Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Fisika merupakan bagian ilmu pengetahuan yang didasarkan pada hasil
pengamatan atau observasi. Berdasarkan pandangan tersebut, kebenaran dalam
fisika dengan sendirinya bersifat relatif dan progresif sesuai dengan
kemampuan dan teknik pengamatan atau pengukuran yang berkembang.
Usaha energy dan daya termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika,
yang merupakan cabang dari Fisika. Mekanika sendiri dibagi menjadi tiga
cabang ilmu, yaitu kinematika, dinamika, dan statika. Kinematika adalah ilmu
yang mempelajari gerak tanpa memperdulikan penyebab timbulnya gerak.
Dinamika adalah ilmu yang mempelajari akibat gerak. Sedangkan statika
adalah ilmu yang mempelajari tentang keseimbangan statis benda.
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukannya
setiap saat terhadap titik acuannya (titik asal). Sebuah benda dikatakan
bergerak lurus atau melengkung. Jika lintasan berubahnya kedudukannya dari
titik asalnya berbentuk garis lurus atau melengkung. Sebagai contoh: gerak
jatuh bebas, gerak mobil di jalan yang lurus, gerak peluru yang ditembakkan
dengan sudut tembak tertentu (gerak parabola) dan sebagainya. Jadi, lintasan
adalah tempat kedudukan titik-titik yang dilalui oleh suatu benda yang
bergerak. Jarak adalah merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh materi
atau benda sepanjang gerakannya. Sedangkan perpindahan yaitu perubahan
posisi suatu benda dari posisi awal (acuan) ke posisi akhirnya (tujuannya).
Perpindahan dapat bernilai positif ataupun negative bergantung pada arah
gerakannya. Perpindahan positif jika arah geraknnya ke kanan, negative jika
arah geraknya ke kiri.
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian usaha, energi dan daya?
B. Apa bentuk-bentuk usaha, energi dan daya?

C. Apa hubungannya antara usaha dan energi kinetik?


D. Apa manfaat konsep usaha, energi dan daya ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
A. Untuk mengetahui pengertian usaha, energi dan daya.
B. Untuk mengetahui bentuk-bentuk usaha, energi dan daya.
C. Untuk mengetahui hubungan antara usaha dan energi kinetik.
D. Untuk mengetahui manfaat konsep usaha, energi dan daya.

BAB II
ISI

2.1 Usaha

A. Pengertian Usaha
Dalam keseharian, istilah usaha dapat diartikan sebagai daya
upaya atau kegiatan yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan
tertentu. Sebagai contoh untuk meraih tujuan berupa pengetahuan,
seseorang melakukan usaha berupa kegiatan belajar.

Lalu bagaimanakah arti usaha dalam fisika?.Dalam Fisika, usaha


selalu melibatkan gaya dan perpindahan. Usaha hanya akan terjadi jika
gaya yang bekerja pada suatu benda menghasilkan perpindahan pada
benda itu. Jadi, meskipun pada benda bekerja gaya yang sangat besar,
tetapi jika benda tidak mengalami perpindahan, berarti tidak ada usaha
pada benda itu.
Sedangkan arti gaya adalah suatu dorongan, tarikan, atau
perlakuan yang dapat menyebabkan keadaan suatu benda menjadi
berubah. Perubahan keadaan tersebut meliputi:
1. Perubahan bentuk, misalnya karet jika ditarik bentuknya
memanjang.
2. Perubahan gerakan, misalnya motor yang melaju jika direm
geraknya menjadi lambat
3. Perubahan posisi, misalnya meja jika didorong dapat berpindah
tempat.
B. Hukum Newton
1. Hukum Newton 1
Hukum Newton I : suatu benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan tetap jika resultan gaya yang bekerja pada
benda tersebut sama dengan nol
F= 0

Hukum Newton II: percepatan yang dihasilkan oleh resultan


gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan
gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan
massa benda

F= m . a

Hukum Newton III: untuk setiap aksi, timbul reaksi yang


sama besar tetapi berlawanan arah
Faksi=-F reaksi
C. Macam-Macam Gaya
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat
atau memperlambat gerak suatu benda. Pada kehidupan sehari hari gaya
yang Anda kenal biasanya adalah gaya langsung. Artinya, sesuatu yang
memberi gaya berhubungan langsung dengan yang dikenai gaya. Selain
gaya langsung, juga ada gaya tak langsung. Gaya tak langsung
merupakan gaya yang bekerja di antara dua benda tetapi kedua benda
tersebut tidak bersentuhan. Contoh gaya tak langsung adalah gaya
gravitasi. Ada beberapa jenis gaya, antara lain, gaya berat, gaya normal,
gaya gesekan, dan gaya sentripetal.
1. Gaya Berat
Pada kehidupan sehari-hari, banyak orang yang salah
mengartikan antara massa dengan berat. Misalnya, orang
mengatakan Doni memiliki berat 65 kg. Pernyataan orang
tersebut keliru karena sebenarnya yang dikatakan orang tersebut
adalah massa Doni. Anda harus dapat membedakan antara massa
dan berat.

Massa merupakan ukuran banyaknya materi yang


dikandung oleh suatu benda. Massa (m) suatu benda besarnya
selalu tetap dimanapun benda tersebut berada, satuannya kg. Berat
(w) merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda.
Satuan berat adalah Newton (N).
Hubungan antara massa dan berat dijelaskan dalam hukum
II Newton. Misalnya, sebuah benda yang bermassa m dilepaskan
dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh ke bumi.
Jika gaya hambatan udara diabaikan, maka gaya yang bekerja pada
benda tersebut hanyalah gaya gravitasi (gaya berat benda). Benda
tersebut akan mengalami gerak jatuh bebas dengan percepatan ke
bawah sama dengan percepatan gravitasi. Jadi, gaya berat (w) yang
dialami benda besarnya sama dengan perkalian antara massa (m)
benda tersebut dengan percepatan gravitasi (g) di tempat itu.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
W = m. g
Keterangan :
W

: gaya berat (N)

: massa benda (kg)

: percepatan gravitasi (m/s2)

2. Gaya Normal
Anda ketahui bahwa benda yang dilepaskan pada
ketinggian tertentu akan jatuh bebas. Bagaimana jika benda
tersebut di letakkan di atas meja, buku misalnya? Mengapa buku
tersebut tidak jatuh? Gaya apa yang menahan buku tidak jatuh?
Gaya yang menahan buku agar tidak jatuh adalah gaya
tekan meja pada buku. Gaya ini ada karena permukaan buku
bersentuhan dengan permukaan meja dan sering disebut gaya
normal. Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang

yang bersentuhan antara dua permukaan benda, yang arahnya


selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Jadi, pada buku terdapat
dua gaya yang bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari
meja dan gaya berat (w). Kedua gaya tersebut besarnya sama tetapi
berlawanan arah, sehingga membentuk keseimbangan pada buku.
Ingat, gaya normal selalu tegak lurus arahnya dengan
bidang sentuh. Jika bidang sentuh antara dua benda adalah
horizontal, maka arah gaya normalnya adalah vertikal. Jika bidang
sentuhnya vertikal, maka arah gaya normalnya adalah horizontal.
Jika bidang sentuhya miring, maka gaya normalnya juga akan
miring.
Perhatikan Gambar

3. Gaya Gesek
Gaya gesek merupakan gaya yang bekerja berlawanan
arah dengan gaya yang diberikan.
F

fk

Besarnya gaya gesek(f) paling besar yaitu sama dengan


besarnya gaya (F) yang diberikan. Jika benda bergerak saat
mengalami gesekan, maka gaya geseknya dinamakan gaya gesek
kinetis(fk).
fk=k . N
Jika benda diam, maka gaya gesek yang terjadi
dinamakan gaya gesek statis(Fs).
fs=s . N
N adalah gaya normal, yaitu besarnya gaya yang bekerja tegak
lurus terhadap arah gaya gesek. Pada bidang yang horizontal,
besarnya gaya normal sama dengan gaya berat benda.
Fk = gaya gesek kinetis (N)
Fs = gaya gesek statis (N)
N = gaya normal (N)
k = koefisien gesek kinetis
s = koefisien gesek statis
4. Gaya Sentripetal
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran
dan tegak lurus dengan vector kecepatan. Menurut hukum II
Newton, percepatan ditimbulkan karena adanya gaya. Oleh karena
itu, percepatan sentripetal ada karena adanya gaya yang
menimbulkannya, yaitu gaya sentripetal. Pada hukum II Newton
dinyatakan bahwa gaya merupakan perkalian antara massa benda
dan percepatan yang dialami benda tersebut. Sesuai hukum
tersebut, hubungan antara percepatan sentripetal, massa benda, dan
gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai berikut.

Gaya sentripetal pada gerak melingkar berfungsi untuk


merubah arah gerak benda. Gaya sentripetal tidak mengubah
besarnya kelajuan benda. Setiap benda yang mengalami gerak
melingkar pasti memerlukan gaya sentripetal. Misalnya, planetplanet yang mengitari matahari, electron yang mengorbit inti atom,
dan batu yang diikat dengan tali dan diputar.

Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap sama f dengan hasil


kali titik (dot product) antara gaya dan perpindahan s secara
otomatis.
W=F.S
Dalam sistem SI, satuan usaha adalah joule, disingkat J.
Dengan mengingat bahwa satuan gaya adalah newton dan satuan
perpinahan adalah meter, maka satu joule sama dengan satu newton
meter (Nm)
1. Usaha dari gaya tetap.

Usaha yang dilakukan oleh gaya F pada gambar merupakan


hasil kali antara komponen gaya yang searah gerak dengan
perpindahan secara matematis,
W = (F cos ) (s)
Dengan adalah sudut antara arah gaya dan perpindahan.
Nilai cos dapat berharga positif, negative, atau nol sehingga W
dapat juga bernilai positif, negative dan nol. Usaha bernilai positif
jika gaya yang menyebabkan perpindahan searah dengan arah
perpindahan. Usaha bernilai negative, jika resultan gaya yang
menyebabkan

perpindahan

berlawanan

arah

dengan

arah

perpindahan. Jika arah gaya tegak lurus arah perpindahan,


usahanya bernilai nol.
2. Usaha oleh Beberapa Gaya

Usaha merupakan besaran skalar. Apabila pada suatu benda


bekerja beberapa gaya yang masing masing melakukan usaha
sebesar W1, W2, W3, , Wn; makausaha total yang dilakukan

gaya-gaya tersebut sama dengan jumlah skalar semua usaha yang


dilakukan ole masing-masing gaya, yaitu:
W= W1, W2, W3, , Wn
Untuk gambar di atas, gaya-gaya yang menimbulkan usaha
adalah F dan fk sehingga usaha totalnya adalah
W=(F-fk).s
2.2 ENERGI
1. PENGERTIAN ENERGI
Energi merupakan salah satu konsep yang penting dalam sains.
Meski energi tidak dapat diberikan sebagai suatu definisi umum yang
sederhana dalam beberapa kata saja, namun secara tradisional, energi
dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau
kerja.
2. MACAM MACAM ENERGI
a. Energi Potensial. Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh
setiap benda.
b. Energi Panas. Energi panas adalah energi yang terdapat pada benda
yang menyala atau terbakar.
c. Energi Kimia. Energi kimia adalah energi yang dihasilkan dan disimpan
dalam bahan kimia.
d. Energi Mekanik. Energi mekanik adalah energi yang mampu
mengerakan benda-benda yang diam
e. Energi Kinetik. Energi kinetik dalah energi yang timbul dari sebuah
benda yang bergerak
f. Energi Listrik. Energi yang dihasilkan dari pergerakan ion negatif dan
ion positif dalam suatu benda.
g. Energi Cahaya. Energi yang berasal dari sinar atau cahaya suatu benda
yang sangat kuat yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau
merubah suatu benda
h. Energi Bunyi. Energi bunyi adalah suatu energi yang ditimbulkan oleh
suatu bunyi.
i. Energi Nuklir. Energi nuklir adalah energi yang muncul akibat reaksi
fisi dan reaksi fusi yang terjadi dalam suatu atom. Dll
10

1. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan
suatu benda terhadap suatu titik acuan. Dengan demikian, titik acuan
akan menjadi tolok ukur penentuan ketinggian suatu benda.

Misalkan sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.

Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:


Ep = m . g . h
Ep = energi potensial (joule)
m = massa (joule)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)
Persamaan energi seperti di atas lebih tepat dikatakan sebagai
energi potensial gravitasi. Di samping energi potensial gravitasi, juga
terdapat energi potensial pegas yang mempunyai persamaan:

11

Ep = . k. (x)2 atau Ep = . F . x atau Ep = ky2

Ep = energi potensial pegas (joule)


k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang(N)

Gambar:Mobil mainan memanfaatkan energi pegas diubah menjadi


energi kinetic

12

Di samping energi potensial pegas, juga dikenal energi potensial


gravitasi Newton, yang berlaku untuk semua benda angkasa di jagad
raya, yang dirumuskan:
Ep = G M.m / r2
Ep = energi potensial gravitasi Newton (joule) selalu bernilai negatif. Hal
ini menunjukkan bahwa untuk memindahkan suatu benda dari suatu
posisi tertentu ke posisi lain yang jaraknya lebih jauh dari pusat
planet diperlukan sejumlah energi (joule)
M = massa planet (kg)
m = massa benda (kg)
r = jarak benda ke pusat planet (m)
G = tetapan gravitasi universal = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2
2. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu
benda. Jadi, setiap benda yang bergerak, dikatakan memiliki energi
kinetik. Meski gerak suatu benda dapat dilihat sebagai suatu sikap relatif,
namun penentuan kerangka acuan dari gerak harus tetap dilakukan untuk
menentukan gerak itu sendiri.
Persamaan energi kinetik adalah :
Ek = m v2
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)

13

Gambar: Energi kimia dari bahan bakar diubah menjadi energi kinetik
oleh mobil
3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga
energi mekanik dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan:
Em = Ep + Ek
Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal,
tidak dapat dimusnahkan, namun dapat berubah wujud, sehingga
berlakulah hukum kekekalan energi yang dirumuskan:
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Mengingat suatu kerja atau usaha dapat terjadi manakala adanya
sejumlah energi, maka perlu diketahui, bahwa berbagai bentuk perubahan
energi berikut akan menghasilkan sejumlah usaha, yaitu:
W=F.s
W = m g (h1 h2)
W = Ep1 Ep2
W = m v22 m v12
W = F x
W = k x2
Keterangan :
W = usaha (joule)

14

F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (umumnya 10 m/s2 untuk di bumi, sedang untuk
di planet
lain dinyatakan dalam persamaan g = G M/r2)
h1 = ketinggian awal (m)
h2 = ketinggian akhir (m)
v1 = kecepatan awal (m)
v2 = kecepatan akhir (m)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang (m)
Ep1 = energi potensial awal (joule)
Ep2 = energi potensial akhir (joule)
Dengan mengkombinasi persamaan-persamaan di atas,
maka dapat ditentukan berbagai nilai yang berkaitan
dengan energi. Di samping itu perlu pula dicatat tentang
percobaan James Prescott Joule, yang menyatakan
kesetaraan kalor mekanik. Dari percobaannya Joule
menemukan hubungan antara satuan SI joule dan kalori,
yaitu :
1

kalori = 4,185 joule atau


1joule = 0,24 kalor
4. Kaitan Antara Energi dan Usaha
Teorema usaha-energi apabila dalam sistem hanya berlaku energi
kinetik saja dapat ditentukan sebagai berikut.
W=F.s
W = m a.s
W = m.2as

15

Karena v22 = v21 + 2as dan 2as = v22 v21 maka


W = m (v22 v21)
W = m v22 m v21
W = Ep
Untuk berbagai kasus dengan beberapa gaya dapat ditentukan resultan
gaya sebagai berikut.
Pada bidang datar

fk . s

m (Vt2 Vo2)

F cos fk . s = m (Vt2 Vo2)


Pada bidang miring

16

w sin fk . s =
m (Vt2 Vo2)

(F cos w sin fk) . s = m (Vt2 Vo2)

2.3 Daya
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi
menjadi suatu bentuk energi lain. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah
lampu 100 watt yang efisiensinya 100 %, maka tiap detik lampu tersebut
akan mengubah 100 joule energi listrik yang memasuki lampu menjadi
100 joule energi cahaya. Semakin besar daya suatu alat, maka semakin
besar kemampuan alat itu mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk
energi lain.Jika seluruh energi yang masuk diubah menjadi energi dalam
bentuk lain, maka dikatakan efisiensi alat tersebut adalah 100 % dan
besar daya dirumuskan:
P=W/t
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (s)

17

Namun mengingat dalam kehidupan sehari-hari sukar ditemukan


kondisi ideal, maka dikenallah konsep efisiensi. Konsep efisiensi yaitu
suatu perbandingan antara energi atau daya yang dihasilkan dibandingkan
dengan usaha atau daya masukan. Efisiensi dirumuskan sebagai berikut.
= Wout / Win x 100 % atau = Pout / Pin x 100 %
= efisiensi (%)
Wout = usaha yang dihasilkan (joule)
Win = usaha yang dimasukkan atau diperlukan (joule)
Pout = daya yang dihasilkan (watt)
Pin = daya yang dimasukkan atau dibutuhkan (watt)

18

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gaya adalah suatu dorongan, tarikan, atau perlakuan yang dapat
menyebabkan keadaan suatu benda menjadi berubah.Energi dapat
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi
suatu bentuk energi lain.
Bentuk aplikasi dari konsep usaha, energy dan daya antara lain :
pemanfaatan listrik dalam sehari-hari, Pemanfaatan energy yang ada di
alam semesta untuk menjadi sumber energy listrik dll.

19

Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.

http://ndar3006.blogspot.co.id/2015/06/makalah-usaha-dan-energi.html
https://pristiadiutomo.wordpress.com/2009/02/03/energi-usaha-dan-daya/
https://pristiadiutomo.wordpress.com/2009/02/03/energi-usaha-dan-daya/
Puwoko, Fendi. 2009. FISIKA 2 SMA Kelas XI. Jakarta Timur
;Yudhistira.
5. Wahyono Edi. 2015. FISIKA SMA KELAS X XI XII. Jakarta: Planet ilmu

20

Latihan Soal.
1. Usaha dinyatakan dengan W = F . s, dengan F adalah gaya sedangkan s adalah
perpindahan. Dimensi dari Usaha adalah:
a. [ML2T-2]
b. [MT2]
c. [MLT-2]
d. [ML-1T-1]
e. [ML-1T-2]
Penyelesaian
W=F.s
[MLT-2] . [L]
[ML2T-2]

2.

Pada gambar di atas F sebesar 10 N sedangkan sebesar 300 sejauh 4 m. Besar


usaha yang dilakukan oleh gaya F tersebut adalah
a. 40 3
b. 40
c. 20 3
d. 20
e. 20

2
Penyelesaian :

Diket :
F
= 10 N

= 300
S
= 4 meter
Dit W?
W
= F (Cos ). S
= 10 . Cos 300 4
= 10 . 3 . 4

21

= 20 3
3. Seorang mendorong mobil bermassa 4 ton yang mogok dengan gaya 2000 N
mendatar sehingga mobil berpindah sejauh 4 meter. Bila gaya gesek yang
bekerja pada roda 1.500 N, maka usaha total yang dikerjakan pada mobil adalah:
a. 2.000 J
b. 1.500 J
c. 1.200 J
d. 1.000 J
e. 800 J
Penyelesaian :
Diket :
m
= 4 ton
F
= 2.000 N
s
=4 meter
fk
= 1.500 N
W total?
W
= F cos 0. s
= (2.000 1.500) . 1 . 4
= 500 . 4
= 2.000 J
4. Sebatang bambu yang massanya 4 kg meluncur tanpa kecepatan awal sepanjang
o
bidang miring yang licin. Sedut kemiringan terhadap bidang horizontal 37 . jika
2
percepatan gravitasi bumi 10 m/s tentukanlah gaya normal yang bekerja!
a. 30 N
b. 32 N
c. 33 N
d. 34 N
e. 35 N
Pembahasan :
m

= 4 kg
o
= 37

22

g
N

2
= 10 m/s
= m.g cos
= 4.10. 4/5
= 32 N

5. Sekotak coklat seberat 10 kg berada diatas meja. Seorang anak menekan


kotak kebawah dengan gaya 40 N. Tentukan gaya normal yang bekerja pada
benda.
a. 98 N
b. 89 N
c. 90 N
d. 80 N
e. 100 N
Pembahasan :
N
= m . g - fk
N
= 10. 10 10
= 90 N
6. Sebuah balok bermassa 1 kg di atas lantai licin. Jika gaya mendatar 2 N digunakan
untuk menarik balok, maka tentukan usaha yang dilakukan agar balok berpindah
sejauh 3 m!
a. 6 Joule
b. 7 Joule
c. 8 Joule
d. 9 Joule
e. 5 Joule
Pembahasan :
W=F.s
W=2.3
W = 6 joule
7. Sebuah balok bermassa 5 kg di atas lantai licin ditarik gaya 4 N membentuk sudut
60 terhadap bidang horisontal. Jika balok berpindah sejauh 2 m, maka tentukan
usaha yang dilakukan!

23

a.
b.
c.
d.
e.

6 Joule
5 Joule
4 Joule
3 Joule
2 Joule

1. W = F . s . cos
W = 4 . 2 . cos 60
W = 4 joule
8. Sebuah benda diberi gaya dari 3 N hingga 8 N dalam 5 sekon. Jika benda
mengalami perpindahan dari kedudukan 2 m hingga 10 m, seperti pada
grafik, maka tentukan usaha yang dilakukan!

Penyelesaian :
Usaha = luas trapesium
Usaha = jumlah garis sejajar x . tinggi
Usaha = ( 3 + 8 ) x . ( 10 2 )
Usaha = 44 joule
9. Sebuah benda massanya 2 kg dari keadaan diam dikerjakan gaya tetap 40N
selama 4 detik. Usaha yang dilakukan gaya itu adalah . . .
a. 80 J
b. 160 J
c. 1.200 J
d. 3.200 J
e. 6.400 J
Penyelesaian :
F = m. a
40 = 2a
a = 20m/s2
s = vo. t + a. t2
s = 0 + (20).(4)2 = 160 m
W = F. s

24

W = (40) . (160)
= 6.400 J
10. Sebuah benda bermassa 2 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan
kecepatan 5 m/s2. Usaha yang diubah menjadi energy kinetic setelah 2 sekon
adalah . . .
a. 25 J
b. 50 J
c. 75 J
d. 100 J
e. 125 J
Penyelesaian :
vt = vo + a.t
= 0 + (5).(2)
= 10m/s
W = Ek
W = .m.v22 -.m.v22
W = (2)(10)2
11. Sebuah bola sepak yang massanya 0,5 kg bergerak dengan kelajuan 2m/s.
Pemain sepakbola menendang searah gerakan bola dengan gaya 50 N.
Menempuh jarak berapakah sentuhan kaki pemain agar kelajuan menjadi 4m/s?
a. 0,02 m
b. 0,03 m
c. 0,04 m
d. 0,05 m
e. 0,06 m
Penyelesaian :
W = Ek
Fs=.m.v22 -.m.v22
50 = (0,5)(4)2 -1/2(0,5)(2)2
S = 0,06 m
12. Perhatikan gambar di bawah ini! Benda mengalami perpindahan dari kiri ke
kanan. Jika usaha yang dibutuhkan dalam proses tersebut 400 joule dan lantai
licin, besarnya sudut adalah . . .
a. 600
b. 530
c. 450
d. 370
e. 300
Penyelesaian :
W = F cos . S

25

400=(100)(cos ) (5)
cos = 4/5
= 370

13. Perhatikan contoh-contoh soal berikut!


Diantara keadaan benda benda berikut:
1) Karet ketapel yang direnggangkan
2) Bandul yang disimpangkan
3) Besi yang dipanaskan
Yang bendanya memiliki energy potensial adalah :
a. (1)
b. (1) dan (2)
c. (2)
d. (2) dan (3)
e. (3)

14. Buah kelapa bermassa 2 kg berada pada ketinggian 8 m. Berapakah energi


potensial yang dimiliki buah kelapa terhadap permukaan bumi
a. 100 N
b. 120 N
c. 240 N
d. 160 N
e. 320 N
Penyelesaian:
Ep = m . g . h

26

Ep = 2 . 10 . 8
Ep = 160 N
15. Sebuah sepeda dan penumpangnya bermassa 100 kg. Jika kecepatan sepeda dan
penumpannya 72 km/jam, energi kinetik yang dilakukan pemiliki sepeda
adalah
a. 10.000 Joule
b. 20.000 Joule
c. 1.000 Joule
d. 100 Joule
e. 2.000 Joule
Penyelesaian:
Ek = . m . v2 ( v = 72 km/jam = 72 x 1000 m / 3600s)
Ek = . 100 . 202
Ek = 20.000 joule
16. Sebuah pegas dengan konstanta pegas 200 N/m diberi gaya sehingga meregang
sejauh 10 cm. energi potensial pegas yang dialami pegas yaitu
a. Joule
b. 1/8 Joule
c. Joule
d. 8 Joule
e. 4 Joule
Penyelesaian:
Ep = . k . x2
Ep = . 200 . 0,12
Ep = joule
17. Suatu benda pada permukaan bumi menerima energi gravitasi Newton sebesar
10 joule. Energi potensial gravitasi Newton yang dialami benda pada ketinggian
satu kali jari-jari bumi dari permukaan bumi yaitu
a. 1 Joule
b. 1,5 Joule
c. 2 Joule
d. 3 Joule

27

e. 4 Joule
Penyelesaian:

= 2,5 joule

18. Buah kelapa 4 kg jatuh dari pohon setinggi 12,5 m. kecepatan kelapa saat
menyentuh tanah adalah
a. 11,8 m/s
b. 12,98 m/s
c. 13,8 m/s
d. 18,3 m/s
e. 15,8 m/s
Penyelesaian:
Kelapa jatuh memiliki arti jatuh bebas, sehingga kecepatan awalnya nol. Saat
jatuh di tanah berarti ketinggian tanah adalah nol, jadi:
m.g.h1 + . m v12 = m.g.h2 + . m . v22
jika semua ruas dibagi dengan m maka diperoleh :
g.h1 + .v12 = g.h2 + . v22
10.12,5 + .02 = 10 . 0 + .v22
125 + 0 = 0 + v22
v22= 250
v2 = 15,8 m/s

28

19. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 4 m, kemudian melewati bidang lengkung
seperempat lingkaran licin dengan jari-jari 2 m. Kecepatan saat lepas dari bidang
lengkung adalah

a. 100 m/s
b. 200 m/s
c. 120 m/s
d. 240 m/s
e. 360 m/s
Penyelesaian :
Bila bidang licin, maka sama saja dengan
gerak jatuh bebas buah kelapa, lintasan
dari gerak benda tidak perlu diperhatikan,
sehingga diperoleh :
m.g.h1 + . m v12 = m.g.h2 + . m . v22
g.h1 + .v12 = g.h2 + . v22
10.6 + .02 = 10 . 0 + .v22
60 + 0 = 0 + v22
v22 = 120
v2 = 10,95 m/s
29

20. Sebuah mobil yang mula-mula diam, dipacu dalam 4 sekon, sehingga
mempunyai kecepatan 108 km/jam. Jika massa mobil 500 kg, Usaha yang
dilakukan adalah .
a. 225 Joule
b. 2.250 Joule
c. 22.500 Joule
d. 225.000 Joule
e. 500.00 Joule
Penyelesaian:
Pada soal ini telah terdapat perubahan kecepatan pada mobil, yang berarti telah
terjadi perubahan energi kinetiknya, sehingga usaha atau kerja yang dilakukan
adalah :
W = m v22 m v12
W = . 500 . 303 . 500 . 02 ( catatan : 108 km/jam = 30 m/s)
W = 225.000 joule
21. Usaha untuk mengangkat balok 10 kg dari permukaan tanah ke atas meja
setinggi 1,5 m yaitu
a. 150 Joule
b. 300 Joule
c. 350 Joule
d. -350 Joule
e. -150 Joule
Penyelesaian:
Dalam hal ini telah terjadi perubahan kedudukan benda terhadap suatu titik
acuan, yang berarti telah terdapat perubahan energi potensial gravitasi, sehingga
berlaku persamaan:
W = m g (h1 h2)
W = 10 . 10 . (0 1,5)
W = 150 joule

30

Tanda ( ) berarti diperlukan sejumlah energi untuk mengangkat balok tersebut.


22. Sebuah peluru 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30 dan kecepatan
awal 40 m/s. Gaya gesek dengan udara diabaikan, maka tentukan energi
potensial peluru pada titik tertinggi yaitu :
a. 4 Joule
b. 5 Joule
c. 6 Joule
d. 7 Joule
e. 8 Joule
Penyelesaian:
Tinggi maksimum peluru dicapai saat vy = 0 sehingga :
vy = vo sin g .t
0 = 40 . sin 30 10 . t
t=2s
Sehingga tinggi maksimum peluru adalah :
y = vo . sin . t . g . t2
y = 40 . sin 30 . 2 . 10 . 22
y = 20 m (y dapat dilambangkan h, yang berarti ketinggian)
Jadi energi potensialnya :
Ep = m . g . h (20 gram = 0,02 kg)
Ep = 0,02 . 10 . 20
Ep = 4 joule
23. Sebuah benda bermassa 0,1 kg jatuh bebas dari ketinggian 2 m ke hamparan
pasir. Jika benda masuk sedalam 2 cm ke dalam pasir kemudian berhenti, maka
besar gaya rata-rata yang dilakukan pasir pada benda tersebut :

31

a. 100 N
b. 200 N
c. 300 N
d. -100 N
e. -200 N
Penyelesaian:
Terjadi perubahan kedudukan, sehingga usaha yang dialami benda:
W = m g (h1 h2)
W = 0,1 . 10 . (2 0)
W = 2 joule
W=F.s
2 = F . 0,02 ( 2 cm = 0,02 m)
F = 100 N
tanda (-) berarti gaya yang diberikan berlawanan dengan arah gerak benda!

32

Anda mungkin juga menyukai