Anda di halaman 1dari 32

Metode Irisan

Geoteknik Tambang

Introduction

Metode irisan merupakan metode yang sangat populer dalam analisa kestabilan lereng Membutuhkan data yang relatif sedikit diban Terdapatnya beberapa macam variasi dari metode irisan karena perbedaan asumsiasumsi yang digunakan dalam perhitungan faktor keamanan

Metode Irisan

Fellenius (1936) memperkenalkan metode irisan biasa. Janbu (1954, 1957); Bishop (1955); Morgenstern dan Price (1965); Spencer (1967); Sarma (1973, 1979); Fredlund dan Krahn (1977), Fredlund, dkk (1981); Chen dan Morgenstern (1983); Zhu, Lee dan Jiang (2003).

Pengelompokan metode irisan


Metode yang tidak memenuhi semua kondisi kesetimbangan gaya dan momen, - metode irisan biasa, - metode Bishop yang disederhanakan, - metode Janbu yang disederhanakan, dan - metode Corps of Engineer. 2. Metode yang memenuhi semua kondisi kesetimbangan gaya dan momen, - Metode Spencer, - Metode Morgenstern-Price - Metode Kesetimbangan Batas Umum.
1.

Faktor Keamanan

Faktor keamanan diasumsikan mempunyai nilai yang sama untuk setiap irisan.
t
kekuatan geser material yang tersedia kekuatan geser yang diperlukan agar tepat setimbang

F= s =

Kekuatan geser

Kekuatan geser material yang tersedia untuk menahan material sehingga lereng tidak longsor dinyatakan dalam kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb

s = c'+ (s n - u )tan f

Keterangan S = Kekuatan geser C = kohesi efektif f = sudut gesek efektif sn = tegangan normal total U = tekanan air pori

Kekuatan geser
Besarnya tahanan geser yang diperlukan agar lereng berada dalam kondisi tepat setimbang [Sm] dapat dinyatakan dengan persamaan :

Sm

= sb F

(c' + (s n - u )tan f') b F

Sm

c'b + (N - ub )tan f' F

Geometri dari bidang gelinciran harus ditentukan atau diasumsikan terlebih dahulu. Untuk menyederhanakan perhitungan, bidang runtuh biasanya dianggap berbentuk sebuah busur lingkaran, gabungan busur lingkaran dengan garis lurus, atau gabungan dari beberapa segmen garis lurus. Massa di atas bidang runtuh dibagi ke dalam sejumlah irisan tertentu. Tujuan dari pembagian tersebut adalah untuk mempertimbangkan terdapatnya variasi kekuatan geser dan tekanan air pori sepanjang bidang runtuh.

Model lereng dengan bidang runtuh yang berbentuk sebuah busur lingkaran

Model lereng dengan bidang runtuh yang berupa gabungan dari sebuah busur lingkaran dengan segmen garis lurus

Model lereng dengan bidang runtuh yang berupa gabungan dari beberapa segmen garis lurus (multilinier)

Keterangan (1)

W N Sm E X kW R

= Berat total irisan. = Gaya normal total pada dasar irisan. = Gaya geser pada dasar irisan yang diperlukan agar irisan berada dalam kondisi tepat setimbang. = Gaya antar-irisan horisontal; tikbawah L dan R menunjukkan masing-masing untuk sebelah kiri dan kanan dari irisan. = Gaya antar-irisan vertikal; tikbawah L dan R menunjukkan masing-masing untuk sebelah kiri dan kanan dari irisan. = Gaya seismik horisontal yang bekerja pada pusat massa irisan, dimana k adalah koefisien seismik. = Radius lingkaran untuk bidang runtuh busur lingkaran; atau lengan momen dari gaya geser Sm terdapat pusat momen untuk bidang runtuh yang bukan busur lingkaran.

Keterangan (2)

f x e h b b a A a

= Jarak tegak lurus dari gaya normal N thd pusat momen. = Jarak horisontal dari pusat massa irisan thd pusat momen. = Jarak vertikal dari pusat massa irisan terhadap pusat momen. = Tinggi rata-rata irisan = Lebar irisan = Panjang dasar irisan [b = b sec a] = Jarak vertikal dari gaya hidrostatik terhadap pusat momen. = Gaya hidrostatik pada retakan tarik = Sudut kemiringan dari garis singgung pada titik di tengah dasar irisan terhadap bidang horisontal. Sudut kemiringan positif searah dengan kemiringan lereng, sudut kemiringan negatif berlawanan arah dgn kemiringan lereng

Jumlah persamaan
Kestabilan lereng merupakan persoalan statik tak tentu, yaitu terdapat lebih banyak variabel yang tak diketahui dibanding dengan jumlah persamaan yang ada Hampir semua metode irisan mengasumsikan bahwa titik kerja dari gaya normal pada dasar di irisan terletak pada tengah dari dasar irisan asumsi tambahan yang diperlukan

Persamaan n n n n 4n

Keterangan Kesetimbangan momen untuk tiap irisan Kesetimbangan gaya dalam arah vertikal Kesetimbangan gaya dalam arah horisontal Kriteria keruntuhan (Persamaan Mohr-Coulomb) Jumlah total persamaan

Variabel Yang Tak Diketahui 1 n n n n1

Variabel Faktor keamanan (F) Gaya normal pada dasar tiap irisan (N) Titik kerja gaya Normal pada dasar tiap irisan Gaya geser pada dasar tiap irisan (Sm) Gaya geser antar-irisan (X)

n1
n1 6n 2

Gaya normal antar-irisan (E)


Titik kerja gaya antar-irisan (garis dorong) Jumlah total variabel yang tidak diketahui

Asumsi (1)
Metode Irisan Biasa (Fellenius) Asumsi Resultan gaya antar-irisan sama dengan nol dan bekerja sejajar dengan permukaan bidang runtuh. Gaya geser antar-irisan sama dengan nol (X=0). Gaya geser antar-irisan sama dengan nol (X=0). Faktorkoreksi digunakan sebagai faktor empiris untuk memasukkan efek dari gaya geser antar irisan. Letak gaya antar-irisan didefinisikan oleh garis gayaantar irisan yang diasumsikan.

Bishop Yang Disederhanakan Janbu Yang Disederhanakan

Janbu Yang Umum

Asumsi (2)
Lowe-Karafiath Kemiringan dari resultan gaya geser dan normal antar irisansama dengan rata-rata dari kemiringan permukaan lereng dan kemiringan bidang runtuh Kemiringan dari resultan gaya geser dan normal antaririsanbesarnya sama dengan: Kemiringan permukaan lereng, atau Kemiringan dari kaki bidang runtuh ke puncak bidang runtuh. Kemiringan dari resultan gaya geser dan normal antaririsan adalah sama untuk semua irisan. Kemiringan gaya geser antar irisan besarnya sebanding dengan fungsi tertentu yang diasumsikan. Sudut gaya antar irisan besarnya sebanding dengan fungsi tertentu yang diasumsikan.

Corps of Engineers

Spencer Morgenstern-Price

Kesetimbangan Batas Umum

Kondisi Kesetimbangan
Metode
Irisan Biasa (Fellenius) Bishop Yang Disederhanakan Janbu Yang Disederhanakan Janbu Yang Umum Lowe-Karafiath Corps of Engineers Spencer Morgenstern-Price Kesetimbangan Batas Umum

Kesetimbangan Gaya
Vertikal Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Horisontal Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

Kesetimbangan Momen
Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya

Bidang runtuh

Oleh karena letak dari bidang runtuh tidak diketahui dan harus diasumsikan terelebih dahulu maka harus dilakukan perhitungan pada sejumlah bidang runtuh, untuk mencari bidang runtuh yang memberikan faktor keamanan terkecil. Bidang runtuh yang menghasilkan faktor keamanan terkecil dinamakan sebagai bidang runtuh kritis. Penentuan bidang runtuh kritis dapat dilakukan secara coba-coba atau dengan menggunakan metode optimasi.

Metode Irisan Biasa (Metode Fellenius, 1936)

Metode Felenius

Metode paling sederhana Dinamakan sebagai metode lingkaran Swedia Asumsi yang digunakan dalam metode ini : resultan gaya antar irisan sama dengan nol bekerja sejajar dengan permukaan bidang runtuh, bidang runtuh berupa sebuah busur lingkaran Kondisi kesetimbangan hanya kesetimbangan momen untuk semua irisan pada pusat lingkaran runtuh.

