Anda di halaman 1dari 15

DINAMIKA

Definisi dinamika atau Pengertian dinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari


tentang gerak dan penyebab gerak. Penyebab gerak adalah gaya dan torsi, sehingga di
dalam bahasan pengertian dinamika dalam fisika kita akan banyak membahas tentang gaya
dan torsi.

Jadi apa itu dinamika? Pada bagian dinamika fisika ini kita akan mempelajari konsep gaya, torsi
dan pengaruhnya terhadap gerak. Gaya dapat mengakibatkan benda yang diam menjadi
bergerak secara translasi atau menghentikan benda yang sedang bergerak translasi. Gaya dan
pengaruhnya terhadap gerak telah dipelajarai oleh Newton. Newton menjelaskan pengaruh gaya
terhadap gerak melalui tiga hukum Newton tentang gerak.

Hukum pertama Newton menjelaskan kondisi benda jika resultan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol. Menurut hukum pertama Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada objek
sama dengan nol maka ada dua kemungkinan kondisi benda yaitu benda dalam keadaan diam
atau benda sedang bergerak lurus beraturan.

Pada materi pengertian dinamika dalam fisika hukum kedua newton menjelaskan kondisi benda
jika resultan gaya tidak sama dengan nol. Menurut hukum kedua Newton jika resultan gaya tidak
sama dengan nol maka benda sedang bergerak dipercepat. Percepatan suatu benda akibat
dikenai gaya besarnya sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Semakin besar resultan gayanya maka semakin besar percepatannya. Semakin besar massa
benda maka semakin kecil percepatan benda yang dihasilkan.

Hukum ketiga Newton mempelajari tentang gaya aksi-reaksi. Menurut hukum ketiga Newton, jika
sebuah gaya bekerja (gaya aksi) dari benda satu ke benda lain, maka benda yang dikenai gaya
akan memberikan gaya reaksi yang besarnya sama namun berlawanan arah.
Contoh sederhana saat kita mendorong lantai dengan gaya F maka lantai juga akan memberikan
dorongan ke tangan kita dengan besar yang sama.

Gaya mengakibatkan benda bergerak translasi, sedangkan gerak rotasi disebabkan oleh momen


gaya (torsi). Jika resultan momen gayanya sama dengan nol maka benda dalam keadaan diam 
atau sedang bergerak melingkar dengan kecepatan sudut konstan. Contoh soal dinamika jika
resultan momen gayanya tidak sama dengan nol maka benda bergerak melingkar dipercepat.
Percepatan yang timbul sebanding dengan momen gaya dan berbanding terbalik terhadap
momen inersia benda.
KONSEP GAYA

Definisi
Apa yang dimaksud dengan gaya? Konsep gaya dapat didefinisikan sebagai tarikan atau
dorongan dan sangat berkaitan dengan aktivitas yang dapat mengubah kecepatan suatu objek,
namun tidak semua gaya mengakibatkan benda bergerak.

Secara lebih lengkap konsep gaya adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun bentuk benda.
Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk
mengubah kecepatannya, atau mengalami percepatan, atau mengalami deformasi.

Gaya dilambangkan dengan simbol simbol FF (force). memiliki besaran (magnitude) dan arah,
sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukurnya adalah
Newton (dilambangkan dengan N).

1. Jenis-jenis Gaya
Secara garis besar, jenis jenis gaya dikelompokkan menjadi dua, yaitu sentuh dan tak sentuh
(medan). Jika sebuah mobil mogok didorong kemudian mobil bergerak, saat bola ditendang,
saat troli ditarik dan saat pegas ditarik sehingga meregang adalah beberapa contoh saat gaya
sentuh dikerjakan pada suatu objek. Jadi gaya sentuh adalah konsep gaya yang harus terjadi
kontak saat dikerjakan pada suatu objek,

Gaya tak sentuh tidak melibatkan kontak antar objek dan dapat bekerja melalui ruang hampa.
Contoh gaya tak sentuh adalah gaya antar objek bermuatan atau gaya Coulomb, gaya tarik
menarik antar benda bermassa atau gaya Gravitasi dan magnet.

Gaya Coulomb antara elektron dengan proton telah menjaga elektron tetap pada lintasan
mengelilingi intim atom. Gravitasi menyebabkan Bumi dan planet-planet tetap mengelilingi
Matahari. Pada magnet menyebabkan beberapa logam tertarik ke magnet dan juga membantu
menentukan arah dengan kompas.

Berikut beberapa materi gaya dalam Fisika yang harus dipahami sebelum masuk ke hukum
Newton.

(a) Gaya Berat

Gaya berat adalah konsep gaya gravitasi yang bekerja pada benda bermassa yang dalam rumus
dilambangkan ww, singkatan dari weight. Besar rumus mencari gaya berat dari benda yang
bermassa mm dituliskan sebagai:
w=mgw=mg
dengan gg adalah percepatan gravitasi.

