Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN MATERI

DINAMIKA PARTIKEL

DISUSUN OLEH :

TASHA AURA ASYINANDANI


NIM : 18029173

JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1. Gaya dan Jenis Gaya

Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga bisa
diartikan sebagai dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau memperlambat gerak
suatu benda. Kita dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari melakukan gaya yaitu kegiatan
mendorong atau menarik yang membuat benda bergerak, misalkan; mendorong meja,
menarik pintu, membuka buku, dan masih banyak lagi.

Gaya dapat menyebabkan perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat gerak
benda, kecepatan, dan arah gerak benda. Di sisi lain, gaya tidak selalu menyebabkan gerak.
Sebagai contoh, jika kalian mendorong tembok dengan sekuat tenaga, tetapi tembok tetap
tidak bergerak.

Sedangkan pengertian gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah,
maupun konstruksi geometris. Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah
objek dengan massa tertentu untuk mengubah kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari
keadaan diam), atau berakselerasi, atau untuk terdeformasi. Gaya memiliki besaran
(magnitude) dan arah, sehingga merupakan kuantitas vektor. Satuan SI yang digunakan untuk
mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Gaya sendiri dilambangkan
dengan simbol F.

Sifat – sifat Gaya


 Gaya bisa berguna untuk mengubah posisi benda cuman dengan cara
menggerakkan atau dengan memindahkan bendanya.
 Gaya mampu untuk mengubah bentuk suatu benda.
 Gaya mampu untuk mengubah arah gerak suatu benda.
Jenis Gaya

Pada kehidupan seharihari gaya yang Sobat kenal biasanya adalah gaya langsung.
Artinya, sesuatu yang memberi gaya berhubungan langsung dengan yang dikenai gaya.
Selain gaya langsung, juga ada gaya tak langsung. Gaya tak langsung merupakan gaya
yang bekerja di antara dua benda tetapi kedua benda tersebut tidak bersentuhan. Contoh
gaya tak langsung adalah gaya gravitasi. Pada subbab ini akan mempelajari beberapa
jenis gaya, antara lain, gaya berat, gaya normal, gaya gesekan, dan gaya sentripetal.

a) Gaya Berat

Pada kehidupan sehari-hari, banyak orang yang salah mengartikan antara massa
dengan berat. Misalnya, orang mengatakan “Doni memiliki berat 65 kg”. Pernyataan orang
tersebut keliru karena sebenarnya yang dikatakan orang tersebut adalah massa Doni. Anda
harus dapat membedakan antara massa dan berat.

Massa merupakan ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa (m)
suatu benda besarnya selalu tetap dimanapun benda tersebut berada, satuannya kg. Berat (w)
merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat adalah Newton
(N). (Lihat penjelasan tentang Hukum Newton)

Hubungan antara massa dan berat dijelaskan dalam hukum II Newton. Misalnya, sebuah
benda yang bermassa m dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh
ke bumi. Jika gaya hambatan udara diabaikan, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut
hanyalah gaya gravitasi (gaya berat benda). Benda tersebut akan mengalami gerak jatuh
bebas dengan percepatan ke bawah sama dengan percepatan gravitasi. Jadi, gaya berat (w)
yang dialami benda besarnya sama dengan perkalian antara massa (m) benda tersebut dengan
percepatan gravitasi (g) di tempat itu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

b) Gaya Normal

Gaya yang menahan buku agar tidak jatuh adalah gaya tekan meja pada buku. Gaya
ini ada karena permukaan buku bersentuhan dengan permukaan meja dan sering disebut
gaya normal. Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan
antara dua permukaan benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Jadi,
pada buku terdapat dua gaya yang bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari meja
dan gaya berat (w). Kedua gaya tersebut besarnya sama tetapi berlawanan arah, sehingga
membentuk keseimbangan pada buku.
Ingat, gaya normal selalu tegak lurus arahnya dengan bidang sentuh. Jika bidang
sentuh antara dua benda adalah horizontal, maka arah gaya normalnya adalah vertikal.
Jika bidang sentuhnya vertikal, maka arah gaya normalnya adalah horizontal. Jika bidang
sentuhya miring, maka gaya normalnya juga akan miring. Perhatikan Gambar berikut:

c) Gaya Gesekan

Jika Anda mendorong sebuah almari besar dengan gaya kecil, maka almari tersebut
dapat dipastikan tidak akan bergerak (bergeser). Jika Anda mengelindingkan sebuah bola di
lapangan rumput, maka setelah menempuh jarak tertentu bola tersebut pasti berhenti.

Gaya yang melawan gaya yang Anda berikan ke almari atau gaya yang menghentikan
gerak bola adalah gaya gesek. Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan
benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan
arah gerak benda.

Untuk benda yang bergerak di udara, gaya geseknya bergantung pada luas permukaan
benda yang bersentuhan dengan udara. Makin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya
gesek udara pada benda tersebut sedangkan untuk benda padat yang bergerak di atas benda
padat, gaya geseknya tidak tergantung luas bidang sentuhnya.

Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan gaya
gesekan kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama
benda tersebut masih diam. Menurut hukum I Newton, selama benda masih diam berarti
resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam
gaya gesek statis selalu sama dengan yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut.

Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam
keadaan bergerak. Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan
akan berubah menjadi kalor. Perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya normal
disebut koefisien gaya gesekan kinetis (ms). Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut.
d) Gaya Sentripetal

Gaya Sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Benda
yang mengalami gerak melingkar beraturan mengalami percepatan sentripetal. Arah
percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran dan tegak lurus dengan vektor
kecepatan. Menurut hukum II Newton, percepatan ditimbulkan karena adanya gaya. Oleh
karena itu, percepatan sentripetal ada karena adanya gaya yang menimbulkannya, yaitu gaya
sentripetal.

Pada hukum II Newton dinyatakan bahwa gaya merupakan perkalian antara massa
benda dan percepatan yang dialami benda tersebut. Sesuai hukum tersebut, hubungan antara
percepatan sentripetal, massa benda, dan gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai berikut.

e) Gaya Gravitasi

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit
berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan
gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi
universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam
kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan
benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar
angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelitbuatan manusia.
Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang
menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua
massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik
tersebut.
𝑚1 𝑚2
F=𝐺 = 𝑚𝑔
𝑟2
 F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
 G adalah konstanta gravitasi
 m1 adalah besar massa titik pertama
 m2 adalah besar massa titik kedua
 r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
𝑚
 g adalah percepatan gravitasi = 𝐺 𝑟 22
Dalam Sistem Internasional, F diukur
dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilogram (kg), r dalam meter (m), dan konstanta G kira-
kira sama dengan 6,67 × 10−11 N m2 kg−2.
Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu
benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: 𝑊 = 𝑚𝑔. W adalah gaya berat benda
tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-
beda dari satu tempat
f) Gaya Pegas

Pengertian Gaya pegas adalah gaya tarik yang ditimbulkan oleh pegas. Pada karet gelang
yang direnggangkan dan pada pegas yang direnggangkan atau dimampatkan, akan timbul
gaya kearah benda yang merenggangkannya atau memampatkannya. Gaya yang timbul
tersebut disebut gaya pegas.

Gaya pegas timbul karena adanya sifat elastik/sifat lenting pegas/karet gelang. Sifat elastik
ini dimiliki oleh benda yang apabila diubah bentuknya kemudian dilepaskan, maka benda itu
akan kembali ke keadaan/bentuk semula. Oleh karena gaya pegas disebabkan oleh sifat
elastic atau sifat lenting pegas atau karet gelang maka gaya pegas juga disebut gaya elastik
atau gaya lenting.

Gaya pegas selalu terjadi pada benda-benda lenting yang bentuknya diubah. Misalnya gaya
pegas timbul pada bambu yang dibengkokkan atau busur panah yang ditarik. Gaya pegas
dimanfaatkan antara lain untuk mengurangi pengaruh dari getaran pada jalan yang kasar,
misalnya pada sepeda motor, mobil, dokar atau sepeda. Gaya pegas dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu :

• Stress (tegangan = δ)

Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja pada suatu benda pada luas penampang
tertentu. Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai berikut :
 Strain (Regangan = e)

Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami tegangan.


Regangan dihitung dengan cara membanding- kan pertambahan panjang suatu benda
terhadap panjang awalnya. Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.

 Modulus Young

Modulus Young adalah besarya gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu
untuk meregangkan benda. Dengan kata lain, modulus Young merupakan perbandingan
antara tegangan dan regangan pada benda. Nilai modulus Young menunjukkan tingkat
elastisitas suatu benda.

g) Gaya Tegangan / Dawai

Gaya tegangan tali/dawai (T) adalah gaya yang diberikan dawai sebagai reaksi dari gaya
berat beban/gaya tarik pada ujungnya. Arah gaya tegangan dawai ini berlawanan arah dengan
arah gaya penarik dawai tersebut sesaat sebelum dawai putus. Besar tegangan dawai sama di
sepanjang bagian dawai yang lurus dan tidak tergantung pada kondisi gerak dawai.

2. Hukum – Hukum Newton


Hukum Newton – hukum newton murupakan suatu hukum yang ada dalam dunia fisika
yang menggambarkan hubungan antara suatu gaya yang bergerak dikarenakan adanya sebab.
Hal ini menjadi pondasi dalam mekanika klasik dalam hukum fisika dengan 3 jenis hukum
yang ada.

