Anda di halaman 1dari 11

Aplikasi Arus Listrik Pada Penggunaan Lampu Di rumah

Dengan Persamaan Diferensial Metode Koefisien Tak Tentu


1
GRACE DITA MARIA NAIBAHO, 2LUNI KARLINA MANIK, 3RAIVITA JESICA NAINGGOLAN
1
Physics Education Study Program, Faculty of Mathematical and Sciences,
Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V, Medan Estate, Medan,
North Sumatera, Indonesia
1
grace
2
lunikarlinamanik99@gmail.com
3
raivitajesica@gmail.com

Abstrak

Dalam fenomena fisika seperti rangkaian listrik dapat menghasilkan model persamaan
diferensial. Untuk memperoleh hasil tersebut, telah dilakukan penelitian dengan perhitungan
metode analitik serta numerik dengan bantuan sebuah aplikasi yang di desain mendukung untuk
memperoleh hasil yang akurat. Persamaan diferensial dapat digunakan untuk merumuskan
berbagai fenomena alam yang memuat perubahan kuantitas, salah satunya masalah dinamika
arus listrik. Banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu waktu dapat ditentukan dengan
menggunakan penyelesaian persamaan diferensial. Pada arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian tertutup (loop) diterapkan Hukum Kirchoff. Selanjutnya, untuk menentukan
banyaknya muatan yang mengalir pada suatu rangkaian pada waktu t dapat digunakan
penyelesaian dengan menggunakan persamaan diferensial tingkat-n. Jika bentuk persamaan
yang diperoleh adalah persamaan diferensial tak homogen dengan koefisien konstanta, maka
persamaan diferensial tersebut dapat diselesaikan dengan metode koefisien tak tentu. Untuk
menganalisa perilaku perubahan kuat arus tersebut, dapat diplot grafik simulasinya dengan
menggunakan Maple.
Kata Kunci: Fisika, Persamaan Diferensial, Arus Listrik, Hukum Kirchoff.

Abstract
In physical phenomena such as electrical circuits can produce differential equation models. To
obtain these results, research has been conducted with the calculation of analytical and
numerical methods with the help of an application that is designed to support to obtain
accurate results. Differential equations can be used to formulate various natural phenomena
that contain changes in quantity, one of which is the problem of electric current dynamics. The
amount of electric charge that flows at a time can be determined using the solution of
differential equations. In the electric current flowing in a closed circuit (loop) Kirchhoff Law
is applied. Furthermore, to determine the amount of charge flowing in a circuit at time t, a
solution can be used using n-level differential equations. If the form of the equation obtained is
a non-homogeneous differential equation with constant coefficients, then the differential
equation can be solved by the uncertain coefficient method. To analyse the behaviour of strong
current changes, it can be plotted graphical simulations using Maple.
Keywords: Physics, Differential Equations, Electric Current, Kirchhoff’s Law.
PENDAHULUAN

Dalam dunia elektronika kita mengenal istilah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian

tertutup (loop). Rangkaian tertutup adalah suatu rangkaian yang terdiri dari sumber tegangan

dan beban yang dihubungkan dengan suatu penghantar, sehingga menghasilkan arus listrik [1].

Teori tentang rangkaian listrik sangat penting untuk dipelajari karena digunakan dalam

kehidupan sehari-hari [2]. Teori rangkaian listrik ini berasal dari hukum dasar fisika yang

ditemukan oleh Colomb (1885), Ohm (1827), Faraday (1831), dan Kirchoff (1857) [3]. Pada

konduktor elektrolit terdapat muatan bebas berupa ion-ion positif dan negatif yang mudah

bergerak. Jika dalam konduktor terdapat suatu medan listrik, maka muatan-muatan tersebut

akan bergerak atau mengalir, dan gerakan dari muatan-muatan ini dinamakan arus listrik.

Rangkaian listrik terdiri dari sejumlah elemen rangkaian tunggal yang saling berhubungan.

Pada umumnya, rangkaian listrik mengandung paling sedikit satu sumber tegangan atau arus .

Dalam listrik arus searah dalam suatu rangkaian listrik sederhana dikenal adanya Hukum

Kirchoff. Hukum Kirchoff ditemukan oleh fisikawan asal Jerman, Gustav Robert Kirchoff.

Kirchoff menjelaskan hukumnya ke dalam dua bagian, yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II

Kirchoff [5]. Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan rangkaian listrik. Sebagian di

antaranya menggunakan model matematika untuk melakukan simulasi dan menentukan solusi

dari rangkaian listrik tersebut. Yuniarsi (2011) menggunakan beberapa macam metode numerik

untuk menentukan solusi dari model matematika arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup [6].

Selanjutnya, Al Firman (2015) menggunakan teori graf dalam bentuk spanning tree dalam

menentukan hambatan total dari suatu rangkaian listrik [7]. Kemudian, Silmi dan Rina (2017)

menggunakan metode numerik Eliminasi Gauss dengan bantuan Matlab untuk menentukan

solusi dari model matematika arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup [8]. Selain dengan

metode numerik dan teori graf, model matematika dapat juga diimplementasikan dalam bentuk

lainnya. Salah satu bentuk dari model matematika yang cukup penting adalah persamaan

differensial [9]. Persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung variabel tak bebas

beserta turunannya terhadap variabel bebas. Dari persamaan diferensial tersebut, dapat

ditentukan sebuah solusi menggunakan metode-metode tertentu berdasarkan bentuk umum

persamaan diferensial yang dihasilkan dari model. Salah satu metode yang dapat digunakan

untuk menentukan solusi dari persamaan diferensial adalah metode koefisien tak tentu [10].
Arus listrik yang mengalir saat t dapat ditentukan menggunakan penyelesaian persamaan

diferensial dengan syarat awal tertentu. Sehingga dapat ditentukan banyaknya arus yang

mengalir pada suatu rangkaian saat waktu t. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas

mengenai model matematika arus listrik pada suatu rangkaian listrik tertutup menggunakan

persamaan diferensial metode koefisien tak tentu.

Landasan Teori

Hukum Kirchoff dapat digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian yang kompleks. Hukum

ini merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisis lebih lanjut tentang rangkaian

elektronika. Loop merupakan suatu rangkaian atau suatu jalan konduksi yang tertutup. Titik-

titik cabang dalam jaringan (rangkaian) merupakan tempat bertemunya beberapa konduktor.

Arus listrik yang telah dipelajari, mengalir bagaikan aliran dari dataran tinggi ke dataran rendah

atau arus listrik itu merupakan aliran arus dari potensial tinggi disebut kutub positif melalui

kabel (rangkaian luar) menuju potensial rendah disebut kutub negatif.

Untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian, dapat digunakan hukum

Kirchoff:

Pada rangkaian tertutup, jumlah sumber tegangan akan sama dengan jumlah penurunan

potensial. Jumlah arus yang masuk dalam percabangan akan sama dengan jumlah arus yang

keluar dari persimpangan tersebut.

Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika melalui percabangan, Arus

listrik akan terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan

pada cabang tersebut. Jika hambatan pada cabang tersebut besar, maka arus listrik yang melalui

cabang tersebut mengecil.

Pada rangkaian listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk

menghitung besaran arus listrik yang mengalir pada setiap cabang, seorang ahli fisika bernama

Gustav Kirchoff (1824-1887) mengemukakan dua aturan hukum yang digunakan untuk

membantu perhitungan tersebut. Hukum kirchoff pertama disebut hukum titik cabang dan

hukum Kirchoff kedua disebut hukum loop. Suatu titik cabang dalam suatu rangkaian adalah

tempat bertemunya beberapa buah konduktor. Sebuah loop adalah jalan konduksi yang tertutup.
Metode Koefisien Tak Tentu untuk Penyelesaian Persamaan Diferensial Linier Tak
Homogen orde-2

Solusi PD pada PD Linier Tak Homogen ditentukan dari solusi umum PD Linier Homogen
dan PD Linier Tak Homogen. Untuk mencari solusi PD Tak Homogen terdapat
beberapa metode diantaranya adalah Metode Koefisien Tak Tentu.

Prosedur umum penyelesaian PD Liner Tak Homogen adalah

Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen, yh(x)

Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen, yp(x)


Langkah III : Menentukan solusi umum PD, y = yh(x) + yp(x)

Contoh:

Tentukan solusi umum PD berikut:

yuu + y = 1

Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen.

yuu + y = 0

solusi umum: yh = c1cos x + c2sin x

Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen.

yuu + y = 1

solusi umum: yp = 1

Langkah III : y = yh(x) + yp(x) = c1cos x + c2sin x + 1

Metode Koefisien Tak Tentu

Awalnya metode ini diterapkan pada PD linier tak homogen orde-2 yang berbentuk

ay′′ + by′ + cy = r(x), a, b, c = konstanta

selanjutnya metode ini juga berlaku untuk orde yang lebih tinggi.

