Di dalam ilmu pengetahuan alam dikemukakan, bahwa sampai sekarang ini manusia
telah mengenal sembilan buah planet dalam tata surya ini, dimana bumi kita termasuk salah
satu diantaranya. Kesembilan planet itu semuanya mengelilingi matahari dalam waktu yang
berbeda sebagai anggota tata surya kita ini. Memang planet adalah benda langit yang menjadi
anggota dari sebuah bintang yang berfungsi sebagai matahari, di mana planet-planet itu
berevolosi mengitari bintang di samping berotasi pada sumbunya sendiri. Planet sebenarnya
tidak mempunyai cahaya sendiri. Cahaya yang datang dari planet hanyalah pantulan dari sinar
matahari, sehingga kelihatannya dari bumi planet-planet itu bercahaya.
Apa itu planet? planet adalah objek langit yang bersinar karena memantulkan cahaya
dari bintang dan bergerak mengelilingi bintang. Bagi masyarakat awam, planet adalah anggota
tata surya yang bergerak mengitari matahari.
Bagi para pengamat langit, planet merupakan objek langit yang tidak berkelap kelip
seperti bintang karena planet tidak dapat menghasilkan cahaya. Namun bagi para peneliti,
definisi planet tidak semudah itu. Hasil pengamatan selama bertahun-tahun yang disertai
berbagai teori memberikan berbagai definisi tentang planet. Sebagian kutipan definisi planet
tersebut sebagai berikut:
Geoffry W Marcy:
Planet adalah obyek yang memiliki massa antara yang dipunyai Pluto dan ambang
pembakaran deutrium dan yang terbentuk dalam orbit di sekeliling obyek yang dapat
membangkitkan energi melalui reaksi nuklir.
G H A Cole:
planet adalah sebuah benda dingin.
Gibor Basri:
planet adalah non fusor yang sferis yang lahir dalam orbit disekeliling suatu fusor.
Alan Stern & Hal Levinson:
planet adalah benda keplanetan yang terikat dalam orbit sekeliling sistem multi bintang dan
bintang tunggal.
Mike Brown
planet adalah obyek dalam tata surya yang lebih masif dari total massa obyek lainnya dalam
orbit yang berdekatan atau sama.
Planet sendiri berasal dari kata Yunani “wanderer” atau “pengelana” yang merupakan
objek langit dingin, dan tidak menghasilkan energi. Planet hanya dapat memantulkan cahaya
bergantung pada besar albedonya. Sebagai benda dingin, planet tidak memiliki sumber energi
panas yang signifikan didalamnya dan tidak dipengaruhi oleh temperatur. Bila pada katai coklat
dan bintang proses termonuklir menyuplai energi panas internal, pada planet energi panas
diperoleh dari luar dirinya misalnya dari bintang induk. Selain itu kondisi interior planet, tidak
cukup memadai untuk menyebabkan ionisasi atom-atom pembentuknya.
Pada tahun 2006, dalam General Assembly IAU yang ke-26 di Praha, ditetapkanlah resolusi
baru mengenai definisi planet:
Terkait syarat ke-3, menurut Hal Levison, ada dua cara planet membersihkan populasi
benda kecil disekelilingnya:
Dari serangkaian pengertian planet menurut para ahli diatas, maka dapatlah dikatakan
bahwa serangkaian hal-hal penting yang perlu diketahui tentang planet sebagai benda luar
angkasa, diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Cahanya itu hanyalah cahaya yang diterimanya
dari matahari, kemudian dipantulkan. Planet tidak berkelap-kelip seperti bintang sejati,
tapi berkilau-kilau.
2. Dengan menggunakan teropong kecil planet dapat terlihat seperti keeping atau cakram
yang bersinar. Besarnya keeping-keping ini tidak senantiasa sama, sehingga besar dan
terangnya tidak tetap.
3. Planet-planet itu beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama. Waktu
beredarnya ini makin panjang (lama), jika jaraknya dari matahari makin jauh.
4. Lintasan planet-planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk jorong(ellips), dan
hanya membentuk sudut-sudut yang kecil (sudut inklinasi) dengan bidang ekliptika.
5. Kebanyakan planet-planet itu mempunyai satelit (pengiring).
Pada dasarnya antara planet yang satu dengan planet lainnya memiliki ciri-ciri khusus,
namun ada beberapa ciri-ciri umum yang dimiliki sebuah jenis planet, diantaranya yaitu:
Adapun perkiraan radius delapan planet di tata surya kita dan menyertakan ukuran radius relatif
terhadap bumi:
Saturnus, yang paling terkenal karena cincinnya, merupakan planet terbesar kedua.
Bersama Jupiter dan saturnus di tata surya bagian luar, ada planet Uranus dan neptunus, yang
keduanya memiliki atmosfer hydrogen, helium, dan metana. Berbeda dengan Jupiter dan
saturnus yang merupakan raksasa gas, Uranus dan neptunus dikenal sebagai raksasa es.
Merkurius merupakan yang terkecil memiliki radius rata-rata 2440 Km dengan ukuran 0,38
dibandingkan dengan Bumi.
Dilihat dari massa, pengukuran, sifat, serta komposisi bahan penyusunannya planet ini
dapat dibedakan menjadi;
Kata terrestrial dalam bahasa latin berasal dari kata terra=bumi, sehingga planet
terrestrial dapat dikatakan sebagai planet yang memiliki sifat seperti bumi baik ukuran, massa,
massa jenis, maupun komposisi kimianya (memiliki permukaan padat). Komposisi materi
penyusunnya berupa batuan silikat. Yang termasuk planet terrestrial yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
Kata jovian berasal dari bahasa Romawi Jove=Jupiter, sehingga planet jovian dapat
dikatakan sebagai planet yang ukurannya besar dan komposisi penyusunnya mirip dengan
planet Jupiter yaitu berupa gas hidrogen dan sebagian besar es. Yang termasuk dalam kategori
planet jovian yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Planet di Tata Surya dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan komposisinya:
Keberadaan bintang induk disini merupakan salah satu yang sangat penting karena bintang
induk tersebut akan mengikat planet pada orbitnya yang telah baku. Pada sistem tata surya kita
ini, bintang induk yang menjadi pengikat adalah Matahari. Begitu juga dengan bintang induk
di sistem tata surya yang lain juga memiliki bintang induknya masing-masing yang juga
berfungsi mirip dengan matahari.