Anda di halaman 1dari 12

makalah Sistem gaya dua dime… telusuri

5th June
2018 makalah Sitem gaya dua dimensi

Makala
Sitem gaya dua dimensi

Oleh
Jemi alzikri
1651014016

Akademi komunitas negri tanah datar

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kakala sitem gaya dua dimensi penulis membahas
pengertian momen gaya,pengaruh gaya terhadap benda serta kopel
dan kompenen gaya terhadap arah tidak tegak lurus.tujuan penulis
mengangkat judul sistem gaya dua dimensi karna untuk memberikan
pengetahuan tentang sitem gaya dua di mensi kepada pembaca.
Maka dari itu penulis berinisiatif agar dapat membantu
pembaca untuk memberikan ilmu pengetahuan dalam bentuk makala
yang penulis buat.
B. Batasan masalah

Masalah dalam pembuatan makala sitem gaya dua dimensi adalah


:
1. Kurang tersedianya bahan dalam penulisan makalah sistem
gaya dua dimensi
2. Kurangnya pengalaman penulis dalam pembuatan makala

C. Rumusan masalah

1. Apakah itu momen gaya


2. Apa pengaruh gaya terhadap benda
3. Apa itu kopel
4. Apa komponen gaya terhadap arah tidak tegak lurus

D. Tujuan

1. Mengetahui apa itu momen gaya


2. Mengetahui pengaruh gaya terhadap benda
3. Mengatahui pengertian kopel
4. Mengetahui komponen gaya terhadap arah tidak tegak lurus

E. Manfaat

1. Mengatahui tentangsistem gaya dua dimensi


2. Memberikan pengetahuan tentang pengaruh gaya terhadap
benda

BAB II
PEMBAHASAN
A. Momen Gaya
Momen gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang menyatakan
besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga
mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya momen gaya
(torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara
sumbu putaran dan letak gaya. Apabila ingin membuat sebuah benda
berotasi, Harus memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi
disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor
Untuk memahami momen gaya dapat dilakukan hal berikut.
Ambil satu penggaris. Kemudian, tumpukan salah satu ujungnya
pada tepi meja. Doronglah penggaris tersebut ke arah atas atau
bawah meja.Selanjutnya, tariklah penggaris tersebut sejajar dengan
arah panjang penggaris.maka yang terjadi Saat Anda memberikan
gaya F yang arahnya tegak lurus terhadap penggaris, penggaris itu
cenderung untuk bergerak memutar.Namun,saat memberikan gaya F
yang arahnya sejajar dengan panjang penggaris, penggaris tidak
bergerak. Hal yang sama berlaku saat membuka pintu. Gaya yang
berikan pada pegangan pintu, tegak lurus terhadap daun pintu
sehingga pintu dapat bergerak membuka dengan cara berputar pada
engselnya. Gaya yang menyebabkan benda dapat berputar menurut
sumbu putarnya inilah yang dinamakan momen gaya.momen gaya
atau Torsi adalah hasil perkalian silang antara vektor posisi r
denganv gaya(F)
Maka dapat dituliskan sebagai berikut.
τ=r×F
r = lengan gaya = jarak sumbu rotasi ke titik tangkap gaya (m)
F = gaya yang bekerja pada benda (N), dan
τ = momen gaya (Nm).
Besarnya momen gaya atau torsi tergantung pada besar gaya
dan lengan gaya. Sedangkan arah momen gaya menuruti aturan
putaran tangan kanan,Jika arah putaran berlawanan dengan arah
jarum jam maka arah momen gaya atau torsi ke atas, dan arah bila
arah putaran searah dengan arah putaran jarum jam maka arah
momen gaya ke bawah.
CONTOH SOAL
1. jika dua orang anak sedang bermain jungkat-jungkit dan berada
dalam keadaan setimbang, walaupun berat kedua anak tidak
sama. Di mana anak pada dudukan A berjarak 3m dari titik
tumpu sedang anak B lebih berat dari anak A dengan jarak 1,5 m
dari titik tumpu dan gaya yang di berikan oleh anak A adalah 250
N sedang anak B adalah 500 N Mengapa demikian?

Diket :

r1 = 3 m
r2 = 1,5 m
F1 = 250 N
F2 = 500 N

Dit :

Titik kesetimbangan pada momen gaya........?