Gaya yang bekerja pada irisan

Gaya normal total ditentukan dengan menggunakan kesetimbangan gaya dalam arah tegak lurus dasar irisan, besarnya yaitu: N = W cosa - kW sin a

Gaya pada irisan

kesetimbangan momen pada pusat lingkaran runtuh untuk semua irisan adalah sebagai berikut:
n
m

(WR sin a + kW ( R cosa - hc )) - ( S


i =1 i =1

R) + Aa = 0

hc = tinggi pusat massa irisan dari titik tengah pada dasar irisan.
Sm =
c'b + (N - ub )tan f ' F

Faktor Keamanan
n

[c'b + ( N - ub )tan f'] F=


n i =1

W sin a + kW cosa i =1

hc]

+Aa

Notes

Dibandingkan dengan metode lainnya yang lebih teliti, seperti Metode Bishop atau Metode Spencer, FK metode ini pada umumnya mempunyai nilai yang lebih rendah sebesar 5% 20%. Bahkan untuk lereng landai dengan tekanan air pori yang tinggi, perbedaannya dapat mencapai sekitar 60%. Untuk lereng dengan material yang mempunyai sudut gesek = 0 (f = 0) memberikan nilai FK yang sama akuratnya dengan Metode Bishop Yang Disederhanakan. Untuk material dengan sudut gesek > 0, metode ini sebaiknya tidak digunakan karena dapat menghasilkan rancangan lereng yang tidak ekonomis.

Metode Bishop yang disederhanakan


Simplified Bishop (1955)

merupakan metode yang paling populer Asumsi yang digunakan dalam metode ini yaitu :

besarnya gaya geser antar-irisan sama dengan nol (X=0) bidang runtuh berbentuk sebuah busur lingkaran. kesetimbangan gaya dalam arah vertikal untuk setiap irisan kesetimbangan momen pada pusat lingkaran runtuh untuk semua irisan, kesetimbangan gaya dalam arah horisontal tidak dapat dipenuhi

Kondisi kesetimbangan yang dapat dipenuhi adalah


Gaya yang bekerja dalam irisan

Kesetimbangan gaya dalam arah vertikal menghasilkan persamaan

N cosa + Sm sina -W = 0

Gaya yang bekerja

gaya normal total (N) sebagai berikut


WN= cosa + c'b sin a - ub sin a tanf ' F sin a tanf ' F

Momen yang bekerja

kesetimbangan momen pada pusat lingkaran runtuh untuk semua irisan adalah sebagai berikut:
n

(WR sin a + kW ( R cosa - hc )) - ( S m R) + Aa = 0


i =1

hc adalah tinggi pusat massa irisan dari titik tengah pada dasar irisan. Gaya geser antar-irisan dihilangkan karena resultan momen dari gaya-gaya tersebut saling menghilangkan.

Faktor Keamanan
n

[c'b + ( N - ub )tan f'] F=


n i =1

W sin a + kW cosa i =1

hc] R

+Aa

Faktor keamanan (F) terdapat pada kedua sisi persamaan sehingga perhitungan nilai F tidak dapat dilakukan secara langsung dan harus dihitung dengan menggunakan aproksimasi berulang (iterasi). Aproksimasi berulang dilakukan beberapa kali sampai nilai perbedaan dari F pada kedua sisi persamaan lebih kecil dari nilai toleransi yang diberikan.

Notes :

Metode Bishop yang disederhanakan merupakan metode sangat populer dikarenakan perhitungannya yang sederhana, cepat dan memberikan hasil perhitungan faktor keamanan yang cukup teliti. Kesalahan metode ini apabila dibandingkan dengan metode lainnya yang memenuhi semua kondisi kesetimbangan seperti Metode Spencer atau Metode Kesetimbangan Batas Umum, jarang lebih besar dari 5%. Metode ini sangat cocok digunakan untuk pencarian secara otomatis bidang runtuh kritis yang berbentuk busur lingkaran untuk mencari faktor keamanan minimum.

Anda mungkin juga menyukai