Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL KOMPRESI CITRA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital

Disusun oleh:
KELOMPOK 4/ 2B

1. Hasiana Rahmani. S (P1337430216005)


2. Putri Hardiani (P1337430216012)
3. Megananto Wisnu. W (P1337430216020)
4. Priyo Puji Nugroho (P1337430216022)
5. Rista Nurhalimah (P1337430216024)
6. Anna Nevita Sari (P1337430216035)
7. Eliyas Alvia Imerza. P (P1337430216036)
8. Rafie Lugassekti (P1337430216038)
9. M. Zainudhin Ramdhani (P1337430216040)

PRODI D-IV TEKNIK RADIOLOGI SEMARANG

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2018
1.1 PROSEDUR PENGAMBILAN DAN KONVERSI CITRA MENGGUNAKAN
MASTER VIEW
A. Membuka Aplikasi Masterview
1. Login

2. Klik 2X icon M asterview yang ada pada desktop.

B.
Mengambil
dan
konversi citra pada Masterview
Tool ini digunakan jika kia menginkan menyimpan file dalam bentuk filetype
selain Dicom, seperti Jpeg, Tif, dll
1. Untuk memulai klik pasien yang akan diconvert, klik Utilities, pilih Convert Image.
Maka muncul tanmpilan sebagai berikut :
Keterangan :
1. Pilih tempat sebagai kita menyimpan image hasil convert, jika ingin membuat
folder pilih create new folder
2. Klik pada anak panah ke bawah, pilih jenis file yang diinginkan. Pilih format Dcm
dan format JPG
3. Centrang pada kotak “Burn Overlay and Annotations” jika ingin mencantumkan
overlay pasien pada image.
4. Jika seluruh parameter sudah sesuai keinginan, klik convert.

1.2 PROSEDUR KONVERSI CITRA MENGGUNAKAN IMAGE J


a. Membuka aplikasi imageJ. Kemudian membuka file gambar yang akan dilakukan
percobaan kemudian klik gambar yang diinginkan.
1. Buka aplikasi Image J
2. Buka Citra yang akan dilakukan konversi
3. Pilih file, lalu klik open

4. Pilih foto yang diinginkan, lalu klik open, akan muncul gambar yang dipilih
5. Kompresi citra ke JPG dengan cara pilih file, save as, pilih JPG
6. Kompresi citra ke BMP dengan cara pilif file, save as, pilih BMP

7. Lalu pilih tempat file tersebut yang akan disimpan. Dengan cara pilih folder lalu save
1.3 PROSEDUR ANALISIS PIXEL CITRA
a. Membuka aplikasi imageJ. Kemudian membuka file gambar yang akan dilakukan
percobaan kemudian klik gambar yang diinginkan.
1. Buka aplikasi Image J

2. Buka Citra yang akan dilakukan konversi


3. Pilih file, lalu klik open
4. Untuk melihat pixel dengan cara pilih image, pilih transform, pilih image to result

1.4 PEMBAHASAN
Konversi Citra
a. Analisis Citra

Format DCM Kompresi JPEG ImageJ Kompresi JPEG Masterview


Format BMP
Pada format dcm jumlah pixel berjumlah 2840x2365 dan memiliki berat file
sebesar 13 MB dengan 16 bit. Sedangkan kompresi JPEG dengan menggunakan Image
J memiliki jumlah pixel 2840x2365, berat 6,4 MB dengan 8 bit. Pada citra kompresi
JPEG dengan menggunakan Masterview memiliki jumlah pixel 2840x2365, berat 6,4
MB dengan 8 bit serta pada Citra konversi BMP memiliki jumlah pixel 2840x2365
berat 6,4 MB dengan 8 bit. Dengan kasat mata tidak ada perbedaan akan tetapi apabila
diperbesar hingga menampakan pixel terkecil maka terdapat perbedaan. Maka dengan
menggunakan kompresi format JPEG dan BMP mengurangi jumlah pixel dan berat file,
sehingga detail citra berkurang yang menyebabkan berkurangnya informasi yang
diberikan citra tersebut
b. Analisis Pixel
1. Image To Result citra format DCM
2. Image to Result citra format kompresi JPEG dengan menggunakan ImageJ

3. Image to Result citra konversi dengan menggunakan masterview


4. Image to Result citra konversi bmp dengan menggunakan image j

Dari Image to Result 4 citra di atas dapat diketahui bahwa, Citra dengan
format DCM memiliki Pixel yang tinggi, dilanjutkan dengan citra kompresi
menggunakan Image J dan citra dengan kompresi JPEG menggunakan masterview
dan yang terakhir konversi ke bmp. Pada citra kompresi JPEG menggunakan Image J
dan Masterview didapat perbedaan. Hal ini mungkin terjadi karena berbeda aplikasi
untuk melakukan konversi. Pada citra konversi menggunakan image J didapat pixel
yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan konversi dengan Masterview. Maka
konversi menggunakan Image J lebih baik daripada menggunakan Masterview.

1.5 SOAL PRAKTIKUM

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik kompresi citra Lossy n Lossless ?
2. Apa manfaat kompresi citra Lossy pada radiograf?
3. Apa aplikasi kompresi citra Lossy pada bidang radiologi?

Jawab :
Seringkali kita mendengar bahkan menggunakan istilah GIF, BMP, TIFF, JPEG,
MPEG namun belum mengerti perbedaannya, berikut ini sedikit penjelasannya.
Image compression atau yang disebut juga kompresi citra adalah proses untuk
meminimalisasi jumlah bit yang merepresentasikan suatu citra sehingga ukuran data citra
menjadi lebih kecil. Pada dasarnya teknik kompresi citra digunakan pada proses transmisi
data (data transmission) dan penyimpanan data (data storage). Kompresi citra banyak
diaplikasikan pada penyiaran televisi, penginderaan jarak jauh (remote sensing),
komunikasi militer, radar, telekonferensi, pencitraan kedokteran, dan lain-lain.
Dalam teknik kompresi data, redundansi dari data menjadi masalah utama. Redudansi
yaitu kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database
yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan. Kompresi data ditujukan untuk
mereduksi penyimpanan data yang redundan. Atau dalam istilah lain kompresi citra
digital dilakukan untuk dengan cara meminimalkan jumlah bit yang diperlukan untuk
merepresentasikan suatu data citra, namun seringkali kualitas gambar yang dihasilkan
jauh lebih buruk dari aslinya karena keinginan kita untuk memperoleh rasio kompresi
yang tinggi.

Konsep Dasar Teknik image compression


Teknik kompresi citra mengacu pada dua konsep dasar, yaitu :
Mengeksploitasi redundansi informasi yang terdapat pada pola sinyal citra digital.
Metode ini digunakan pada teknik kompresi citra lossless coding.

Redundansi tersebut dapat berupa:


Redundansi Spasial akibat korelasi antara piksel-piksel yang bertetangga yang memiliki
intensitas yang sama. Redundansi Spektral akibat korelasi antara bidang-bidang warna
yang berbeda. Redundansi Temporal akibat korelasi frame-frame yang berbeda pada citra
dinamis Menggunakan deviasi dalam batas yang dapat ditoleransi dengan cara
mengurangi detail citra yang tidak dapat ditangkap oleh penglihatan manusia. Resolusi
spasial, waktu dan amplitudo disesuaikan dengan aplikasi yang digunakan. Metode ini
digunakan pada teknik kompresi citra lossy coding dengan mengeksploitasi redundansi
statistik dan visual.

Teknik kompresi data :


Kompresi berbasis Statistik (Lossless)
Kompresi berbasis Kuantisasi (Lossy)
Kompresi berbasis Transformasi (Lossless/Lossy)
Kompresi berbasis Fraktal (Lossy)

Sifat Kompresi berdasarkan hasil


Lossless Compression
Prinsip dasar: eksploitasi data statistik citra
Menghasilkan citra hasil kompresi yang tepat sama dengan citra semula.
Dalam proses kompresinya, tidak ada informasi yang hilang.
Rasio kompresi sangat rendah / terbatas
Contoh aplikasi: citra medis, citra biner (facsimile), dll
Algoritma kompresi lossless dibagi dalam dua kategori, yaitu

Dictionary-based Technique
Menghasilkan file kompresi yang berisi fixed-length code (12 – 16 bits) yang
merepresentasikan sekuen bytes file asli, misalnya Run-Length Encoding dan LZW
encoding.

Variable Length Coding


Merepresentasikan karakter yang sering muncul dalam bit yang lebih kecil, misalnya
Huffman Coding
Contoh format file dengan kompresi lossless : GIF, PCX, BMP, TIFF, TRG, PGM
Lossy Compression
Menghasilkan citra hasil kompresi yang hampir sama dengan citra semula. Dalam proses
kompresinya, ada informasi yang hilang namun dalam batas toleransi tertentu.
Rasio kompresi tinggi
Contoh aplikasi: transmisi citra pada bandwidth saluran komunikasi terbatas.
Algoritma kompresi lossy telah banyak dikembangkan, diantaranya menggunakan
kuantisasi, fraktal, wavelet, dll
Teknik ini mengubah detail dan warna pada file citra menjadi lebih sederhana tanpa
terlihat citra menjadi lebih sederhana tanpa terlihat perbedaan yang mencolok dalam
pandangan manusia, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.
Biasanya digunakan pada citra foto atau image lain yang tidak terlalu memerlukan detail
citra, dimana kehilangan bit rate foto tidak berpengaruh pada citra.

1.6 KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Aplikasi yang dapat digunakan untuk mengkonversi antara lain Image J dan Masterview
2. Dalam melakukan konversi, citra akan mengalami penurunan kualitas yang sangat banyak
dibuktikan dengan cara melihat jumlah pixel dan berat citra
3. Konversi menggunakan Image J lebih baik dari pada menggunakan konversi Masterview.

1.7 DAFTAR PUSTAKA


https://dosen.perbanas.id/image-compression/

Anda mungkin juga menyukai