Kunci metode ini adalah yp adalah suatu ekspresi yang mirip dengan r(x), yang terdapat
koefisien-koefisien yang tidak diketahui yang dapat ditentukan dengan mensubstitusikan
yp pada persamaan.

Aturan untuk Metode Koefisien Tak Tentu

A. Aturan Dasar. Jika r(x) adalah salah satu fungsi yang ada dalam Tabel 3.1, pilih
fungsi yp yang bersesuaian dan tentukan koefisien tak tentunya dengan
mensubstitusikan yp pada persamaan.
B. Aturan Modifikasi. Jika r(x) sama dengan solusi PD homogen, kalikan y p yang
bersesuaian dalam tabel dengan x (atau x2 jika r(x) sama dengan solusi akar ganda
PD Homogen)
C. Aturan Penjumlahan. Jika r(x) adalah jumlah fungsi-fungsi yang terdapat dalam
Tabel pada kolom pertama, yp adalah jumlah fungsi pada baris yang bersesuaian
Tabel 1 Metode Koefisien Tak Tentu

Suku-suku dalam r(x) Pilihan untuk yp

ke ys ys
Ce

Kxn(n = 0, 1, … ) Knxn + Kn–1xn–1 + ⋯ + K1x + K0

kcos mx atau ksin mx Kcos mx + Msin mx

Kesimpulan:

● Metode Koefisisen Taktentu digunakan penyelesaian khusus PD linier


takhomogen dengan koefisien konstanta
● Untuk dapat menentukan pemisalan yang sesuai harus dicari terlebih dahulu
solusi persamaan homogennya.
● Metode Koefisisen Taktentu hanya dapat digunakan jika fungsi f(x) di ruas
kanan adalah berupa polinom, fungsi trigono, fungsi eksponen atau
penjumlahan/perkalian dari ketiga fungsi kolom pertama dalam Tabel 1. Contoh:
PD yuu + y = tan x tidak dapat diselesaikan dengan metode koefisien taktentu
karena tan x bukan termasuk ketiga fungsi dalam Tabel 1

Contoh Penerapan Aturan Dasar

Selesaikan PD takhomogen berikut:

y′′ + 4y = 8x2

Penyelesaian:

Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen yuu + 4y = 0

persamaan karakteritik: N2 +4=0

akar-akar persamaan karakteristik: N1 = 2i, N2 = −2i

solusi umum yh = Acos 2x + Bsin 2x

Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen yuu + 4y = 8x2 ƒ(x) = 8x2


sehingga dari Tabel 1, yp = K2x2 + K1x + K0

yup = 2K2x + K1
yuup = 2K2

substitusi yp, yup, yuup ke persamaan didapatkan:


2K2 + 4(K2x2 + K1x + K0) = 8x2
dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh:

4K2 = 8

4K1 = 0
2K2 + 4K0 = 0

perolehan konstanta:

K2 = 2, K0 = −1, K1 = 0

solusi umum PD takhomogen:

yp = 2x2 − 1

Langkah 3. Menentukan solusi PD

y = yh(x) + yp(x) = Acos 2x + Bsin 2x + 2x2 − 1

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini metode yang penulis gunakan adalah metode analitik dan

numeric yang berdasarkan pada studi pustaka. Langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Menentukan masalah dalam tahap ini dilakukan pencarian sumber pustaka dan memilih

bagian dalam sumber pustaka tersebut yang dapat dijadikan sebagai permasalahan yang

akan dikaji.

2. Perumusan Masalah Masalah yang ditemukan kemudian dirumuskan kedalam

pertanyaan yang harus diselesaikan yaitu:

a. Bagaimana pemodelan matematika pada hukum kirchooff?

b. Bagaimana solusi pemodelan matematika pada rangkaian listrik pada lampu di

rumah dengan pemodelan hokum kirchooff?

Perumusan masalah di atas mengacu pada beberapa pustaka yang ada. Selanjutnya

dengan menggunakan pendekatan analitik dan numeric maka dapat ditemukan jawaban

permasalahan.

3. Studi Pustaka

Dalam langkah ini dilakukan kajian sumber-sumber pustaka dengan cara

mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan masalah, mengumpulkan

konsep pendukung yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah, sehingga didapatkan

suatu ide mengenai bahan dasar pengembangan upaya pemecahan masalah.

4. Analisis dan Pemecahan Masalah


Dari berbagai sumber pustaka yang sudah menjadi bahan kajian, diperoleh suatu

pemecahan masalah di atas. Selanjutnya dilakukan langkah langkah pemecahan masalah

sebagai berikut:

a. Membuat pemodelan matematika dengan hukum kirchooff dengan Metode

Koefisien Tak Tentu

b. Mencari solusi dari pemodelan matematika yang telah didapat.

c. Menganalisis model matematika yang telah didapat untuk memperoleh solusi

masalah dari rangkaian arus listrik dengan Metode Koefisien Tak Tentu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhatikan rangkaian tertutup dua loop seperti yang terlihat pada Gambar 3 dengan hambatan
(R dalam ohm), kumparan (L dalam henry), kapasitor (C dalam farad), dan tegangan (E dalam
volt) berikut ini!

Keterangan gambar:

R = Tahanan dalam Ohm

Model Matematika Arus Listrik

Gambar 3. Perjalanan arus listrik pada loop sederhana

C = kapasitor dalam Farad


L = Induktor dalam Henry
E0 = Gaya elektromotif dalam Volt
I = Arus yang mengalir pada rangkaian dalam Ampere
Hukum II Kirchoff berbunyi penjumlahan dari tegangan dalam sebuah rangkaian listrik
tertutup sederhana akan sama dengan nol. Diketahui bahwa penurunan pada tahanan, kapasitor,

1 dI
dan induktor masing-masing adalah R . I , Q , dan L . Sedangkan Q adalah muatan dalam
C dt
kapasitor, dan E0 adalah tegangan. Dengan menerapkan hukum Kirchoff tersebut akan
diperoleh ∑ V =0 sehingga dari loop 1 diperoleh

−E+V L +V R 1=0
E0 −V L −V R 1=0

dI 1
E0 −L −R 1 I =0
dt

dI 1 (8)
E0 −L −R 1 ( I 1−I 2 )=0
dt

dI 1
L =E0 −R 1 ( I 1−I 2 )
dt

dI 1 E 0 R 1 R1
L = − I 1 + I2
dt L L L

Selanjutnya dari loop 2 diperoleh persamaan sebagai berikut

V C −V R 1 +V R 2=0

V C −R 1 I + R 2 I 2=0

V C −R 1 ( I 1−I 2 )+ R 2 I 2=0

1 (9)
Q−R1 I 1 + R1 I 2 + R2 I 2=0
C
1 dI 1 dI 2 dI 2
I 2−R1 + R1 + R2 =0
C dt dt dt

Substitusi Persamaan (8) ke Persamaan (9) sehingga diperoleh:

dI 2 R 1 E0 R 12 R 12 (10)
1
= − I +
( I − I
dt ( R1 + R2 ) L ( R 1+ R 2 ) L 1 ( R1 + R2 ) L 2 C ( R1 + R2 ) 2 )
Substitusi nilai dari E0, L, dan R1 ke dalam Persamaan (8) dan Persamaan (10) sehingga akan
diperoleh hasil sebagai berikut:

dI 1
=50−25 I +25 I 2 (11)
dt
dI 2 100 50
= − I 1+15 I 2
dt 3 3
Dengan menurunkan kedua ruas dari persamaan pertama pada Sistem (11), maka diperoleh

I 1' ' =−25 I 1' +25 I 2' (12)


Substitusi persamaan kedua pada Sistem (11) ke Persamaan (12) sehingga diperoleh

125 250 (13)


I 1' ' +10 I 1' +
I 1=
3 3
Persamaan (13) merupakan persamaan diferensial tak homogen dengan koefisien konstanta.
Sehingga Persamaan (13) akan diselesaikan dengan metode koefisien tak tentu. Langkah
pertama, ditentukan persamaan karakteristik dari Persamaan (13) tersebut. Persamaan
karakteristik dari Persamaan (13) adalah sebagai berikut:

125 (14)
❑2+ 10+ =0
3

Dari Persamaan (14) diperoleh nilai eigen sebagai berikut


5
❑1=−5+ √6 i (15)
3
5
❑2=−5− √ 6i
3

Jadi diperoleh penyelesaian komplementer sebagai berikut

(−5+ 53 √ 6 i)t (−5− 53 √ 6 i)t (16)


I C =c 1 e + c2 e

Dari Persamaan (13) dapat diketahui operator penghapus

250 (17)
g (t)=
3

sehingga diperoleh persamaan diferensial homogen sebagai berikut

( D +10 D+ 1253 ) I = 2503


2
(18)
125
D ( D +10 D+
3 )
2
I =0

Sehingga dari Persamaan (18) diperoleh nilai eigen sebagai berikut

5 5 (19)
❑1=−5+ √ 6 i; ❑2=−5− √ 6i ; ❑3=0
3 3

Jadi diperoleh I c dan I p dari untuk I 1( t) sebagai berikut

(−5+ 53 √ 6 i)t (−5 −53 √ 6 i)t (20)


