KOMPETENSI DASAR
3.1. Menerapkan konsep dinamika rotasi benda tegar dalam kehidupan sehari- hari
INDIKATOR
3.1.1 Menjelaskan defenisi benda tegar dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2 Menjelaskan konsep momen gaya
3.1.3 Menentukan besar momen gaya
3.1.4 Menjelaskan konsep momen inersia.
3.1.5 Menjelsakan hubungan momen gaya dengan percepatan sudut
3.1.6 Mengidentifikasi benda-benda yang menerapkan konsep energi kinetik rotasi dan
energi kinetik translasi dalam kehidupan sehari-hari
3.1.7 Menjelaskan konsep energi kinetic rotasi
3.1.8 Menghitung energi kinetic pada benda yang menggelinding
3.1.9 Menganalisis energi kinetic pada yang bergerak menggelinding pada benda dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.10 Mengidentifikasi benda-benda yang menerapkan konsep momentum sudut dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.11 Menjelaskan hukum kekekalan momentum sudut
3.1.12 Menghitung nilai momentum sudut suatu benda
\ C Informasi Pendukung
1 MOMEN GAYA
Kita akan membahas apa yang terjadi pada benda tegar bila dikenai gaya. Benda
tegar merupakan benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau
momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanya-lah suatu model idealisasi. Karena pada
dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleh suatu
gaya atau momen gaya. Namun, karena perubahannya sangat kecil, pengaruhnya terhadap
keseimbangan statis dapat diabaikan.
Benda A Benda B
Gambar 7. Batangan Besi dan Batangan Plastisin
Perhatikan gambar di atas! Ada beberapa batangan, benda A terbuat dari besi dan
benda B dari plastisin. Apabila kedua benda itu diputar dengan memegang salah satu
ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi? Benda A bentuknya relatif tetap, sedangkan
benda B akan mengalami perubahan bentuk. Pada putaran dengan frekuensi tertentu benda B
akan meregang dan tidak kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan bahwa benda
A adalah benda tegar dan benda B bukan benda tegar.
Benda tegar memiliki sebuah titik yang disebut titik pusat massa. Gerakan pusat
massa benda tegar seperti gerakan benda titik. Momen inersia setara dengan massa pada
gerak translasi. Benda yang berotasi memiliki kecepatan sudut dan tenaga kinetik rotasi,
sedangkan benda yang bertranslasi memiliki kecepatan linear dan tenaga kinetik translasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Momen Gaya , maka pelajarilah materi bab ini
dengan saksama.
b. Momen Gaya
Benda dapat berputar jika diberi gaya seperti seseorang yang sedang
mengencangkan baut dan orang yang membuka pintu. Pada keadaan tersebut gaya yang
bekerja pada benda dinamakan momen gaya atau torsi. Konsep torsi dapat dilihat Gambar 8
pada saat kita membuka pintu.
τ = Fx𝑟
………………………..…………………….(1)
Pada Gambar 8 dibawah ini menunjukkan sebuah pintu yang tampak dari atas. Gaya
dorong F diberikan pada pintu dengan membentuk sudut α terhadap arah mendatar. Semakin
besar gaya yang diberikan, semakin cepat pintu terbuka. Semakin jauh jarak engsel dari
tempat gaya bekerja, maka semakin besar momen gaya sehingga pintu lebih mudah terbuka.
Apabila jarak titik ke garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Dari Gambar 9 maka
besarnya momen gaya atau torsi adalah:
F . r sin ………………………………………………………..(2)
dengan:
τ = momen gaya (Nm)
F= gaya yang bekerja (N)
r = jarak atau lengan (m)
Arah momen gaya (τ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r dan F terletak pada
bidang yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor τ arahnya sepanjang sumbu putar
menurut kaidah tangan kanan seperti ditunjukkan pada Gambar 10. Aturan pataran tangan
kanan untuk torsi . ‘Putar keempat jari tangan dirapatkan dari arah kepala vektor gaya F
menuju ke arah poros rotasi melalui sudut terkecil, maka arah ibu jari
menunjuk/menyatakan arah torsi. Jika arah putaran keempar jari berlawanan arah jarum
jam, torsi bertanda pisitif (+) (Gamlar 10 kiri), Sebaliknya, jika arah putaran keempat jari
searah jarum jam, torsi bertanda negatf (-) (Gambar 10 kanan)’.
Jadi genggaman jari bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai momen gaya.
Jika arah rotasi berlawanan jarum jam, maka momen gaya akan berarah keatas atau bernilai
positif, dan sebaliknya. Jika arah rotasi searah jarum jam, maka momen gaya akan berarah
keatas atau bernilai negatif seperti gambar berikut.
Gambar 10. Kaidah Tangan Kanan Untuk Menentukan Arah Torsi
Jika pada suatu benda yang mengalami gerak rotasi disebabkan oleh dua buah gaya
atau lebih, maka momen gaya pada benda itu adalah momen gaya total yang bekerja pada
benda itu seperti terlihat pada gambar 10 dibawah ini. Besar momen gaya yang bekerja pada
gambar 10 adalah jumlah total torsi yang bekerja :
∑τ = τ1 + τ2 + ... ……………………………..……….(3)
+τn
Contoh Soal
1. Batang AD ringan panjangnya 1,5 m. Batang bisa berputar di titik C dan diberi tiga
gaya seperti gambar. AB = 0,5 m dan CD = 0,5 m. Torsi yang bekerja pada batang
terhadap titik C adalah ....
Penyelesaian:
Dik: AD = 1,5 m , AB =0,5 m , CD = 0,5 m
𝜃 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐹2 = 300
𝜃 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐹3 = 370
F1 = -10 N (searah jarum jam)
F2 = +12 N (berlawanan arah jarum jam)
F3 = +15 (berlawanan arah jarum jam)
Dit: ∑τ batang terhadap titik C = ....?
Jawab:
∑τ = τ1 + τ2 + τ3
τ1 = F1 . RAC = -10 ×1 = -10 Nm
τ2 = F2 . RBC sin 𝜃 = 12 . 0,5 . sin 30 = 12 × 0,5 ×0,5 = 3 Nm
τ3 = F3 RDC sin 𝜃 = 15 . 0,5 .sin 37 = 15 × 0,5 × 0,6 = 4,5 Nm
∑τ = τ1 + τ2 + τ3 = -10 Nm + 3 Nm + 4,5 Nm = - 2,5 Nm
Torsi total yang dihasilkan oleh batang bernilai negatif, hal ini menunjukkan arah
torsi total bekerja searah jarum jam.
Penyelesaian:
Dik: r1 = 30 cm = 0,3 m
r2 = 50 cm = 0,5 m
F1 = +50 N (berlawanan arah jarum jam)
F2 = -50 N (searah jarum jam)
Dit: ∑τ = ....?
Jawab:
Komponen gaya F2 yang tegak lurus r2 adalah: F2 sin 60o
∑τ = τ1 – τ2
= r1F1 - r2F2 sin 60o
1
= (0,3 x 50) - 0,5 x 50 x 3
2
= -6,7 Nm2
Torsi total yang dihasilkan oleh dua buah gaya F sama besar bernilai negatif, hal ini
menunjukkan arah torsi total bekerja searah jarum jam.
2 MOMEN INERSIA
I = m.R………………………..…………...…….(4)
2
Keterangan:
I = Momen Inersia (kg m2)
m = Massa partikel (kg)
R = Jari-jari rotasi (m)
Momen inersia adalah hasil kali antara massa dengan kuadrat jarak massa terhadap
titik porosnya. Secara sistematis, rumus momen inersia dirumuskan sebagai berikut:
…………………………………(5)
I = Ʃm.R2
Perhatikan gambar berikut!
Contoh Soal
Empat buah bola dengan massa m, 2m, 3m dan 4m, dipasang pada ujung kerangka
yang massanya diabaikan. Sistem terletak pada bidang xy. Jika sistem diputar terhadap
sumbu y, Tentukan momen inersia sistem tersebut!
Penyelesaian :
Dik : m1 = m , m2 = 2m, m3 = 3m , m4 = 4m
Jawab :
∑𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 + 𝐼4 =
= m.(2a)2 +2m.(0)+3m(a)2+4m(0)
=4ma2 + 3ma2
= 7ma2
𝑰 = 𝒓𝟐 𝒅𝒎 ……………...………………………...……….(7)
Dengan batas-batas integral yang dipilih sehingga mencakup seluruh benda.
Menentukan momen inersia benda pejal teratur
𝑀 1 𝐿3 1 𝐿3
= 𝐴 − −
𝐴𝐿 38 3 8
𝑀 𝐿3 𝐿3
= +
𝐿 24 24
𝑀 2𝐿3
=
𝐿 24
1
= 𝑀𝐿2 ………………………………………………(8)
12
Jadi, untuk batang homogen yang diputar di pusat massanya momen inersia benda
1
tersebut adalah 𝐼 = 𝑀𝐿2 . Momen inersia untuk berbagai jenis benda dapat Anda lihat
12
untuk menentukan momen inersi ini terhadap poros melalui salah satu ujung batang?
Gambar 16. Batang homogeny yang diputar di ujungnya
Cara menghitungnya menggunakan teorema sumbu sejajar. Jika momen inersia terhadap
pusat massa adalah Ipm maka momen inersia terhadap poros sejajar melalui titik sembarang
yang berjarak h dari pusat massa dapat dihitung dengan rumus
Mari kita gunakan teorema sumbu sejajar untuk menghitung momen inersia batang terhadap
𝐿
poros melalui titik ujung batang (y), yang berjarak dari pusat massa batang seperti yang
2
1
Jadi, momen inersia batang homogen yang diputar diujung batang adalah 𝐼 = 𝑀𝐿2 .
3
3 DINAMIKA ROTASI
a. Hubungan Momentum dengan Kecepatan Sudut
Menurut Hukum II Newton benda yang sedang berotasi akan dipercepat oleh gaya
yang besarnya sama dengan :
𝐹 = 𝑚𝑎
𝐹 = 𝑚𝑟𝛼
Bila kedua ruas dikali dengan r maka :
𝑟𝐹 = 𝑚𝑟𝛼𝑟
𝜏 = 𝑚𝑟 2 𝛼
Karena 𝑚𝑟 2 = 𝐼, maka :
𝝉 = 𝑰𝜶 …………………………………(11)
Contoh soal
M. Beban = 1 Kg
Ditanya :a?
Jawab :
Momen gaya pada katrol :
𝜏 = 𝐼𝛼
1 𝑎
𝑅. 𝑇 = 𝑀𝐾𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑅2
2 𝑅
1
. 𝑇 = 𝑀𝐾𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑎
2
Gaya pada ember :
Σ𝐹 = 𝑀𝑎
𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑔 − 𝑇 = 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑎
1
𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑔 − 𝑀𝐾𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑎 = 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑎
2
1
𝑎 𝑀𝐾𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 + 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 = 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑔
2
𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑔 1.10
𝑎= = = 5 𝑚 𝑠2
1 1
2 𝑀𝐾𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 + 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 22 +1
b. Energi Kinetik
Suatu benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Benda yang memiliki momen
inersia berotasi terhadap suatu poros, maka benda itu memiliki energy kinetic rotasi. Dalam
kehidupan dapat kita temukan pada saat orang menggelindingkan bola bowling dan bermain
bola bilyard. Bola tersebut memiliki energy kinetic rotasi.
2
1
Ek mr 2 2
2
Ek
1
2
mr 2 2
1
Ek I 2
2
Ek Ek tra n sla si Ek ro ta si
1 1
Ek mv2 I 2 ………...……..(12)
2 2
Berdasarkan Gambar 18 di atas dapat kita lihat bahwa pada kedudukan (1), benda
memiliki energy potensial saja karena benda tersebut dilepaskan tanpa kecepatan awal
sampai kedudukkan (2), benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi. Dengan
menggunakan Hukum Kekekalan Energi dan rotasi.
