelas.

f. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara

mata pelajaran dan/ atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

g. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan

cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung,

mengamati, meneliti/,dan menyimpulkanpengetahuan yang didapatnya.

h. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina

hubungan sosial, baik dalam kelas maupun luar kelas.

i. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara

individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya

tersebut.

C. Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)

a. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru yang cepat merasa puas

dalam mengajar apabaila banyak menyajikan informasi dan terlalu

mendominasi kegiatan belajar peserta didik.

b. Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi

kemudahan dengan menyediakan berbagai fasilitas blajar, pemberi

bantuan bagi peserta yang mendapat kesulitan belajar, dan pencipta

kondisi yang merangsang dan menantang peserta untuk berpikir dan

bekerja.

c. Mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi metode

yang lebih relevan dengan tujuan peembelajaran, memperkecil kebiasaan

13
cara belajar peserta yang baru merasa blajar dan puas kalau banyak

mendengarkan atau mnerima informasi guru, atau baru belajar kalau ada

guru.

d. Guru hendaknya mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar

sehingga peserta ddik dapat belajar secara mandiri dan belkelompok,

percaya diri, terbuka untuk saling member dan menerima pendapat orang

lain, serta membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi.

D. Kompetensi dan Tugas Guru

Kompetensi Keprofesionalan Adalah seperangkat kemampuan yang harus

dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya

dengan berhasil. Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru:

a. Kompetensi Pribadi. Memiliki pengetahuan yang dalam tentang materi

pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu juga mempunyai

pengetahuan tentang perkembangan peserta didik serta kemampuan untuk

memperlakukan mereka secara individual.

b. Kompetensi Sosial adalah menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan

peserta didik dan linkungan mereka (orangtua, tetangga, sesama teman).

c. Kompetensi Profesional mengajar.

E. Peranan Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka

Beberapa peranan guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan

oleh Moon (1989), yaitu sebagai berikut:

1) Guru Sebagai Perancang Pembelajaran.

2) Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran (Manager Of Intruction)

3) Guru Sebagai Pengarah Pembelajara.

14
4) Guru Sebagai Elevator (Evaluator of student Learning). Tujuan utama

penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan, efektifitas, dan

efisien dalam proses pembelajaran.

5) Guru Sebagai konselor adalah dia diharapkan akan dapat merespons

segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran

6) Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum

7) Guru Dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis

Lingkungan

Proses pembelajaran yang memiliki kadar pembelajaran tinggi didasarkan

atas posisi dan peranan guru, tugas dan tanggung jawab guru sebagai

pengajar professional.

8) Tugas dan Tanggung jawab Guru

9) Syarat Guru yang Baik dan Berhasil

BAB 4 MEREKONSTRUKSI MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN MELALUI

PENGUBAHAN SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

A.    Misi Pendidikan Persekolahan

B.     Sekolah sebagai Sarana Rekonstruksi Masyarakat

C.     Pengaruh Eksternal dan Internal dalam Pengelolaan Pendidikan

D.    Pendidikan di Sekolah dengan Sistem Desentralisasi

E.     Program Kegiatan yang Perlu Dikedepankan

BAB 5 JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN

A.    Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

15
Kita perlu menyiapkan landasan bagi pengambilan putusan secara

memuaskan tentang metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif. Ini

perlu untuk menjalin agar sebagian besar siswa dapat menguasai sasaran

pengajaran pada tingkat pencapaian yang dapat diterima, dalam jangka waktu

yang sesuai.

B.     Pola Pembelajaran yang Efektif

Ketiga pola ini (penyajian di kelas, belajar mandiri, dan interaksi guru-

siswa) adalah kategori yang mengelompokkan sebagian besar metode pengajaran

dan pembelajaran. Setiap kegiatan pengajaran, apakah yang ditentukan guru atau

yang diperuntukkan bagi murid untuk belajar mandiri, ada hubungannya dengan

salah satu dari ketiga pola ini.kita tidak dapat menggunakan ketiga pola ini

dengan sembarangan ketika merencanakan program pembelajaran.

C.     Kondisi dan Asas untuk Belajar yang Berhasil

Persiapan Sebelum Mengajar, Sasaran Belajar, Susunan Bahan Ajar,

Perbedaan Individu, Motivasi, Sumber Pengajaran, Keikut sertaan, Balikan,

Penguatan, Latihan dan Pengulangan, Urutan kegiatan Belajar, Penerapan, Sikap

Mengajar, Penyajian di Depan Kelas

D. Metode Penyajian

1. Keunggulan Metode Penyajian

a. Ceramah/ format penyajian lainnya

b.  Diperlukan upaya pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian

ceramah

c. Berbicara di depan kelas, untuk menambah wibawa

d. Informasi dapat disajikan dengan dengan metode penyajian daripada

dngan metode lainnya

16
e. Dapat melayani sejumlah siswa dalam waktu yang sama, yang jadi

pembatas hanyalah ukuran ruangan.

f. Menambah bahan baru sebelum atau ketika pengajar menyajikan bahan

ajar.

g. Metode komunikasi informasi

2. Kelemahan Metode Penyajian

a. Siswa dibatasi keikutsertaannya

b. Pengajar diwajibkan menyajikan bahan ajrnya dengan cara yang

menarik

c. Ketika guru memberikan ceramah, hendaknya siswa memperoleh

pengertian yang sama

d. Apabila ada pertanyaan, pengajaran akan terhenti dan beberapa siswa

terpaksa menunggu sampai pertanyaan itu terjawab

e. Pengajar sulit mendapatkan balikan dari siswa

f. Terbukti, bahan penyajian lisan saja hanya dapat diingat dalam jangka

waktu pendek

g. Penyajian bukan metode yang diterapkan untuk keterampilan

psikomotor

3. Penerapan

a. Sebagai pendahuluan

b. Bertujuan untuk memberikan semangat

c. Untuk menyampaikan informasi

d. Untuk memperkenalkan perkembangan mutakhir

e. Sebagai narasumber

f. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa menyajikan laporan di

depan kelas

g. Sebagai ikhtisar / rangkuman

4. Rencana Keikutsertaan

17
a. Interaksi aktif c. Kegiatan berpikir lain

b. kerja di tempat d. Belajar mandiri.

E. Belajar Mandiri

1. Ciri, 8. Buku Belajar Mandiri / Pengajaran

Berdasarkan Komputer,

2. Keunggulan, 9. Pita Rekaman Suara/ Lembar Kerja,

3. Kelemahan, 10. Media Pandang/ Lembar Petunjuk,

4. Tata Cara, 11. Paket Nekamedia

5. Contoh, 12. Sistem pengajaran Perseorangan Intruction),

6. Kontrak Siswa, 13. Metode Tutorial dengan Media Suara.

7. Buku ajar/ lembar Kerja

BAB 6 KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU

Spencer membagi 5 karakteristik kompetensi sebagai berikut:

1. Motif ;Sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan

sesuatu

2. Sifat ;Karakteristik fisik

3. Konsep diri ; sikap, nilai, dan image diri

4. Pengetahuan ; informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu

5. Keterampilan ; Kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan

dengan fisik dan mental

Kompetensi Guru Menurut Cooper:

1. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku

2. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi dibinanya

3. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat,

dan bidang studi yang dibinanya

4. Mempunyai keterampilan teknik mengajar.

18
Kompetensi Guru Menurut Nana Sudjana:

1. Kompetensi bidang kognitif

2. Kompetensi bidang sikap

3. Kompetensi Perilaku/ performance

Menurut Crow dan Crow, Kompetensi Guru Meliputi:

1. Penguasaan subjectmatter yang akan diajarkan

2. Keadaan fisik dan kesehatannya

3. Sifat-sifat Pribadi dan kontrol emosinya

4. Memahami sifat hakikat dan perekmbangan manusia

5. Pengtahuan dan kemampuannya untuk menerapkan prinsip-prinsip

6. Kepekaan dan aspirasinya terhadap perbedaan kebudayaan, agama, etnis

7. Minatnya terhadap perbaikan profesionalisme dan pengayaan cultural

 Adapun Macam-Macam Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Guru:

1. Kompetensi Profesional

2. Kompetensi Personal

3. Kompetensi Sosial

4. Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknyayang

mengutamkan nilai-nilai sosial.

