Anda di halaman 1dari 64

SEMOGA SETELAH

MENERIMA
MATERI INI ANDA
TIDAK SEPERTI
INI
TETAPI,SEPERTI
INI….
SEHINGGA ANDA
AKAN LEBIH
SEMANGAT LAGI
UNTUK….

BELAJA
SAPA
TAU,DENGAN
RAJIN BELAJAR
NANTINYA ADA
YANG
MENJADI……..
TEKNIK SEPEDA MOTOR
SMKN WONGSOREJO
TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF
TDO

Oleh:
Sadeli Joko W., S.T

MEMAHAMI DASAR-DASAR MESIN


PENYEGARAN
MENGENAL BESARAN VEKTOR,
BESARAN SKALAR DAN HUKUM NEWTON
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan
juga mempunyai arah. Misalnya : gaya, percepatan , kecepatan,
perpindahan, medan listrik, medan magnet, medan gravitasi.

Besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai,


tetapi tidak mempunyai arah. Misalnya : arus listrik, energi, jarak,
laju,luas, massa, panjang, tekanan,waktu, volume.
HUKUM NEWTON I
Setiap benda memiliki sifat inert (lembam), artinya bila tidak ada
ganguan dari luar benda cenderung mempertahankan keadaan
geraknya (diam atau bergerak).
HUKUM NEWTON II
menyatakan hubungan antara gaya dan perubahan
keadaan gerak secara kuantitatif

HUKUM NEWTON III


Setiap gaya mekanik selalu
muncul berpasangan, yang satu
F F
disebut aksi dan yang lain
disebut reaksi, sedemikian rupa F F
5 6

sehingga aksi = - reaksi


. 3 4
STATIKA DAN
TEGANGAN
STATIKA

Ilmu yang mempelajari tentang


kesetimbangan benda,
termasuk gaya-gaya yang bekerja
pada sebuah benda agar benda
tersebut dalam keadaan setimbang
GAYA
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda
diam menjadi bergerak atau sebaliknya dari bergerak
menjadi diam.
Gaya dapat digambarkan sebagai sebuah vektor, yaitu
besaran yang mempunyai besar dan arah.
Symbol GAYA: F

Teknologi dan Rekayasa


Gaya F dapat menyebabkan masa (m) dari diam menjadi
bergerak hingga memiliki percepatan sebesar a (m/s2),
dapat dituliskan:
F = m (Kg) · a (m/s2) = Kg · m/s2 = Newton (N)

Gaya gesek (f) berbanding lurus dengan gaya normal


(N) benda atau dapat dituliskan:
f = u · N (Newton )
di mana:
N = gaya normal yang selalu tegak lurus permukaan benda (Newton)
μ = koefisien gesek permukaan benda (tanpa satuan)
APLIKASI / CONTOH GAYA GESEK
Roda yang masih baru akan memiliki cengkeraman
yang lebih kuat dibanding dengan roda yang aus/halus.
Gaya ditentukan oleh tiga faktor :
1. Besarnya Gaya Besarnya gaya dapat
ditentukan oleh skala tertentu, misalnya 1 cm
mewakili 1 Newton atau kelipatannya.
2. Arahnya Gaya Arah gaya ditentukan oleh
sebuah anak panah yang dibuat pada ujung garis
gaya
3. Titik Tangkap Gaya Titik tangkap gaya
merupakan titik atau tempat gaya mulai bekerja
yang digambarkan dengan sebuah titik yang
ditempatkan pada pangkal gaya
Menyusun Gaya
1. Menyusun dua buah gaya
Arah gerak dan besar gaya pada benda A dipengaruhi oleh dua
komponen gaya masing-masing gaya F1 dan F2. Pengaruh gaya F1
dan F2 terhadap benda/titik A dapat diwakili oleh Resultane
gaya (F) yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut.
COSO!
Ada dua buah gaya dengan titik tangkap di A masing-masing
sebesar 20 dan 15 N. Besarnya keduanya membentuk sudut 45 0.
Berapa resultan gayanya dengan skala 1 cm=1N?
Diket cos 45 = 0,707

