“STRUKTUR KRISTAL”
OLEH
JURUSAN FISIKA
2022
STRUKTUR KRISTAL
1. Keadaan Kristal
Susunan khas atom-atom dalam kristal disebut struktur kristal. Struktur kristal dibangun oleh sel
satuan (unit cell) yang merupakan sekumpulan atom yang tersusun secara khusus, secara
periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi kristal (crystal lattice). Seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa sebuah Kristal Ideal disusun oleh satuan-satuan struktur yang
identik secara berulang-ulang yang tak hingga didalam ruang. Untuk menggambarkan struktur
kristal ini dapat digambarkan/dijelaskan dalam istilah –istilah : Lattice (kisi) dan sebuah Basis
yang ditempelkan pada setiap titik lattice (titik kisi)
Kisi kristal : Kisi adalah sebuah susunan titi-titik yang teratur dan periodik di dalam ruang.
Basis : sekumpulan atom, dengan jumlah atom dalam sebuah basis dapat berisi satu atom
atau lebih.
Atau secara singkatnya adalah struktur kristal terdiri dari kisi dan basis, Struktur kristal akan
terjadi bila ditempatkan suatu basis pada setiap titik kisi sehingga struktur kristal merupakan
gabungan antara kisi dan basis. Apabila dinyatakan dalam hubungan dua dimensi adalah sebagai
berikut:
Sehingga apabila atom atau sekumpulan atom tersebut menempati titik-titik kisi maka akan
membentuk suatu struktur kristal.
2. Definisi Pokok
Kisi Kristal
Didalam kristal terdapat kisi-kisi yang ekivalen yang sesuai dengan lingkungannya
dan diklasifisikan menurut simetri translasi.
Didefinisikan sebagai perpindahan dari sebuah kristal oleh sebuah vektor translasi
kristal
A,B, dan C adalah atom Penyusun kristal a1 adalah jarak antara atom
Vektor posisi dari setiap titik kisi pada kisi dua dimensi yaitu :
T =n1 a1 +n 2 a 2
Pada kisi tiga dimensi (3D), vektor posisi untuk titik-titik kisi yaitu:
T = n1a1 + n2a2 + n3a3
Selain simetri translasi, terdapat beberapa operasi lain yang membuat kisi “invarian”
(tidak berubah bentuknya dari semula), yaitu :
Vektor basis
Andaikanlah bahwa setiap titik dalam kisi dua dimensional dapat ditulis sebagai
ujung dan vekior R, dengan ; R = n1a + n2 b dengan (n1,n2) bilangan bulat
positif atau negatif, maka a dan b dinamakan vekior basis.
Vektor basis itu:
a. tidak unik (ada berbagai kemungkinan)
b. harus tidak segaris (tak ko-linier)
Sel satuan
Dalam kristal dua dimensi merupakan luas daerah jajaran genjang yang sisi-
sisinya dibatasi oleh vektor basis adalah sel satuan. Dalam kristal 3D merupakan
volume paralelepipidum yang diatasi vektor basis.Apabila sel serupa itu digeser-
geser ke ujung sumbu vektor translasi, maka seluruh kisi kristal akan tercakup
olehnya
Sel satuan itu:
a. tidak unik , karena vekior basis tidak unik
b. tetapi setiap sel satuan iiu sama luasnya.
c. dalam contoh di atas sel satuan mengandung satu titik kisi (4xseperempat titik
kisi primitif)
Sel primitif dan non primitif
1. Sel primitif adalah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil, Sel primitif
dibangun oleh vektor basis biasa disebut sel satuan (unit sel).
2. Sel konvensional (sel tak primitif) adalah sel yang mempunyai luas atau
volume bukan terkecil artinya mempunyai luas atau volume yang besarnya
merupakan kelipatan sel primitif.
Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu atom pada semua pojok kubus, juga
terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus (yang ditunjukkan dengan
atom warna merah).
Pada sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b ≠ c)
dan semua sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya
memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan.
Pada bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana masing-
masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.
Sedangkan pada tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan,
yaitu memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru), dan
atom lainnya berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.
3. Sistem kristal Ortorombik
Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body
center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka
(yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi
ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari sistem
kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang sama (α = β =
γ) yaitu sebesar 90°.
Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan
berpusat muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c),
serta sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°.
5. Sistem kristal triklin
Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini memiliki
panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut yang berbeda-beda
pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°.
Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠ c).
sedangkan sudut-sudutnya adalah α = β = 90°dan γ =120°.
Pada system kristal ini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam), maka
system ini memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai sudut yaitu
90° dan 120° (α = β = 90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk-rusuknya adalah a =
b ≠ c. semua atom berada pada sudut-sudut (pojok) heksagonal dan terdapat masing-
masing atom berpusat muka pada dua sisi heksagonal (yang ditunjukkan atom dengan
warna hijau).