Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

RAPID PROTOTYPING & 3D PRINTING


PROSEDUR PEMBUATAN DESAIN 2.5 D UNTUK 3D PRINTING

Disusun oleh:
Eyndo Dheryan S. 15/378958/TK/42900
Ilham Habib Tamara 15/378963/TK/42905
Martin Daniel A. P. 15/385123/TK/43785

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Teknik desain 2.5 D adalah teknik mengubah gambar 2D menjadi seolah-olah bentuk 3D.
Desain 2.5D untuk 3D Printing memiliki panjang, lebar, dan volume. Namun, tidak semua
bagian dari sebuah foto dengan panjang dan lebar memiliki tinggi/volume, sehingga bentuk
2.5D ini apabila di rotasi tidak memiliki bentuk yang “penuh”. Bentuk “timbul”-nya biasanya
hanya bisa dilihat dari tampak depan saja, dimana beberapa bagian gambar memiliki tinggi
yang lebih dibandingkan bagian gambar lain.
Teknik menimbulkan gambar 2D menjadi bentuk 2.5D yang akan diulas adalah teknik
Lithophane. Lithophane adalah teknik gambar dimana gambar 2D akan “dicetak” pada medium
yang sangat tipis dan gambar yang dicetak tersebut dapat dilihat jelas dengan memberikan
cahaya dari belakang gambar dan dilihat dari depan. Dengan lithophane, bagian foto yang lebih
mengarah ke warna hitam (lebih gelap) akan semakin tinggi dan bagian foto yang lebih
mengarah ke warna putih (lebih terang) akan semakin rendah ketinggiannya. Itulah mengapa
hasil produk lithophane baru dapat dilihat dengan menyinarinya dari belakang agar ketika
dilihat dari depan bentuk yang terang akan lebih terlihat sehingga kontur foto muncul.

Gambar 1. Contoh Gambar Lithophane Singa

Gambar 2. Contoh Gambar Lithophane Foto Pernikahan


Seperti yang terlihat pada Gambar 1 dan Gambar 2, foto bisa terlihat timbul akibat ada
sumber cahaya yang menyinari bagian belakang foto. Pada awalnya, lithophane biasanya
dibuat pada lukisan/ukiran. Tapi, di zaman modern saat ini, lithophane sudah bisa dibuat
dengan mesin 3D Printing. Ada 2 cara dalam membuat lithophane:
1. Sumber online
Anda dapat membuat desain lithophane melalui situs http://3dp.rocks/lithophane/ . Pada
situs ini, anda tinggal mengunggah foto pilihan anda pada menu Images dan situs ini akan
mengubah foto anda secara otomatis menjadi sebuah desain 3D digital untuk lithophane.

Gambar 3. Tampilan Menu Images pada 3DP Rocks


Anda juga dapat mengatur desain anda sesuai preferensi di menu Settings dan submenu
Model Settings. Untuk mengatur bagaimana situs ini dapat mengubah-ubah foto anda, Anda
bisa mengaturnya di submenu Image Settings. Untuk membuat lithophane, pengaturan yang
wajib Anda ubah adalah di submenu Image Settings dan ubah pilihan Negative Image menjadi
Positive Image. Dengan Negative Image, bagian foto yang terang justru akan dibuat lebih tinggi
dari yang lebih gelap. Oleh karena itu, kita perlu menggantinya ke Positive Image, dimana yang
gelap akan lebih tinggi dari yang terang.

Gambar 4. Tampilan Submenu Image Settings pada Menu Settings


Semua perubahan pengaturan yang Anda lakukan akan tersimpan secara otomatis dan akan
di-load oleh situs secara otomatis pada menu Model. Pada menu Model, situs akan
memperlihatkan bagaimana desain jadi gambar Anda. Anda juga dapat merubah-rubah bentuk
frame tempat foto akan dibuat dengan memilih berbagai pilihan bentuk di bawah area 3D View
gambar. Setiap kali ada melakukan perubahan bentuk frame, Anda harus klik tombol Refresh
agar model Anda diperbaharui. Ketika sudah selesai melakukan penyesuaian, Anda bisa
langsung klik tombol Download dan situs ini akan secara otomatis menyediakan desain Anda
dalam bentuk file STL yang dapat langsung Anda olah di software Slicer pilihan Anda.
Kelebihan: Kekurangan:
- Cepat, mudah, gratis - Tingkat elevasi berdasarkan warna tidak bisa
- Banyak variasi bentuk diedit
- Langsung sedia dalam bentuk STL - Pengguna tidak bisa membuat bentuk lain

2. Melalui software Blender 3D


Blender 3D adalah software yang bisa membuat berbagai karya seni rupa. Software ini
merupakan software yang sangat fleksibel dan banyak fiturnya untuk membuat berbagai karya
seni secara digital. Cara membuat lithophane dengan Blender cukup panjang, referensi dapat
dilihat pada https://www.youtube.com/watch?v=UyHbbZ-Ac2Q (video Youtube). Hasil dari
desain Blender dapat disimpan dalam format STL.
Kelebihan: Kekurangan:
- Aplikasi Blender bisa didapatkan secara gratis - Langkahnya cukup rumit dan lama
- Bisa disimpan dalam banyak bentuk - Semakin unik bentuk yang ingin dibuat,
- Aplikasi Blender memiliki sangat banyak fitur semakin rumit dan lama pengerjaan

Baik menggunakan cara 1 ataupun cara 2, setelah Anda mendapatkan file Anda dalam
format STL, langkah berikutnya adalah melakukan slicing dengan software slicer Anda.
Tujuan dari proses slicing adalah mengubah file STL yang telah Anda buat menjadi bentuk G-
Code yang dibutuhkan oleh mesin 3D Printer untuk menggerakkan komponen pencetaknya,
baik itu nozzle, meja cetak, kaki cetak, dan lain-lain (tergantung cara kerja mesin). Atur
pengaturan mesin pada software slicer Anda sesuai mesin yang akan Anda pakai dan silahkan
atur pengaturan percetakan (kualitas, support, material, speed, dll.) sesuai keinginan Anda.
Setelah selesai mengatur, lakukan slicing dan simpan file G-Code yang dihasilkan ke SD
Card yang akan dimasukkan ke mesin 3D Printer Anda. Lakukan percetakan dan tunggu
hasilnya selesai.

Anda mungkin juga menyukai