Anda di halaman 1dari 5

B A B III

AIIALISA KESTABILAN DENGAN METODE LIMIT EQUILIBRIUM,


Analisa kestabilan dengan menggunalian metode limit Equili­
brium benyalt sekali dipakai dalam mendesign suatu galian atau
timbunan. Keakuratan analisa kestabilan lereng dengan metode
limit equilibrium ini tergantung dari keakuratan dalam menen-
tukan strength properties dan kondisi geometris dari lereng
itu, dan yang tak dapat dipisahkan adalah.ketepatan dalam me-
milih satu dari berbagai metode analisa yang ada untuk menye-
lesaikan persoalan itu,
Dalam banyak hal, ketidak tepatan hasil dari suatu anali­
sa lebih banyak dikarenakan ketidak pastian dalam mendefinisi-
kan. geometri dan sifat-sifat tanah (soil properties) dari sua­
tu lereng dibandingkan dengan ketidak tepatan yang ditimbulkan
dari pendekatan yang dibuat dalam pengembangan suatu metode a-
nalisa (Wright, 1980).
Ada banyaJc metode analisa kestabilan lereng yang dapat
digunakan untuk mendapatkan angka keamanan (F) dari suatu le­
reng berdasarkan metode limit equilibrium, Dalam bagian ini
akan dibahas secara singkat karakteristik dari Ordinary Method
of Slices/Fellenius Method (Fellenius, 1927) » Bishop Simplified
Method (Bishop, 1955) pada bab IV, Morgenstern and Price's Me­
thod (Morgenstern and Price, 1965)* Janbu's Method (Janbu, 1957)
dengan tujuan mengetahui asumsi-asumsi dan syarat kesetimbang-
an apa saja yang digunalcan pada ti&p metode analisa tadi,
III.1. METODE LIMIT EQUILIBRIUM SECARA UMUM.
Analisa kestabilan lereng dengan metode limit Equilibrium
mempunyai beberapa karakteristik secara umum, yaitu :
1. Angka keamanan (F) dinyatakan sebagai perbahdingan antara
kekuatan geser tanah (available shear strength of soil) dengan
gaya geser perlav/anan yang terjadi pada permukaan bidang long-
sor akibat berat sendiri tanah dcxn gaya-gaya luar lainnya (she­
ar strength to maintain equilibrium/mobilized shear strength) :

F = (3s 1)

diraana :
SKRIPSI / TUGAS AKHIB
FTSP JU R U S A N TEKIMIK SSPiL Halarnan : 2 0

T = o.tan(^>
C + (Mohr - Coulomb theory) (3.2)
serta C dan </> adalah sterngth parameter dari tanah.
2e Besarnya harga s dalajn persamaan (3^1) dan a dalara persama-
an (3«2) dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan-persamaaii
keseimbangan yang ada (keseimbangan gaya dan keseimbangan mo-
men) serta asumsi-asumsi untuk melengkapi persamaan keseimbang­
an yang ada bila persoalan adalah statis tak tentu,
Jadi untuk menganalisa sebuah lereng dengan metode limit
equilibrium ini, pertama-tama harus diasumsikan terlebih dahu-
lu bidang longsor dari lereng tersebut, dan kemudian dengan
menggunakan syarat-syarat kesetimbangan serta asumsi-asumsi se-
perlunya akan didapat angka keamanan lereng tersebut,
III.2. ANALISA PERPIAS,
Metode analisa yang dapat digunal-can untuk menganalisa
persoalan kestabilan lereng secara praktis, dalam penggunaan-
nya harus dapat menyesuaikan dengan kondisi bidang longsor
yang telah ditentukan dan juga terhadap sifat dari tanah (soil
properties) dan tekanan pori (pore pressure) yang bervai'iasi
sepanjang permukaan bidang longsor.
Metode analisa yang::biasa dan dapat digunaltan untuk meng-
atasi ketidak-homogenan tanah atau batuan dimana nilai-nilai
dari parameter C dan <P tidalt konstan sepanjang pei’mukaan bidang
longsor adalah dengan cara membagi bidang longsor yang telah
ditentukan dalam oias-pias (Method of Slices). Metode ini di-
prakarsai oleh Fellenius (1927^ 1936) dan Taylor (1937» 19if8)
yang telah mengalami beberapa perubahan dengan tujuan untuk
lebih dapat diterapkan pada berbagai kondisi lereng dengan ha-
sil yang lebih teliti.
SKRIPSI / TUGAS AKHIR
FTSP JURUSAW TEK?JIK SiPlL Halaman : 21

-b-

longsor

* Bidang longsor pada * Gaya-gaya yang bekerja pada


sebuah lereng. sebuah pias,

Gambar III.I, Metode analisa perpias

Semua metode yang menggunakan cara analisa perpias, maka


bidang longsornya dibagi atas beberapa pias yang tidak perlu
mempunyai lebar sama untuk semua pias,, sebagai contoh lebar se­
buah pias dapat diambil sedemikian rupa dengan tujuan supaya
pada dasar tiap pias adalah terdiri dari 1 macam Jenis tanah
pada bidang longsor yang non homogen,
Dalam gambar diatas dapat dilihat gaya-gaya yang bekerja
pada sebuah pias dari sebuah lereng yang mempunyai sembarang
bentuk permukaan bidang longsor, dimana :
b = lebar dari pias
W = berat dari pias
= resultan dari gaya horieontal yang be~
+1
kerja pada potongan n. dan n+1 (horizon­
tal interslices forces)
= resultan dari gaya v«rtikal yang beker-
+1
ja pada potongan n dan n+1 (vertical
interslices forces)
p' = gaya normal efektif yang bekerja pada
dasar pias = P - u.l
u = tekanan pori (pore pressure)
s.l = s X panjang dasar pias = gaya geser yang
bekerja pada daear pias
C = kohesi efektif dari tanah
= sudut geser ,dalam efektif dari tanah
111,3 PERSAMAAN, BILAKGANi YANG TIDAK DIKETAIUI (UNKNOVsfN) DAN
ASUMSI PADA TIAP PIAS
Metode analisa yang memenuhi semua syarat keseimbangan
mempunyai tiga persamaan untuk tiap pias, yaitu keseimliangan
searah normal, keseimbangan searah tangensial dan keseimbangan
momen atau mempunyai persamaan untuk bidang longsor yang
dibagi atas N; juaso Besaran-besaran yang tidak diketahui (un­
knowns) adal^ : angka keamanan (F) yang berhubungan dengan
gaya normal P* yang bekerja pada dasar pias, gaya geser verti-
kal X dan gaya normal E yang bekerja pada perbatasan pias (in­
terslice force), letak titik: tangkap gaya normal P ’ dan E,
Jadi secara keseluruhan jumlah besaran yang tidak diketahui
untuk 1 bidang longsor yang dibagi dalam N pias adalah 5N - 2,
seperti terlihat pada tabel dibawah ini,

TABEL 3o1 '


JUMLAH BILANGANi YANG TIDAK DIKETAHUI (UNKNOF/NS) PADA SEBUAH
LERENG DENGAN N PIAS,

UNKNOM BANYAKNYA
F 1
P’ Ni
E N. - 1
X N, - 1
Letak titik tangkap E H ~ 1
Let alt titik tangkap P' M
JUI4LAE 5>N - 2

Jadi untuk suatu bidang longsor yang dibagi dalam N pias alcan
terdapat 3H persamaan dan (^N - 2) bilangan yang tidak diketa^
hui, seliingga persoalan adalah statis tak tentu tingkat
C2Ni - 2), Sehingga untuk menyelesaikan persoalan ini dibuat
asumsi-asumsi untuk melengkapi jumlah persamaan yang ada,
Sebuah asuiasi yang cukup tepat dan biasa digunakan adalah de­
ngan memisalka gaya normal P' bekerja pada titik tengah dari
dasar pias atau pada dasar pias dibawah titik berat dari pias
itu.
Asurasi ini akan bertambah ketepatann;;a bila lebar dari pias
tidak terlalu besar, Dengan digunakannya asumsi ini maka jum-
lali bilangan yang tidak diketahui menjadi - 2), dan per-
soalan menjadi statis tak tentu tingl^at (N - 2).

Anda mungkin juga menyukai