Pada awalnya hukum newton dikemukakan oleh seorang ahli fisikawan dalam masanya
yang namanya dijadikan sebagai nama dari hukum ini. Bernama lengkap Potret Sir Isaac
Newton (1643 – 1722). Seorang Fisikawan asal eropa yang menemukan hukum gravitasi,
gukum gerak, kalkulus, spektrun, serta teleskop pantul.

Dikarenakan dedikasinya dalam dunia pendidikan dan ilmuwan. Sehingga, hukum yang
diitemukan oleh newton ini diberi nama dengan hukum newton yang memiliki 3 konsep
dasar. Yaitu Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3.

 Hukum Newton 1
Bunyi: “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka
benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus
beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap

Hukum ini menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari semua gaya
yang bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut konstan. Dirumuskan
secara matematis menjadi:

Artinya :

Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya yang tidak
nol bekerja padanya. Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan berubah kecepatannya
kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.

Hukum pertama newton adalah penjelasan kembali dari hukum inersia yang sudah
pernah dideskripsikan oleh Galileo. Dalam bukunya Newton memberikan penghargaan pada
Galileo untuk hukum ini. Aristoteles berpendapat bahwa setiap benda memilik tempat asal di
alam semesta: benda berat seperti batu akan berada di atas tanah dan benda ringan seperti
asap berada di langit. Bintang-bintang akan tetap berada di surga. Ia mengira bahwa sebuah
benda sedang berada pada kondisi alamiahnya jika tidak bergerak, dan untuk satu benda
bergerak pada garis lurus dengan kecepatan konstan diperlukan sesuatu dari luar benda
tersebut yang terus mendorongnya, kalau tidak benda tersebut akan berhenti bergerak. Tetapi
Galileo menyadari bahwa gaya diperlukan untuk mengubah kecepatan benda tersebut
(percepatan), tetapi untuk mempertahankan kecepatan tidak diperlukan gaya. Sama dengan
hukum pertama Newton : Tanpa gaya berarti tidak ada percepatan, maka benda berada pada
kecepatan konstan.
 Contoh Hukum Newton 1 Dalam Kehidupan Sehari – hari

Saat mobil bergerak cepat di rem mendapak penumpang akan serasa terdorong
kedepan
Mobil yang anda naiki setelah direm mendadak, lalu mobil tiba-tiba bergerak
kedepan, maka anda akan terdorong ke belakang
Koin yang diatas kertas yang diletakkan di meja akan tetap, jika kertas ditarik cepat

 Hukum Newton 2

Bunyi Hukum Newton 2 : “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya
total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan
sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.

Dikarenakan terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju dari benda yang
mendapat gaya tersebut. Akan membuat total gaya dari massa benda dan percepatan benda
yang diberikan dapat menyebabkan percepatan dan perlambatan benda tersebut. Dimana,
Semakin besar percepatan atau perlambatan yang diberikan akan mempengaruhi arah gerak
benda tersebut.

Contoh hukum newton 2 dapat diamati saat anda menggelindingkan bola ditanah
datar. Jika semula anda menggelindingkan bola dari kanan menuju kiri lalu memberikan gaya
dari kanan pula dengan cara menendang bola tersebut. Maka, bola tersebut akan mendapat
gaya searah dari kanan kekiri yang membuatnya mengalami percepatan.

Contoh lain dari hukum newton 2 adalah ketika anda melempar batu keatas secara
vertikal. Pada awalnya batu tersebut akan melaju keatas dengan kecepatan yang konstan.
Kemudian, akibat adanya gaya gravitasi akan memperlambat batu dan menghentikannya.
Lalu, batu tersebut akan kembali ke bumi dengan kecepatan dari massa batu ditambah dengan
adanya gaya gravitasi yang mempercepat batu tersebut.

Dengan demikian, dikarenakan adanya keterkaitan antara percepatan dan gaya atau
percepatan dengan massa benda. Sehingga, gaya yang ada berbanding lurus dengan
percepatan yang dipengaruhi massa benda tersebut. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

∑ 𝑓 = 𝑚. 𝑎

 Contoh Soal Hukum Newton 2

Sebuah bola besi memiliki massa 100 kg. Kemudian, bola besi tersebut menggelinding
sehingga memperoleh gaya percepatan 9,8 m/s2. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk
menggelindingkan bola tersebut?

Pembahasan

Diketahui:
m = 100 kg
a = 9,8 m/s2

Ditanya: F = … ?

Jawab:
F=ma
= 100 kg x 9,8 m/s2
= 980 kg m/s2
= 980 N
Jadi, gaya yang diperlukan adalah 980 N.

 Hukum Newton 3

Bunyi Hukum Newton 3 : “Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda
memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan
gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya
berlawanan“.

Dari bunyi hukum newton ke 3 ini dimana setiap aksi akan menimbulkan aksi atau
setiap sebab akan menimbulkan akibat. Dimana, setiap gaya sebab yang diberikan akan
menghasilkan besarnya gaya akibat yang dihasilkan. Walaupun gaya yang diberikan sama,
percepatan yang terjadi tidak sama. Pada contoh penerapan hukum newton ke 3 ini bekerja
pada setiap benda yang diberikan gaya aksi akan menghasilkan gaya reaksi. Namun, gaya
aksi reaksi tersebut saling berlawanan arah dan bekerja pada benda yang berbeda.

Sebagai contoh hukum newton 3, ketika anda memukul paku dengan paku. Dimana,
palu adalah gaya aksi dengan gaya dari paku adalah gaya reaksi dari palu tersebut. Saat anda
memukul paku dengan palu, begitu palu menyentuh paku, palu berhenti sesaat atau bahkan
memantul. Gaya berhenti sesaat atau bahkan memantul tersebut merupakan gaya reaksi yang
dihasilkan oleh aksi palu tersebut.

Newton menggunakan hukum ketiga untuk menurunkan hukum kekekalan


momentum, namun dengan pengamatan yang lebih dalam, kekekalan momentum adalah ide
yang lebih mendasar (diturunkan melalui teorema Noether dari relativitas Galileo
dibandingkan hukum ketiga, dan tetap berlaku pada kasus yang membuat hukum ketiga
newton seakan-akan tidak berlaku. Misalnya ketika medan gaya memiliki momentum, dan
dalam mekanika kuantum.

Rumus hukum newton 3 dapat dituliskan sebagai hukum (f) aksi – hukum (f) reaksi,
yang saya tandai di kotak warna kuning sebagai rumus gaya gesek, yang merah merupakan
gaya berat, dan biru rumus berat sejenis.

 Contoh Hukum Newton 3 Dalam Kehidupan Sehari – hari

 Bola basket yang dipantulkan ke tanah akan memantul kembali


 Seseorang yang duduk di atas kursi berat badan mendorong kursi ke bawah
sedangkan kursi mendorong (menahan) badan ke atas.
 Seseorang yang memakai sepatu roda dan mendorong tubuhnya ke dinding,
maka dingin akan mendorong balik sebesar gaya dorong yang dikeluarkan,
sehingga menjauhi dinding.
 Adanya gaya magnet, gaya listrik, dan gaya gravitasi juga termasuk contoh
hukum newton 3

3. Pola Masalah Penyelesaian Dinamika Partikel

Berikut ini diberikan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah-masalah


dinamika.

 Tentukanlah benda atau kumpulan benda yang akan kita pelajari geraknya. Benda
atau kumpulan benda ini kita sebut sistem.
 Perhatikan lingkungan sistem seperti: bumi, pegas, bidang miring, tali dan
sebagainya.
 Identifikasi terlebih dahulu gaya-gaya yang menentukan jenis gerak sistem
melalui diagram benda bebas yang dibuat.
 Uraikan semua gaya-gaya tersebut atas komponen x dan komponen y menurut
koordinat kartesius.
 Hubungkan gaya dan gerak sistem dengan hukum II Newton (termasuk hukum I
Newton). Untuk itu harus diketahui besaran-besaran gerak sistem seperti jarak dan
perpindahan, laju dan kecepatan, percepatan serta hubungan satu sama lain dengan
bantuan differensial-integral.
Daftar Pustaka
http://zocara.blogspot.com/2016/02/pengertian-gaya-merupakan-suatu.html

http://www.artikelsiana.com/2015/07/bunyi-hukum-newton-12-3-rumus-contoh-contoh.html

https://www.gurupendidikan.co.id/gaya-pengertian-sifat-macam-satuan-dan-rumus-beserta-
contoh-soalnya-lengkap/

https://rumushitung.com/2013/04/06/gaya-pegas-fisika/

http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/32-elastisitas-gaya-pegas

http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/02/pengertian-gaya-pegas-serta-contohnya.html

https://www.wardayacollege.com/fisika/gravitasi/hukum-newton-tentang-gravitasi/gaya-
percepatan-gravitasi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasi

http://berbagilmufisika26.blogspot.com/2015/09/pengertian-elastisitas-dan-gaya-pegas.html

http://www.yuksinau.id/hukum-newton-1-2-3/

https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_(fisika)

https://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/pengertian-gaya-dalam-ipa-ilmu.html

https://www.zonasiswa.com/2014/08/gaya-pengertian-jenis-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai