Abstrak
Dalam fenomena fisika seperti rangkaian listrik dapat menghasilkan model persamaan
diferensial. Untuk memperoleh hasil tersebut, telah dilakukan penelitian dengan perhitungan
metode analitik serta numerik dengan bantuan sebuah aplikasi yang di desain mendukung untuk
memperoleh hasil yang akurat. Persamaan diferensial dapat digunakan untuk merumuskan
berbagai fenomena alam yang memuat perubahan kuantitas, salah satunya masalah dinamika
arus listrik. Banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu waktu dapat ditentukan dengan
menggunakan penyelesaian persamaan diferensial. Pada arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian tertutup (loop) diterapkan Hukum Kirchoff. Selanjutnya, untuk menentukan
banyaknya muatan yang mengalir pada suatu rangkaian pada waktu t dapat digunakan
penyelesaian dengan menggunakan persamaan diferensial tingkat-n. Jika bentuk persamaan
yang diperoleh adalah persamaan diferensial tak homogen dengan koefisien konstanta, maka
persamaan diferensial tersebut dapat diselesaikan dengan metode koefisien tak tentu. Untuk
menganalisa perilaku perubahan kuat arus tersebut, dapat diplot grafik simulasinya dengan
menggunakan Maple.
Kata Kunci: Fisika, Persamaan Diferensial, Arus Listrik, Hukum Kirchoff.
Abstract
In physical phenomena such as electrical circuits can produce differential equation models. To
obtain these results, research has been conducted with the calculation of analytical and
numerical methods with the help of an application that is designed to support to obtain
accurate results. Differential equations can be used to formulate various natural phenomena
that contain changes in quantity, one of which is the problem of electric current dynamics. The
amount of electric charge that flows at a time can be determined using the solution of
differential equations. In the electric current flowing in a closed circuit (loop) Kirchhoff Law
is applied. Furthermore, to determine the amount of charge flowing in a circuit at time t, a
solution can be used using n-level differential equations. If the form of the equation obtained is
a non-homogeneous differential equation with constant coefficients, then the differential
equation can be solved by the uncertain coefficient method. To analyse the behaviour of strong
current changes, it can be plotted graphical simulations using Maple.
Keywords: Physics, Differential Equations, Electric Current, Kirchhoff’s Law.
PENDAHULUAN
Dalam dunia elektronika kita mengenal istilah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
tertutup (loop). Rangkaian tertutup adalah suatu rangkaian yang terdiri dari sumber tegangan
dan beban yang dihubungkan dengan suatu penghantar, sehingga menghasilkan arus listrik [1].
Teori tentang rangkaian listrik sangat penting untuk dipelajari karena digunakan dalam
kehidupan sehari-hari [2]. Teori rangkaian listrik ini berasal dari hukum dasar fisika yang
ditemukan oleh Colomb (1885), Ohm (1827), Faraday (1831), dan Kirchoff (1857) [3]. Pada
konduktor elektrolit terdapat muatan bebas berupa ion-ion positif dan negatif yang mudah
bergerak. Jika dalam konduktor terdapat suatu medan listrik, maka muatan-muatan tersebut
akan bergerak atau mengalir, dan gerakan dari muatan-muatan ini dinamakan arus listrik.
Rangkaian listrik terdiri dari sejumlah elemen rangkaian tunggal yang saling berhubungan.
Pada umumnya, rangkaian listrik mengandung paling sedikit satu sumber tegangan atau arus .
Dalam listrik arus searah dalam suatu rangkaian listrik sederhana dikenal adanya Hukum
Kirchoff. Hukum Kirchoff ditemukan oleh fisikawan asal Jerman, Gustav Robert Kirchoff.
Kirchoff menjelaskan hukumnya ke dalam dua bagian, yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II
Kirchoff [5]. Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan rangkaian listrik. Sebagian di
antaranya menggunakan model matematika untuk melakukan simulasi dan menentukan solusi
dari rangkaian listrik tersebut. Yuniarsi (2011) menggunakan beberapa macam metode numerik
untuk menentukan solusi dari model matematika arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup [6].
Selanjutnya, Al Firman (2015) menggunakan teori graf dalam bentuk spanning tree dalam
menentukan hambatan total dari suatu rangkaian listrik [7]. Kemudian, Silmi dan Rina (2017)
menggunakan metode numerik Eliminasi Gauss dengan bantuan Matlab untuk menentukan
solusi dari model matematika arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup [8]. Selain dengan
metode numerik dan teori graf, model matematika dapat juga diimplementasikan dalam bentuk
lainnya. Salah satu bentuk dari model matematika yang cukup penting adalah persamaan
differensial [9]. Persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung variabel tak bebas
beserta turunannya terhadap variabel bebas. Dari persamaan diferensial tersebut, dapat
persamaan diferensial yang dihasilkan dari model. Salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menentukan solusi dari persamaan diferensial adalah metode koefisien tak tentu [10].