SOLUSI
Diket : F1= 20 N
F2= 15 N
Cos 450=0,707
Dit : Resultan Gaya...........?
Jawaban:
F=
=
=
= = = 32,39 N
SOAL !
1. Ada dua buah gaya dengan titik tangkap di A masing-masing sebesar
6 dan 4 N. Besarnya keduanya membentuk sudut 370. Berapa resultan
gayanya dengan skala 1 cm=1N? Diket cos 37 = 0,798
2. Dua buah gaya masing-masing 10 N dan 20 N dan membentuk sudut
antar keduanya 300. tentukan resultan gayanya? Cos 300 = 0,866

AYO
BANGU
N
2. Menyusun lebih dari dua gaya
Benda A dikenai tiga buah gaya F1, F2 dan F3, maka resultan gayanya
dapat dijabarkan sebagai berikut.

Gambar Menyusun gaya lebih dari dua buah secara grafis

COSO !
Ada tiga buah gaya A,B,C dengan besar gaya masing-masing
sebesar 20, 15 dan 50 N. Masing-masing membentuk sudut, A ke B
600 dan B ke C 300 . Tentukan resultane gaya ?
Diket cos 60 = 0,5 dan cos 30 = 0,86
Kerjakan !

1. Ada tiga buah gaya A,B,C dengan besar gaya masing-


masing sebesar 40, 30 dan 45 N. Masing-masing
membentuk sudut, A ke B 450 dan B ke C 400 . Tentukan
resultane gaya ?
2. Jika F1 = 5 N dan F2 = 10 N dan membentuk sudut 600 .
Tentukan resultane gaya ?
Menyusun gaya dengan metode poligon
Metode ini dengan cara memindahkan gaya P2 ke ujung P1,
P3 ke ujung P2, P4 ke ujung P3 dan seterusnya secara
berantai. Pemindahan gaya-gaya tersebut besar dan arahnya
harus sama. Pemindahan dilakukan berurutan dan dapat
berputar ke kanan atau ke kiri.
Menyusun gaya secara Analitis
Untuk mencari resultan gaya juga dapat diakukan dengan cara analitis,
baik untuk menentukan besarnya, kedudukan titik tangkapnya, maupun
arahnya melalui sumbu x dan y, yaitu sebagai berikut.
Menguraikan gaya
menguraikan pada arah vertikal dan horizontal yang saling
tegak lurus, atau masing-masing komponen sebagai sisi-sisi dari
jajaran genjang dengan sudut lancip tertentu yang mudah
dihitung.
Momen Gaya
Momen adalah suatu keadaan di mana
aksi dan reaksi tidak dalam satu garis
kerja.

Momen Gaya adalah Momen di kali Jarak.


M=Fxl
M = Momen
F = Gaya
l = Jarak
Untuk momen ada perjanjian :
1. Apabila putarannya searah jarum jam maka di sebut momen
positif (+).
2. Apabila putarannya berlawanan jarum jam maka di sebut
momen negatif (-).

PERHATIKAN GAMBAR
Kopel
KOPEL : pasangan gaya yang sejajar yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan.
Kesetimbangan
Syarat kesetimbangan adalah jumlah momen-
momen gaya terhadap titik kesetimbangan (o)
sama dengan nol.

Momen gaya F1 terhadap O,


M1 = –F1 . a (searah jarum
jam),

momen gaya F2 terhadap O,


M2 = +F2 . b (berlawanan
arah jarum jam)
Kesetimbangan pada benda miring

Diagram vektor berbentuk segitiga siku-siku di mana:


FMg = sin θ
Jika gesekan diabaikan, agar tetap setimbang maka
gaya F sebesar: F = W sin θ dan N = W cos θ
TEGANGAN

Beban yang diterima oleh molekul-molekul benda setiap


satuan luas penampang
Macam-macam tegangan

Tegangan Normal
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda.
Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2,
Tegangan Tarik

Persamaan tegangan tarik dapat dituliskan:

Contoh teg.tarik terjadi pada rantai,paku keling,tali,dsb.


