Anda di halaman 1dari 2

MA, PA, UA & EU (Prosentase Kemampuan Alat)

Mechanical Availability (MA)

MA= W/(W+R)×100%

Physical Availability (PA)

PA= W/(W+S)×100%

Use of Availability (UA)

UA= (W+S)/(W+S+R)×100%

Eficiency Utilization (EU)

EU=
W/(W+S+R)×100%=PA×UA

Keterangan:
W = Jumlah jam alat kerja
S = Jumlah jam alat Standby
R = Jumlah jam alat rusak

Catatan : - Jika R = 0, maka MA = 100%


- Jika S = 0, maka PA = 100%
Bagaimana cara menentukan panjang bukaan pit serta kedalaman pit dengan menggunakan
perhitungan hipotetik?

Apabila kamu sudah survey tinjau atau sudah melakukan kegiatan pengeboran, maka kalian
pasti tau tebal sebenarnya batubara, dipnya, lalu overal slopenya (biasanya 55 – 60o),
kemudian bosmu nyuruh kamu buat pit dengan SR sekian. Nah permasalahan kemudian
muncul, berapa lebar bukaan pit dan kedalamannya?

Dengan menggunakan trigonometri maka hal tersebut dapat dipecahkan. Dalam hal ini kita
pake perhitungan sumber daya hipotetik dengan syarat sebagai berikut.

1.      Panjang bukaan pit disesuaikan dengan situasi KP (IUP sekarang) atau dengan situasi lahan
di KP tersebut;
2.      tidak menggunakan toe dan berm (overal slope-nya rata);
3.      dan permukaan pit dianggap rata (geomorfologinya rata).
Setelah kalian paham dengan situasi dan syarat-syarat di atas, mari kita masuk ke
perhitungannya. Berikut ini adalah rumus-rumusnya.

dimana:
SR                       :  Stripping Ratio (Nisbah Pengupasan)
BJ                        :  Berat Jenis/Densitas Batubara
t                           :  Tebal Batubara
Φ                         :  Overal Slope
ϴ                         :  Dip
h                          :  Kedalaman Pit
Sedangkan penjelasan simbol-simbol x1 dan x2 serta yang lainnya dapat dilihat di gambar
berikut ini.

Nah kalo sudah dapat x1 dan x2 nya kan tinggal tambahkan aja... dapet deh lebar bukaan
pitnya... kalo kedalamannya ya nilai h itu...

Anda mungkin juga menyukai