Kemampuan Penialian Guru Meliputi:

1. Kemampuan membuat perencanaan pengajaran

2. Kemampuan mengajar dalam kelas

3. Kemampuan mengadakan hubungan antara pribadi siswa

BAB 7 REFORMASI PENDIDIKAN

19
Pergeseran paradigma pengelolaan pendidikan dasar dan menengah telah

tercermin dalam Visi Pembangunan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam

GBHN(1999)“ Mewujudkan system iklim pendidikan nasional yang demokratis

dan berkualitas guna mewujudkan bangsa yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif,

berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggung jawab, terampil,

serta menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Tahap Perkembangan (1)

Tahap Praformal (2) Tahap Formalitas (3)) Tahap Otonomi.

Pengelolaan Pendidikan Pada Tingkat Sekolah. Yang menjadi kewenangan tingkat

sekolah adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan visi

2. Memiliki kewenangan dalam penerimaan siswa baru sesuai dengan ruang

kelas yang tersedia

3. Menetapkan kegiatan ekstra kulikuler

4. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan

5. Penghapusan barang dan jasa dapat dilakukan sendiri oleh sekolah

6. Proses pengajaran dan pembelajaran

7. Urusan teknis edukatif yang lain sejalan dengan konsep

manajemenpeningkatan mutu berbasis(MPMBS)

 Prinsip-Prinsip kemandirian Dalam MBPS:

1. Penyusunan Rencana dan Program

2. Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS)

3. Pelaksanaan Program Pendidikan

4. Akuntabilitas Pendidikan

BAB 8 PERAN TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI

INDONESIA

20
Tidak dapat disangkal bahwa teknologi merupakan suatu kawasan yang

dapat membantu memecahkan masalah kehidupan umat manusia dari masa ke

masa secara efektif dan efisien. Dasar Pemikiran Perlunya Teknologi dalam

Pendidikan Dalam UU No.2 Tahun 1998 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat 2 tujuan Pendidikan Nasional, yaitu

memiliki pengetahuan dan keterampilan. Dalam pasal 37 UU No.2 Tahun 1989,

menyiratkan kaidah-kaidah bahwa kurikulum harus dapat memberikan suatu

pengrtahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk dapat :

1. Mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan serta

kemampuan mengembangkan diri

2. Kemampuan akademikdan/professional untuk menerapkan,

mengembangkan, dan menciptakan imu pengetahuan, teknologi, maupun

untuk kesenian (Soedijarto,1993)

Tujuan pembelajaran dan bahan ajar pendidikan teknologi mengacu atas hal

rumusan tujuan, penegembangan bahan ajar, bahan ajar yang pokok-pokok,

pembelajaran.

BAB 9 PERAN GURU DALAM PENGEMBANAGAN MEDIA PEMBELAJARAN

DI ERA TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat Bantu

mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali

terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada

umunya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti: waktu persiapa mengajar

terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya yang tidak tersedia, atau alasan

lain.

 Teori-teori yang berkaitan dengan sumber belajar ada 3 prinsip yang perlu

dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode pembelajaran yaitu:

21
1. Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam

semua kondisi;

2. Metode (strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang

berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran;

3. Kondisi pembelajaran yang berbeda bias memiliki pengaruh yang konsisten

pada pembelajaran.

Tahapan Sisitem Pembelajaran

1. Perumusan tujuan intruksional umum 6. Mengembangkan strategi

pembelajaran

2. Analisis tujuan intruksional umum 7. Mengembangkan bahan

pembelajaran

3. Analisis kemampuan awal siswa 8. Mendesain dan melaksanakan

evaluasi formatif

4. Menuliskan tujuan intruksional khusus 9. Merevisi pembeajaran

5. Mengembangkan tes acuan patokan 10. Melaksanakan evaluasi Sumatif

Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara makna

tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk

membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Sejumlah pakar

memberi nbatasan tentang media, diantaranya yang dikemukakan oleh

Association of Education and Communication Technology (AECT), media adalah

segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau

informasi. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran maka media dapat diartikan

sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk

membawa informasi dari pengajar ke peserta didik (Heini,et,1996).

