Anda di halaman 1dari 11

Nama Mahasiswa : HARDIYANTI MADJA

NRI : 14021102061
Mata Kuliah : STATIKA BANGUNAN 1
Dosen/Pengajar : JOHANSEN CRUYFF MANDEY, S.T, M.Ars

Pengertian Gaya

1. Definisi Gaya

Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun
konstruksi geometris. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah
objek dengan massa tertentu untuk mengubah kecepatannya (termasuk untuk
bergerak dari keadaan diam), atau berakselerasi, atau untuk terdeformasi. Gaya
memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga merupakan kuantitas vektor.

Seorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang bisa bergerak.
Meja bisa bergerak karena orang memberikan sesuatu kekuatan melalui dorongan,
kekuatan itulah yang kita namakan sebagai gaya. Gaya adalah dorongan atau
tarikan yang dapat
menyebabkan benda
bergerak. Jadi bila kita menarik
atau mendorong benda hingga
benda itu bergerak maka kita
telah memberikan gaya terhadap
benda tersebut.

Besar kecilnya gaya dapat diukur


menggunakan alat yang bernama neraca
pegas atau dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton
yang biasa ditulis dengan huruf N. Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton,
seorang ahli matematika dan ilmuwan besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk
menarik benda akan ditunjukkan oleh jarum pada skala dinamometer.
2. Jenis-jenis Gaya

Secara sadar atau tidak kita sering melakukan aktivitas yang memerlukan gaya. Tetapi
jenis gaya tidak hanya yang kita keluarkan. Berikut ini adalah jenis-jenis gaya:

a. Gaya magnet:

Kekuatan yang menarik jarum,


paku, atau benda logam lainnya
yang ada disekitarnya. Magnet
memiliki 2 kutub yaitu kutub utara
dan selatan. Bentuk magnet beragam ada yang berbentuk jarum, ada yang berbentuk
huruf U, berbentuk silinder, berbentuk lingkaran dan ada yang berbentuk batang.
Perhatikan gambar bentuk-bentuk magnet berikut!

b. Gaya listrik statis:

Kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-benda
disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis,
bisa dicoba dengan mengosok-gosok penggaris pada
rambut kering kita, kemudian dekatkan pada
sobekkan kertas, maka sobekkan kertas tersebut akan
menempel pada penggaris. Penggaris bisa menarik
potongan kertas dengan gaya listrik statis

c. Gaya otot :

Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia.


Gaya ini sering dilakukan pada saat kita
mengangkat beban atau sedang senam di
sekolah. Apabila kita sering melakukan olahraga
maka otomu akan bertambah besar dan kuat.
d. Gaya gravitasi bumi :

Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke


bawah. Bila kita melempar benda ke atas, baik dari
kertas, pensil atau benda lain maka semua benda
itu akan jatuh ke bawah. Berbeda bila di luar
angkasa para astronot tidak merasakan gaya
gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang
bila berada di luar angkasa.

e. Gaya Pegas :

Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya saat kamu
bermain panahan, karet mampu mendorong anak
panah terlontar dengan cepat dan jauh.

f. Gaya Gesekan:

Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek.
Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan di jalan yang kering,
antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita untuk
bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya geseknya akan kecil dan kita akan
kesulitan untuk berjalan.
Resultan Gaya
Gaya digambarkan dengan anak panah. Arah anak panah menyatakan arah gaya,
sedang panjang anak panah menyatakan besarnya gaya. Gaya yang arahnya keatas
dan kekanan diberi tanda positip, sedangkan gaya yang arahnya ke bawah dan kekiri
diberi tanda negatip.
Resultan gaya adalah perpaduan beberapa gaya dalam satu garis kerja.
1. Resultan gaya-gaya yang searah.
F1
F2
Ingat :
Jika kekanan gayanya positip (+)
Jika ke kiri gayanya negatip (-)
Maka resultan
F = F1 + F2

2. Resultan gaya-gaya yang berlawanan arah.

F2 F1

Ingat :
Jika kekanan gayanya positip (+)
Maka resultan Jika ke kiri gayanya negatip (-)

F = F1 - F2

3. Kesetimbangan Gaya (Resulatan gaya-gaya yang seimbang).


Dua gaya dinyatakan seimbang jika kedua gaya sama besar dan arahnya
berlawanan. Jadi Gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda dikatakan seimbang
jika besarnya resultan sama dengan nol (0).
Hukum I Newton
Hukum Newton tentang gerak dicetuskan oleh Sir Issaac Newton. Newton
adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli Astronomi, dan ahli Kimia. Dalam
bukunya : Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, beliau membahas tentang
gerak, dimana hukum ini masih kita pakai dan kita pelajari sampai sekarang.

Bagaimanakah definisi hukum I Newton tentang gerak ?


Hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman (Inersia).
Pada dasarnya benda bersifat lembam artinya benda akan mempertahankan
keadaannya, yaitu :

Bila benda dalam keadaan diam maka benda akan tetap diam.

Bila benda bergerak maka akan bergerak lurus beraturan.

Definisi hukum I Newton :


Bila tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda , maka ;

benda yang diam akan tetap diam

benda yang bergerak akan bergerak lurus beraturan.

Secara matematis ditulis ;

SF = 0 maka a = 0, sehingga Dv = 0 maka v = 0 (untuk benda yang diam) dan v =


konstan (untuk benda yang bergerak)

Bagaimanakah ciri-ciri hukum I Newton tentang gerak ?


Ciri-ciri hukum I Newton :

Tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda SF = 0.

Tidak mempunyai percepatan (perubahan kecepatan tiap detik) a = 0

Jika diam akan tetap diam v = 0

Jika bergerak akan bergerak lurus beraturan v = c (Gerak Lurus Beraturan).

Contoh aplikasi hukum I Newton :

Penumpang terjungkal saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.

Koin di atas kertas di atas meja akan tetap di atas di atas meja jika kertas
ditarik secara cepat.

Ayunan bandul sederhana.

Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

Jika kita melempar batu ke atas di ruang angkasa maka batu itu akan bergerak lurus ke
atas terus. Orang diam di atas mobil yang bergerak sebetulnya dia mempunyai
kecepatan yang besarnya sama dengan kecepatan mobil yang ditumpanginya. Pada
saat mobil direm mendadak maka orang itu tetap bergerak dengan kecepatan yang
sama dengan kecepatan mobil sebelum direm sehingga orang itu terpental.

Hukum II Newton

Definisi hukum II Newton adalah benda yang mengalami gaya akan mendapat
percepatan yang besarnya :

Berbanding lurus (sebanding) dengan besar resultan gaya-gaya yang


mempengaruhinya.

Berbanding terbalik dengan massa benda itu

Secara Sistematis

Ditulis : a : percepatan benda, satuannya m/s2

f : gaya yang bekerja, satuannya N (newton)

m: massa benda, satuannya Kg

Kesetaraan newton dengan dyne :


1N = 1Kg.m/s2 = (1000gr)(100cm/s2) -> jadi 1 newton = 105 dyne.

Hukum III Newton


Definisi hukum III Newton adalah bila benda A melakukan gaya pada benda B
sebagai aksi , maka benda B akan melakukan gaya balik terhadap benda A sebagai
reaksi yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan.

Apakah syarat-syarat hukum III Newton ?


Syarat-syarat hukum III Newton :

Yang bekerja adalah gaya-gaya luar.

Gaya-gaya itu harus segaris kerja.

Pasangan aksi-reaksi hadir jika 2 benda berinteraksi.

Aksi-reaksi bekerja pada 2 benda yang berbeda

Aksi-reaksi sama besar tapi berlawanan arah -> FA = - FB.

Orang mengeluarkan gaya untuk mendorong tembok ( Fo ) sebagai aksi, maka


tembok akan melakukan gaya balik ( FT ) terhadap orang itu sebagai reaksi yang
besarnya sama tapi arahnya berlawanan --> Fo = - FT

Contoh-contoh gaya aksi-reaksi adalah :

1. Gaya gravitasi.

2. Gaya magnet.

3. Gaya listrik
KESIMPULAN
Gaya adalah suatu dorongan atau suatu tarikan yang dapat menyebabkan
benda bergerak karena memiliki besaran dan arah. Jenis gaya terdiri dari gaya magnet,
gaya listrik statis, gaya otot, gaya grafitasi bumi, gaya pegas, dan gaya gesekan.
Gaya dapat menyebabkan :
1. Benda diam manjadi bergerak
2. Benda bergerak menjadi diam
3. Mengubah arah gerak benda
4. Perubahan bentuk

Anda mungkin juga menyukai