Jawab :

Hal ini berhubungan dengan lengan gaya yang


digunakan. Anak yang lebih ringan berjarak 3 m dari titik
tumpu (r1 = 3 m), sedangkan anak yang lebih berat memiliki
lengan gaya yang lebih pendek, yaitu r2 = 1,5 m.

Momen gaya yang dihasilkan oleh masing-masing anak


adalah

τ1 =r1×F
=(3m)(250 N)
= 750 Nm

τ2 = r2 × F2
= (1,5 m)(500 N)
= 750 Nm

Maka τ1= τ2 dan dapat disimpulkan bahwa kedudukan


setimbang kedua anak adalah akibat momen gaya pada kedua
lengan sama besar

B. Syarat Kedua Kesetimbangan Pada Momen Gaya

Dalam hukum II Newton, kita belajar bahwa jika terdapat


gaya total yang bekerja pada sebuah benda(benda dianggap sebagai
partikel tunggal),maka benda akan bergerak lurus,di mana arah
gerakan benda=arah gaya total.Kita bisa menyimpulkan bahwa untuk
membuat sebuah benda diam,maka gaya total harus = 0.Gaya
total=Jumlah semua gaya yang bekerja pada benda.Persamaan
Hukum II Newton adalah Ketika sebuah benda diam, benda tidak
punya percepatan (a). Karena percepatan (a) = 0,Jika gaya-gaya
bekerja pada arah horisontal saja (satuv dimensi),maka kita cukup
menggunakan persamaan berikut
1. Huruf x menunjuk sumbu horisontal pada koordinat kartesius
(koordinat x, y, z). Jika gaya-gaya bekerja pada arah vertikal
saja (satu dimensi), maka kita cukup menggunakan persamaan
2. Huruf y menunjuk sumbu vertikal pada koordinat
kartesius.Apabila gaya-gaya bekerja pada bidang (dua dimensi),
maka kita menggunakan persamaan 1 dan persamaan
2. Sebaliknya jika gaya-gaya bekerja dalam ruang (tiga dimensi),
maka kita menggunakan persamaan 1, 2 dan
3. gaya itu besaran vektor (besaran yang punya nilai dan arah).
Dengan berpedoman pada koordinat kartesius (x, y, z) dan
sesuai dengan kesepakatan bersama, jika arah gaya menuju
sumbu x negatif (ke kiri) atau sumbu y negatif (ke bawah),
maka gaya tersebut bernilai negatif. Kita cukup menulis tanda
negatif di depan angka yang menyatakan besar gaya.
Contoh :
F = gaya tarik Fg = gaya gesek N = gaya normal w = gaya berat
m = massa g = percepatan gravitasi Benda ini dikatakan berada
dalam keadaan diam, karena jumlah semua gaya yang bekerja
pada-nya = 0.
4. Gaya yang bekerja pada komponen horisontal (sumbu x) : Gaya
tarik (F) dan gaya gesek (fg) mempunyai besar yang sama. Arah
kedua gaya ini berlawanan. Arah gaya tarik ke kanan atau
menuju sumbu x positif (bernilai positif), sebaliknya arah gaya
gesekan ke kiri atau menuju sumbu x negatif (bernilai negatif).
Karena besar kedua gaya sama (ditandai dengan panjang panah)
dan arahnya berlawanan, maka jumlah kedua gaya ini = 0.

5. Gaya yang bekerja pada komponen vertikal (sumbu y) : Pada


komponen vertikal (sumbu y), terdapat gaya berat (w) dan gaya
normal (N). Arah gaya berat tegak lurus menuju pusat bumi atau
menuju sumbu y negatif (bernilai negatif), sedangkan arah gaya
normal berlawanan dengan arah gaya berat atau menuju sumbu
y positif (bernilai positif) . Karena besar kedua gaya ini sama
sedangkan arahnya berlawanan maka kedua gaya saling
melenyapkan.
6. Syarat Keduaq Dalam dinamika rotasi, kita belajar bahwa jika
terdapat torsi total yang bekerja pada sebuah benda (benda
dianggap sebagai benda tegar), maka benda akan melakukan
gerak rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak berotasi (baca :
tidak bergerak), maka torsi total harus = 0. Torsi total = jumlah
semua torsi yang bekerja pada benda. Secara matematis bisa
ditulis sebagai berikut : Persamaan Hukum II Newton untuk
gerak rotasi : Ketika sebuah benda diam (tidak berotasi), benda
tidak punya percepatan sudut (alfa). Karena percepatan sudut =
0,
Contoh :

Dua benda, masing-masing bermassa m1 dan m2 diletakkan di


atas papan jungkat-jungkit (m1 = m2). Lengan gaya untuk gaya
berat m1 = l1, sedangkan lengan gaya untuk gaya berat m2 = l2
(l1 = l2). Papan jungkat-jungkit tidak bergerak alias berada
dalam keadaan seimbang, karena m1 = m2 dan l1 = l2. Arah
rotasi itu sengaja gurumuda gambar, untuk menunjukkan kepada
dirimu bahwa jungkat-jungkit juga bisa berotasi.
7. Sekarang kita tinjau torsi yang bekerja pada papan jungkat-
jungkit di atas. Jika kita menganggap gaya F1 bisa
menyebabkan papan jungkat jungkit bergerak ke bawah, maka
arah putaran papan (sebelah kiri) berlawanan dengan arah
gerakan jarum jam. Karena arah putaran berlawanan dengan
jarum jam, maka Torsi 1 (bagian kiri) bernilai positif.Sekarang
kita tinjau torsi yang bekerja pada papan jungkat-jungkit di atas.
Jika kita menganggap gaya F1 bisa menyebabkan papan jungkat
jungkit bergerak ke bawah, maka arah putaran papan (sebelah
kiri) berlawanan dengan arah gerakan jarum jam. Karena arah
putaran berlawanan dengan jarum jam, maka Torsi 1 (bagian
kiri) bernilai positif. Demikian juga, apabila kita menganggap
gaya F2 bisa menyebabkan papan berputar maka arah putaran
papan (bagian kanan) searah dengan putaran jarum jam. Karena
arah putaran papan searah dengan gerakan jarum jam, maka
torsi 2 bernilai negatif. Tanda positif dan negatif ini cuma
kesepakatan saja.

C. Resultan gaya sejajar


Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakiliv
sekumpulan gaya sejajar serta mempunyai:v o Arah yang sama
dengan semua gaya tersebut o Besar sama dengan penjumlahan besar
semua gaya o Garis kerja yang dapat dicari berdasar syarat bahwa
momen resultan harus ,sama dengan penjumlahan momen setiap gaya.
Jika gaya – gaya sejajar F1 dan F2 dapat dibuat sumbu x yang
tegak lurus terhadap gaya – gaya dan titik O adlah titik sembarang
yang dijadikan acuan. Karena kedua gaya tidak berkomponen x maka
besarnya resultan gaya: R = Σ Fy = F 1 + F 2 Sedangkan resultan
momennya terhadap titik O adalah: Σ Γ 0 = x 1 F1 + x 2 F2 Dan jika x
adalah jarak dari O ke garis kerja resultan, maka momen dari resultan
terhadap O adalah: R x = (F 1 + F 2) x
Biasanya x dapat ditentukan dengan: Σ Γ 0 = R x x1 F1 + x 2 F2
= (F 1 + F 2) x 12 2211 FF FxFx x + + = Resultan dari sembarang
gaya sejajar dapat ditentukan dengan cara yang sama degan besar
resultannya: R = Σ F Dan jika gaya – gaya itu sejajar dengan sumbu y,
maka koordinat x dari garis kerjanya (resultan) adalah: x= Σfx =Σfx F
R
D. Pusat berat dan kopel
pusat berat adalah resultan dari semua gaya tarik bumi yang
dialami oleh partikel zat dalam suatu benda.Tetapi karena jarak ke
pusat bumi sedemikian jauhnya sehingga gaya–gaya tersebut dapat
dianggap sejajar.Dengan demikian berat benda dapat diartikan sebagai
resultan dari sejumlah besar gaya sejajar Sedangkan pusat berat dari
benda dapat diilustrasikan dari gambar berikut yang memperlihatkan
benda tipis sembarang bentuk dan terletak pada bidang xy.Jika
dimisalkan benda tersebut terbagi atas partikel – partikel dengan berat
w1,w2 dst maka Berat total benda tersebut adalah W = w1 + w2 + ... =
Σ w Koordinat x garis kerja W adalah Titik perpotongan garis kerja W
pada kedua bagian dengan koordinat x,y dinamakan pusat berat benda
tersebut.Dan simetri suatu benda seringkali berguna untuk menentukan
pusat berat benda.
Kopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah,
denga garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit.Pasangan gaya tersebut
dapat dijelaskan dengan gambart berikut ini, yang sama besar masing
– masing gaya adalah F, terpisah oleh jarak tegak lurus l.
E. Aksi gaya kepada benda

aksi sebuah gaya pada suatu benda memiliki dua pengaruh

1. mekanika ada 2 macam : a. gaya terapan b.Þpengaruh luar


(eksternal) kekuatan bahan (pbt) pengaruhÞgaya reaktif

2. pengaruh dalam (internal) p terhadap penggantung adalah


tegangan dan regangan dalam yang dihasilkan, yang tersebar ke
seluruh bahan penggantung.

gaya dapat diterapkan pada sembarang atau prinsip


transmibilitas
=tan -1q(f 1 2 + f 2 2 ) Ö r
= qtitik pada garis kerjanya
f1f1 f2f2pp resultan gaya |f 2 | |f 1 | hukumq (f 1 2 + f 2 2 -
2.f 1.f 2 sin Öhukum sinus
r = f1f1q f1f1 f2f2 r q) a (f 1 2 + f 2 2 - 2.f 1.f 2 cos Öcosinus
r = a f1f1 f2f2 r f1f1 f2f2 r af2f2 r a bcg b a untuk menentukan
besar sudut Þhukum sinus perkalian skalar perkalian vektor i.
i = 1 j. j = 1 k. k = 1 i. j = 0 j. k = 0 k. i = 0 j. i = 0 k. j = 0 i. k =
0ixi=0jxj=0kxk=0ixj=kjxk=ikxi=jjxi=-kk
xj=-iixk=-j
sumbu acuan x y y x f 1x positif f 2y negatif f 1y negatif f 2
positif f2f2 f1f1 f2f2 f1f1 contoh gaya arti
Contoh Soal 2/1
Gabungkan dua gaya P dan T yang bekerja pada struktur tetap di
B, ke dalam gaya ekuivalen tunggal R ! Cara I (Grafis) qMisal,
Skala1 : 50 N 6 sin 60° 3 + 6 cos 60° q = 49° F2F2 F1F1 R q R
= 525 N dan qPengukuran panjang R dan sudut Cara II
(Geometrik) Hukum Cosinus R 2 = (600) 2 + (800) 2 - q2.(600).
(800) cos 40,9° R = 524 N Dari hukum sinus, ditentukan sudut
yang menunjukkan kemiringan R F x = 800 - 600 cos 40,9° =
346 N R ySCara III (Aljabar) R x = [346 2 +Ö(R x 2 + R y 2 )
=Ö F y = -600 sin 40,9° = -393 N R = S= = tan -1 |R x | / |R y |
= tan -1 (393/346) = 48,6°q(-393) 2 ] = 524 N

