ABSTRAK ....................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan
Salah satu kajian penting dalam studi atom-atom adalah penentuan energi keadaan
dasarnya, yang dapat ditentukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah penggunaan
syarat batas fungsi gelombang. Selain itu, metode lain yang dapat digunakan adalah
metode variasional. Metode variasional adalah salah satu cara untuk menemukan
pendekatan keadaan eigen energi terendah atau energi keadaan dasar. Ide dasar dari metode
ini adalah nilai ekspekstasi dari operator Hamiltonian yang disebut energi rata-rata. Energi
rata-rata ini harus lebih besar atau sama dengan keadaan energi terendah sistem. Karena
energi terendah sebagai batas bawah dari nilai ekspektasi maka memungkinkan untuk
memilih fungsi gelombang “coba” (trial wave function) yang mengandung sejumlah
parameter dan meminimasi nilai ekspektasi Hamiltonian dengan metode variasional.
Dasar metode variasional adalah memilih sebuah fungsi gelombang yang tergantung pada
satu atau lebih parameter dan menemukan nilai-nilai parameter ini dengan nilai harapan
energi serendah mungkin.
Research Based Learning (RBL) Mata Kuliah Mekanika Kuantum ini membahas
tentang penerapan metode variasional untuk menghitung energi dasar atom Berilium
dengan 1,2 dan 4 parameter variasi.
1.4. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah ketika menggunakan metode variasional dengan
jumlah parameter variasi yang tinggi maka nilai energi ground state atom Berilium yang
diperoleh akan semakin mendekati nilai energi referensi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Hal yang penting bahwa metode variasi ini memiliki kesetaraan tertentu
dengan metode parturbasi. Namun metode variasi ini lebih menguntungkan dalam
penerapannya pada system partikel jamak, khususnya untuk penentuan energi dan
keadaan tingkat dasar, yang dapat diperbaiki ketelitiannya secara iteratif.
Metode Nelder-Mead, dikenal pula sebagai metode Polihedron Fleksibel, atau metode
Simplex atau metode Downhill Simplex, adalah suatu metode yang umumnya digunakan
sebagai algoritma pemecahan masalah optimasi yang tidak linier. Metode ini ditemukan oleh
Nelder & Mead pada tahun 1965. Metode ini dikategorikan sebagai metode numerik. Metode
ini bermanfaat untuk mencari harga-harga ekstrem suatu fungsi dengan banyak variabel,
terutama apabila turunan dari fungsi tersebut sulit untuk dicari dengan menggunakan metode
kalkulus.
Hasil penurunan rumusan energi keadaan dasar atom Berilium dengan menggunakan
dua buah parameter variasi dapat diselesaikan dengan metode numerik, yakni dengan metode
optimalisasi. Salah satu metode optimasi adalah metode Nelder-Mead, dimana metode ini
tidak membutuhkan derivatif (turunan) dan metode ini sangat berguna untuk mengoptimasi
permasalahan komputasi dengan menggunakan metode numerik atau permasalahan yang
deskripsi analitik untuk gradiennya tidak diketahui. Metode Nelder-Mead merupakan
algoritma optimisasi non-linier yang paling umum digunakan. Nilai minimum diperoleh
dengan men-transformasi- kan simplex (polytope vertex n+1) sesuai nilai fungsi pada vertex,
kemudian bergerak turun hingga konvergen ke arah yang minimum atau maksimum[16].
Sebagai contoh, terdapat fungsi f(𝑥, 𝑦) yang akan dioptimalisasi. Sebagai langkah
awal, diambil tiga titik koordinat awal, yakni (𝑥1, 𝑦1), (𝑥2, 𝑦2), dan (𝑥3, 𝑦3). Setelah masing-
masing titik koordinat ini dimasukkan ke dalam fungsi, maka ketiga koordinat awal diberi
notasi dengan ketentuan sebagai berikut: 𝐵 = (𝑥1, 𝑦1), 𝐺 = (𝑥2, 𝑦2), dan 𝑊 = (𝑥3, 𝑦3).
Selanjutnya, dilakukan proses sesuai algoritma berikut:
Tabel 2.1. Algoritma Metode Nelder Mead[6]
(B + G)
𝑀=
2
𝑅 = 2M −W
E = 2R − M
If 𝑓(𝑅) < 𝑓(𝐺), then
perform Case i
Else
perform Case ii
Case i Case ii
𝑅 = 2M − W 𝑀 = (𝐵 + 𝐺)/2
𝐸 = 2R − M Begin
Begin If 𝑓(𝐵) < 𝑓(𝑊) then replace
If 𝑓(𝐵) < 𝑓(𝑅) then replace W with R
W with R Compute 𝐶 = (𝑊 + 𝑀)/2
Else or 𝐶 = (𝑅 + 𝑀)/2 and 𝑓(𝐶)
compute E and 𝑓(𝐸) If 𝑓(𝐶) < 𝑓(𝑊) then replace
If 𝑓(𝐸) < 𝑓(𝐵) then replace W with C
W with E Else
Else Compute S and 𝑓(𝑆) Replace W
replace W with R Endif with S Replace G with M
Endif Endif
Repeat Until Convergent End Repeat Until Convergent
End
DAFTAR PUSTAKA
[1] Krane, Kenneth, 2008. Fisika Modern - Terjemahan Hans Wospakrik dan Sofia
Niksolihin. Jakarta. UI Press.
[2] Eisberg, Robert, 1985. Quantum Mechanics of Atoms, Molecules, Solids, Nuclei, and
Particles. Second Edition, John Wiley & Sons, New York.
[3] Zettili, Nouredine, 2001. Quantum Mechanics - Concepts and Applications, John
Wiley and Sons, England.
[4] Griffith, David, 1994. Introduction to Quantum Mechanics. Prentice Hall. New Jersey.
[5] Press, W., Teukolsky, S., Vetterling, W., dan Flannery, B., 1996, Numerical Recipes
in Fortran 90: The Art of Parallel Scientific Computing - Second Edition, Press
Syndicate of the University of Cambridge, New York.
[6] Mathews, J., dan Fink, K., 1999, Numerical Methods Using Matlab - Third Edition,
Prentice Hall, New Jersey.
[7] Bransden, B., H., dan Joachain, C., J., 1983. Physics of Atoms and Molecules. John
Wiley & Sons, Inc. New York.
[8] Gasiorowicz, S., 2000, Quantum Physics - Second Edition, John Wiley & Sons Inc.
(Asia), Singapore.
[9] Puchalski, M., Komasa, J., dan Pachucki K., 2013. Testing quantum electrodynamics
in the lowest singlet states of beryllium atom.
[10] Feng WU & Meng, Lijuan. 2018. Ground-state energy of beryllium atom with
parameter perturbation method
[11] Sañu-Ginarte, A.D., 2018. Confined beryllium atom electronic structure and
physicochemical properties.
[12] Xian-Quan, HU., 2006. Four-Parameter Scheme for Ground Level of Helium Atom.