DISUSUN OLEH :
2113511046
KELAS B
Visi :
Misi :
Sonar (Sound Navigation and Ranging) merupakan suatu peralatan atau piranti
yang digunakan dalam komunikasi di bawah laut, sonar sendiri bekerja untuk mencari
atau mendeteksi suatu benda yang ada di bawah laut dengan cara mengirim
gelombang suara yang nantinya gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh
benda yang akan dideteksi. Sonar juga merupakan salah satu aplikasi sistem
penginderaan jauh untuk pencitraan bawah laut maupun danau dan sebagai bentuk
jangkauan dan kemampuan yang terbatas pada penerapan visual lingkungan bawah
air, maka sonar yang menjadi solusi pilihan untuk pengamatan dasar laut sejak
dimulai pada tahun 1950-an. Sonar adalah suatu sistem yang terdiri dari transduser
dengan arah miring beserta unit perekamannya yang dapat digunakan untuk
pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi atau ultrasonik, frekuensi yang
digunakan umumnnya pada daerah ultrasonik yaitu 50 KHz karena pada rentang
frekuensi tidak bisa terdengar oleh manusia dan panjang gelombang dan pada
Prinsip kerja sistem sonar yaitu sebuah kapal memancarkan sinar kedalam air
maka pantulan dari sinyal tersebut akan menimbulkan efek gema dan akan
dipantulkan kembali kepada sistem penerima atau receiver lalu dilakukan pengakulasi
mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan juga informasi lainnya seperti pemetaan
bawah air. Terdapat dua prinsip sistem sonar yaitu, sonar aktif dan sonar pasif. Sistem
sonar aktif adalah sistem sonar yang sumber suaranya dibangkitkan oleh proyektor.
Gelombang suara akan merambat melalui laut menuju target dan dikembalikan
sebagai gema menuju sebuah hydrophone. Alat ini akan mengubah suara menjadi
listrik. Sedangkan, sistem sonar pasif berupa alat pendengaran sederhana yang
suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara ini akan merambat dalam air. Jika
mengenai objek yaitu ikan, maka gelombang suara tersebut akan terpantul. Sinyal
pantulan akan diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang
menggambarkan karateristik objek dibawah air. Untuk mengetahui lokasi (jarak) dari
objek dibawah air, maka waktu yang dibutuhkan gelombang suara tersebut dapat
digunakan untuk mencari jarak panjang gelombang yang ditempuh gelombang suara
tersebut. Sedangkan jarak (posisi) aktual dari objek tersebut diperoleh dengan
membagi dua panjang gelombang λ yang ditempuh. Adapun beberapa cara kerja dari
diperoleh dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan
gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu yang
dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas
diukur dengan cermat. Perhitungan jarak kedalaman laut dapat dilakukan dengan
Persamaannya :
Keterangan : S = kedalaman lautan,
Maka dengan adanya sonar, dapat menghasilkan citra dasar laut secara jelas
dan memudahkan kita dalam menginterpretasikan kondisi dasar danau dan objek yang
ada. Hasil pencitraan sonar dapat disajikan dalam bentuk 2 dimensi (2D), bahkan
menjadi represtasi 3D dengan cara penambahan data kedalaman atau dengan cara
sehingga akan memberikan informasi yang lebih jelas tentang objek bawah danau,
topografi dasar laut dan untuk pembuatan jalur pelayaran atau penelayan
2. Gangguan Panas
Sensor merupakan suatu piranti yang mengubah informasi dari suatu besaran
ke besaran lain (biasanya elektris) untuk tujuan tertentu. Sistem sensor yang besar
melibatkan beberapa piranti yang mampu mengubah efek fisikal, seperti panas,
cahaya atau getaran mekanik menjadi sinyal listrik. Piranti yang melakukan
mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser
disebut “sensor”, karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan
temperatur menjadi sangat penting agar tidak menjadi pemanasan berlebihan pada
suatu objek, seperti misalnya bahan kimia, agar temperatur tetap pada nilai tertentu.
Untuk keperluan ini terdapat sejumlah piranti, yang disebut sensor panas, yang dapat
mendeteksi temperatur suhu panas dan menghasilkan sinyal output berupa tegangan.
Sensor panas terdiri dari bermacam jenis diantaranya, yaitu sebagai berikut.
Pada saat sebuah logam (sembarang logam) dipanaskan, resistansi listrik yang
dimiliki akan bertambah dalam jumlah kecil. Pengaruh inilah yang dimanfaatkan
sebagai basis pada thermometer hambatan listrik. Logam yang biasa digunakan
adalah platina.
Elemen platina merupakan bagian dari rangkaian elektronik yang menghasilkan
akibat panas yang timbul. Jangkauan tipikal adalah dari –50°C sampai 500°C.
b. Thermistor
Sensor panas ini terbuat dari material semikonduktor, biasanya silikon. Resistansi
itu, bahan ini sebagai basis dari sensor panas. Perubahan resistansi pada thermistor
sangatlah drastis. Thermistor tipikal memiliki resistansi sekitar seratus kilo ohm
pada temperatur ruangan, dan hanya sepuluh ohm pada saat ditempatkan di dalam
air mendidih. Perubahan resistansi yang begitu besar sangat berguna dalam
c. Thermocouple
Sensor ini biasanya digunakan untuk mengukur temperatur yang sangat tinggi
(hingga 1000°C). Prinsip kerja dari termocouple adalah bila sebuah rangkaian
menggunakan dua jenis logam. Maka, tegangan yang dihasilkan tergantung pada
bentuk dan ukuran, yang paling umum dalam bentuk tongkat (Long Probe).
pengendalian (kontrol). Maka dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang
tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka perlu diperhatikan
Ada banyak sensor yang menghasilkan keluaran berubah secara kontinyu, sebagai
jelas dalam suatu grafik yang biasa disebut dengan grafik tanggapan sensor.
Dalam hal ini sensor dengan tanggap linier mempunyai hubungan yang sederhana
b. Sensitivitas
c. Tanggapan Frekuensi
terhadap perubahan pada masukan. Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat
masukan sensor berubah secara lambat maka sensor akan mengikuti perubahan
tersebut dengan “setia”, demikian juga pada saat masukan sensor mengalami
Biasanya digunakan sensor yang mempunyai bentuk fisik kecil, ringan, kuat. Hal
ini diperlukan dengan tersedia tidaknya tempat bagi sensor tersebut. Disamping
berbentuk kecil, ringan dan kuat yang sangat penting adalah sensor harus memiliki
Dalam hal ini, sensor tidak boleh mempengaruhi kuantitas/besaran objek yang
diukur, yaitu sensor berpengaruh memberikan efek pada objek yang diukur
f. Biaya
Suatu sensor yang akan dipakai dalam suatu sistem hendaknya tidak terlalu mahal.
Hal ini akan berpengaruh bagi konsumen dengan mahalnya harga produk .
Kriteria diatas adalah kriteria sensor yang ideal, tetapi dalam aplikasi
3. Kalibrasi Transduser
suatu alat ukur atau dapat dikatakan bahwa kalibrasi adalah memastikan hubungan
antara harga-harga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran atau
harga-harga yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan harga yang sebenarnya
dari besaran yang diukur. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur
yang diperiksa terhadap standar ukur yang relevan dan diketahui lebih tinggi nilai
ukurnya. Selanjutnya untuk mengetahui nilai ukur standar yang dipakai, standarnya
juga harus dikalibrasi terhadap standar yang lebih tinggi akurasinya. Dengan
demikian, setiap alat ukur dapat ditelusuri (treaceable) tingkat akurasinya sampai
diartikan secara sederhana bahwa alat ukur yang digunakan untuk melakukan suatu
pengukuran harus terkalibrasi terhadap alat ukur lain yang sejenis dan dapat berfungsi
sebagai acuan. Alat acuan tersebut harus terkalibrasi terhadap acuan yang lebih
akurat, demikian seterusnya sehingga sampai pada acuan yang paling akurat yang
Kalibrasi akan dikatakan tertelusur bila setiap mata rantai pengukuran yang
menuju kestandar nasional terdokumentasi serta terdapat bukti mengenai siapa yang
melakukan kalibrasi, alat ukur apa yang digunakan dan bagaimana hasil kalibrasi
tersebut harus dilakukan oleh organisasi yang terbukti memiliki kompetensi teknis
secara berkala dan terencana. Dengan kegiatan kalibrasi transduser secara rutin, maka
spesifikasi yang telah ditentukan. Dari kegiatan kalibrasi rutin juga dapat dilakukan
perawatan prediktif dengan rnengetahui adanya transduser dan peralatan yang telah
menggunakan kalibrator dan peralatan khusus untuk uji tekanan dan laju alir, uji suhu,
penyediaan kalibrator dan peralatan khusus. Kalibrator diperlukan antara lain untuk
transduser tekanan, laju alir dan suhu, sedangkan untuk level air dapat dilakukan
nitrogen dan untuk tekanan tinggi diatas 3 bar digunakan kalibrator hidrolik.
Kalibrator laju alir hanya membutuhkan tekanan maksimum 300 mbar. Untuk
untuk menggantikan sensor suhu yang tara penggunaannya sesuai dengan tabel
kalibrasi harga tahanan sebagai fungsi harga suhu. Untuk mengkalibrasi level air
transdusenya.
Ada beberapa alasan penting mengapa suatu alat terutama transducer perlu
Memastikan bahwa penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran lain.
Mengetahui keandalan suatu alat apakah alat yang diukur hasil yang didapatkan
internasional.
Jadi, dari proses kalibrasi tersebut dapat menentukan nilai-nilai yang berkaitan
dengan kinerja alat ukur atau bahan acuan. Hal ini dicapai dengan pembandingkan
langsung terhadap suatu standar ukur atau bahan acuan yang bersertifikat. Dengan
kalibrasi suatu alat ukur atau standar ukur nilai ukurnya dapat dipantau. Sehingga,
tindakan yang tepat dapat segera diambil bila penyimpangan yang terjadi sudah diluar