(b) Gaya Normal

Gaya normal adalah konsep gaya yang bekerja pada dua benda yang saling bersentuhan. Serta
disimbolkan dengan N.N. Arah gaya normal tegak lurus dengan bidang sentuh.

(c) Gaya Gesek

Gaya gesek adalah konsep gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang
dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas.
Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.

Gaya gesek statis adalah gaya gesek antara dua benda yang tidak saling bergerak. Besar gaya
gesek antara dua permukaan yang bersentuhan adalah berkisar dari 0 dan memiliki nilai
maksimum sebesar:
fs=μsNfs=μsN
dengan μsμs adalah koefisien gesek statis. Setiap ada gaya luar (FeksFeks) yang lebih kecil dari
besar gaya gesek statis maksimum akan dilawan dengan gaya yang besarnya sama namun
berlawanan arah. Jika ada gaya yang lebih besar dari gaya gesek statis maksimum maka sifat
gaya tersebut dapat menyebabkan benda bergerak.
Gaya gesek kinetis (fkfk) adalah gaya gesek antara dua benda yang bersentuhan yang saling
bergerak. Besar gaya gesek kinetis biasanya lebih kecil dari gaya gesek statis.
fs=μsNfs=μsN

(d) Gaya Sentripetal

Gaya sentripetal adalah rumus gaya yang bekerja pada objek yang bergerak melingkar. Besar
gaya sentripetal sebanding dengan kuadrat kecepatan objek ( vv) dan berbanding terbalik dengan
jari-jari lintasan (rr).
fsp=mv2rfsp=mv2r
Sifat gaya sentripetal selalu mengarah ke pusat lingkaran.

2. Menggambar Vektor Gaya


Konsep gaya sebagai besaran vektor dapat digambarkan dengan anak panah. Arah anak panah
menunjukkan arah gaya dan panjang anak panah merepresentasikan besar gaya. Panjang anak
panah harus proporsional dengan besar gaya. Jika gaya sebesar 44 N digambarkan dengan
garis sepanjang 1 cm, maka gaya sebesar 8 N harus digambarkan dengan garis sepanjang 2 cm.
Berikut contoh menggambar vektor gaya secara proporsional.

3. Penjumlahan Gaya
Karena gaya adalah besaran vektor maka penjumlahannya harus mengikuti aturan penjumlahan
vektor. Ada dua metode menjumlahkan vektor yaitu metode grafis dan metode analisis grafik.

(a) Metode Grafis


Metode grafis adalah dengan cara mengambarkan vektor-vektor yang dijumlahkan secara
proporsional dan presisi kemudian mengukur hasil resultannya. Berikut contoh penjumlahan
gaya dengan metode grafis.

Untuk menghitung hasil penjumlahannya dapat menggunakan aturan cosinus.

F2R=F21+F22+2F1F2cosαFR2=F12+F22+2F1F2cosα
dengan αα adalah sudut yang diapit oleh kedua vektor gaya. Pada kondisi-kondisi khusus
seperti α=0∘α=0∘ dan α=90∘α=90∘ persamaan (1) dapat menjadi persamaan (2) dan (3).
Untuk α=0α=0,
F2RF2RFR===F21+F22+2F1F2cos0(F1+F2)2F1+F2FR2=F12+F22+2F1F2cos0FR2=(F1+F2)2
FR=F1+F2

Untuk α=90α=90,
F2R=F21+F22FR2=F12+F22

(b) Metode Analisis Grafik

Pada metode analisis grafik macam macam gaya dalam fisika yang akan dijumlahkan diuraikan
ke sumbu xx dan sumbu y.y. Kemudian semua komponen di sumbu xx dijumlahkan sehingga
diperoleh resultan gaya di sumbu x.x.
Cara yang sama digunakan dalam menentukan resultan gaya di sumbu y.y. Sehinggaresultan
akhir adalah penjumlahan antara reultan gaya di sumbu xx dan di sumbu y,y, untuk lebih
jelasnya bisa dilihat di gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut maka diperoleh:

Karena RxRx dan RyRy membentuk sudut 90∘90∘ maka dengan mudah resultan gaya RR dapat


ditentukan.
R=R2x+R2y−−−−−−−√R=Rx2+Ry2

Contoh Soal & Pembahasan


Tiga gaya dengan besar masing-masing 2N, 3N dan 5N memiliki arah seperti pada gambar
berikut.

1. Gambarkan hasil dari F1+F2−F3F1+F2−F3!


Penyelesaian:

2. Melalui metode analisis grafik, tentukan besar dari F1+F2−F3F1+F2−F3!


Penyelesaian:
Untuk dapat diselesaikan dengan metode analisis grafik, maka terlebih dahulu harus
menguraikan semua gaya ke sumbu xx dan sumbu y.y.

Berdasarkan gambar tersebut maka diperoleh:

Sehingga besar R=0,52+(323–√)2−−−−−−−−−−−−√=7–√ N.
Definisi
Newton menjelaskan gaya dan gerak melalui Hukum Newton 1, 2 dan 3. Hukum
newton 1 menjelaskan keadaan benda jika resultan gaya yang bekerja sama dengan
nol. Hukum newton 2 menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda. Hukum
newton 3 menjelaskan tentang gaya aksi-reaksi.

A. Hukum Newton 1
Hukum 1 Newton juga disebut sebagai hukum tentang kelambaman / inersia.
Menurut aplikasi hukum newton apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda adalah nol, maka benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan.

∑F∑Fx∑Fy∑Fz====0000∑F=0∑Fx=0∑Fy=0∑Fz=0

Menurut hukum 1 Newton, suatu benda akan mempertahankan keadaannya jika


tidak diberi gaya. Keadaan yang dimaksud contoh hukum newton 1 adalah keadaan
tetap diam atau keadaan tetap bergerak lurus dengan kecepatan tetap.

Contoh: Ketika kita duduk di dalam mobil yang diam kemudian digas tiba-tiba maka
tubuh kita akan terlempar ke belakang. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh kita
mempertahankan kondisi diamnya. Sebaliknya saat mobil yang awalnya diam
kemudian direm tiba-tiba maka badan kita terlempar ke depan.

B. Hukum Newton 2
Hukum Newton 2 menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda. Menurut
hukum 2 Newton apabila resultan gaya (∑F)(∑F) yang bekerja pada benda tidak
sama dengan nol, maka pada benda akan timbul percepatan (aa) yang besarnya
sebanding dengan besar resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa
benda (m)(m).
∑Fa==ma∑Fm∑F=maa=∑Fm

Resultan gaya adalah penjumlahan gaya yang sejajar yang dialami suatu benda. Jika
gaya-gaya yang bekerja tidak sejajar maka penjumlahan gaya harus mengikuti aturan
penjumlahan vektor.
Percepatan merupakan perubaha kecepatan tiap satuan waktu atau turunan pertama
dari fungsi kecepatan terhadap waktu, a=dvdta=dvdt, sehingga persamaan (2) dapat
dinyatakan sebagai berikut.
∑F∑F∑F===mdvdtd(mv)dtdpdt∑F=mdvdt∑F=d(mv)dt∑F=dpdt

Dari persamaan (3) kita dapat mendefinisikan gaya sebagai perubahan momentum
linear benda persatuan waktu.

C. Hukum Newton 3
Hukum Newton 3 menjelaskan tentang gaya aksi dan reaksi. Jika suatu benda
memberi gaya aksi kepada benda lain, maka benda lain itu akan memberi gaya
reaksi yang sama besar namun berlawanan arah.

Faksi=FreaksiFaksi=Freaksi
Tiga hal berkaitan dengan gaya aksi-reaksi menurut hukum 3 Newton yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut.

Tiga hal berkaitan dengan gaya aksi-reaksi menurut bunyi hukum newton 3 yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut.

 Aksi-reaksi bekerja pada dua buah benda berbeda.


 Aksi-reaksi tidak saling meniadakan satu sama lain.
 aksi-reaksi dapat menyebabkan salah satu atau kedua benda diam atau
bergerak.

Contoh Soal & Pembahasan


1. Gaya sebesar 24 N dengan arah ke kanan bekerja ke objek yang berada di
atas lantai kasar. Jika objek tersebut dalam keadaan tidak bergerak. Hitung
besar gaya gesek antara objek dengan lantai!
Penyelesaian:
Gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak atau arah kecenderungan gerak
benda, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut.

Karena benda dalam keadaan diam maka


∑FF−fsfs=0=0=F=24 N∑F=0F−fs=0fs=F=24 N
2. Gaya sebesar 60 N dengan arah ke kanan bekerja ke objek bermassa 3 kg
yang berada di atas lantai kasar. Gaya gesek antara objek dengan lantai
sebesar 15 N. Hitung percepatan benda!
Penyelesaian:

Berdasarkan hukum kedua Newton:

∑FF−fka=ma=ma=F−fkm=60−153=15 m/s2
Aplikasi Hk. newton

Definisi
Pada bagian ini kita akan mendiskusikan aplikasi hukum newton dalam kehidupan
sehari hari lebih jelasnya pada benda yang diam, bergerak translasi dan bergerak
melingkar.

1. Aplikasi Hukum Newton: Analsis pada benda yang


diam atau setimbang.
Sebagai contoh hukum newton 1 menjelaskan bahwa pada benda yang diam maka
resultan gayanya sama dengan nol. Artinya jika kita jumlahkan semua gaya yang
bekerja pada benda yang diam maka hasilnya adalah nol.

Agar dapat lebih mudah dalam menjumlahkan gaya maka terlebih dahulu kita harus
dapat menggambar diagram gaya kemudian gaya-gaya yang segaris dapat
dijumlahkan. Gaya ke atas dan ke kanan bernilai positif sedangkan gaya ke kiri dan
ke bawah bernilai negatif.

Sebagai contoh hukum newton dalam kehidupan sehari hari sebuah lampu
digantung dengan tali seperti gambar berikut. (Sumber gambar: Serway, 2014)

Lampu dalam keadaan diam, maka gaya yang bekerja pada lamu
adalah ∑F=0∑F=0. Pada arah horisontal tidak ada gaya yang tidak bekerja,
sehingga ∑Fx=0.∑Fx=0. Pada arah sumbu yy berlaku:
∑FyT−FgT=0=0=Fg∑Fy=0T−Fg=0T=Fg
dengan TT adalah gaya tegangan tali dan FgFg adalah gaya berat.

2. Hukum Newton dan Penerapannya: Analisis pada


benda bergerak.
(a) Benda Bergerak Translasi

Benda bermassa mm dikenai gaya sebesar FF seperti gambar berikut.

Menurut aplikasi hukum newton 2, maka:

∑FxFa=ma=ma=Fm∑Fx=maF=maa=Fm
Benda tidak bergerak ke arah vertikal sehingga ∑Fy=0,∑Fy=0, kemudian gaya yang
bekerja pada arah sumbu yy dapat digambarkan sebagai berikut.

Menurut hukum 1 Newton:

∑FyN−FgN=0=0=Fg∑Fy=0N−Fg=0N=Fg

(b). Benda Bergerak Melingkar


Pada benda bergerak melingkar resultan gaya yang bekerja sama dengan gaya
sentripetal fsp=masp.fsp=masp. Gaya sentripetal selalu menagarah ke pusat
lingkaran. Jika sebuah objek bergerak melingkar dengan kecepatan vv dan jari-jari
lintasan rr maka hukum kedua Newton dituliskan sebagai berikut.
∑F∑F==maspmv2r∑F=masp∑F=mv2r

Misalkan bola bermassa mm diikat dengan tali sepanjang LL kemudian diputar


secara horisontal dengan kecepatan konstan v.v. Tegangan tali (TT) dapat
ditentukan dengan menerapkan hukum dua Newton.

Dengan persamaan (1) maka diperoleh:

∑FrT=mv2r=mv2r∑Fr=mv2rT=mv2r
Jika benda tersebut diputar secara vertikal maka gaya-gaya yang bekerja pada
benda saat benda membentuk sudut θθ terhadap vertikal adalah sebagai berikut.
Dengan persamaan (1) maka diperoleh:

∑FrT−w cosθT=mv2r=mv2r=mv2r+w cosθ∑Fr=mv2rT−w cosθ=mv2rT=mv2
r+w cosθ
Berdasarkan hasil ini maka kita dapat menemukan bahwa tegangan tali maksimum
terjadi pada saat θ=0,θ=0, dan tegangan tali minimum terjadi pada
saat θ=1800θ=1800.
Saat θ=0θ=0 maka T=mv2r+mgT=mv2r+mg
Saat θ=0θ=0 maka T=mv2r−mgT=mv2r−mg

Contoh Soal & Pembahasan


1. Sebuah mobil bermassa mm bergerak dengan lintasan melingkar berjari-
jari RR seperti gambar berikut. Jika gaya gesek antara ban mobil dengan jalan
sebesar fsfs, Tentukan kecepatan maksimum mobil agar tidak tergelincir dan
keluar dari lintasan!
Penyelesaian:
Gaya gesek mencegah benda keluar dari lintasan maka arah gaya gesek mengarah
ke dalam pusat lingkaran.

Dengan persamaan (1) maka diperoleh:


∑Frfsv2v=mv2R=mv2R=fsRm=fsRm−−−

−√∑Fr=mv2Rfs=mv2Rv2=fsRmv=fsRm
2. Jika koefisien gaya gesek statis antara ban dengan jalan adalah sebesar μsμs,
nyatakan kecepatannya dalam μs,Rμs,R dan gg!
Besar gaya gesek statisnya dapat dinyatakan sebagai fs=μsN=μsmgfs=μsN=μsmg.
Sehingga kecepatan dapat dinyatakan sebagai berikut.

v=fsRm−−−−√=μsmgRm−−−−−−−√=μsgR−−−−√

Anda mungkin juga menyukai