Mekanisme Fokus
Asisten Praktikum:
Teknik Geofisika
Institut Teknologi Bandung
Bandung
2021
TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikan memahami konsep mekanisme fokus dan metoda penentuannya
PENDAHULUAN
Gempa bumi adalah fenomena pergeseran secara tiba-tiba materi di bawah
permukaan bumi. Titik tertentu atau tempat dimulainya gempa bumi disebut fokus atau
hiposenter dan titik di bawah permukaan bumi yang tepat di atas fokus/hiposenter disebut
episenter. Parameter gempa bumi adalah waktu kejadian, tempat/lokasi kejadian (lintang,
bujur, dan kedalaman) serta magnitudonya. Gempa bumi terjadi diawali dengan akumulasi
stress di sekitar batas lempeng, sehingga aktifitas gempa banyak terjadi disini. Akumulasi
stress ini kemudian dilepaskan dalam bentuk gempa. Gelombang seismik yang diradiasikan
dari sumber gempa merefleksikan geometeri dari sesar dan pergerakan dari sesar itu sendiri.
Parameter sesar
Orientasi sesar ditentukan dengan strike (jurus) Φ, dan dip (kemiringan) δ. Sesar
merupakan bidang antara blok foot wall dan hanging wall. Slip sebagai arah gerak hanging wall
relatif terhadap footwall. Rake (λ) sudut antara garis horizontal yang sejajar dengan strike dan
arah slip.
Klasifikasi Sesar
Dalam seismologi, pembagian jenis sesar berdasarkan gerak relatif sepanjang batas sesar
atau arah slip. Jenis-jenis sesar tersebut adalah :
• Sesar mendatar (strike-slip fault), terbagi atas dua ; right strike-slip, dan left strike-slip
Dua irisan (bidang nodal) melalui beachball merepresentasikan dua bidang sesar
yang mungkin dari gempa yang terjadi. Pada setiap seismogram dicatat bentuk gelombang dan
gerak awal pergerakan tanah (polarisasi gelombang).
• Kuadran merah adalah kuadran kompresi. Kompresi yang dimaksud di sini adalah
polarisasi gelombang P pada semua stasiun.
• Kuadran putih adalah kuadran dilatasi. Dilatasi yang dimaksud di sini adalah polarisasi
gelombang P pada semua stasiun.
Solusi Mekanisme Fokus (SMF) adalah hasil dari suatu analisis dari polarisasi
gelombang atau bentuk gelombang yang dibangkitkan oleh suatu gempa dan terekam oleh
sejumlah seismograf. Untuk memperoleh SMF yang dapat diterima diperlukan minimal 10
rekaman dan hanya jika stasiun seismograf tersebar secara geografi mengelilingi episenter.
METODA
Beachball diagram SMF adalah proyeksi stereografi yaitu proyeksi garis atau bidang
yang berpotongan dengan setengan bola bawah ke bidang horizontal. Plotting data polarisasi
dari semua stasiun dilakukan dengan memproyeksikan garis ray dengan parameter azimuth dan
sudut take-off. Hasil dari plotting semua data tersebut akan menunjukkan dua kuadran hitam
dan dua kuadran putih. Empat kuadran ini dipisahkan oleh dua bidang nodal yang merupakan
dua kemungkinan bidang sesar.
Strike dari sesar ditunjukan oleh suatu garis yang menghubungkan dua titik pada tempat
dimana terdapat perpotongan antara great circle (dalam gambar di atas) dengan tepi terluar dari
beachball diagram (primitive circle).
Arah dip adalah 900 dari strike (arah yang diindikasikan oleh garis panah tebal dari
pusat plot ke tengah busur lingkaran besar gambar di atas).
a) Beachball diatas mempunyai strike utara-selatan dengan bidang bantu timur-barat, atau
sebaliknya.
b) Sesaat gempa terjadi, pergerakan gelombang P melewati material di sekeliling fokus
menyebabkan partikel dalam kuadran hitam bergerak menjauhi fokus, sedangkan partikel
di kuadran putih bergerak mendekati fokus.
c) Ini merupakan bidang bantu untuk kasus bidang sesar dengan strike utara-selatan, atau
sebaliknya. dapat dihasilkan dari right-lateral slip sepanjang sesat timur-barat.
d) Ini merupakan bidang sesar yang merupakan pensesaran left-lateral slip, atau sebaliknya.
Pure Dip-Slip Fault
Hanya 3 dari 4 kuadran dapat diamati dalam beachball diagram untuk pure dip-slip fault,
seperti:
a) Pusat dari beachball plot adalah putih untuk mekanisme sesar turun (normal fault).
b) Pusat adalah hitam untuk mekanisme sesar naik (reverse fault).
Oblique-Slip Fault
a) Jika pusat beachball plot berada dalam kuadran putih, sesar mempunyai komponen slip
turun, tanpa memperhatikan mana bidang nodal yang merupakan bidang sesar.
b) Jika pusat berada dalam kuadran hitam, sesar mempunyai komponen slip naik.
PENGOLAHAN DATA
3. Gunakan nilai φ dan ih untuk memproyeksikan ray dari setiap stasiun, dengan cara
mengeplot φ dan ih pada schmidt net. Nilai φ diplot dengan cara dihitung dari arah utara
searah jarum jam dan nilai ih dihitung dari titik pusat lingkaran ke arah luar. Beri tanda
yang membedakan antara kompresi dengan dilatasi.
4. Plot semua data φ dan ih pada schmidt net, untuk keabsahan data, minimal diperlukan data
φ dan ih dari sepuluh stasiun.
5. Setelah semua data φ dan ih di plot pada schmidt net, putar sedemikian rupa kertas
transparan yang telah berisi hasil plot sehingga blok kompresi dan dilatasi terpisah
dengan baik satu sama lain.
6. Tarik garis meridian yang memisahkan kedua zona kompresi dan dilatasi tersebut. Garis
meridian ini merupakan bidang nodal pertama. Putar transparan sehingga arah strikenya
ke arah utara-selatan. Hitung sebesar 900 dari bidang nodal pertama melewati titik pusat
net untuk menentukan titik kutub dari bidang nodal pertama.
7. Putar kembali kertas transparan sedimikian rupa sehingga diperoleh bidang nodal kedua
yang memisahkan zona kompresi dan dilatasi. Garis dari bidang nodal kedua ini harus
melewati titik kutub bidang nodal pertama.
8. Pemilihan kedua bidang nodal dapat dikatakan benar apabila jumlah data yang
mempunyai polarisasi tidak sesuai dengan kuadran yang semestinya sekitar < 30%.
9. Putar kertas transparan sehingga kedua titik kutubnya terdapat pada suatu garis lengkung
atau pada suatu bidang tertentu.
10. Tarik garis meridian yang melalui kutub nodal pertama dan kutub nodal kedua. Garis ini
disebut garis bantu.
11. Karena sudut antara kedua titik kutub sebesar 90⁰, maka bisa ditentukan titik tengah dari
kedua titik tersebut yang tentunya bersudut 45⁰ terhadap ketua titik tersebut. Kalau titik
ini berada pada kuadran kompresi maka titik tersebut adalah sumbu dilatasi T, dan
sebaliknya. Sumbu kompresi P dihitung 90⁰ terhadap sumbu T.
12. Tentukan arah strike sesar (Φ), dip atau kemiringan (δ) dan rake sesar (λ) dari masing-
masing bidang sesar.
13. Arah strike dihitung dari utara searah jarum jam.
14. Sudut dip atau kemiringan (δ) sesar dihitung dari luar menuju ke pusat lingkaran.
15. Tentukan slip dengan menarik garis dari titik pusat lingkaran ke titik kutub yang terdapat
pada bidang sesar tersebut. λ* ditentukan dengan cara menghitung sudut dari arah strike
ke titik kutub tersebut. Arah slip (λ) ditentukan oleh polarisasi titik tengah net. Jika titik
tengah net berada pada kuadran kompresi maka λ=180⁰-λ* dan jika berada pada kuadran
dilatasi maka λ=-λ*.
16. Tentukan jenis sesar. Jika titik pusat berada pada daerah dilatasi maka jenis sesarnya
adalah sesar turun dan jika titik pusat berada pada daerah kompresi maka jenis sesarnya
adalah sesar naik.
Schmidt (equal-area) Net