Anda di halaman 1dari 22

RESUME FISIKA ZAT PADAT

STRUKTUR KRISTAL

Oleh
Nama : Denisa Rizka Maulia
NIM : 19033014
Prodi : Pendidikan Fisika

Dosen : Drs. Hufri M. Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
STRUKTUR KRISTAL
A. Jumlah Atom Tiap Unit Sel

Pada kisi primitif atom-atom hanya ada pada tiap-tiap


sudut unit sel. Tiap atom yang berada pada tiap sudut unit sel
dimiliki (kepunyaan) delapan unit sel lainnya yang
berbatasan. Besarnya bagian atom yang dimiliki masing-
masing unit sel, tergantung pada besarnya sudut. Sebagai
contoh jika sudut α = β = γ = 90o maka masing – masing unit
sel akan memilki atom 1/8 bagian dari tiap – tiap sudut unit
sel. Tetapi jika α = β = 90 o dan γ = 120o, maka sumbangan
atom pada satu sudut adalah = ( besar sudut / 360 ) x ½ atom.
Jadi, pada sudut unit sel 120o adalah :

Secara umum dapat dirumuskan jumlah atom yang dimiliki


unit sel sebagai berikut :
N=2
N=4
Dimana,
N = Jumlah atom tiap unit sel
Nθ = Jumlah atom yang berada pada tiap sudut unit sel
Nf = Jumlah atom yang berada pada muka unit sel
Ni = Jumlah atom yang berada di dalam unit sel
B. Bilangan Koordinasi

Ditinjau satu atom dalam kristal, di sekitar atom ini


tersebar atom lain dalam ruang. Atom – atom yang terdekat
disebut tetangga terdekat, dan atom – atom tersebut sangat
besar pengaruhnya pada atom ini.
Jumlah tetangga terdekat dari suatu atom disebut juga dengan
bilangan koordinasi.
Coordinat # = 6 ( # tetangga terdekat )
C. Massa Jenis

Massa jenis suatu zat adalah massa tiap satuan volume.

Density = massa / volume


Massa = nomor atom per unit sel x massa setiap atom
Massa setiap atom = berat atom / bilangan avogadro
Contoh :
Copper ( lihat data pada tebel diatas )
 Struktur kristal = FCC : 4 atom/ unit sel

 Berat atom = 63.55 g/mol ( 1 amu = 1 g/mol )

 Jari – jari atom = 0.128 nm ( 1 nm = 10-7 cm )

Hasil secara teori ρ Cu = 8.89 g/cm3 sedangkan perbandingan


dengan sebenarnya ρ Cu = 8.94 g/cm3

D. Daya Jelajah ( Packing Fraction )

Daya jelajah didefinisikan sebagai bagian ruang yang terisi


oleh atom dalam unit sel, atau perbandingan volume atom
dalam unit sel dengan volume unit sel. Untuk menentukan
daya jelajah ini perlu diperjanjikan :
a) Bentuk atom seperti bola, hal ini berguna untuk mencari
volume atom

b) Atom yang berdekatan bersinggungan, sehingga jari – jari


atom sama dengan setengah jarak terdekat

c) Simbol daya jelajah (η), daya jelajah suatu kristal dapat


ditentukan dengan menggunakan rumus :
E. Unsur – Unsur Simetris

Tiap-tiap unit sel dari ke 14 kisi Bravais memiliki satu


atau lebih tipe sifat simetris seperti, invers, pemantulan dan
rotasi. Berikut ini dibicarakan pengertian persyaratan dari
sifat-sifat simetris tersebut.

1. Pusat invers

Suatu sel merniliki pusat invers jika ada suatu titik


terhadap titik ini sel tetap tidak berubah bila dilakukan
transformasi matematik r ke -r. Semua kisi Bravais adalah
simetris jika dibalik

R= n1a + n2b + n3c

Ini berkaitan dengan suatu invers vektor kisi :

Rn = -Rn = -n1a – n2b – n3c


Kisi tidak Bravais ada yang memiliki pusat invers,
dan ada yang tidak tergantung kepada kesimetrisan
basisnya

2. Bidang cermin

Bidang cermin adalah suatu bidang dalam sel yang


letaknya sedemikian rupa, jika suatu cermin diletakan
pada bidang tersebut maka bayangan kisi-kisi di depannya
akan berhimpit dengan kisi-kisi dibelakangnya atau
dengan kata lain sel tetap tidak berubah. Triklin tidak
memiliki bidang cermin (pantul), Monoklin memiliki satu
bidang cermin di tengahtengahnya dan sejajar dengan alas
dan seterusnya. Sel kubus memiliki sembilan bidang
cermin tiga sejajar dengan permukaannya dan enam
dengan yang lainnya, masing-masing melalui dua tepi
atau pinggir yang berhadapan.

3. Sumbu rotasi

Sumbu rotasi adalah suatu sumbu yang sedemikian


rupa, jika sel diputar melalui sumbu ini sebesar sudut
tertentu maka sel tetap tidak berubah. Sumbu disebut
kelipatan n jika sumbu diputar dengan besar sudut sebesar
(2 /n), sel tetap tidak berubah. Triklin tidakmemiliki
sumbu rotasi (tidak mungkin n = 1), dan Monoklin
memiliki sumbu kelipatan 2 ( Q = ) yaitu sumbu yang
sejajar dengan alasnya. Unit sel kubus mempclnyai tiga
sumbu kelipatan 4 yang sejajar dengan permukaan dan
ernpat sumbu kelipatan 3, masing-masing melalui dua
titik sudut yang berhadapan. Kita sudah membicarakan
unsur simetris yang sederhana, salah satu yang sering
dijumpai. Unsur Simetris yang lebih komplit (rumit) juga
ada seperti, surnburotasi-pantul, bidang luncur dan
seterusnya. Tetapi kita tidak membicarakannya di sini,
karena belum dibutuhkan dalam buku teks ini. Dapat
diperhatikan bahwa unsur simetris boleh tidak bebas,
contohnya yang sederhana dapat dilihat bahwa pusat
invers ditambah bidang pantul (cermin) menyatakan
secara tidak langsung adanya sumbu kelipatan 2 melalui
pusat dan sejajar bidang

4. Sistem Penandaan Untuk Arah dan Bidang Kristal

Suatu Kristal berisi bidang-bidang atom. Bidang-bidang


ini turut menentukan sifat dan perilaku bahan tersebut. Banyak
sifat-sifat Kristal yang berkaitan dengan arah Kristal, seperti
misalnya kelenturan, permeabilitas magnetic, dan lain-lain.
a. Arah Kristal
Salah satu keperluan dasar dalam menganalisis Kristal
adalah bagaimana menyatakan arah dalam ruang, misalnya
menentukan arah deretan atom-atom tertentu. Hal ini bisa
dilakukan dengan memproyeksikan suatu vector pada sumbu
x, y ,dan z. Untuk memudahkan, proyeksi ini diukur dalam
satuan sisi Kristal a, b, dan c. Untuk arah tertentu pasangan
harga-harga a, b, dan c banyak sekali kemungkinan, maka itu
biasanya dipakai himpunan bilangan bulat terkecil yang
a b c
sebanding dengan proyeksi ini, misalnya , , dan .
r r r
Himpunan bilangan bulat terkecil ini disebut indeks arah.
Biasanya indeks arah ini diberi symbol u, v, dan w, diberi
kurung siku, dan tidak menggunakan koma, contohnya [uvw].
Semua arah yang sejajar mempunyai indeks yang sama.
Misalnya proyeksi arah krital pada sumbu x, y, dan z masing-
masing adalah 3a, 6b, dan 4,5c. Koefisien dari proyeksi ini
adalah 3, 6, dan 4,5. Dengan membagi semua koefisien
dengan 1,5 maka akan di dapat koefisien 2,4, dan 3. Maka
dikatakan indeks arah ini adalah [2 4 3].
Untuk vektor berarah negatif maka dituliskan dengan
menambahkan garis diatas u, v atau w. Misalnya untuk sumbu
x negative maka indeksnya adalah [ūvw). Contoh beberapa
arah kristal pada sistem kubik dijelaskan dalam gambar
dibawah ini.
b. Bidang-bidang kristal