Contoh Soal 2/2


Gaya F sebesar 500 N dikenakan pada tiang vertikal seperti
gambar di samping. 1) Tulis F dalam vektor satuan i dan j ! 2)
Tentukan komponen* skalar F sepanjang sumbu x’ dan y’ ! 3)
Tentukan komponen* skalar F sepanjang sumbu x dan y’ ! )j =
(500 cos 60°)i – (500 sin 60°)jq)i – (F sin q1) F = (F cos =
(250i – 433j) N Komponen-komponen skalarnya F x = 250 N
dan F y = -433 N Komponen-komponen vektornya F x = 250i N
dan F y = -433j N Penyelesaian 2) F = 500i’ N Komponen-
komponennya adalah F x’ = 500 N dan F y’ = 0 3) Komponen-
komponen F dalam arah x dan y’ tidak tegak lurus. Perlu
diselesaikan dengan melengkapi jajaran genjang seperti pada
gambar dibawah Komponen-komponen skalar yang dikehendaki
adalah F x = 1000 N F y = - 866 N
Contoh Soal 2/3
Gaya-gaya F 1 dan F 2 bekerja pada penggantung yang seperti
pada gambar. Tentukan proyeksi F b dari resultan R pada
sumbu- b Penyelesaian R 2 = 80 2 + 100 2 – 2.(80).(100) cos
130° R = 163,4 N F b = 80 + 100 cos 50° = 144,3 N
Kecenderungan gaya untuk memutarÞMOMEN / PUNTIRAN /
TORQUE benda terhadap suatu sumbu M = F.d M = r x F
Satuan : N.m lbm.ft Perjanjian Tanda : + - CCW (+)CW (-
)Momen gaya terhadap suatu titik sama denganÞTeorema
Varignon jumlah momen dari komponen-komponen gaya
terhadap titik tersebut M o = r x R M o = R.d M o = -p.P + q.Q
Contoh Soal 2/4
Hitunglah besar momen terhadap titik pangkal O akibat gaya
sebesar 600 N ! (gunakan 5 cara yang berbeda)Solusi 1)M o =
F.d d = 4.cos 40° + 2 sin 40° = 4,35 m M o = 600. 4,35 = 2610
N.m 2) F x = 600 cos 40° = 460 N F y = 600 sin 40° = 386 N M
= 460.4 + 386.2 = 2612 N.m Solusi 3) M o = F x. d 1 d 1 = 4 +
2 tan 40° d 1 = 5,68 N.m M o = 460. 5,68 = 2612 N.m 4) M o =
F y. d 2 d 2 = 2 + 4 cot 40° d 2 = 6,77 m M o = 386. 6,77 = 2610
N.m Solusi 5) M o = r x F M o = (2i + 4j) x 600.(i cos 40° – j
sin 40°) M o = (2i + 4j) x (460i – 386 j) M o = - 772 k – 1840
Nm M o = - 2610 k N.m Momen dari dua buah gaya yang : -
sama besar - berlawananÞKOPEL - kolinear (tidak membentuk
satu garis lurus) M = F.(a + d) – F.a M = F. d

Contoh Soal 2/5


Bagian struktur tegar dikenakan suatu kopel yang terdiri dari
dua buah gaya 100 N. Gantilah kopel ini dengan kopel setara
yang terdiri dari dua buah gaya P dan – P, masing-masing
besarnya .q400 N. Tentukan sudut Solusi Apabila dilihat dari
atas, kopel searah jarum jam yang besarnya M = F. d M = 100.
(0,1) = 10 N.m Gaya –gaya P dan –P menghasilkan kopel yang
berlawanan arah dengan jarum jam sebesar M = Dengan
menyamakan dua pernyataan di atas : 10 =q400.(0,04) cos
q400.(0,04) cos
F. Tumbukan Dimensi
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali Dari kekekalan
momentum : m 1 m 2 m 1+m 2 v1 v2 m1 v1 + m2 v2 =( m1+
m2 ) v’ dengan koefisien restitusi e = 0. Kekekalan tenaga mekanik
tidak berlaku, berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini
berubah/berasal dari tenaga potensial deformasi (perubahan bentuk).
c)Tumbukan Lenting Sebagian Setelah tumbukan kedua benda
berpisah, energi kinetik hilang dan momentum tetap. Dari kekekalan
momentum : m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2 dengan koefisien
restitusi 0 ≤ e ≤1 V1 > v2

Tumbukan Dua Dimensi y sesudah sebelum bertumbukan m1


v’11 2 x Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak dalam
arah x : m2v’2 m1v1 + m2v2 = m1(v’1 cos 1)+ m2(v’2 cos
2) untuk komponen gerak dalam komponen y : 0= m1v’1 sin 1-
m2v’2 sin 2 Dalam tumbukan dua dimensi juga terdapat tumbukan
lenting sempurna,lenting sebagian, dan tidak lenting sama sekali.Bila
dianggap tumbukannya lenting : m1 v12 + m2 v22 =
m1v’12 + m2v2’2 m 1
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
alah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang
bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda
tersebut berotasi
2. pusat berat adalah resultan dari semua gaya tarik bumi yang
dialami oleh partikel zat dalam suatu benda.

B. Saran
1. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian,bentuk bentuk
m sitem gaya dua dimensi pengertian momen gaya serta pusat berat
e sistem gaya dua dimensi
n
g
a
y
a
(
t
o
r
s
i
)
a
d
Diposting 5th June 2018 oleh Jemi alzikri

0 Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:Google Account

Publikasika Pratinjau

Anda mungkin juga menyukai