Tegangan Tekan

Contoh teg.tekan poros sepeda/ mobil,batang piston,pres hidrolik


Tegangan Geser

D = diameter paku keling


Tegangan Lengkung

Mb = momen lengkung
Wb = momen tahanan lengkung
Tegangan Puntir

Mt = momen puntir (torsi)


Wp = momen tahanan polar (pada puntir)
MENGENAL ELEMEN MESIN
46 Teknologi dan Rekayasa
POROS
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui
putaran mesin.

47 Teknologi dan Rekayasa


MACAM-MACAM POROS

Gandar

Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir,


fungsinya hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak berputar.
Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta barang, atau
pada as truk bagian depan.

Spindle

Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin


perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran

48 Teknologi dan Rekayasa


Poros transmisi

Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu


elemen mesin ke elemen mesin yang lain

49 Teknologi dan Rekayasa


BEBAN PADA POROS

Poros dengan beban puntir

50 Teknologi dan Rekayasa


Poros dengan beban lentur murni

Beban lentur murni pada lengan robot

51 Teknologi dan Rekayasa


Poros dengan beban puntir dan lentur

Beban puntir dan lentur pada arbor


saat pemakanan
52 Teknologi dan Rekayasa
53 Teknologi dan Rekayasa
BANTALAN

Bantalan diperlukan untuk menumpu poros berbeban, agar


dapat berputar atau bergerak bolak-balik secara kontinyu
serta tidak berisik akibat adaya gesekan.

Bantalan luncur
di mana terjadi gerakan luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan lapisan
pelumas.

Bantalan gelinding

di mana terjadi gesekan gelinding antara bagian yang


berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti rol
atau rol jarum.
54 Teknologi dan Rekayasa
Berdasarkan arah beban terhadap poros, maka bantalan
dibedakan menjadi:

Bantalan radial, di mana arah beban yang ditumpu bantalan tegak


lurus sumbu poros.

55 Teknologi dan Rekayasa


Bantalan aksial, di mana arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu
poros.

Bantalan gelinding khusus, di mana bantalan ini menumpu beban yang


arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.

56 Teknologi dan Rekayasa


MATERIAL DAN MINERAL

57 Teknologi dan Rekayasa


MATERIAL

MATERIAL

LOGAM NON LOGAM

FERRO NON FERRO


(besi, baja, dan (emas, perak, dan ORGANIK AN ORGANIK
besi cor) timah putih.)

58 Teknologi dan Rekayasa


MATERIAL
BERDASAR UNSUR KIMIA

LOGAM NON LOGAM METALLOID

59 Teknologi dan Rekayasa


SIFAT LOGAM
MEKANIS

FISIKA SIFAT LOGAM PENGERJAAN

KIMIA

60 Teknologi dan Rekayasa


SIFAT
MEKANIS

kekuatan
kelelahan
bahan kekerasan elastisitas, kekakuan, plastisitas,
bahan
(strength),

61 Teknologi dan Rekayasa


MINERAL
Mineral merupakan suatu bahan yang banyak terdapat di dalam bumi,
yang mempunyai bentuk dan ciri-ciri khusus serta mempunyai
susunan kimia yang tetap.

CIRI-CIRI KHAS:
• Warna

• Cerat Kilatan Misalnya emas, timah, dan tembaga yang mempunyai kilat logam

• Kristal atau belahan merupakan mineral yang mempunyai bidang datar halus

• Berat jenis, mineral mempunyai berat jenis antara 2 – 4 ton/m2.


Berat jenis iniakan berubah setelah diolah menjadi bahan.

62 Teknologi dan Rekayasa


Sumber Daya Mineral

LOGAM NON LOGAM


Natrium klorida, kalsium fosfat, dan belerang,
besi, alumunium, mangan, pasir, batu kerikil, batu hancur, gips,
titanium,tembaga, timah hitam dan semen, bahan bakar fosil, Air

63 Teknologi dan Rekayasa


BIBLIOGRAPHY:

BSE Memahami Dasar-Dasar Kejuruan

64 Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai