Anda di halaman 1dari 7

Penjumlahan Gaya

A. Pengertian Resultan gaya


Resultan gaya adalah besaran vektor. Dari keseluruhan gaya yang diberikan pada
sebuah benda bisa diganti oleh sebuah gaya yang disebut dengan resultan gaya. Dan Gaya
yang bekerja dengan arah yang sama akan saling menguatkan. Adapun gaya yang bekerja
dengan arah berlawanan akan saling melemahkan. Kenyataannya kekuatan mendorong tiga
orang pada arah yang sama lebih besar jika dibanding dua orang dan lebih kuat dibanding
kekuatan seorang.

Kemudian gaya dorong tiga orang tersebut bisa diganti dengan sebuah gaya yang
disebut resultan gaya. Bila arah dorongan ketiga orang itu sama, gaya dorong makin besar,
tetapi jika arah gaya dorong salah satu melawan dua lainnya, maka gaya dorong mengecil.

Apabila kita tidak sanggup untuk mendorong sebuah benda yang akan kalian
pindahkan, tentunya kalian akan meminta bantuan kepada orang lain untuk mendorong
bersama benda tersebut itu dari arah yang sama. Dengan demikian, benda tersebut akan
lebih terasa lebih ringan dan mudah untuk dipindahkan.

Namun, apabila kita dan teman kita mendorong dari arah yang berlawanan, benda
tersebut akan terasa lebih berat, dan mungkin tidak akan berpindah. Ketika benda tersebut
didorong dari arah yang sama, maka gaya yang diberikan teman kalian akan memperbesar
gaya yang sudah kita berikan. Namun sebaliknya, apabila arah dorongan kalian berlawanan,
maka gaya yang diberikan teman kalian akan mengurangi gaya yang kita berikan.

B. Persamaan Resultan Gaya


Arah resultan gaya ialah arah dari sebuah gaya yang nilainya lebih besar dari gaya
yang lainnya. Secara matematis, resultan gaya ditulis :

R = F1+F2+F3 + ….. + Fn

Denganketerangan:
R=resultangaya
F = gaya yang dijumlahkan

n = banyaknya gaya

Agar mempermudah perhitungan, berikan tanda positif untuk gaya yang mengarah ke
kanan dan ke atas, serta tanda negatif untuk gaya yang mengarah ke kiri dan ke bawah.
Misalkan, pada saat mendorong lemari dengan arah berlawanan, gaya yang kita berikan adalah
F1 = 22 N mengarah ke kiri. Sedangkan, gaya yang teman kita berikan adalah F2 = 20 N
mengarah ke kanan.

Sehingga, resultan gaya itu adalah

R = F1 + F2

= (-22 N) + 20 N
= (-2 N)

Diperoleh sebuah resultan gaya (-2 N). Artinyaa, besar resultan gaya ialah 2 N dan arahnya
sama dengan arah F1, yaitu ke kiri.

Benda berada pada keadaan seimbang atau benda tidak akan bergerak (diam). Appabila
Resultan gaya (R) yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol.

C. Macam-macam Arah Resultan Gaya


Gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda dapat berupa gaya-gaya yang searah,
berlawanan arah, saling tegak lurus, atau saling membentuk sudut. Di bawah ini akan kita
pelajari resultan gaya-gaya yang searah dan berlawanan arah.
1. Resultan Gaya-gaya Searah

Pengertian & Rumus Resultan Gaya Serta Contoh Soal Resultan Gaya Berdasarkan
peristiwa di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa gaya dorong tersebut menghasilkan
sebuah resultan gaya yang mampu menggerakkan meja. Perhatikan gambar di bawah
ini!
Pengertian & Rumus Resultan Gaya Serta Contoh Soal Resultan Gaya
Bisa disimpulkan bahwa resultan dua gaya atau lebih yang searah dan segaris
dirumuskan sebagai berikut.
Pengertian & Rumus Resultan Gaya Serta Contoh Soal Resultan Gaya

Keterangan:
R : resultan gaya (N)
n : banyaknya gaya
Dengan demikian, dua buah gaya atau lebih yang segaris dan searah dapat
diganti dengan sebuah gaya lain yang besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya
tersebut.
2. Resultan Gaya-gaya yang Berlawanan Arah
Tentu kalian pernah mengikuti atau melihat lomba tarik tambang. Pada saat ada
kegiatan lomba tarik tambang tahukah kamu kemana tali akan bergerak? Tentunya tali
akan bergerak ke arah tim yang kuat, bukan?
Jika pada suatu benda bekerja dua gaya yang segaris tetapi berlawanan arah,
besarnya kedua gaya tersebut dapat diganti dengan sebuah gaya yang besarnya sama
dengan selisih kedua gaya tersebut dan arahnya sama dengan arah gaya yang besar.
Perhatikan gambar di bawah ini!

Dari gambar di atas dapat dirumuskan:


Pengertian & Rumus Resultan Gaya Serta Contoh Soal Resultan Gaya

Keterangan:
F1: gaya pertama yang lebih besar (N)
F2: gaya kedua yang lebih kecil (N)
Untuk membantumu memahami resultan gaya pada suatu benda, simaklah
contoh soal berikut! Setelah kamu memahami contoh soal tersebut, kerjakan latihan di
bawahnya!
D. Hukum Newton
Ilmuwan yang pertama melakukan penelitian pada gaya yaitu Sir. Issac
Newton. Berdasarkan hasil penelitiannya didapatkan tiga hukum. Antara lain :

a. Hukum I Newton
Bunyi hukum I newton :

“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, jadi benda yang mula-mula
dalam keadaan diam maka akan terus diam (mempertahankan keadaan diam).
Sedangkan, apabila benda itu bergerak, maka benda tersebut akan terus bergerak
dengan kecepatan tetap”.
ΣF = 0

b. Hukum II Newton
Bunyi hukum II newton :

“Jika ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda, jadi akan diperoleh hasil
dari suatu percepatan dalam arah yang sama dengan resultan gaya. Dari besarnya
percepatan tersebut akan berbanding lurus terhadap resultan gaya dan berbanding
terbalik terhadap massa bendanya.”

c. Hukum III Newton


Bunyi hukum III newton :

“Jika gaya pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, jadi benda kedua
mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama, namun arahnya
berlawanan.”

Disebut dengan hukum aksi = reaksi

E. Menggambar Gaya
Gaya adalah besaran vektor karena mempunyai besar dan arah. Karenanya, gaya bisa
digambarkan dengan diagram vektor berupa anak panah.

Pada gambar di atas, titik p disebut dengan titik tangkap gaya, dan arah anak
panah dari p ke q menyatakan arah gaya, sedangkan besarnya gaya dinyatakan dengan
panjang anak panah pq. Untuk melukiskan jumlah dan selisih gaya yang tidak segaris,
busa dilakukan dengan cara atau metode poligon.

F. Melukiskan Gaya
Agar dapat melukis jumlah dua gaya dengan metode poligon, cara yang harus
ditempuh yaitu antara lain :

 Lukislah salah satu gaya.


 Lukislah gaya kedua yang titik tangkapnya berimpit dengan ujung vektor pertama.
 Jumlah kedua gaya yakni ialah anak panah yang menghubungkan titik tangkap gaya
pertama ke ujung gaya kedua.
G. Melukis Selisih Gaya
Langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk melukis selisih gaya, pada
dasarnya sama dengan melukis penjumlahan gaya. Tetapi, gaya kedua harus
digambarkan dengan arah yang berlawanan dari gaya asalnya. Perhatikan pada gambar
dibawah ini!
Macam-macam gaya dan contohnya – Dalam fisika, gaya adalah sebuah dorongan atau
tarikan yang menggerakkan benda, serta memiliki arah dan besar tertentu. Ada beberapa jenis-
jenis gaya yang ada, misalnya seperti gaya magnet, gaya gesek, gaya pegas, dan lain-lain.
Jika dijelaskan secara umum, maka pengertian gaya adalah interaksi apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah,
maupun konstruksi geometris. Sementara definisi gaya secara singkat adalah dorongan atau
tarikan yang akan menggerakkan benda bebas (tak terikat).

