Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Rizal Nurdian Hamzah DOSEN : Gagan Ganjar Tabah, ST.

,MT
NIM : 2113191022 SEMESTER :3
JURUSAN : Teknik Mesin Bandung HARI/TANGGAL : Senin 07 Desember 2020
MATA KULIAH : Metrologi Industri

TUGAS
SUAIAN
1. Apa yang dimaksud dengan H6/g6, H5/h5, G7/h6, dan contohnya?
Secara sederhana jika H6/g6 :
H adalah daerah toleransi untuk lubang
h daerah toleransi untuk poros
Angka 6 yang ada di depan daerah toleransi adalah kulaitas toleransi.
Sama halnya dengan H5/h5 dan G7/h6 hanya beda posisi atau daerah toleransinya dan keadaan nya.

Lebih jelasnya H6/g6, H5/h5, G7/h6 adalah suatu toleransi suaian

Dilihat dari perbedaan ukuran diameter luar dan diameter dalam (ukuran poros dan lubang) maka ada
tiga macam suaian sebagai berikut:

 Jika ukuran poros lebih kecil daripada ukuran lubang maka suaiannya disebut suaian longgar.
 Jika ukuran poros dan lubang hampir sama antara longgar dan sesak (tak tentu) maka suaiannya
disebut suaian pas
 Jika ukuran poros dibuat lebih besar daripada ukuran lubang maka suaiannya disebut suaian
sesak (paksa)

Untuk H / h bisa kita lihat dalam posisi atau daerah toleransi sebagai berikut :
Lalu bagaimana cara menentukan besar toleransi nya? yaitu dengan menggunakan basis lubang dan basis
poros. Kedua cara ini bisa dipakai dalam menentukan toleransi ukuran.
Pada sistem basis lubang, semua lubang diseragamkan pembuatannya dengan toleransi H sebagai dasar,
sedangkan ukuran poros berubah-ubah menurut macam suaian. Contoh keadaan suaian dalam system
basis lubang :

 Suaian longgar; dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalan “ H “ dan daerah toleransi
poros dari “ a “ sampai “ h “
 Suaian pas dengan pasangan daerah toleransi lubang “ H “ dan daerah toleransi poros dari “ j “
sampai “ n”
 Suaian sesak ; dengan pasangan daerah toleransi lubang “ H “ dan daerah toleransi poros dari “ p
“ sampai “ z “ Sistem satuan lubang ini biasanya dipakai dalam pembuatan bagian-baguan dari
suatu mesin perkakas , motor, kereta api dan pesawat terbang dan sebagainya.
Pada sistem basis poros, ukuran poros sebagai dasar dengan toleransi "h" dan ukuran lubang berubah-
ubah. Contoh keadaan suaian dalam system basis poros :

 Suaian longgar; dengan pasangan daerah toleransi untuk poros adalan “ h “ dan daerah toleransi
lubang dari “ A “ sampai “ H “
 Suaian pas dengan pasangan daerah toleransi poros “ h “ dan daerah toleransi lubang dari ” J “
sampai “ N”
 Suaian sesak ; dengan pasangan daerah toleransi poros “ h “ dan daerah toleransi poros dari “ P “
sampai “ Z “
Sistem satuan poros banyak gigunakan dalam pembuatan-pembuatan bagian alat-alat pemindah , motor-
motor listrik, pesawat angkat dan sebagainya.

Lalu mengapa harus H sebagai patokan atau sebagai dasar ? H / h disebut dengan daerah basis, karena H /
h pada gambar posisi tolerasni memiliki ukuran dasar yang sejajar dengan garis nol.
Selanjutnya,
Kualitas toleransi bisa kita temukan dalam tabel sebagai berikut :
Contoh untuk menentukan besar toleransi pada H6/g6, H5/h5, G7/h6, saya ambil contoh untuk Ø30

+13
1. Ø30 H6 maka besar toleransi nya pada lubang adalah dalam satuan mikro dan untuk poros
−0
−7
Ø30 g6 maka besar tolransi nya dalam satuan mikro.
−20

+28 0
2. Ø30 G7 besar toleransinya adalah dan untuk Ø30 h6 dalam satuan mikro.
−7 −13

Anda mungkin juga menyukai