Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR KRISTAL

OLEH:
Kelompok 1
1. Maulana Aflah
2. Anisa Dwita Fitri
3. Pusri Mela
4. Miftahul Jannah
A KEADAAN KRISTAL

Material diklasifikasikan menjadi material berbentuk kristalin (logam


paduan konvensional), non kristalin (gelas) atau campuran dari
kedua jenis struktur tersebut.

Bahan yang tersusun oleh deretan atom-atom, ion-ion atau molekul-


molekul yang teratur letaknya dan berulang (periodik) disebut bahan
kristal.

Kristal adalah bahan padat yang atom-atomnya tersusun dalam satu


pola yang berulang dalam tiga dimensi yang juga disebut sebagai
padatan kristalin (Crystaline solid). Susunan atom-atom yang
beraturan tersebut disebut struktur kristal. Sebaliknya, zat padat
yang tidak memiliki keteraturan demikian disebut bahan amorf atau
bukan-kristal.
Gambar Struktur kristal
Kristal dapat dibentuk dari larutan, lelehan, uap, atau gabungan dari
ketiganya. Bila proses pertumbuhannya lambat, atom-atom atau
pertikel penyusun zat padat dapat menata diri selama proses
tersebut untuk menempati posisi yang sedemikian sehingga energi
potensialnya minimum. Keadaan ini cenderung membentuk susunan
yang teratur dan juga berulang pada arah tiga dimensi, sehingga
terbentuklah keteraturan susunan atom dalam jangkauan yang jauh,
inilah yang mencirikan keadaan Kristal.

Sebaliknya, dalam proses pembentukan yang


berlangsung cepat, atom-atom tidak mempunyai
cukup waktu untuk menata diri dengan teratur.
Hasilnya terbentuklah susunan yang memiliki
tingkat energi yang lebih tinggi. Susunan atom
ini umumnya hanya mempunyai keteraturan
yang berjangkauan terbatas, dan keadaan inilah
yang mencerminkan keadaan amorf.
B DEFENISI POKOK

1. Kisi Kristal
Kisi adalah sebuah susunan titik-titik yang teratur dan periodik di
dalam ruang. Sebuah kristal ideal disusun oleh satuan-satuan
kristal yang identik secara berulang-ulang yang tak hingga dalam
ruang. Pada kristal terdapat dua jenis kisi, yaitu:
a. Kisi Bravais, pada kisi bravais semua titik kisi ekuivalen (semua
atom dalam kristal sama /sejenis).
b. Kisi non-Bravais, terdapat beberapa titik kisi tidak sama,
kadang-kadang kelihatan seperti kisi dengan suatu basis.
2. Vektor Basis

Basis didefinisikan sebagai sekumpulan atom, dengan jumlah


atom dalam sebuah basis dapat berisi satu atom atau lebih. Basis
mengisi “wadah” (volume atau ruang) dengan ukuran tertentu,
yang dapat ditranslasikan sepanjang jarak yang diskrit sehingga
dapat mengisi seluruh ruang.
Gabungan antara kisi dan basis membentuk suatu struktur
kristal. Translasi sepanjang jarak yang diskrit memberikan sifat
simetri translasi pada kristal, artinya apabila sel satuan
ditranslasikan dengan vektor translasi T akan diperoleh sel
satuan yang identik. Vektor translasi T adalah berbentuk:
3. Sel satuan
Sel satuan paling sederhana adalah kubus. Tiga sumbu kubus dan
beberapa sel satuan lain tegak lurus satu sama lain, namun untuk
sel satuan lain sumbu-sumbu itu tidak saling tegak lurus. Faktor
yang mendefinisikan sel satuan adalah jarak antar titik dan sudut
antar sumbu. Berikut gambar sel satuan sembarangan
a. Sel primitive
Sel primitive adalah sel satuan
yang hanya mempunyai satu
titik kisi atau disebut sel yang
mempunyai luas dan volume
terkecil. Sebuah pararelepipid
yang dibentuk oleh sumbu-
sumbu.

b. Sel non-primitif
Disebut juga dengan sel
konvensional yaitu sel yang
mempunyai luas atau volume bukan
terkecil artinya mempunyai luas
atau volume yang besarnya
merupakan kelipatan sel primitif.
C SISTEM KRISTAL DAN KISI BRAVAIS

1. Sistem Kristal kubus


Sistem kristal kubus ini dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu kubus
sederhana (simple cubic/ SC), kubus berpusat badan (body-centered
cubic/ BCC) dan kubus berpusat muka (Face-centered Cubic/ FCC).
Sistem kristal kubus memiliki panjang rusuk yang sama ( a = b = c)
serta memiliki sudut (α = β = γ) sebesar 90°.
2. Sistem Kristal tetragonal
Sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b ≠
c) dan semua sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Sistem kristal tetragonal ini hanya
memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan
3. Sistem Kristal ortorombik
Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c),
dan memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar 90°. Sistem kristal
ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body center
(berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat
muka (yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada
dua sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
4. Sistem Kristal heksagonal
System kristal ini memiliki dua nilai sudut yaitu 90° dan 120° (α = β =
90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk-rusuknya adalah a = b ≠ c.
semua atom berada pada sudut-sudut (pojok) heksagonal dan terdapat
masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi heksagonal (yang
ditunjukkan atom dengan warna hijau).
5. Sistem Kristal trigonal
Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠
c). sedangkan sudut-sudutnya adalah α = β = 90° dan γ =120°.
6. Sistem Kristal monoklin
Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a
≠ b≠ c), serta sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°. Sistem kristal monoklin terdiri
atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan berpusat muka pada dua
sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
7. Sistem Kristal triklin
Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini
memiliki panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar
sudut yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°.
Terdapat dua kelas kisi, yaitu Bravais dan non-Bravais. Dalam kisi
bravais, seluruh titik kisi adalah ekivalen, artinya kisi bersifat infarium
terhadap operasi simetri translasi. Kisi Bravais adalah simpul kisi yang
dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda. Sedangkan
dalam kisi non-Bravais terdapat beberapa titik kisi yang tidak ekivalen.
Kisi non-Bravais dapat berubah menjadi kisi Bravais asalkan dibentuk
basis dalam Kristal. Basis adalah kumpulan titik kisi yang ditempatkan
disekitar titik kisi Bravais. Kisi non-Bravais seringkali disebut kisi
Bravais dengan satu basis. Yang menjadi basis adalah titik-titik kisi
yang tidak ekivalen.

Anda mungkin juga menyukai