Anda di halaman 1dari 64

DASAR-DASAR

METODA ELEMEN HINGGA (MEH)


1.1 PENDAHULUAN
1. Perkembangan dunia komputer telah begitu cepatnya
mempengaruhi bidang-bidang penelitian dan industri,
sehingga impian para ahli dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan industri telah menjadi kenyataan
2. Trend sekarang ini, metoda dan analisa desain telah
banyak menggunakan perhitungan metematis yang rumit
dalam penggunaan sehari-hari
3. Metode elemen hingga (finite element method) banyak
memberikan andil dalam melahirkan penemuan-
penemuan bidang riset dan industri, hal ini dikarenakan
dapat berperan sebagai research tool pada eksperimen
numeriK
4. Aplikasi banyak dilakukan pada problem kompleks
diselesaikan dengan metode elemen hingga seperti
rekayasa struktur, steady state dan time dependent heat
transfer, fluid flow, electrical potential problem, dan
aplikasi bidang medikal
1.2 SISTEM KOORDINAT
1. Sistem koordinat global ialah sistim koordinat
struktur untuk sebuah titik pada continum
- Referensi untuk seluruh continum
- Referensi untuk seluruh struktur
2. Sistem koordinat lokal ialah sistem koordinat
yang dipasang pada elemen (acuan pada
elemen yang bersangkutan)
- dipasang elemen
- Ref untuk titik-titik yang ada di elemen
3. Sistem koordinat natural
- Terdiri atas koordinat tanpa dimensi untuk
identifikasi posisi, dengan tanpa terpengaruh oleh
keluaran elemen

- Merupakan nisbah koordinat tersebut terhadap


ukuran elemen. Sistem koordinat Natural 1-D
(elemen garis)
1.2.1 Sistem Koordinat 2-D / Sistem Koordinat Luasan

• elemen segitiga P (L1, L2, L3)


1.2.2 Sistem koordinat 3-D (elemen tetrahedral)

• P (L1, L2, L3, L4)


1.3 TRANSFORMASI KOORDINAT
• Koordinat yang banyak digunakan dalam metode elemen
hingga adalah koordinat kartesian, dan koordinat sering
dinyatakan dalam bentuk vektor yang dijabarkan sebagai
berikut :
1.4 HUBUNGAN TEGANGAN–REGANGAN
1.5 KONSEP DASAR ANALISIS MEH
Dua kategori model matematik :
- lumped-parameter models (“discrete-system”)
- continum-mechanics-based models
(“continuous-system”)
Kondisi Problem :
1. Steady -State Problems. K . U = R
2. Propagation Problems/Dynamic Problem.
M . Ü + K . U = R(t)
3. Eigenvalue Problems.
Konsep Dasar Metode Elemen Hingga
1. Menjadikan elemen-elemen diskrit untuk
memperoleh simpangan-simpangan dan gaya-
gaya anggota dari suatu struktur.
2. Menggunakan elemen-elemen kontinum
untuk memperoleh solusi pendekatan
terhadap permasalahan-permasalahan
perpindahan panas, mekanika fluida dan
mekanika solid.
Dua karakteristik yang membedakan metoda
elemen hingga dengan metoda numeric yang
lain yaitu :
- Metoda ini menggunakan formulasi integral
untuk menghasilkan sistem persamaan
aljabar.
- Metoda ini menggunakan fungs-fungsi
kontinyu untuk pendekatan parameter-
parameter yang belum diketahui.
Lima langkah untuk menyelesaikan permasalahan fisik
dengan metoda elemen hingga yaitu :
1. Permasalahan fisik dibuat elemen-elemen kecil. Elemen-elemen
tersebut ditandai dengan nomor elemen dan nomor titik nodal,
termasuk juga harga-harga koordinat.
2. Tentukan persamaan pendekatannya, linear atau kuadratik.
Persamaan-permsamaan tersebut harus ditulis dalam bentuk harga-
harga nodal yang belum diketahui. Ini berlaku untuk setiap elemen,
artinya setiap elemen harus didefinisikan sifatnya dalam bentuk
persamaan diatas.
3. Bentuklah sistem persamaan diatas dengan metoda Galerkin,
Varisional, Formulasi energi potensial, Collocation, Subdomain, dll.
Khusus untuk formulasi energi potensial, energi potensial dari sistem
ditulis dalam bentuk simpangan nodal dan kemudian diminimalkan.
Dimana akan diberikan satu persamaan setiap simpangan yang
belum diketahui.
4. Selesaikan sistem persamaan diatas.
5. Hitung besaran yang dicari. Besaran bisa berupa komponen-
komponen tegangan, aliran panas atau kecepatan fluida.
JENIS ELEMEN GARIS 2 DOF DAN 6 DOF
JENIS ELEMEN LUAS
JENIS ELEMEN VOLUME 8 NODAL
JENIS ELEMEN VOLUME 20 NODAL
JUMLAH ELEMEN
1.6 METODA UNTUK FORMULASI INTEGRAL
1. Metoda Varisional

Harga numerik Π dapat dikalkulasi dengan memberikan


persamaan coba-coba y = f(x). Misal persamaan coba-coba yang
memberikan harga terkecil Π adalah y =g(x), maka persamaan
ini merupakan jawaban dari persamaan diferensial berikut :

dengan kondisi batas y(0)=y0 dan y(H)=yH harga Π minimum


adalah merupakan jawab pendekatan.
1.6 METODA UNTUK FORMULASI INTEGRAL
2. Weighted Residual Method; Ritz Method
Andaikan bahwa y = h(x) adalah merupakan jawab pendekatan
terhadap persamaan (2), dengan subsitusi akan memberikan :

karena y = h(x) tidak memenuhi persyaratan persamaan, WRM


mengharuskan :

fungsi residual R(x) ;fungsi pemberat (weighting) Wi(x),


Beberapa pilihan fungsi pemberat dengan beberapa metoda
yang popular :
1. Metoda Collocation
2. Metoda Subdomain
3. Metoda Galerkin
4. Metoda Least Squares
1.6 METODA UNTUK FORMULASI INTEGRAL

3. Formulasi Energi Potensial


Integral volume dengan hasil kali komponen tegangan &
regangan.

Prinsip energi potensial minimum dan energi regangan banyak


digunakan untuk menganalisis masalah-masalah struktur dan
mekanika solid.
1.7 ANALISIS PRINSIP ENERGI POTENSIAL MINIMUM
Perlu diingat dalam analisis prinsip energi
potensial minimum :
1. Variabel tak bebas → dof
2. Variabel bebas → koordinat
3. Ada syarat kontinuitas → bentuk
persamaan tidak ada gabungan
4. Kompatibilitas → berkaitan dengan dof
5. Elemen linear → node diujung, sebagai
contoh seperti pada elemen Δ linear
sederhana
6. Dalam domain mekanika solid → harus ada
boundary condition (BC’s) yaitu dof yang
direstrin/ diberikan kendala.
Domain yang terbagi sumbu domain merupakan :
• Kasus per elemen dengan f interpolasi
• Keseimbangan statis pada elemen dengan kaidah struktur
yang dikenai beban akan terdeferensi (prinsip energi
potensial minimum)
Keseimbangan terjadi kalau energi potensial minimum dalam
suatu sistem.
Dalam MEH merupakan suatu teknik numerik dari model
matematis suatu sistem yang digambarkan dari suatu
fenomena problem.
Sebagai gambaran dapat diterapkan pada elemen garis, dan
dengan konsep energi potensial minimum (pada solid
mekanik) kemudian dilakukan dengan teknik numerik
murni sehingga membentuk persamaan diskrit sebagai
berikut:
[ ] {φ} = {f}, yaitu suatu matrik dikalikan dengan vektor dof
sama dengan vektor beban.
Energi potential total = Kerja gaya luar + Energi regangan

Beban yang terjadi pada elemen :


- Beban terpusat
- Beban traksi (bekerja pada permukaan)
- Body force (centrifugal, gaya magnit
gravitasi, gaya elektromaknetik)
(Beban/Variabel)
Prinsip Energi Potensial Minimum
Analisa tegangan (problem elastisitas benda
padat) dengan FEM didasarkan pada prinsip
Energi potensial minimum yang menyatakan
bahwa persamaan perpindahan yang memenuhi
kompatibilitas interval dan memenuhi syarat
batas, maka persamaan perpindahan yang juga
memenuhi kondisi keseimbangan stabil adalah
persamaan perpindahan yang memberikan /
menghasilkan energi potensial yang terkecil
(minimum).
Energi Potensial adalah Energi regangan–kerja yang dilakukan
oleh gaya-gaya eksternal yang bekerja pada sistem.
Energi regangan

Kerja yang dilakukan body force :

Kerja yang dilakukan oleh beban traksi (beban terdistribusi) :


Kerja yang dilakukan oleh beban terpusat

Energi potensial total :


Contoh penyelesaian MEH dari persamaan diferensial :
Persamaan deferensial :

Solusi eksak : u = 1 – cos x.


Prosedur Penyelesaian :
1. Diskrititasi region.
Dalam region dibagi dalam 4 elemen dan elemen dan nodal
diberi nomor.
2. Buat trial function.
3. Substitusi trial functions kedalam governing equation.

Weighting function untuk metode Galerkin :

untuk masing-masing konstanta a1 dan a2 :


governing equation dalam bentuk matrik :

Pengembangan suku 1 :
Pengembangan suku 2:

dimana : Le = xj - xi

Pengembangan suku 3:
Pengembangan suku 4:

Secara keseluruhan :

Aplikasi untuk setiap elemen, dengan asumsi Le = L


Elemen 1 : i = 1, j = 2, x1 = 0 , dan x2 = L

Elemen 2 : i = 2, j = 3, x2 = L , dan x3 = 2L
Diasumsikan du/dxIx = L pada elemen 1 sama dengan du/dxIx =
L pada elemen 2 maka :
Asembly persamaan :

dengan kondisi batas essential : u1 = 0 ; u5 = 0 maka :


disederhanakan dan dengan L = π/2 didapat :
Gambar hasil yang dibandingkan dengan solusi eksak dan MEH
dengan beda jumlah elemen sebagai berikut :
1.8 KONSEP MODEL ELEMEN HINGGA 2 – DIMENSI
ELEMEN LUASAN (SEGITIGA , SEGIEMPAT)
Sistem koordinat
1. Global Coordinate
Fungsi asumsi :
INGAT :
sehingga :
2. Koordinat local :
3. Koordinat Natural
1.9 ELEMEN SEGITIGA ISOPARAMETRIK
Elemen isoparametrik yaitu fungsi interpolasi untuk koordinat
geometri-identik dengan fungsi interpolasi untuk perpindahan.
Pada Elemen segitiga digambarkan sebagai berikut
Misal :
1.10 ELEMEN SEGI EMPAT

Anda mungkin juga menyukai