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energy akan diperoleh persamaan berikut.
𝐸𝑝1 + 𝐸𝑘1 = 𝐸𝑝2 + 𝐸𝑘2
Pada dasarnya karena 𝐸𝑘1 = 0 dan 𝐸𝑝1 = 0
Pada kedudukan (2) benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi, sehingga:
1 1
𝑚. 𝑔. ℎ = 𝑚 . 𝑣 2 + 𝐼 . 𝜔2
2 2
1 1
𝑚. 𝑔. ℎ = 𝑚 . 𝑣 2 + 𝑘𝑚𝑅2 . 𝜔2
2 2
dengan Rω = v
1 1
𝑚. 𝑔. ℎ = 𝑚 . 𝑣 2 + 𝑘𝑚 𝑣 2
2 2
1 2
𝑔ℎ = 𝑣 1 + 𝑘
2
Sehingga didapat persamaan kecepatan yaitu
2𝑔ℎ
𝑣= ……………………………(13)
1+𝑘
Kecepatan benda pada kaki bidang miring bergantung pada bentuk benda (k) dan ketinggian
mula-mula.
Contoh soal
Sebuah bola basket menggelinding dari puncak bidang miring yang tingginya 5 m.
Berapakah kecepatan bola saat sampai di dasar bidang miring ? (g = 10 m/s 2)
2
Diketahui :h=5m g = = 10 m/s2 I = 3 𝑀𝑅2
Ditanya :v?
Jawab :
2𝑔ℎ
𝑣=
1+𝑘
2.10.5
𝑣=
2
1+3
100
𝑣= = 60 = 2 15 𝑚/𝑠
5
3
………………………….(14)
Dimana :
L = Momentum sudut
I = Momen inersia
𝜔 = Kecepatan sudut
Momentum sudut merupakan besaran vector sehingga memiliki besar dan arah.
Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah
putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah gerak
rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut.
Gambar 19. Arah momentum sudut
Pada gerak rotasi momen gaya dirumuskan dengan
τ=Iα
𝑑𝜔
karena 𝛼 = dan I ω = L , maka
𝑑𝑡
𝑑𝜔 𝐼𝜔 𝑑𝐿
𝜏=𝐼𝛼=𝐼 =𝑑 =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
L
t
0 I 2 I1
I 2 2 I11
L2 L1
Persamaan ini menyatakan kaitan antara momentum sudut dengan momen gaya.
Momen gaya adalah perubahan dari momentum sudut terhadap waktu. Dari persamaan ini
dapat disimpulkan bahwa :
1. Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan perubahan momentum
sudut benda, dan
2. Apabila pada benda tidak ada momen gaya yang bekerja, maka momentum sudut benda
tetap besarnya. Dengan kata lain, untuk resultan momen gaya luar sama dengan nol
(∑ 𝜏 = 0), maka L bernilai konstan. Karena momentum sudut adalah besaran vector,
momentum sudut tetap berarti besar dan arah tetap. Bila tidak ada momen gaya dari luar
bekerja pada benda yang sedang berotasi, momentum sudut L benda tetap, ini dikenal
dengan Hukum Kekekalan Momentum Sudut.
Contoh soal
Seorang penari balet melakukan putaran dengan kecepatan ω.Penari tersebut melipat
tangannya sehingga momen inersia berkurang 25%. Berapakah kecepatan penari tersebut?
Diketahui : ω1 = ω I2 = 75% I1
Ditanya : ω2 ?
Jawab :
𝐿1 = 𝐿2
𝐼1 𝜔1 = 𝐼2 𝜔2
𝐼1 𝜔 = 0,75𝐼1 𝜔2
1 4
𝜔2 = 𝜔= 𝜔
0,75 3