Anda di halaman 1dari 10

MODUL IV

MEKANISME FOKUS

Asisten

[Yuhannas Yulianto
Lidwina Grasiani 12312012]
Kristi 12313035
Kevin Hartono 12313048
[Ida
FaridBagus Suananda Y 12312026]
Muhammad 12313051
Adityo Kurniawan 12313072
[Putri Rafika Dewi 12312056]

[Muthia J 12312064]

Tujuan Praktikum

Praktikan memahami konsep mekanisme fokus dan metoda penentuannya

1
PENDAHULUAN
Gempa bumi adalah fenomena pergeseran secara tiba-tiba materi di bawah permukaan bumi.
Titik tertentu atau tempat dimulainya gempa bumi disebut fokus atau hiposenter dan titik di bawah
permukaan bumi yang tepat di atas fokus/hiposenter disebut episenter. Parameter gempa bumi adalah
waktu kejadian, tempat/lokasi kejadian (lintang, bujur, dan kedalaman) serta magnitudonya. Gempa
bumi terjadi diawali dengan akumulasi stress di sekitar batas lempeng, sehingga aktifitas gempa
banyak terjadi disini. Akumulasi stress ini kemudian dilepaskan dalam bentuk gempa.
Mekanisme terjadinya suatu gempa sering dikaitkan dengan adanya kombinasi gaya atau
stress yang bekerja pada batuan. Kombinasi stress, kompresi, dan dilatasi yang menyebabkan
terjadinya suatu gempa dapat dimodelkan dengan mempelajari polarisasi gelombang seismik yang
terekam pada seismogram komponen vertikal.
Mekanisme fokus adalah suatu model yang menerangkan polarisasi gelombang seismik dan
sistem stress yang bekerja dalam konsep sesar. Dengan mempelajari mekanisme fokus dari
sekumpulan gempa yang terjadi dapat dianalisis sistem gaya-gaya tektonik yang bekerja di suatu
daerah.

TEORI BINGKAI ELASTIK

Teori ini menerangkan bahwa gempa bumi terjadi karena adanya akumulasi tegangan pada
suatu lapisan batuan, yang terus bertambah dan mencapai maksimum. Proses bertambahnya
penumpukan tegangan diikuti melengkungnya lapisan batuan tersebut sampai maksimum sehingga
akan terjadi perpindahan tiba-tiba (pergeseran). Pelepasan energi akibat perpindahan tiba-tiba
dinyatakan sebagai penyebab terjadinya gempa bumi. Seteleh terjadi perpindahan maka gaya yang
bekerja akan seperti keadaan semula.

2
TEORI MEKANISME FOKUS

Pada mekanisme suatu gempa, terdapat dua hipotesa yang menerangkan sistem gaya yang bekerja
pada fokus :
Sistem gaya kopel yang tunggal (Tipe I). Sistem ini tidak dapat menjelaskan fokus suatu
gempa
Sistem gaya kopel ganda (Tipe II), yaitu dua pasang sama besar, berlawanan arah dan saling
tegak lurus. Sistem gaya kopel ini dapat menerangkan posisi gaya yang bekerja pada akhir
proses patahan atau bergesernya suatu lapisan menurut Teori Bingkai Elastik.

GELOMBANG P
Dari suatu event gempa, gelombang P merupakan gelombang yang paling mudah dianalisis
karena gelombang P merupakan gelombang yang pertama kali tercatat di seismograf. Sistematika
gelombang P dapat diringkas sebagai berikut :
Gerakan tanah yang menyebabkan gempa dipolarisasikan sebagai kompresi/up/tekanan.
Gerakan tanah yang menyebabkan gempa dipolarisasikan sebagai dilatasi/down/tarikan.
Distribusi yang sistematik mengakibatkan ruang di sekeliling episenter dapat dibagi menjadi
empat kuadran oleh dua garis yang disebut garis nodal atau bidang nodal.
Pola radiasi gerak awal gelombang P pada permukaan bumi merepresentasikan geometri dari
bidang sesar berdasarkan asumsi bahwa kedatangan (gerak awal) gelombang P pada stasiun seismik
mempunyai arah yang sama seperti pada fokusnya. Ini berarti bahwa transmisi gelombang P melalui
bumi tidak mengubah gerak awal gelombang. Asumsi ini dikenal sebagai kekekalan dari tanda fasa.

3
Proyeksi Stereografi
Model idealisasi dari mekanisme terjadinya suatu gempa dalam seismologi dikenal sebagai
Mekanisme Fokus (Focal Mechanism). Pada dasarnya mekanisme fokus adalah suatu model yang
menerangkan polarisasi gelombang gempa dan sistem stress yang bekerja dalam konsep sesar.
Dengan mempelajari mekanisme fokus dari sekumpulan gempa-gempa yang terjadi kita dapat
menganlisis sistem gaya-gaya tektonik yang bekerja di suatu daerah.
Proyeksi stereografi merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang efisien untuk
menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara langsung, digambarkan dan dibatasi
didalam suatu permukaan bola (sphere).
Jenis metoda proyeksi bola focus yang banyak digunakan para ahli adalah proyeksi sama luas
(equal area projection technique).

Teori Solusi Bidang Sesar


Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada teori ini kita akan menggunakan metoda proyeksi
sama luas atau Schmidt Netyang merupakan jaring terdiri dari lingkaran besar dan kecil, dibuat
berdasarkan luas yang mendekati kesamaan dari jaring yang dihasilkan oleh perpotongan keduanya,
sehingga interval tiap lingkaran akan merata pada setiap kedudukan. Penentuan solusi bidang sesar
didasarkan pada penentuan dua bidang nodal yang orthogonal, yang memisahkan kuadran kompresi
dan dilatasi pada bola focus. Titik pada bola fokus ditentukan oleh parameter r, , dan , dimana r
adalah radius, adalah azimuth (diukur searah jarum jam dari Utara) , adalah sudut take-off
penjalaran gelombang seismic dari hiposenter terhadap stasiun. Untuk proyeksi equal area, parameter
( r, , ) ditransformasikan ke dalam koordinat polar (r,), dengan rumus :

= 2 ; =
2

Apabila radius lingkaran besarnya sembarang dan radius maksimum dianggap berharga satu, maka
persamaan di atas menjadi:

= 2 ; =
2
Bentuk persamaan ini digunakan untuk pengeplotan gerakan awal gelombang P pada Schmidt Net.
Setelah ditentukan bidang-bidang nodal dan bidang bantunya, kemudian dapat ditentukan arah-arah
sumbu stress maksimum (sumbu P) dan sumbu tensil maksimum ( sumbu T) dimana keduanya
merepresentasikan arah-arah gaya utama yang bekerja pada sesar.

4
SESAR
Parameter Sesar
Orientasi sesar ditentukan dengan strike(jurus) , dan dip (kemiringan) . Sesar merupakan
bidang antara blok foot wall dan hanging wall. Slip sebagai arah gerak hanging wall relatif terhadap
footwall. Rake () sudut antara garis horizontal yang sejajar dengan strike dan arah slip.

Beberapa Definisi Parameter Sesar


Jurus (strike) sesar adalah arah garis horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang
sesar dengan bidang horizontal. Sudutnya diukur dari arah utara.
Kemiringan (dip) adalah sudut yang dibentuk oleh bidang sesar dengan bidang horizontal.
Rake adalah besar sudut antara arah slip dengan garis horizontal pada bidang sesar.
Slip adalah pergeseran relatif hanging wall terhadap foot wall.

Klasifikasi Sesar
Dalam seismologi, pembagian jenis sesar berdasarkan gerak relatif sepanjang batas sesar atau
arah slip. Jenis-jenis sesar tersebut adalah :
Sesar mendatar (strike-slip fault), terbagi atas dua ; right strike-slip, dan left strike-slip
Sesar turun ( Normal fault)
Sesar naik ( Reverse fault)

5
SOLUSI MEKANISME FOKUS (SMF)
Solusi Mekanisme Fokus (SMF) merupakan cara menunjukkan geometri. Simbol dari SMF
adalah beachball diagram, yaitu bola yang dibagi menjadi empat bagian.

Dua irisan (bidang nodal) melalui beachball merepresentasikan dua bidang sesar yang
mungkin dari gempa yang terjadi. Pada setiap seismogram dicatat bentuk gelombang dan gerak awal
pergerakan tanah (polarisasi gelombang).
Kuadran merah adalah kuadran kompresi. Kompresi yang dimaksud di sini adalah polarisasi
gelombang P pada semua stasiun.
Kuadran putih adalah kuadran dilatasi. Dilatasi yang dimaksud di sini adalah polarisasi
gelombang P pada semua stasiun.
Solusi Mekanisme Fokus (SMF) adalah hasil dari suatu analisis dari polarisasi gelombang
atau bentuk gelombang yang dibangkitkan oleh suatu gempa dan terekam oleh sejumlah seismograf.
Untuk memperoleh SMF yang dapat diterima diperlukan minimal 10 rekaman dan hanya jika stasiun
seismograf tersebar secara geografi mengelilingi episenter.

6
METODA
Beachball diagram SMF adalah proyeksi stereografi yaitu proyeksi garis atau bidang yang
berpotongan dengan setengan bola bawah ke bidang horizontal. Plotting data polarisasi dari semua
stasiun dilakukan dengan memproyeksikan garis ray dengan parameter azimuth dan sudut take-off.
Hasil dari plotting semua data tersebut akan menunjukkan dua kuadran hitam dan dua kuadran putih.
Empat kuadran ini dipisahkan oleh dua bidang nodal yang merupakan dua kemungkinan bidang sesar.

Strike dari sesar ditunjukan oleh suatu garis yang menghubungkan dua titik pada tempat
dimana terdapat perpotongan antara great circle (dalam gambar di atas) dengan tepi terluar dari
beachball diagram (primitive circle).
Arah dip adalah 900 dari strike (arah yang diindikasikan oleh garis panah tebal dari pusat plot
ke tengah busur lingkaran besar gambar di atas).

Contoh untuk kasus Strike Slip

a) Beachball diatas mempunyai strike utara-selatan dengan bidang bantu timur-barat, atau
sebaliknya.
b) Sesaat gempa terjadi, pergerakan gelombang P melewati material di sekeliling fokus
menyebabkan partikel dalam kuadran hitam bergerak menjauhi fokus, sedangkan partikel di
kuadran putih bergerak mendekati fokus.
c) Ini merupakan bidang bantu untuk kasus bidang sesar dengan strike utara-selatan, atau
sebaliknya. dapat dihasilkan dari right-lateral slip sepanjang sesat timur-barat.
d) Ini merupakan bidang sesar yang merupakan pensesaran left-lateral slip, atau sebaliknya.

7
Pure Dip-Slip Fault

Hanya 3 dari 4 kuadran dapat diamati dalam beachball diagram untuk pure dip-slip fault,
seperti:
a) Pusat dari beachball plot adalah putih untuk mekanisme sesar turun (normal fault).
b) Pusat adalah hitam untuk mekanisme sesar naik (reverse fault).

Oblique-Slip Fault

a) Jika pusat beachball plot berada dalam kuadran putih, sesar mempunyai komponen slip turun,
tanpa memperhatikan mana bidang nodal yang merupakan bidang sesar.
b) Jika pusat berada dalam kuadran hitam, sesar mempunyai komponen slip naik.

PENGOLAHAN DATA

Prosedur Pembuatan Solusi Bidang Sesar


1. Tentukan azimuth dan jarak masing-masing terhadap sumber gempa.
2. Tentukan sudut take-off ih() dari formula di bawah ini:
dT rs sin ih
p= =
d vP
3. Gunakan nilai dan ih untuk memproyeksikan ray dari setiap stasiun, dengan cara mengeplot
dan ih pada schmidt net. Nilai diplot dengan cara dihitung dari arah utara searah jarum jam
dan nilai ih dihitung dari titik pusat lingkaran ke arah luar. Beri tanda yang membedakan antara
kompresi dengan dilatasi.

8
4. Plot semua data dan ih pada schmidt net, untuk keabsahan data, minimal diperlukan data
dan ih dari sepuluh stasiun.
5. Setelah semua data dan ih di plot pada schmidt net, putar sedemikian rupa kertas transparan
yang telah berisi hasil plot sehingga blok kompresi dan dilatasi terpisah dengan baik satu sama
lain.
6. Tarik garis meridian yang memisahkan kedua zona kompresi dan dilatasi tersebut. Garis
meridian ini merupakan bidang nodal pertama. Putar transparan sehingga arah strikenya ke arah
utara-selatan. Hitung sebesar 900 dari bidang nodal pertama melewati titik pusat net untuk
menentukan titik kutub dari bidang nodal pertama.
7. Putar kembali kertas transparan sedimikian rupa sehingga diperoleh bidang nodal kedua yang
memisahkan zona kompresi dan dilatasi. Garis dari bidang nodal kedua ini harus melewati titik
kutub bidang nodal pertama.
8. Pemilihan kedua bidang nodal dapat dikatakan benar apabila jumlah data yang mempunyai
polarisasi tidak sesuai dengan kuadran yang semestinya sekitar < 30%.
9. Putar kertas transparan sehingga kedua titik kutubnya terdapat pada suatu garis lengkung atau
pada suatu bidang tertentu.
10.Tarik garis meridian yang melalui kutub nodal pertama dan kutub nodal kedua. Garis ini
disebut garis bantu.
11.Karena sudut antara kedua titik kutub sebesar 90, maka bisa ditentukan titik tengah dari kedua
titik tersebut yang tentunya bersudut 45 terhadap ketua titik tersebut. Kalau titik ini berada
pada kuadran kompresi maka titik tersebut adalah sumbu dilatasi T, dan sebaliknya. Sumbu
kompresi P dihitung 90 terhadap sumbu T.
12.Tentukan arah strike sesar (), dip atau kemiringan () dan rake sesar () dari masing-masing
bidang sesar.
13.Arah strike dihitung dari utara searah jarum jam.
14.Sudut dip atau kemiringan () sesar dihitung dari luar menuju ke pusat lingkaran.
15.Tentukan slip dengan menarik garis dari titik pusat lingkaran ke titik kutub yang terdapat pada
bidang sesar tersebut. * ditentukan dengan cara menghitung sudut dari arah strike ke titik
kutub tersebut. Arah slip () ditentukan oleh polarisasi titik tengah net. Jika titik tengah net
berada pada kuadran kompresi maka =180-* dan jika berada pada kuadran dilatasi maka
=-*.
16.Tentukan jenis sesar. Jika titik pusat berada pada daerah dilatasi maka jenis sesarnya adalah
sesaru turun dan jika titik pusat berada pada daerah kompresi maka jenis sesarnya adalah sesar
naik.

9
Schmidt (equal-area) Net

10

Anda mungkin juga menyukai