Anda di halaman 1dari 9

Image Processing

Algoritma Konvolusi

Disusun Oleh : Kelompok


1.Yogi David Indrawan (41518010011)
2.William Jaya Mangala (41518010013)
3.Zulfikar Awaluddin Habibie (41518010016)
4.Muhammad Rafi Nauf A (41518010026)
Dosen : Prastika Indriyanti, S.Kom, M.S.C

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019

1
1. Pengertian Citra
Citra atau gambar adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu obyek atau
benda. Citra dapat dikelompokkan menjadi citra tampak dan citra tidak tampak. Contoh citra
tampak dalam kehidupan sehari-hari: foto, gambar, dan lukisan, sedangkan citra tidak tampak
misalnya: data gambar dalam file (citra digital), dan citra yang direpresentasikan menjadi fungsi
matematis. Di antara jenis citra tersebut, hanya citra digital yang dapat diolah menggunakan
komputer. Jenis citra lain, jika hendak diolah dengan komputer, harus diubah dulu menjadi citra
digital, misalnya foto discan dengan scanner, persebaran panas tubuh foto ditangkap dengan
kamera infra merah dan diubah menjadi informasi numeris, informasi densitas dan komposisi
bagian dalam tubuh manusia ditangkap dengan bantuan pesawat sinar–x dan sistem deteksi
radiasi menjadi informasi digital. Kegiatan untuk mengubah informasi citra fisik non digital
menjadi digital disebut sebagai pencitraan (imaging).

2. Pengertian Pengolahan citra


Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya menggunakan komputer, menjadi citra
yang kualitasnya lebih baik dan sesuai dengan keinginan pemakai. Pengolahan citra bertujuan
memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin (dalam hal ini
komputer). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan citra ke citra yang lain. Jadi
masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, namun citra keluaran atau hasil mempunyai
kualitas lebih baik dari pada citra masukan.

gambaran sederhana pengolaan citra adalah:

Citra asli proses Pengolahan Citra Citra Hasil.

Terdapat beberapa operasi di dalam pengolahan citra yang dapat diklasifikasi dalam beberapa
jenis,antara lain :
a. Perbaikan Kualitas Citra (Image Enhancement) Jenis operasi ini bertujuan untuk
memperbaiki citra dengan cara memanipulasi parameter parameter citra. Dengan
operasi ini, ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra lebih ditonjolkan. Contoh-
contoh perbaikan citra adalah:

 Perbaikan kontras gelap atau terang.

 Perbaikan tepian obyek (edge enchancement).

2
 Penajaman citra (sharpening).

 Pemberian warna semu (peseudocoloring).

 Penipisan derau (noise filtering).

b. Pemugaran Citra (Image restoration) Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan atau
meminimumkan cacat pada citra. Tujuannya hampir sama dengan operasi perbaikan
citra, bedanya pada pemugaran citra penyebab degradasi gambar diketahui. Contoh
operasinya adalah :

 Penghilangan kesamaran (deblurring)

 Penghilangan derau (noise)

c. Pemampatan Citra (Image Compression) Operasi ini dilakukan agar citra dapat
dipresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang
lebih sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan citra adalah
citra yang telah dimampatkan harus tetap mempunyai kualitas gambar yang bagus.
Contoh metode pemampatan citra adalah metode JPEG.

d. Segmentasi Citra (Image Segmentation) Jenis operasi ini bertujuan untuk


memecahkan suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu.
Jenis operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan pola.

e. Analisa Citra (Image Analysis)Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran


kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. Teknik analisa citra
mengekstraksi ciri-ciri tertentu membantu dalam identifikasi obyek. Proses
segmentasi terkadang diperlukan untuk mengalokasi obyek yang diinginkan dari
sekelilingnya. Contoh-contoh analisa citra antara lain:
 Pendeteksi tepi obyek (edge detection)
 Ekstraksi batas (boundary)
 Representasi daerah (region)

f. Rekonstruksi Citra (Image Reconstruction) Jenis operasi ini bertujuan untuk


membentuk ulang obyek dari beberapa citra hasil proyeksi. Opersi rekonstruksi citra
banyak digunakan dalam dunia medis. Misalnya beberapa foto rontgen dengan sinar
X digunakan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh.

3
pada tugas ini kami akan membahas salah satu metode dalam pengolahan citra,metode tersebut
adalah metode konvolusi. pengertian konvolusi itu sendiri sebuah proses perkalian antara image
asli dengan suatu filter..Konvolusi sangat banyak dipergunakan dalam pengolahan citra untuk
memperhalus (smoothing), menajamkan (crispening), mendeteksi tepi (edge detection), serta
efek lainnya.

1. Embossing
Embossing yaitu membuat citra seolah diukir pada permukaaan selembar nikel. Koefisien
jendela konvolusi memiliki bobot tengah bernilai 0 & jumlah seluruh bobot = 0.

2. Blurring
Blurring (Pengaburan) yaitu filter spasial low-pass yang melenyapkan detil halus dari suatu citra.
Pengaburan dicapai melalui konvolusi dari seluruh koefisien mask bernilai sama. Blurring ini
perataan nilai pixel-pixel tetangga, makin besar ukuran mask maka makin besar efek pengaburan

3. Sharpening
Sharpening (Penajaman) yaitu memperjelas detil suatu citra(menambah kontras) dengan
penjumlahan atas citra tepi dengan citra aslinya maka bagian tepi objek akan terlihat berbeda
dengan latarnya, sehingga citra terkesan lebih tajam.

4. Edge Detection
Deteksi tepi yaitu proses menentukan lokasi titik-titik yang merupakan tepi objek.

proses berjalan nya metode itu sendiri adalah sebagai berikut:


pada konvolusi satu dimensi,pendefinisian nya adalah

f(x) adalah matriks awal


g(x) adalah matriks pengali

4
contoh kasus :

5
Perhitungan yang di terapkan pada image adalah sebagai berikut :

g(x,y) -> convolution mask / filter / kernel template.


Konvolusi bisa dinyatakan dalam matriks.
Operasi konvolusi . menggeser kernel pixel per pixel - hasil disimpan dalam matriks baru

contoh :
Citra f(x,y) berukuran 5x5 dan sebuah kernel berukuran 3x3 :

Tanda • pada angka 4 adalah posisi (0,0) dari kernel (titik tengah)

6
jadi matriks pengali di posisikan diatas pixel yang ingin di hitung kemudian di kalikan isi
matriks nya dengan matriks pengali.
(0 x 4)+(-1 x 4)+(0 x 3)+(-1 x 6)+(4 x 6)+(-1 x 5)+(0 x 5)+(-1 x 6)+(0 x 6) = 3

operasi terus dilakukan hingga semua pixel telah dikalikan dengan matriks pengali
sehingga di temukan hasil sebagai berikut;

1) Bila hasil konvolusi negatif, maka nilai dijadikan 0.


2) Bila hasil konvolusi > derajat keabuan maksimum,
3) maka nilai diubah ke derajat keabuan maksimum

berikut adalah applikasi konvolusi jenis filter : Lolos-bawah (low-pass)

7
aturanya adalah :
• Penapis lolos-bawah (low-pass filter) juga disebut penapis perataan (averaging filter)
• Penapisan ini akan menghasilkan citra yang lebih lembut (smooth) sehingga terkesan
kabur (blur); dan mengurangi kisaran aras abu-abu
• Jumlah koefisien = 1, > 1 menghasilkan penguatan.

kita kali ini akan menggunakan karnel penapis perata 3x3 ,maka pixel matriks yang di hitung
akan di bagi 9.
hasilnya adalah sebagai berikut

matriks diatas adalah matriks sebelum di kali dengan karnel ,sedangkan yang bawah
adalah matriks hasilnya.

8
Sumber :
- Prihatini,Tuti Adi.2010.Analisis dan implementasi low pass filter untuk mereduksi noise pada
citra digital.Medan.Universitas Sumatera Utara.
-Gazali,Wikaria.2012.Penerapan Metode Konvolusi Dalam Pengolahan Citra Digital.Jurnal Mat
Stat,Vol 12.Jakarta.Binus University.

Anda mungkin juga menyukai