Arus listrik yang mengalir saat t dapat ditentukan menggunakan penyelesaian persamaan
diferensial dengan syarat awal tertentu. Sehingga dapat ditentukan banyaknya arus yang
mengalir pada suatu rangkaian saat waktu t. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas
mengenai model matematika arus listrik pada suatu rangkaian listrik tertutup menggunakan
Landasan Teori
Hukum Kirchoff dapat digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian yang kompleks. Hukum
ini merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisis lebih lanjut tentang rangkaian
elektronika. Loop merupakan suatu rangkaian atau suatu jalan konduksi yang tertutup. Titik-
titik cabang dalam jaringan (rangkaian) merupakan tempat bertemunya beberapa konduktor.
Arus listrik yang telah dipelajari, mengalir bagaikan aliran dari dataran tinggi ke dataran rendah
atau arus listrik itu merupakan aliran arus dari potensial tinggi disebut kutub positif melalui
Untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian, dapat digunakan hukum
Kirchoff:
Pada rangkaian tertutup, jumlah sumber tegangan akan sama dengan jumlah penurunan
potensial. Jumlah arus yang masuk dalam percabangan akan sama dengan jumlah arus yang
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika melalui percabangan, Arus
listrik akan terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan
pada cabang tersebut. Jika hambatan pada cabang tersebut besar, maka arus listrik yang melalui
Pada rangkaian listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk
menghitung besaran arus listrik yang mengalir pada setiap cabang, seorang ahli fisika bernama
Gustav Kirchoff (1824-1887) mengemukakan dua aturan hukum yang digunakan untuk
membantu perhitungan tersebut. Hukum kirchoff pertama disebut hukum titik cabang dan
hukum Kirchoff kedua disebut hukum loop. Suatu titik cabang dalam suatu rangkaian adalah
tempat bertemunya beberapa buah konduktor. Sebuah loop adalah jalan konduksi yang tertutup.
Metode Koefisien Tak Tentu untuk Penyelesaian Persamaan Diferensial Linier Tak
Homogen orde-2
Solusi PD pada PD Linier Tak Homogen ditentukan dari solusi umum PD Linier Homogen
dan PD Linier Tak Homogen. Untuk mencari solusi PD Tak Homogen terdapat
beberapa metode diantaranya adalah Metode Koefisien Tak Tentu.
Contoh:
yuu + y = 1
yuu + y = 0
yuu + y = 1
solusi umum: yp = 1
Awalnya metode ini diterapkan pada PD linier tak homogen orde-2 yang berbentuk
selanjutnya metode ini juga berlaku untuk orde yang lebih tinggi.
Kunci metode ini adalah yp adalah suatu ekspresi yang mirip dengan r(x), yang terdapat
koefisien-koefisien yang tidak diketahui yang dapat ditentukan dengan mensubstitusikan
yp pada persamaan.
A. Aturan Dasar. Jika r(x) adalah salah satu fungsi yang ada dalam Tabel 3.1, pilih
fungsi yp yang bersesuaian dan tentukan koefisien tak tentunya dengan
mensubstitusikan yp pada persamaan.
B. Aturan Modifikasi. Jika r(x) sama dengan solusi PD homogen, kalikan y p yang
bersesuaian dalam tabel dengan x (atau x2 jika r(x) sama dengan solusi akar ganda
PD Homogen)
C. Aturan Penjumlahan. Jika r(x) adalah jumlah fungsi-fungsi yang terdapat dalam
Tabel pada kolom pertama, yp adalah jumlah fungsi pada baris yang bersesuaian
Tabel 1 Metode Koefisien Tak Tentu
ke ys ys
Ce
Kesimpulan:
y′′ + 4y = 8x2
Penyelesaian:
yup = 2K2x + K1
yuup = 2K2
4K2 = 8
4K1 = 0
2K2 + 4K0 = 0
perolehan konstanta:
K2 = 2, K0 = −1, K1 = 0
yp = 2x2 − 1
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini metode yang penulis gunakan adalah metode analitik dan
numeric yang berdasarkan pada studi pustaka. Langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan masalah dalam tahap ini dilakukan pencarian sumber pustaka dan memilih
bagian dalam sumber pustaka tersebut yang dapat dijadikan sebagai permasalahan yang
akan dikaji.
Perumusan masalah di atas mengacu pada beberapa pustaka yang ada. Selanjutnya
dengan menggunakan pendekatan analitik dan numeric maka dapat ditemukan jawaban
permasalahan.
3. Studi Pustaka
sebagai berikut:
masalah dari rangkaian arus listrik dengan Metode Koefisien Tak Tentu
Perhatikan rangkaian tertutup dua loop seperti yang terlihat pada Gambar 3 dengan hambatan
(R dalam ohm), kumparan (L dalam henry), kapasitor (C dalam farad), dan tegangan (E dalam
volt) berikut ini!
Keterangan gambar:
1 dI
dan induktor masing-masing adalah R . I , Q , dan L . Sedangkan Q adalah muatan dalam
C dt
kapasitor, dan E0 adalah tegangan. Dengan menerapkan hukum Kirchoff tersebut akan
diperoleh ∑ V =0 sehingga dari loop 1 diperoleh
−E+V L +V R 1=0
E0 −V L −V R 1=0
dI 1
E0 −L −R 1 I =0
dt
dI 1 (8)
E0 −L −R 1 ( I 1−I 2 )=0
dt
dI 1
L =E0 −R 1 ( I 1−I 2 )
dt
dI 1 E 0 R 1 R1
L = − I 1 + I2
dt L L L
V C −V R 1 +V R 2=0
V C −R 1 I + R 2 I 2=0
V C −R 1 ( I 1−I 2 )+ R 2 I 2=0
1 (9)
Q−R1 I 1 + R1 I 2 + R2 I 2=0
C
1 dI 1 dI 2 dI 2
I 2−R1 + R1 + R2 =0
C dt dt dt
dI 2 R 1 E0 R 12 R 12 (10)
1
= − I +
( I − I
dt ( R1 + R2 ) L ( R 1+ R 2 ) L 1 ( R1 + R2 ) L 2 C ( R1 + R2 ) 2 )
Substitusi nilai dari E0, L, dan R1 ke dalam Persamaan (8) dan Persamaan (10) sehingga akan
diperoleh hasil sebagai berikut:
dI 1
=50−25 I +25 I 2 (11)
dt
dI 2 100 50
= − I 1+15 I 2
dt 3 3
Dengan menurunkan kedua ruas dari persamaan pertama pada Sistem (11), maka diperoleh
125 (14)
❑2+ 10+ =0
3
250 (17)
g (t)=
3
5 5 (19)
❑1=−5+ √ 6 i; ❑2=−5− √ 6i ; ❑3=0
3 3
(21)
I 1 ( t )=( c 1 + c 2 ) e−5 t cos ( 53 √ 6 t )+( c −c ) ie1 2
−5 t
sin ( 53 √ 6 t )+2
Substitusikan Persamaan (21) ke persamaan pertama pada Sistem (11), sehingga diperoleh
(22)
I 2 ( t )=c 3 e−5 t cos ( 53 √6 t )+ c e 4
−5t
s∈ ( 53 √ 6 t )
dengan
c 3= ( 45 (c + c )− 151 √ 6 i (c + c ))
1 2 1 2 (23)
c4 = ( 54 i (c −c )− 151 √ 6 (c +c ))
1 2 1 2
Jika digunakan nilai awal I1 (0) = 0 dan I2 (0) = 2 terhadap penyelesaian umum tersebut, maka
solusi Sistem (11) dapat disimulasikan menggunakan program Maple dengan plot grafik
sebagai berikut.
GAMBAR 4. Grafik simulasi perubahan arus listrik
Keterangan:
Dari Gambar 4 dapat diketahui perubahan arus (I) baik I1 maupun I2 pada waktu t. Untuk I1
pada keadaan awal (t = 0) bernilai nol karena belum ada arus listrik. Kemudian lama-kelamaan
muatan listrik akan meningkat hingga pada akhirnya akan stabil di titik 2. Sebaliknya, I2 pada
keadaan awal (t = 0) bernilai 2 atau dengan kata lain sudah ada arus listrik yang mengalir.
Kemudian lama-kelamaan banyaknya muatan listrik akan berkurang hingga pada akhirnya akan
habis. Sesuai dengan bunyi Hukum Kirchoff bahwa arus yang masuk sama dengan jumlah arus
yang keluar. Dengan kata lain, muatan yang mengalir di dalam suatu rangkaian listrik tertutup
selalu sama. Namun, ada kalanya dalam rentang waktu tertentu arah arus berlawanan dengan
arah loop, sehingga arus bertanda negatif seperti yang terlihat pada Gambar (4) saat t = 0.8
SIMPULAN
Banyaknya arus listrik yang mengalir pada suatu waktu dapat ditentukan dengan menggunakan
penyelesaian persamaan diferensial. Dinamika arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
tertutup (loop) seperti pada Gambar 3 dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan
diferensial sebagai berikut.
dI 1
=50−25 I +25 I 2 (24)
dt
dI 2 100 50
= − I 1+15 I 2
dt 3 3
Dari sistem tersebut diperoleh solusi umum sebagai berikut.
c 3= ( 45 (c + c )− 151 √ 6 i (c + c ))
1 2 1 2 (26)
c4 = ( 54 i (c −c )− 151 √ 6 (c +c ))
1 2 1 2
Dari hasil simulasi diperoleh hasil bahwa besar arus yang mengalir saat t pada loop 1 dan loop
2 berbanding terbalik. Jika arus pada loop 1 mengalami kenaikan, maka arus pada loop 2 akan
menurun. Sebaliknya jika arus pada loop 1 mengalami penurunan, maka arus pada loop 2 akan
meningkat. Namun pada waktu yang lama akan stabil di titik tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, M.Pd., Drs., Nursalam, M.Si (2007). “Persamaan Diferensial Biasa Teori dan
Aplikasi”. Buku Daras, Makassar.
Deswita,Syofia .,dkk.2015. Formula Pengganti Metode Koefisien Tak Tentu. Riau: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru