Anda di halaman 1dari 20

GAMOW’S THEORY OF ALPHA

DECAY
PENDAHULUAN: PENDEKATAN WKB

Persamaan Schrodinger satu dimensi tidak terpengaruh waktu seringkali tidak dapat
dipecahkan. Jika kita menulis persamaan Schrodinger tidak bergantung waktu sebagai:

𝑑2 𝜓 2𝑚 𝐸−𝑉 𝑥 𝑝2 𝑥
=− 𝜓= − ℏ2 𝜓 (1)
𝑑𝑥 2 ℏ2
Dan jika diasumsikan bahwa ψ adalah fungsi kompleks, kemudian:
𝜓 𝑥 = 𝐴(𝑥)𝑒 ±𝑖𝜙(𝑥) (2)
𝑑𝜓 𝑑𝐴 𝑑𝜙
𝑑𝑥
= 𝑑𝑥
+ 𝑖𝐴 𝑑𝑥 𝑒 𝑖𝜙(𝑥) (3)
𝑑2 𝜓 𝑑2 𝐴 𝑑2 𝜙 𝑑𝐴 𝑑𝜙 𝑑𝜙 2
𝑑𝑥 2
= 𝑑𝑥 2
+ 𝑖𝐴 𝑑𝑥 2 + 2𝑖 𝑑𝑥 𝑑𝑥 −𝐴 𝑑𝑥
𝑒 𝑖𝜙(𝑥) (4)

Masukkan persamaan (4) ke persamaan (1), dapat disimpulkan bahwa:


𝑑2 𝐴 𝑑𝜙 2 𝑝2
=𝐴 − (5)
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 ℏ2
𝑑𝜙
𝑑 𝐴2 𝑑𝑥
=0 (6)
𝑑𝑥
• Persamaan ketujuh bisa diselesaikan dengan mudah, dan:
𝐶
𝐴= (7)
𝑑𝜙
𝑑𝑥

Dimana C adalah bilangan real konstan. Persamaan ke-5 tidak begitu mudah dan diperlukan
𝑑2 𝑎
𝑑𝑥2
pendekatan yang telah dibicarakan sebelumnya: amplitude A bervariasi secara perlahan, sehingga ≪
𝐴
𝑑𝜙 2 𝑝 2
. ℏ dan kemudian:
𝑑𝑥
𝑑𝜙 2 𝑝 2 𝑑𝜙 𝑝
= atau =± (8)
𝑑𝑥 ℏ 𝑑𝑥 ℏ
1
𝜙 𝑥 = ± ℏ ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑝 ׬‬ (9)
Dengan menggunakan persamaan (9), (8), (10) dan (3), dapat dipahami bahwa:
𝐷 1
𝜓 𝑥 ≃ 𝑒𝑥𝑝 ± ℏ ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑝 ׬‬ (10)
𝑝(𝑥)

2 𝐷2
𝜓(𝑥) ≃ (11)
𝑝(𝑥)

Persamaan ke-12 merepresentasikan probabilitas dalam menemukan partikel pada titik x.


Sebelumnya, telah diasumsikan bahwa E > V, sehingga p(x) adalah bilangan real. Jika E < V, p(x) adalah
bilangan imajiner dan:
𝐷 1
𝜓 𝑥 ≃ 𝑒𝑥𝑝 ± ℏ ‫𝑥𝑑| 𝑥 𝑝| ׬‬ (12)
|𝑝 𝑥 |
• Misalkan, sekarang, penghalang dengan puncak bergelombang, terbatas pada kisaran (0, a) (di luar penghalang,
potensinya adalah nol). Jadi, di sebelah kiri penghalang (x <0), fungsi gelombangnya adalah:
𝜓 𝑥 = 𝐴𝑒 𝑖𝑘𝑥 + 𝐵𝑒 −𝑖𝑘𝑥 (13)
• k diberikan pada persamaan (1) dengan V = 0. A dan B adalah amplitude dari masing – masing gelombang datang
dan pantul. Di sebelah kanan penghalang (x > a):
𝜓 𝑥 = 𝐹𝑒 𝑖𝑘𝑥 (14)
• Dimana F adalah amplitude yang ditransmisikan. Seperti yang kita tau, probabilitas tunneling (keberhasilan)
adalah:
𝐹 2
𝑇= (15)
𝐴

• Dalam daerah tunneling (keberhasilan), menggunakan persamaan (13), didapatkan:


𝐶 1 𝑥 𝐷 1 𝑥
𝜓 𝑥 ≃ 𝑒𝑥𝑝 ± ‫׬‬0 𝑝 𝑦 𝑑𝑦 + 𝑒𝑥𝑝 ± ‫׬‬0 𝑝 𝑦 𝑑𝑦 (16)
𝑝 𝑥 ℏ 𝑝 𝑥 ℏ

• Jika penghalang memiliki luas tak hingga, kita asumsikan C=0, dan :
𝐹 1 𝑎
∼ 𝑒𝑥𝑝 ± ‫׬‬0 𝑝 𝑦 𝑑𝑦 (17)
𝐴 ℏ

• Persamaan (16) dan (18) bisa ditulis sebagai:


𝐹 2 2 𝑎
𝑇= = 𝑒𝑥𝑝 − ‫׬‬0 𝑝 𝑦 𝑑𝑦 = 𝑒𝑥𝑝 −2𝛾 (18)
𝐴 ℏ
PELURUHAN ALFA

• Nukleon (proton dan neutron) dalam sebuah inti atom terikat bersama - energi totalnya
kurang dari energi total partikel jika dipisahkan. Energi ikat adalah jumlah energy yang
diberikan ketika inti atom terbentuk. Kumpulan energy ikat setiap inti atom terhadap
jumlah massa (A) (Gambar 1. Energi ikat nuklir) menunjukkan bahwa mulai dari Hidrogen
hingga besi, inti menjadi lebih stabil karena ada lebih banyak proton dan neutron.
Ketika nomor massa menjadi
lebih tinggi, angka perbandingan
neutron dengan proton dalam
inti atom menjadi lebih besar.
Tidak ada inti stabil dengan
nomor massa lebih tinggi dari
83 atau jumlah neutron lebih
tinggi dari 126. Perhatikan
bagaimana pita stabilitas
menjauh dari garis P = N.
Gambar 2 juga menunjukkan
semua tren peluruhan. Ada
beberapa pengecualian untuk
tren ini tetapi umumnya inti
atom akan meluruh mengikuti
tren (dalam beberapa langkah)
sampai menjadi stabil. Proses ini
disebut rangkaian radioaktif.
Pengertian peluruhan alfa
Peluruhan alfa adalah suatu pancaran partikel alfa oleh unsur-unsur
radioaktif untuk memperoleh keadaan stimbang. Radiasi partikel alfa
memiliki kemampuan mengionisasi atom sangat tinggi dan daya
tembusnya rendah. Partikel alfa terdiri atas 2 buah proton dan 2
buah neutron yang terikat menjadi satu atom yang stabil dan dapat
juga dituliskan He2+ (nukleus helium). Sebagian besar atom-atom
yang mengalami peluruhan alfa adalah yang memiliki nomor massa

>150.
A
Z
X A4
Z 2
Y 
4
2

226
88
Ra  222
86
Rn  
4
2
Kecendrungan peluruhan alfa
1. umumnya energi peluruhan bergantung A atom atau Z,
kecuali bilangan-bilangan ajaib (2,8,20,28,50,82,126)

2. Nuklida-nuklida dengan Z tertentu memiliki umur paruh


sebagai energi peluruhan (khusus inti genap-genap)

3. spektrum energi peluruhan α menggambarkan tentang


skema tingkat energi inti induk dan inti anak.
Energi peluruhan alfa (α)
Terjadinya pemancaran partikel alfa disebabkan oleh
tingginya energi yang dimiliki oleh partikel alfa. Pada
peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang
dibebaskan (energi desintegrasi) ini akan menjadi energi
kinetik partikel Kα alfa dan energi kinetik inti anak Kf.
Besarnya energi yang dibebaskan Q dapat dicari melalui
hukum kekekalan energi.
Bentuk umum peluruhan alfa: ZA X  ZA4 2Y  2 
4

Besar energi inti induk adalah sama dengan jumlah energi inti anak, energi
partikel alfa dan energi yang dibebaskan ( berlaku hukum kekekalan energi):
m c2  m c2  m c2  Q
i f 

Q  (mi  m f  m )c 2
Syarat terjadinya peluruhan spontan 𝑄 bernilai positif (𝑄 > 0) dan mi > mf +
ma
Karena 𝑄 merupakan energi yang dibebaskan berupa energi kinetik inti
anak & psrtikel alfa, maka Q  K K f 

Dalam peluruhan juga berlaku hukum kekekalan momentum,


pi  p f  p •Karena inti induk diam, maka
mivi  m f v f  mv vi = 0
Hukum kekekalan momentumnya menjadi:

m f v f  mv
Kedua ruas dikuadratkan, lalu dikalikan ½
(𝑚 𝑓 𝑣 𝑓 ) (𝑚 𝛼 𝑣 𝛼 ) 2
2 =
2 2
1 1
𝑚𝑓( 𝑚𝑓𝑣𝑓2 ) = 𝑚 𝛼 ( 𝑚𝛼𝑣𝛼2 )
2 2
𝑚𝑓𝐾𝑓 = 𝑚𝛼𝐾𝛼
Dalam satuan massa atom u, 𝑚𝑓 = 𝐴 − 4 dan 𝑚𝛼 = 4, maka:
(𝐴 − 4)𝐾𝑓 = 4𝐾𝛼
4
𝐾𝑓 = 𝐾
𝐴−4 𝛼
Berdasarkan persamaan 𝑄 = 𝐾𝑓 + 𝐾𝛼
4
𝑄= 𝐾𝛼 + 𝐾𝛼
𝐴−4
𝐴−4
𝐾𝛼 = 𝑄
𝐴
Peluang terjadinya peluruhan tiap satuan waktu tak lain adalah peluang
terobosan T dikalikan banyaknya tumbukan persatuan waktu (frekuensi

tumbukan) ʋ.

𝝀 = ʋ𝑻
Jika kita anggap pada setiap saat hanya sebuah partikel alfa yang dapat lolos

dari inti dan partikel itu bergerak bolak-balik sepanjang diameter nuklir, maka

v
ʋ=
2𝑅0
v = kecepatan partikel alfa meninggalkan inti (2x107)
Ro = jejari nuklir (10-14)

Frekuensi partikel alfa menumbuk inti dalam tiap detik adalah 1021 s-1. namun

untuk bisa lolos dari inti membutuhkan waktu rata-rata 1010 tahun.
Mekanisme peluruhan alfa menurut teori Gamow, Gurney dan
Condon (1928)
Lalu bagaimana partikel alfa
dapat meloloskan diri dari
dalam inti?
Gamow, dan Gurney bersama Condon (1928), secara terpisah
berhasil menjelaskan peristiwa peluruhan alfa dengan menggunakan
perhitungan mekanika kuantum. Pengertian dasar dari teori ini
adalah:

1. Partikel alfa bisa ada sebagai suatu partikel di dalam inti

2. Partikel alfa bergerak terus-menerus dan pergerakannya dibatasi


hanya dalam inti oleh rintangan potensial yang melingkupinya
3. Terdapat peluang kecil tetapi tertentu untuk melewati rintangan
setiap terjadi tumbukan
Tinjauan mekanika gelombang ini memberikan deskripsi bahwa,
partikel alfa terikat oleh gaya inti, akan tetapi ia bebas bergerak di
dalamnya secara bolak-balik menumbuk dinding inti, seolah-olah
seperti partikel yang terperangkap dalam sumur potensial yang
tinggi, yang secara klasik partikel tersebut tidak mungkin dapat
keluar dari sumur. Satu-satunya cara untuk lolos adalah dengan
jalan menerobos dinding sumur. Diprediksikan bahwa semakin besar
energi kinetik alfa dan semakin sering menumbuk dinding maka
semakin besar peluang alfa untuk lolos.
Perbandingan hubungan Geiger-Nuttall (aturan yang menghubungkan konstanta peluruhan
isotop radioaktif dengan energi partikel alfa yang dipancarkan) dengan data eksperimen
untuk berbagai inti ditunjukkan pada Gambar dibawah. Dalam plot ini, garis lurus
mengkonfirmasi ketergantungan eksponensial dari waktu paruh energi alfa.
Misalkan kita ingin menghitung masa hidup inti U-238. Dengan asumsi bahwa
densitas materi nuklir relatif konstan, jadi R3 sebanding dengan A, atau (secara
empiris) R = 1.07A1/3 (fm) [1fm = 10-15m]. Energi alpha yang dipancarkan partikel
ditentukan oleh E = (mparent – mdaughter – ma)c2. Dengan hasil di atas kita bisa hitung

umur spesies ini: 𝜏1,𝑈−238 = 2,4 × 1014 tahun. Tetapi nilai eksperimental untuk masa
2

hidupnya adalah 4.468 × 109 tahun, yang mana, hasil yang diperoleh jauh. Beberapa
nilai eksperimental untuk seumur hidup U (Z = 90) tercantum pada Tabel 1 (semua

1
energi dalam MeV). Jika kita memplot nilai-nilai ln 𝜏1/2 ) sebagai fungsi dari , kita
𝑄

1
mendapatkan persamaannya ln 𝜏1/2 = −120.2 + 327.19 , itu dia, U ’= 327.19 dan
𝑄

W’ = –120.2, dalam persamaan (32).


Kesimpulan:
Gamow berhasil menjelaskan peristiwa peluruhan
alfa melalui perhitungan mekanika kuantum tetapi
diperjelas melalui hubungan teoritis Geiger-Nuttall
menggunakan probabilitas tunneling yaitu salah satu
konfirmasi eksperimental pertama mekanika
kuantum.Inti atom dapat diperlakukan sebagai
potensial yang baik untuk jari-jari lebih kecil dari jari-
jari inti dan potensi Coulomb untuk jarak yang lebih
besar daripada jari-jari nuklir. Model ini juga
menjelaskan penurunan probabilitas peluruhan ke
tingkat yang lebih tinggi, yang memiliki istilah
potensial sentrifugal, bergantung pada momentum
sudut partikel, yang menghasilkan penghalang
potensial efektif yang lebih tinggi dan lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai