Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN GAYA

Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda. Untuk melakukan suatu
gaya, diperlukan tenaga. Gaya dan tenaga mempunyai arti yang tidaksama, namun keduanya
saling berhubungan. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan. Tarikan
dan dorongan yang dilakukan memerlukan tenaga. Gaya ada yang kuat dan ada pula yang
lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga yang diperlukan. Besar gaya
dapat diukur dengan alat yang disebut dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalam Newton
(N). Gaya dapat memengaruhi gerak dan bentuk benda. Gerak adalah perpindahan posisi atau
kedudukan suatu benda.Bentuk benda adalah gambaran wujud suatu benda.
Sifat-sifat Gaya
1. Gaya dapat mengubah bentuk benda.
2. Gaya dapat mengubah arah gerak benda
3. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak
Pengaruh Gaya terhadap Benda
Pengaruh gaya terhadap benda yang diam. Benda yang diam dapat bergerak jika
diberi gaya. Contoh kelerang yang tadianya diam akan bergerak setelah dientil, lemari
yang tadinya diam aka bergerak setelah diberi gaya dengan dorongan. Dalam hal ini
gaya dapat mempengaruhi gerak benda.
Pengaruh gaya terhadap benda yang bergerak. Benda yang bergerak, jika diberi
gaya dapat mengakibtkan benda tersebut berubah menjadi diam, berubah arah, atau
juga bisa bergerak lebih cepat. Contoh, bola yang bergerak akan diam apabila ditahan
dengan kaki, bola yang yang dilempar ke arah tembok akan berubah arah setelah
menumbuk tembok.
Pengaruh gaya terhadap bentuk benda. Suatu benda saat dikenai gaya yang cukup
dapat mengakibatkan benda tersebut berubah bentuk. Semakin besar gaya yang
dikenakan semakin besar pula perubahan bentuk pada benda tersebut. Contoh, kaleng
minuman yang kosong saat diinjak dengan keras akan penyok, batu besar jika dipukul
dengan palu akan pecah menjadi batu-batu yang berukuran lebih kecil.
JENIS-JENIS GAYA
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan yang melibatkan gaya. Permainan tarik
tambang merupakan salah satu contoh penerapan gaya. Setiap kelompok memberikan gaya
berupa tarikan pada tali tambang. Permainan ini akan dimenangkan oleh kelompok yang
dapat memberikan gaya lebih besar pada tali tambang. Gaya merupakan kekuatan bisa berupa
tarikan atau dorongan yang dikenakan pada suatu benda sehingga benda tersebut berubah
posisi atau bentuknya. Secara umum gaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu gaya sentuh
dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh adalah gaya yang dilakukan secara langsung antara benda
yang mengerjakan dan benda yang dikeni gaya.
Jenis Gaya Sentuh
1. Gaya Otot
Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia atau hewan. Contoh seorang
pemain bola menendang bola, saat kita mendorong meja atau lemari, dan sapi menarik
gerobak.
2. Gaya Gesek
Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua permukaan saling
bersentuhan. Semakin kasar permukaan benda semakin besar gaya gesek yang ditimbulkan.
Contoh :
Sepeda yang melaju kemudian di rem akan berhenti, gaya gesek antara rem dan ban
sepeda mengakibatkan sepeda berhenti
Mengasah pisau menggunakan gerinda, Adanya gaya gesek antara mata pisau dengan
gerinda mengakibatkan mata pisau menjadi tajam;
3. Gaya Pegas
Gaya pegas adalah gaya yang terjad pada pegas. Gaya pegas ini berupa tarikan atau regangan
dan rapatan.
Contoh :
Orang melompat-lompat di atas trampolin;
Karet gelang yang ditarik;
Anak panah melesat dari busur;
Batu terlempar dari katapel;
Jenis Gaya Tak Sentuh
Gaya tak sentuh merupakan gaya yang dikenakan pada suatu benda tidak secara langsung.
Dengan kata lain, tidak ada kontak langsung antara benda yang mengerjakan gaya dengan
benda yang dikenai gaya. Jenis gaya tak sentuh adalah sebagai berikut :
1. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh benda untuk menarik benda lain ke
arah pusat gaya yang berangkutan. Contoh gaya gravitasi adalah buah kelapa yang jatuh ke
bawah karena pengaruh gaya gravitasi bumi
2. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh magnet. Paku yang didekatkan ke magnet
akan bergerak menuju magnet kemudian akan menempel pada magnet. Hal ini disebabkan
karena adanya gaya magnet. Contoh gaya magnet adalah mengangkat barang-barang
rongsokan besi dengan menggunakan magnet.
3. Gaya Coulomb
Gaya coulomb adalah gaya yang timbul karena adanya muatan listrik yang terpisah dengan
jarak tertentu. Muatan listrik bisa memiliki jenis muatan yang sama (gaya tolak menolak) dan
jenis muatan yang berbeda (gaya tarik menarik)

Kali ini kita akan membahas Penjumlahan Gaya dan Pengaruhnya pada Benda, sebelumnya kita telah
membahas Mengukur Gaya dan Jenis-Jenis Gaya.
Apakah gaya memiliki arah? Coba kamu jatuhkan sebuah benda. Apakah yang terjadi? Ke
arah manakah benda tersebut jatuh? Tariklah sebuah benda di mejamu. Ke manakah benda itu
bergerak? Coba belokkan arah tarikanmu. Apakah arah gerak benda juga mengikuti gaya
tariknya?
Penjumlahan Gaya dan Pengaruhnya pada Benda
Dari contoh tersebut, kamu dapat menyimpulkan bahwa gaya termasuk besaran yang
memiliki nilai dan arah yang kamu kenal dengan besaran vektor. Sebuah besaran gaya dapat
digambarkan dengan sebuah anak panah. Misalnya, kamu memberikan gaya terhadap sebuah
benda ke kanan, seperti terlihat pada berikut.

Tangan yang sedang menarik benda ke kanan beserta vektor gayanya.
Panjang anak panah menyatakan nilai (besar) gaya, sedangkan arah anak panah menyatakan
arah kerja gaya. Misalnya, sebuah gaya F yang besarnya 5 N bekerja pada sebuah benda. Jika
1 cm menggambarkan 1 N, gaya tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Panjang OF menyatakan nilai gaya dan arah OF menyatakan arah gaya.
1. Penjumlahan Gaya
Apabila kamu disuruh memindahkan sebuah meja di kelasmu, manakah yang lebih mudah?
Apakah dengan mendorong sendirian atau dibantu dengan temanmu? Mengapa demikian?
Mendorong meja oleh dua orang dengan arah yang sama tentu akan lebih mudah
dibandingkan dengan mendorong meja oleh satu orang. Hal ini menunjukkan bahwa dua
buah gaya atau lebih dapat dijumlahkan. Namun, bagaimanakah jika kedua gaya yang kamu
kerjakan itu saling berlawanan arah? Tentu benda akan lebih sulit untuk bergerak.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan kedua gaya tersebut saling mengurangi. Penjumlahan
atau pengurangan dua buah gaya atau lebih disebut resultan gaya.
Misalnya, dua orang sedang mendorong sebuah mobil dengan gaya masing-masing 50 N dan
40 N. Gaya kedua orang yang memengaruhi mobil tersebut menjadi 90 N. Apabila kedua
gaya itu kamu gambarkan dan 1 cm mewakili 10 N akan didapatkan Gambar berikut.

(a) Dua buah gaya searah masing-masing 50 N dan 40 N, beserta (b)resultan gayanya
Cara menggambarkan resultan kedua buah gaya (R) tersebut adalah dengan menggambarkan
gaya F1 sesuai dengan besar dan arahnya. Kemudian, di ujung gaya F1 digambarkan gaya F2
dengan besar dan arah yang sesuai. Resultan gayanya adalah panjang dari titik pangkal F1
sampai ke ujung akhir F2. Secara matematis, resultan beberapa buah gaya dapat ditulis
dengan persamaan sebagai berikut.

Bagaimanakah jika kedua gaya itu saling berlawanan arah? Misalnya, kedua gaya tersebut
adalah F1 = 50 N ke arah kanan dan F2 = 40 N ke arah kiri, berapakah resultan gayanya?
Kemanakah arah gaya resultannya? Secara aljabar, resultan gaya ditulis.




Tanda minus pada gaya F2 menunjukkan bahwa F2 berlawanan arah dengan F1. Adapun
secara grafis, dapat digambar sebagai berikut.

2. Kesetimbangan
Menjumlahkan dua buah gaya yang saling berlawanan arah adalah dengan cara
mengurangkan besar kedua gaya tersebut. Bagaimanakah jika besar kedua gaya itu sama?
Berapakah resultannya? Apakah akibatnya terhadap benda? Tentu benda akan diam karena
jumlah kedua gaya tersebut sama dengan nol. Keadaan ini disebut benda berada dalam
kesetimbangan. Jadi, suatu benda dikatakan setimbang apabila resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut sama dengan nol.
HUKUM-HUKUM NEWTON
Hukum-hukum Newton yang akan dibahasa di sini mulai dari Hukum Newton I, Hukum
Newton II dan Hukum Newton III. Sebelumnya dalam pembahasan materi SMP Kelas 8
khusus Gaya telah kita bahas bersama Mengukur Gaya dan Penjumlahan Gaya dan
Pengaruhnya pada Benda.
Hukum-Hukum Newton
1. Hukum I Newton
Apabila kamu naik sebuah bus, kemudian bus itu tiba-tiba di rem, kamu akan terdorong ke
depan. Bagaimana apabila bus tersebut maju tiba-tiba? Tentu kamu akan terdorong ke
belakang. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Jika suatu benda yang sedang diam memiliki kecenderungan untuk diam. Benda yang sedang
bergerak cenderung untuk terus bergerak. Hal ini sesuai dengan sifat benda yaitu
sifat lembam (malas). Untuk benda yang bergerak terus, kamu dapat melihatnya pada contoh
berikut.
Ketika kamu mendorong sebuah balok di atas meja yang permukaannya datar kamu akan
melihat bahwa balok tersebut akan cenderung bergerak dan kemudian berhenti. Akan tetapi,
pada saat permukaan meja tersebut diperhalus, balok akan cenderung terus bergerak.
Kejadian tersebut dipelajari kali pertama oleh Sir Issac Newton dan dinyatakan sebagai
Hukum I Newton yang menyatakan bahw
suatu benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang
bekerja pada benda itu sama dengan nol.
Prinsip inilah yang menyebabkan kamu terdorong ke depan ketika bus tiba-tiba direm atau
terdorong ke belakang ketika bus bergerak maju secara mendadak. Keadaan
tersebut berhubungan dengan sifat kelembaman dirimu. Oleh sebab itu, Hukum I Newton
dikenal dengan hukum kelembaman.
2. Hukum II Newton
Bagaimanakah akibatnya pada suatu benda apabila resultan gaya yang bekerja padanya tidak
sama dengan nol? Tentu hanya ada satu kemungkinan, benda pasti akan bergerak. Gerak
apakah itu? Untuk menjawabnya, kamu harus mengingat pelajaran yang telah lalu tentang
gerak.
Apabila resultan gaya yang bekerja pada benda tidak sama dengan nol tetapi konstan, benda
akan bergerak lurus berubah beraturan. Benda yang bergerak lurus berubah beraturan
kecepatannya berubah secara beraturan sehingga mengalami percepatan yang tetap.
Ketika kamu mendorong meja seorang diri, tentu meja tersebut bergerak lambat. Beda halnya
ketika kamu bersama teman-temanmu mendorongnya, meja tersebut lebih mudah lagi
bergerak. Hal ini terjadi karena gaya yang diberikan terhadap meja olehmu sendiri lebih kecil
dibandingkan ketika kamu dibantu teman-temanmu. dengan demikian, meja lebih mudah
digerakkan karena percepatannya lebih besar. Besarnya percepatan suatu benda sebanding
dengan resultan gayanya. Semakin besar resultan gaya yang bekerja pada suatu benda,
percepatannya akan semakin besar. Apabila percepatan disimbolkan dengan a dan resultan
gaya disimbolkan dengan F, dapat dituliskan
Suatu benda memiliki sifat kelembaman yang selanjutnya disebut massa kelembaman. Massa
kelembaman ini sangat memengaruhi percepatan gerak suatu benda.
Jika suatu benda yang sedang bergerak dengan percepatan tertentu kamu tambahkan massa
kelembamannya, percepatan benda akan semakin kecil. Hal ini membuktikan bahwa
percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda. Untuk resultan gaya tetap yang
bekerja pada suatu benda dengan massa semakin besar, semakin kecil percepatan yang
terjadi. Apabila massa kelembaman benda disimbolkan dengan m, diperoleh hubungan
percepatan dan massa sebagai berikut.

Gejala-gejala tersebut telah dipelajari sebelumnya oleh Newton sehingga menghasilkan
Hukum II Newton, yang menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
tidak sama dengan nol, benda akan bergerak dengan percepatan yang besarnya sebanding
dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa kelembamannya. Secara
matematis dituliskan
atau

dengan:
a = percepatan (m/ )
F = resultan gaya (N)
m = massa (kg)
Untuk benda yang bergerak dengan gaya yang bekerja F = konstan, a = konstan. Artinya,
benda mengalami gerak lurus berubah beraturan.
3. Hukum III Newton
Apabila kamu memiliki sepatu roda, coba kamu lakukan kegiatan sederhana untuk menggali
konsep Hukum III Newton. Caranya, pakailah sepatu roda, ikatkan sebuah tali pada dinding,
lalu tariklah tali tersebut, seperti pada Gambar berikut.

Seorang anak yang memakai sepatu roda sedang menarik tali yang diikat pada dinding untuk
membuktikan Hukum III Newton.
Apakah yang terjadi?Apabila kamu tarik dinding melalui tali, ternyata kamu tertarik oleh
dinding. Seolah-olah ada gaya yang menarikmu ke dinding sebagai reaksi dari gaya tarik
yang kamu berikan. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa apabila kamu memberikan gaya
aksi pada suatu benda, ternyata benda tersebut akan mengadakan gaya reaksi yang
arahnya berlawanan. Apakah kedua gaya tersebut sama?
Hukum III Newton atau Hukum Aksi Reaksi yang menyatakan bahwa apabila sebuah benda
mengerjakan gaya (gaya aksi) kepada benda yang lain, benda kedua akan mengerjakan gaya
(gaya reaksi) pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan.
Secara matematis Hukum III Newton dapat ditulis sebagai berikut.
Gaya aksi = Gaya reaksi

Gaya aksi dan reaksi tersebut memiliki besar yang sama, tetapi berlawanan arah dan bekerja
pada dua benda yang berbeda. Kini coba kamu analisis beberapa benda lain
yang mengadakan aksi terhadap benda yang lainnya.

GAYA GESEK
Pembahasan terakhir kita di materi gaya adalah Gaya Gesek, sebelumnya kita sudah
membahas Penjumlahan Gaya dan Pengaruhnya pada Benda dan Hukum-Hukum Newton.
Alangkah menyenangkan apabila kamu ke sekolah naik sepeda. Selain hemat biaya, kamu
juga sehat karena berolah raga. Tetapi, kamu harus hati-hati karena banyak kendaraan di jalan
raya. Ketika kamu sampai ke sekolah, tentu kamu akan menarik rem tangan agar sepeda
tersebut dapat berjalan perlahan, lalu akhirnya berhenti.
Mengapa ketika kamu menarik rem, sepedamu dapat berhenti? Tentu ada tarikan atau
dorongan yang berlawanan dengan arah gerakmu sehingga sepedamu berhenti. Di
manakah itu terjadi? Ternyata, dorongan atau tarikan itu terjadi sebagai hasil gesekan antara
karet rem dan pelek pada roda sepeda yang bergesekan. Gaya seperti ini disebut gaya gesek.
Gaya gesek termasuk gaya sentuh karena hasil persentuhan langsung dua permukaan yang
bergesekan.
Gaya Gesek
Gaya gesek terjadi akibat dua permukaan benda saling bergesekan. Arah gaya gesek selalu
melawan kecenderungan geraknya. Besarnya gaya gesek akan selalu sama dengan gaya
tariknya ketika benda belum bergerak. Gaya gesek tersebut dinamakan dengan gaya gesek
statis.
Jika kamu menarik dengan gaya 10 N dan balok tepat akan bergerak, besar gaya gesek adalah
10 N dan disebut dengan gaya gesek statis maksimum. Ketika kamu menariknya dengan gaya
6 N dan balok belum bergerak, besarnya gaya gesek statis adalah 6 N (belum mencapai
maksimal).


Sebuah balok ditarik dengan gaya yang kecil.
1. Mengurangi Gaya
Gesek Besarnya gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan benda yang bergesekan.
Semakin kasar permukaan yang bergesekan, semakin besar pula gaya gesek nya. Itulah
yang menyebabkan kamu harus memakai alas sepatu yang bergerigi agar kamu dapat berjalan
dengan mantap. Gaya gesek pun dapat terjadi di udara dan di air. Keadaan inilah yang
membuat motor boat atau pesawat terbang selalu dirancang runcing di bagian depannya. Hal
tersebut dilakukan untuk mengurangi gaya gesek air atau udara.
Perkembangan ilmu dan teknologi sedikit demi sedikit telah membantu manusia untuk
mengetahui bagaimana cara mempermudah usaha. Salah satunya adalah
memperkecil gaya gesek dengan menggunakan roda. Pada pekembangannya roda terbuat dari
batu, lalu kayu sampai akhirnya terbuat dari ban karet pada zaman sekarang.
2. Gaya Gesek yang Menguntungkan dan Merugikan
Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu mengenal bahwa gaya gesek ada yang
menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Menguntungkan dan merugikannya
gaya gesek bergantung pada keadaan. Misalnya, apabila kamu sedang berjalan, kamu tentu
memilih permukaan yang kasar. Mengapa? Karena kamu akan kesulitan apabila berjalan di
jalan yang licin. Dalam kejadian ini, gaya gesek menguntungkan bagi manusia. Mengapa ban
mobil dibuat bergerigi? Tentu hal ini dibuat supaya mobil dapat bergerak dengan baik. Pada
kejadian ini pun gaya gesek sangat menguntungkan. Namun, apabila jalannya terlalu kasar,
ban mobil akan cepat habis sehingga hal ini merugikan secara ekonomi.
Roda gigi sepedamu harus terus dipelihara dengan cara memberinya pelumas. Mengapa hal
itu kamu lakukan? Pada peristiwa tersebut gaya gesek merugikan atau menguntungkan?
Apabila roda gigimu penuh karat, kamu akan sulit mengayuh sepeda. Hal tersebut
membuktikan gaya gesek sangat merugikan sehingga untuk memperkecil gaya gesek kamu
harus memberinya pelumas.

Anda mungkin juga menyukai