I 1(t)=c 1 e + c2 e

Misalkan I p=c 3, sehingga I p=2 dan diperoleh

(21)
I 1 ( t )=( c 1 + c 2 ) e−5 t cos ( 53 √ 6 t )+( c −c ) ie1 2
−5 t
sin ( 53 √ 6 t )+2
Substitusikan Persamaan (21) ke persamaan pertama pada Sistem (11), sehingga diperoleh

(22)
I 2 ( t )=c 3 e−5 t cos ( 53 √6 t )+ c e 4
−5t
s∈ ( 53 √ 6 t )
dengan

c 3= ( 45 (c + c )− 151 √ 6 i (c + c ))
1 2 1 2 (23)

c4 = ( 54 i (c −c )− 151 √ 6 (c +c ))
1 2 1 2

Jika digunakan nilai awal I1 (0) = 0 dan I2 (0) = 2 terhadap penyelesaian umum tersebut, maka
solusi Sistem (11) dapat disimulasikan menggunakan program Maple dengan plot grafik
sebagai berikut.
GAMBAR 4. Grafik simulasi perubahan arus listrik

Keterangan:

 Warna Merah: Grafik perubahan I1 pada waktu t


 Warna Biru: Grafik perubahan I2 pada waktu t

Dari Gambar 4 dapat diketahui perubahan arus (I) baik I1 maupun I2 pada waktu t. Untuk I1
pada keadaan awal (t = 0) bernilai nol karena belum ada arus listrik. Kemudian lama-kelamaan
muatan listrik akan meningkat hingga pada akhirnya akan stabil di titik 2. Sebaliknya, I2 pada
keadaan awal (t = 0) bernilai 2 atau dengan kata lain sudah ada arus listrik yang mengalir.
Kemudian lama-kelamaan banyaknya muatan listrik akan berkurang hingga pada akhirnya akan
habis. Sesuai dengan bunyi Hukum Kirchoff bahwa arus yang masuk sama dengan jumlah arus
yang keluar. Dengan kata lain, muatan yang mengalir di dalam suatu rangkaian listrik tertutup
selalu sama. Namun, ada kalanya dalam rentang waktu tertentu arah arus berlawanan dengan
arah loop, sehingga arus bertanda negatif seperti yang terlihat pada Gambar (4) saat t = 0.8

SIMPULAN

Banyaknya arus listrik yang mengalir pada suatu waktu dapat ditentukan dengan menggunakan
penyelesaian persamaan diferensial. Dinamika arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
tertutup (loop) seperti pada Gambar 3 dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan
diferensial sebagai berikut.

dI 1
=50−25 I +25 I 2 (24)
dt
dI 2 100 50
= − I 1+15 I 2
dt 3 3
Dari sistem tersebut diperoleh solusi umum sebagai berikut.

I 1 ( t )=( c 1 + c 2 ) e−5 t cos ( 53 √ 6 t )+( c −c ) ie


1 2
−5 t
sin ( 53 √ 6 t )+2 (25)

I 2 ( t )=c 3 e−5 t cos ( 53 √6 t )+ c e4


−5t
sin ( 53 √ 6 t )
Dengan

c 3= ( 45 (c + c )− 151 √ 6 i (c + c ))
1 2 1 2 (26)

c4 = ( 54 i (c −c )− 151 √ 6 (c +c ))
1 2 1 2

Dari hasil simulasi diperoleh hasil bahwa besar arus yang mengalir saat t pada loop 1 dan loop
2 berbanding terbalik. Jika arus pada loop 1 mengalami kenaikan, maka arus pada loop 2 akan
menurun. Sebaliknya jika arus pada loop 1 mengalami penurunan, maka arus pada loop 2 akan
meningkat. Namun pada waktu yang lama akan stabil di titik tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman, M.Pd., Drs., Nursalam, M.Si (2007). “Persamaan Diferensial Biasa Teori dan
Aplikasi”. Buku Daras, Makassar.

Deswita,Syofia .,dkk.2015. Formula Pengganti Metode Koefisien Tak Tentu. Riau: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru

Halliday, Resnick. 1994. Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Putrya ,Angely.,dkk.2008. Jurnal Hukum Kirchoff. Padang: Laboratorium Dasar Fisika,


Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai