DISUSUN OLEH :
2113511046
KELAS B
Visi :
Misi :
1. Definisi
Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua- dimensi).
Ditinjau dari sudut pandangan matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue)
dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek
memantulkan kembali sebagian berkas cahaya tersebut, pantulan cahaya ini ditangkap
oleh alat optik sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam (Munir,
2004). Dan menurut Putra (2013), citra digital dapat diartikan sebagai suatu fungsi dua
dimensi f(x.y), berukuran M baris dan N kolom sedangkan x dan y adalah posisi
koordinat spasialdan amplitudof di titik koordinat (x,y) yang dinamakan intensitas atau
Nilai dari intensitas bentuknya adalah diskrit mulai dari 0 sampai 255.Citra yang
ditangkap oleh kamera dan telah dikuantisasi dalam bentuk nilai diskrit disebut sebagai
citra digital (digital image). Citra digital tersusun dari sejumlah nilai tingkat keabuan
yang dikenal sebagai piksel (pixel).Untuk melakukan pemprosesan citra digital, maka
citra analog harus dikonversi terlebih dahulu kedalam bentuk citra digital.Ada dua jenis
citra digital, citra diam (still image) dan citra bergerak (moving image). Suatu citra
(gambar) analog dengan ukuran panjang kali lebar, dapat didigitalisasi dengan
Pengambilan citra bisa dilakukan oleh kamera atau alat lain yang bisa digunakan untuk
mentransfer gambar. Proses transformasi dari bentuk tiga dimensi ke bentuk dua
dimensi untuk menghasilkan citra akan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
mengakibatkan penampilan citra suatu benda tidak sama persis dengan bentuk aslinya.
Faktor-faktor tersebut merupakan efek degradasi atau penurunan kualitas yang dapat
berupa rentang kontras benda yang terlalu sempit atau terlalu lebar, distorsi, kekaburan
(blur), kekaburan akibat objek citra yang bergerak (motion blur), gangguan yang
disebabkan oleh interferensi peralatan pembuat citra, baik itu berupa tranducer,
peralatan elektronik ataupun peralatan optik. Bentuk matriks citra digital dapat dilihat
sebagai berikut :
Nilai pada suatu irisan antara baris dan kolom (pada posisi x,y) disebut dengan picture
elements, pels atau pixels. Sebagai contoh, misalkan sebuah citra berukuran 256x256
piksel dan direpresentasikan secara numerik dengan matriks yang terdiri dari 256 buah
baris (di indeks dari 0-255) dan 256 buah kolom (di indeks dari 0-256) seperti contoh
berikut :
Piksel pertama pada koordinat (0,0) mempunyai nilai intensitas 0 yang berarti warna
piksel tersebut hitam. Piksel kedua pada koordinat (0,1) mempunyai intensitas 134 yang
Citra mengandung sejumlah elemen dasar. Elemen dasar tersebut di manipulasi dalam
a) Warna
Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang
gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna mempunyai panjang
gelombang. Warna yang diterima oleh mata merupakan hasil kombinasi cahaya
dengan panjang gelombang berbeda. Kombinasi warna yang memberikan rentang
warna yang paling lebar adalah red (R), green (G), blue (B).
b) Kecerahan (brightness)
Kecerahan disebut juga intensitas cahaya. Kecerahan pada sebuah pixel (titik) di
dalam citra bukanlah intensitas yang rill, tetapi sebenarnya adalah intensitas rerata
c) Kontras
Kontras menyatakan sebaran terang dan gelap didalam sebuah gambar. Citra
dengan kontras rendah dicirikan oleh sebagian besar komposisi citranya adalah
terang atau sebagian besar gelap. Pada citra dengan kontras yang baik, komposisi
d) Kontur
Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada pixel yang
e) Bentuk (shape)
Bentuk adalah properti intrinsik dari objek tiga dimensi, dengan pengertian bahwa
shape merupakan properti intrinsik utama untuk sistem visual manusia. Pada
umumnya citra yang dibentuk oleh mata merupakan citra dwimatra (dua dimensi),
Informasi bentuk objek dapat diekstraksi dari citra pada permulaan prapengolahan
f) Tekstur
sekumpulan pixel yang bertetangga. Jadi, tekstur tidak dapat didefinisikan untuk
sebuah pixel. Sistem visual manusia menerima informasi citra sebagai suatu
kesatuan. Resolusi citra yang diamati ditentukan oleh skala pada mana tekstur
tersebut dipersepsi.
Respon suatu sistem visual tidak hanya berlaku pada faktor ruang, tetapi juga pada
faktor waktu. Sebagai contoh, bila citra-citra diam ditampilkan secara cepat, akan
Dalam mendeteksi dan mengenali suatu citra, ternyata tidak hanya sistem visual
manusia saja yang bekerja, tetapi juga ikut melibatkan ingatan dan daya pikir
manusia.
Banyak operasi yang dilakukan dalam pengolahan citra, umumnya operasi pengolahan
Operasi citra jenis ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara
- Penajaman (sharpening).
Operasi citra ini bertujuan untuk menghilangkan atau meminimumkan cacat pada
citra. Tujuan pemugaran citra hampir sama dengan operasi perbaikan citra,
Jenis operasi ini bertujuan agar citra dipresentasikan dalam bentuk yang lebih
kompak sehingga memerlukan memori yang lebih sedikit. Hal penting yang harus
diperhatikan dalam pemampatan adalah citra yang telah dimampatkan harus tetap
Operasi citra jenis ini bertujuan untuk memecah suatu citra kedalam beberapa
segmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini berkaitan erat dengan
pengolahan pola.
Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk
Operasi citra jenis ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari beberapa citra
hasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis
misalnya foto rontgen dengan sinar X digunakan untuk membentuk ulang gambar
organ tubuh.
Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang
gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna mempunyai panjang
Warna-warna yang diterima oleh mata adalah hasil kombinasi cahaya dengan
memberikan rentang warna yang paling lebar adalah merah (R), hijau (G), Biru (B).
- Citra RGB
mendefinisikan warna merah, hijau dan biru untuk setiap pikselnya. Warna pada
setiap piksel ditentukan berdasarkan kombinasi dari warna red, green, dan blue
(RGB). RGB merupakan citra 24 bit dengan komponen merah, hijau dan biru
- Citra keabuan
Citra dengan derajat keabuan berbeda dengan citra RGB, citra ini didefinisikan
oleh satu nilai derajat warna. Umumnya bernilai 8 bit sehingga intensitas
kecerahan warna sampai 256 level dan kombinasi warnanya 256 varian. Tingkat
kecerahan paling rendah yaitu nilai 0 untuk warna hitam dan nilai 255 untuk
warna putih. Ada 3 persamaan untuk mengkonversi citra yang memiliki warna
Pada kehidupan sehari-hari, pengolahan citra telah dipergunakan secara luas diberbagai
bidang. Jika awalnya perkembangan bidang ini didorong oleh kebutuhan pengiriman
gambar terutama gambar hasil foto astronomi maka saat ini aplikasi pengolahan citra
a. Bidang Militer
Teknik pengolahan citra untuk bidang militer digunakan dalam pengenal target
pada peluru kendali, teleskop malam hari (Night Vision), dan pengenalan jenis
pesawat musuh. Teknologi pengolahan citra digunakan pada peluru kendali udara
ke udara (AAM) Python-5 buatan israel dan PARS 3LR buatan Jerman. Peluru
homing seeker yang digunakan untuk yang memindai area target pesawat musuh.
hari atau pada kondisi minim cahaya. Dengan menggunakan kamera infrared dan
pengolahan citra maka obyek pada daerah minim cahaya dapat ditampilkan lebih
menyebabkan fosfor akan menghasilkan foton cahaya yang dapat dilihat melalui
lensa-lensa mata.
b. Bidang Kesehatan
mendiagnosa penyakit pasiennya. Pada bidang ini citra diperoleh tidak hanya dari
pencitraan panjang gelombang sinar tampak saja tetapi juga pencitraan dengan
panjang gelombang yang lebih pendek atau lebih panjang. Hal ini memungkinan
Kemajuan penting pengolahan citra digital dalam bidang ini diawali dengan
Peralatan ini diciptakan pada tahun 1972 oleh Godfrey Hounsfield dari Inggris dan
Allan Cormack dari Amerika. Peralatan ini menjadi alat pencitraan medis yang
penyakit dalam, identifikasi kelainan tulang, deteksi kanker, dan rekonstruksi citra
janin.
c. Bidang Geografi
Aplikasi pengolahan citra di bidang ini terkait dengan ilmu penginderaan jauh di
diperoleh melalui analisis citra terhadap citra satelit pada wilayah tersebut. Melalui
pengolahan citra digital dapat pula diketahui perubahan kondisi suatu wilayah
setelah dan sebelum terjadinya bencana. Ini dapat digunakan untuk memperkirakan
d. Bidang Keamanan
Salah satu bidang yang sangat membutuhkan pengolahan citra digital adalah bidang
pengolahan citra dilakukan secara cepat bahkan pengolahan video dapat dilakukan
secara real time. Hal ini penting untuk mewujudkan sistem pengawasan keamanan
yang otonom dimana gerakan seseorang yang mencurigakan ditandai dengan tanda
Aplikasi pengolahan citra yang lain yang berhubungan dengan bidang keamanan
tanda tangan, pola wajah, dan pola iris mata merupakan data biometrik seseorang.
Data biometrik bersifat unik artinya antara satu individu dengan individu lain
memiliki pola yang berbeda. Semakin banyak individu yang ingin dikenali maka
semakin besar pula kebutuhan ruang penyimpan data. Perkembangan memori yang
sangat besar dan teknologi kompresi yang mampu memampatkan citra ke dalam
file berukuran kecil memungkinkan menyimpan data dalam jumlah yang besar.
e. Bidang hiburan
menjadi salah satu alasan digunakannya teknologi pengolahan citra di bidang ini.
Kualitas film sangat tergantung dengan resolusi video yang digunakan, semakin
semakin tinggi resolusinya maka semakin besar pula ukuran file videonya. Masalah
pengolahan citra pada dunia perfilman juga dikarenakan alasan penekanan biaya
teknologi ini sebuah adegan film yang membutuhkan latar belakang yang luas dapat