Gaya disimbolkan dengan huruf F, dan besarannya dapat dihitung karena termasuk sebagai
besaran vektor. Adapun satuan untuk menghitung gaya adalah Newton atau N. Rumus
menghitung gaya (F) adalah dengan perkalian massa benda (m) dengan percepatan (a).

Sifat-sifat gaya antara lain dapat mengubah bentuk benda, dapat mengubah arah benda, dapat
membuat benda diam menjadi bergerak, dapat mengubah benda bergerak menjadi diam, serta
dapat mengubah kecepatan gerak benda.

Secara umum jenis-jenis gaya dibedakan menjadi dua, yakni gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
Gaya sentuh merupakan jenis gaya yang terjadi sentuhan antara sumber gaya dan objeknya,
contohnya gaya otot dan gaya gesek. Sementara gaya tak sentuh tidak terjadi sentuhan antara
sumber gaya dan objeknya, contohnya gaya gravitasi dan gaya magnet.

baca juga sifat benda padat, cair, gas)

Macam-Macam Gaya
Ada beberapa macam-macam gaya, dilihat dari sentuhan atau asal gayanya. Berikut merupakan
referensi macam-macam gaya beserta contoh dan penjelasannya secara lengkap.

1. Gaya Otot
Gaya otot merupakan salah satu jenis gaya sentuh yang menggunakan tenaga otot atau
dihasilkan oleh gaya tarikan dan dorongan. Gaya otot bisa dihasilkan lewat kinerja otot-otot
manusia.
Contoh gaya otot misalnya saat kita sedang mendorong lemari, sehingga posisi lemari bisa
berpindah dari 1 titik ke titik lain.

2. Gaya Pegas
Gaya pegas merupakan salah satu jenis gaya sentuh yang dihasilkan oleh pegas atau benda
elastis lainnya. Sumber gaya berasal dari benda elastis yang kita lepaskan.

Contoh gaya pegas misalnya saat kita melesatkan busur dari anak panah yang bersifat elastis.

3. Gaya Gesek
Gaya gesek merupakan salah satu jenis gaya sentuh yang terjadi dua benda bergesekan antara
dua permukaan datar. Sifat gaya gesek dapat memperlambat laju sebuah benda.

Contoh gaya gesek misalnya yaitu saat kita mengerem mobil atau kendaraan lain, maka lajunya
akan melambat dan berhenti.

4. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi merupakan salah satu jenis gaya tak sentuh yang terjadinya karena adanya
gravitasi bumi. Karena adanya gaya ini, maka semua benda akan jatuh ke permukaan bumi.

Contoh gaya gravitasi bumi misalnya saat buah dari pohon akan selalu jatuh ke permukaan
tanah di bawahnya.

5. Gaya Magnet
Gaya magnet merupakan salah satu jenis gaya tak sentuh yang berasal dari benda magnetis.
Gaya ini ditimbulkan oleh dorongan dan tarikan dari magnet pada benda logam seperti besi
atau baja.

Contoh gaya magnet misalnya ketika besi didekatkan pada magnet, maka besi akan tertarik
pada magnet tersebut.

6. Gaya Listrik
Gaya listrik merupakan salah satu jenis gaya tak sentuh yang dihasilkan oleh muatan-muatan
listrik. Jenis gaya ini terjadi karena suatu benda dialiri oleh aliran listrik.

Contoh gaya listrik misalnya ketika kita menyalakan kipas angin atau menyalakan lampu
dengan aliran listrik.

Nah itulah referensi macam-macam gaya beserta contoh dan penjelasannya lengkap. Ada
beberapa jenis-jenis gaya, baik gaya sentuh (otot, pegas, gesek) maupun gaya tak sentuh
(gravitasi, magnet, listrik).

Anda mungkin juga menyukai