 Peran Media. Konstribusi media dalam kegiatan pembelajaran antara lain:

22
1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar

2. Kegiatan pembelajaran menjadi ebih menarik

3. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif

4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi

5. Kualitas belajar dapat ditingkatkan

6. Pembelajaran dapat disajiakn dimana dan kapan saja sesuai dengan yang

diinginkan

7. Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih

kuat /baik

8. Memberikan nilai positif

Penjabaran tentang peranan media dalam pembelajaran yang dikemukakan

oleh kemp memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam

pembelajran. Selain kemp (1985), Heiich et al. (1996) melihat konstribusi media

dalam proses pembelajaran secara globa ditinjau dari kondisi berlangsungnya

proses pembelajaran, seperti berikut:

1. Pembelajaran yang bergantung pada kehadiran pengajar

2. Proses pembelajaran tanpa kehadiran pengajar

3. Pendidikan jarak jauh

4. Pendidikan khusus

Media yang tidak diproyekdikan:

1. Realita

a. Cutaways/ potongan

b. Specimen/ contoh

c. Exhibit/ permanent

2. Model. Gambar diam

3. Bahan Grafis. Sketsa, Diagram, Chart/ bagan

4. Papan Display

23
Media yang Diproyeksikan

1. OHT 4. Media Video

2. Slide 5. Media Berbasis Komputer, Internet dan E-Mail

3. Media Audio 6. Multimedia Kit.

BAB 10 MENGURANGI BENANG KUSUT PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI

PENDIDIKAN

Pendidikan di Indonesia baru sekedar mampu memberikan dampak

langsung pendidikan yang diwujudkan dengan ijazah, tetapi belum sampai

memberikan dampak pengiring pengajaran yang indikatornya adanya

kemampuan daya sainng sumber daya manusia, baik untuk memenuhi tuntutan

dunia industri, apalagi persaingan dalam kancah pecaturan dunia. Beberapa hasil

survey yang dilakukan lembaga-lembaga dunia yang kreadibilitasnya dapat

dipertanggungjawabkan, menggambrkan bahwa kreadibilitas bangsa Indonesia

dimata dunia tidak semakin memuncak, tetapi justru semakin memudar dalam

beberapa tahun ini. Publikasi yang dikeluarkan oleh IIMD (International Institute

for Management development) 2001, yaitu suatu organisasi internasional yang

bermarkas di kota Lausanne, Swiss. Dari sebanyak 49 negara Indonesia ternyata

berada dalam posisi paling rendah , yaitu posisi ke-49. Dari hasil study PERC,

Political and Economical Risk Consultancy (2001), menempatkan Indonesia di

urutan ke-12 dri 12 negara Asia.

11 Hal Pertimbangan Birokrasi Pendidikan:

1. Guru harus professional

2. Melakukan perubahan atas kesaahan pendidikan

3. Kelayakan mengajar dan kesejahteraan guru

4. Efisiensi pemanfaatan anggaran pendidikan

5. Depolitisasi kebijakan pendidikan

24
6. Rekturisasi organisasi

7. Kenaikan Gaji PNS yang direncanakan naik 200 persen seiring dengan akan

ditetapkannya Undang-Undang guru dan dosen

8. Memposisikan pejabat pendidikan adalah mereka yang professional

9. Rekrutmen tenaga guru harus professional

10. Memberikan tunjangan layak hidup bagi guru yang masuk purnatugas

11. Mengarahkan siswa ke pendidikan yang sesuai dengan kompetensinya.

25
BAB III

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

A. Kunggulan Buku

1. Keunggulan pada buku profesi kependidikan karya Dr.Yasaratodo

Wau,M.Pd.

a. Buku ini menjelaskan profesi kependidikan dengan jelas dan secara

luas. Membahas hingga sampai manajemen pendidikan juga bimbingan

konselling dan peran guru.

b. Di akhir setiap bab terdapat rangkuman dan soal latihan.

c. Memiliki banyak referensi atau daftar pustaka.

d. Di akhir buku pada halaman 259 tedapat penjelasan UU Republik

Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang

membantu pembaca untuk lebih paham tentang hukum guru dan

dosen. Juga pada halaman 371 terdapat UU RI nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Dengan Rahmat Tuhan Yang

Maha Esa Presiden RI.

e. Pada buku ini terdapat beberapa gambar seperti peta konsep yang

berwarna sehingga membantu pembaca untuk menghilangkan bosan

ketika membaca.

f. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca.

g. Buku ini dilengkapi Rencana Perkuliahan Semester II mahasiswa

UNIMED, dimulai pada halaman 297-370.

2. Keunggulan pada buku “profesi kependidikan” karya Prof.Dr.H.Hamzah

B.Uno,M.Pd.

a. Buku ini menjelaskan tentang profesi kependidikan secara rinci, jelas dan

berurutan sesuai dengan bab-bab yang dituliskan.

26
b. Dari setiap bab saling berkaitan untuk menguatkan isi setiap bab satu

sama lainnya.

c. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana dan mudah

dimengerti sehingga dapat membantu pembaca untuk memahami

dengan mudah apa isi buku yang disampaikan.

d. Memiliki cover yang menarik sehingga dapat menarik minat pembaca

untuk membacanya.

e. Ukuran bukunya yang kecil dan ringan memudahkan para pembaca

untuk membawanya kemana saja sehingga para pembaca dapat

membaca buku ini kapanpun dan dimanapun.

B. Kelemahan Buku

1. Kelemahan pada buku profesi kependidikan karya Dr.Yasaratodo

Wau,M.Pd.

a. Cover pada buku ini kurang menarik karena gambar cover tersebut

tidak jelas (blur).

b. Pada halaman 34 terdapat penulisan yang tidak tepat (setelah koma (,)

di mulai dengan huruf kapital). Seperti berikut “mengajar dengan

bibingan guru dan dosen pembimbing, Melaksanakan tugas tugas

pendamping peserta didik”.

c. Letak penomoran halaman yang tidak sama, seperti pada setiap bab

baru letak halaman berada ‘di bawah’ sedangkan untuk halaman

selanjutnya seperti penjelasannya, letak halaman berada ‘di atas’.

d. Terdapat penomoran yang salah pada bagian sub bab. Pada halaman

115 dimulai penomoran “a” lalu dilanjutkan dengan “c” sehingga huruf

“b” tidak ada.

27
e. Pada halaman 259 terdapat penulisan yang memiliki space terlalu jauh

jaraknya. Seperti berikut (Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan

berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan)

2. Kelemahan pada buku “profesi kependidikan” karya Prof.Dr.H.Hamzah

B.Uno,M.Pd.

a. Di dalam buku ini terdapat judul-judul yang tidak memiliki sub bab

misalnya pada judul “pola pembelajaran yag efektif” pada halaman 43.

Hal tersebut membuat para pembaca kesulitan dalam memahami isi

buku dan pembaca merasa kebingungan terhadap isi buku yang

dibahas.

b. Dalam buku ini masih terdapat kalimat-kalimat yang sulit untuk

dipahami sehingga dapat membingngkan pembaca.

c. Buku ini tidak menyertakan gambar ataupun ilustrasi yang menarik

sehingga terkesan sedikit membosankan ketika membaca buku ini.

28
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil review yang telah penulis lakukan terhadap 2 buku ini

dapat disimpulkan bahwasanya semua buku terdapat keunggulan dan juga

kelemahannya tersendiri dalam segi apa pun itu termasuk juga dalam buku ini.

Buku ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing seperti dalam

bab pembahasan yang telah dijabarkan di atas. Dari kedua buku yang sudah saya

review buku “Profesi Kependidikan” pengarang Dr.Yasaratodo Wau,M.Pd. lebih

menjelaskan materi secara rinci dan lebih mudah dipahami. Bukan berarti buku

dari pengarang Prof.Dr.H.Hamzah B.Uno,M.Pd. tidak bagus. Namun secara

materi dan mengikuti perkembangan zaman buku karya Dr.Yasaratodo

Wau,M.Pd. lebih meluas menjelaskan materi.

Profesionalitas merupakan suatu kemestian yang harus dimiliki oleh guru

dalam mentransfer segal macam ilmu kepada para murid-muridnya. Seorang

guru itu mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar bagi dunia

pendidikan, dan guru juga selalu menjadi panutan dalam kehidupan di sekolah,

keluarga dan kehidupan bermasyarakat.

B. Saran

Semoga untuk pengetikan buku selanjutnya tidak adalagi kelemahan-

kelemahan yang terdapat buku tersebut. Sebagai penulis harus berhati-hati dan

gunakanlah kata yang tepat. Gunakan pilihan kata yang tepat dan sesuai. Mohon

maaf apabila ada kesalahan yang saya ketik pada Critical Book Review ini.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah Uno.2011.Profesi Kependidikan.Jakarta:Bumi Aksara

Wau Yasaratodo.2019.Profesi Kependidikan. Medan:Unimed Press

30

Anda mungkin juga menyukai