Identifikasi suatu bidang dapat digunakan indeks


perpotongan bidang tersebut dengan sumbu-sumbu x,y, dan z.
Bagian garis pada sumbu x, y, dan z yang dipotong oleh
bidang disebut parameter linear. Parameter linear ini biasanya
dinyatakan dalam satuan sumbu. Bilangan bulat terkecil yang
merupakan perbandingan dari parameter linear ini disebut
parameter numeric.
1) Indeks Miller
Karena irisan dari sebuah kristal merupakan objek dua
dimensi, maka garis normal dari bidang irisan tersebut
digunakan untuk mendiskripsikan bidang tadi. Indeks
Miller merupakan kebalikan dari parameter numeric dan
merupakan bilangan bulat. Indeks Miller biasa digunakan
untuk menentukan bidang irisan didalam kristal. Satu set
bidang yang paralel dengan jarak yang seragam memiliki
indeks yang sama. Indeks untuk bidang irisan dituliskan
dalam kurung ( ). Biasa dipakai tiga bilangan bulat, h, k
dan l sehingga dituliskan (h k l). Jika sebuah bidang sejajar
dengan suatu aksis maka indeks untuk aksis ini nilainya 0.
Jika arah dari suatu bidang bernilai negatif, maka indeks
diberi tanda garis diatasnya. Contoh dari penamaan bidang
irisan kristal ditunjukan pada gambar berikut ini.
Langkah mudah untuk memberikan indeks miller dari
suatu bidang irisan adalah sebagai berikut :
a) Ambil titik asal (titik 0) dari bidang

b) Tentukan nilai intersep dari setiap aksis (1/h)a, (1/k)b,


(1/l)c dari titik asal, contoh jika intersep adalah (1/2)a,
(1/3)b, (1/1)c, maka indeks bidang tersebut adalah (2 3
1) seperti gambar dibawah ini.

c) Jika intersep ∞ atau bidang paralel dengan aksis maka


indekssnya bernilai nol.
Arti fisis dari Miller indeks adalah indeks ini menyatakan:
a) Orientasi dari bidang atomik melalui harga h, k dan l

b) Jarak antar bidang, yaitu jarak antara bidang yang


melewati titik asal dengan bidang berikutnya.

c) Perbedaan jarak dari dua bidang dicontohkan dengan


gambar dibawah ini, bidang (2 2 2) memiliki jarak
antar bidang yang lebih kecil dari bidang (1 1 1).
Jarak dari satu set bidang (hkl) adalah jarak terpendek dari
dua bidang yang berdekatan. Jarak merupakan fungsi dari
(hkl), yang secara umum semakin besar harga indeks
maka semakin kecil jarak antar bidang tersebut. Untuk kisi
berbentuk kubik, rumus dari jarak antar bidang hkl (dhkl):

Nilai a adalah parameter kisi. Untuk bentuk – bentuk


kristal yang lain rumusnya lebih rumit.
Struktur Kristal Sederhana
A. Struktur Kristal Kubik
1. Struktur Simple Cubic (SC)
Dalam struktur kubik sederhana, atom-atom hanya
terletak di bagian sudut saja sehingga hanya
bersinggungan di sepanjang sisi kubus. Total atom yang
berada dalam sebuah unit sel dengan struktur SC
berjumlah 1 yang diperoleh dari penjumlahan
seperdelapan atom yang terletak di sudut. Struktur ini
kurang rapat dan memiliki bilangan koordinasi yang
berjumlah enam. Bilangan koordinasi diartikan sebagai
banyaknya atom tetangga terdekat atau banyaknya atom
yang bersentuhan. Skema dari struktur kubik sederhana ini
dapat dilihat dalam Gambar 1.20.

(a) (b)
Gambar 1.20
Bentuk Struktur Kristal SC, a) Penggambaran Satu Unit Sel Bola Pejal,
b) Gambar Unit Sel dengan Ukuran Bola Pejal yang Sudah Diperk

Gambar 1.21
Bentuk Struktur Kristal BCC, a) Penggambaran Satu Unit Sel Bola Pejal,
b) Gambar Unit Sel dengan Ukuran Bola Pejal yang Sudah Diperkecil, c)
Kumpulan dari Banyak Atom

a. Struktur Body Centered-Cubic (BCC)


Dalam struktur ini terdapat atom-atom yang terletak
di semua sudut (delapan sudut) dan atom tunggal di
bagian pusat kubus. Masing-masing unit sel BCC
memiliki dua atom; satu atom berasal dari penjumlahan
satu per delapan atom yang terletak di delapan sudut
kubus dan satu lagi berasal dari atom yang terletak di
pusat kubus, ketika posisi atom yang terletak di bagian
sudut dengan di bagian pusat adalah sama. Bilangan
koordinasi untuk struktur kristal BCC adalah 8, dan
dapat dilihat pada Gambar 1.21.

b. Struktur Face Centered-Cubic


Dalam struktur kristal FCC atom-atom terletak pada
bagian sudut dan juga di pusat dari semua permukaan
kubus. Untuk struktur kristal FCC, masing-masing atom
yang terletak di sudut dibagi-bagi ke dalam delapan unit
sel, oleh karena itu atom face-centered yang terletak
pada bagian sisi terbagi menjadi dua. Total atom yang
dimiliki oleh struktur kristal FCC ada 4 yang diperoleh
dari penjumlahan satu per delapan dari masing-masing
atom yang terletak di delapan sudut dengan setengah
bagian atom yang terletak di enam permukaan sel yang
dapat dilihat dalam Gambar 1.21. Untuk FCC, bilangan
koordinasinya ada 1.21.
Gambar 1.22

Bentuk Struktur Kristal FCC, a) Penggambaran Satu Unit Sel Bola Pejal,
b)Gambar Unit Sel dengan Ukuran Bola Pejal yang Sudah Diperkecil, c)
Kumpulan dari Banyak Atom

b. Struktur Kubik Lainnya


Terdapat beberapa struktur kristal yang merupakan
kombinasi dari salah satu struktur kubik dasar yang saling
menyusup antara satu dengan yang lainnya. Struktur kristal
seperti ini biasanya disebut sebagai struktur kristal
campuran jenis AX, ketika A merupakan notasi untuk
kation dan X merupakan notasi untuk anion. Beberapa di
antara struktur ini adalah struktur kubik intan, seng
blended, natrium klorida, dan cesium klorida yang akan
dijelaskan sebagai berikut.
1) Struktur Kubik Intan
Struktur intan merupakan gabungan dari subkisi FCC,
yang tersusun dari delapan atom sudut dan enam atom
yang terletak di pusat permukaan unit sel. Semua ini
membentuk satu struktur FCC yang titik asalnya terletak
pada koordinat 0, 0, 0 sedangkan subkisi yang lain terletak
pada koordinat ¼, ¼, ¼ ; ¾ , ¾, ¼ ; ¾, ¼ , ¾ ; dan ¼, ¼, ¾
yang dapat dilihat dalam Gambar 1.23.

1) Struktur Cesium Klorida (CsCl)


Dalam struktur Kristal ini, anion terletak pada
masing-masing sudut kubus dan di bagian pusat dari
kubus ini diisi oleh satu kation yang dapat dilihat dalam
Gambar 1.24. Pertukaran antara kation dan anion ataupun
sebaliknya, menghasilkan struktur kristal yang sama.
Struktur ini memiliki bilangan koordinasi yang berjumlah
8 buah baik untuk kation maupun anion.
Struktur cesium klorida (CsCl) merupakan
gabungan dari dua buah kisi kubus sederhana (SC)
sehingga atom sudut yang berada pada salah satu kisi
dapat berlaku seperti atom pusat untuk kisi yang lain.
Struktur ini memiliki koordinat untuk Cs : 0, 0, 0 dan
Cl : ½ , ½, ½.\
Gambar 1.24
Sebuah Unit Sel untuk Struktur Kristal Cesium Klorida

Gambar 1.25
Sebuah Unit Sel untuk Struktur Kristal Natrium Klorida

2) Struktur Natrium Klorida (NaCl)


Sebuah unit sel untuk struktur kristal ini dibentuk
oleh susunan FCC dari anion dengan satu kation
yang terletak di pusat dan di tengah-tengah
sepanjang tepi kubus (Gambar 1.25). Bilangan
koordinasi yang dimiliki oleh kation dan anion
untuk struktur kristal natrium klorida (NaCl) ini
berjumlah enam. Pada setiap kubus terdapat
empat molekul, dengan koordinat atom-atomnya
sebagai berikut.
Na → 0, 0, 0 ; ½, ½, 0 ; ½, 0, ½ ; 0, ½, ½
Cl → ½, ½, ½ ; 0, 0, ½ ; 0, ½, 0 ; ½, 0, 0

3) Struktur Seng Sulfida (ZnS)


Dalam struktur ini, semua posisi sudut dan
permukaan ditempati oleh atom S, sedangkan
atom Zn mengisi bagian dalam posisi tetrahedral.
Jika posisi atom Zn dan S ditukar maka akan
diperoleh susunan yang ekuivalen. Masing-
masing atom Zn mengikat 4 atom S begitu pun
sebaliknya (Gambar 1.26).

Gambar 1.26
Sebuah Unit Sel untuk Struktur Kristal Seng Sulfida

Pada struktur seng sulfida ini, atom-atom Zn


menempati salah satu kisi FCC dan atom-atom S
menempati kisi FCC yang lain sehingga strukturnya
sama dengan struktur intan. Koordinat atom-atom untuk
Zn sebagai berikut.
Zn → 0, 0, 0 ; 0, ½, ½ ; ½, 0, ½ ; ½, ½, 0
S → ¼, ¼, ¼ ; ¾, ¾, ¾ ; ¾, ¼, ¾ ; ¾, ¾, ¼

2. Struktur Kristal Heksagonal Closed Packed (HCP)


Tidak semua logam memiliki unit sel dengan
simetri kubik. Struktur kristal umum yang terakhir
ini memiliki struktur kristal heksagonal. Permukaan
atas dan bawah unit sel ini terdiri atas enam atom
yang membentuk hexagon dan mengelilingi sebuah
atom tunggal di bagian pusat. Bidang lain yang
membentuk tiga atom tambahan dalam unit sel
diletakkan di antara bidang bagian atas dan bawah.
Atom yang terletak pada bidang tengah memiliki
atom tetangga terdekat di kedua bidang yang
berdekatan. Dengan demikian, struktur kristal HCP
memiliki bilangan koordinasi yang berjumlah 6.
Struktur ini biasanya ditemui pada beberapa logam di
antaranya magnesium, titanium, seng, berrelium dan
kobalt, yang dapat dilihat pada Gambar 1.27.

Gambar 1.27
Struktur Kristal HCP a) Tumpukan Bidang-bidang HCP,
b) Kedudukan Relatif Atom-atom dalam kristal HCP

Dalam struktur ini bola-bola atom tersusun dalam satu bidang


ketika satu bola atom bersinggungan dengan enam bola atom di
sekitarnya (lapisan A). Pada lapisan kedua (B) terdiri atas tiga
atom yang saling bersinggungan. Sedangkan pada lapisan ketiga
(C) strukturnya sama dengan lapisan A, Gambar 1.27

Anda mungkin juga menyukai