Anda di halaman 1dari 49

BAB 2

The Structure of Crystalline


Solids
“Crystals are like people: it is the defects in them which tend to make them interesting!”
JENIS PADATAN BERDASARKAN SUSUNAN ATOM
Berdasarkan susunan atom dalam zat padat, struktur padatan dibagi:

Struktur Padatan

Padatan Padatan Amorf


Kristalin/Kristal (Non-Kristal)
Lanjutan …
Berdasarkan kedua gambar tersebut, dapat diambil
kesimpulan:
• Padatan Kristalin:
Memiliki susunan atom/molekul yang teratur,
berulang secara periodik dalam jangka yang
panjang (long-range order).
Contoh: logam, beberapa keramik, dan beberapa
polimer
• Padatan Amorf:
Memiliki susunan atom/molekul yang tidak
teratur/acak/random.
Contoh: gelas/kaca, karet/rubber, pasir (SiO2)
PERBEDAAN KRISTALIN & AMORF
Berdasarkan susunan atom dalam zat padat, struktur padatan dibagi:
SIFAT-SIFAT PENTING PADA PADATAN KRISTALIN
Unit Sel

Jari-Jari Atom (R)

Bilangan Koordinasi (CN)

Atomic Packing Factors (APF)

Crystal Imperfection-point Line

Surface Imperfection
UNIT SEL PADATAN KRISTAL

 Unit Sel atau Satuan Sel adalah susunan


atom atau molekul yang berulang.
 Unit Sel yang berulang  membentuk
struktur padatan kristalin.
 Terdapat 7 bentuk unit sel yang
diklasifikasikan berdasarkan panjang sisi
dan sudut yang dibetuk oleh sisi-sisi sel
tersebut.
Lanjutan (unit sel)…

Keterangan:
P = atom-atom hanya
berada di sudut ruang.
I = atom-atom berada
di sudut dan di pusat
ruang
F = atom-atom berada
di sudut dan 2 atau
lebih atom berada di
muka/sisi ruang
JENIS Unit Sel Kubus
UNIT SEL
KUBUS Simple Cubic
Body-Centered Face-centered
berdasarkan (Kubus Sederhana)
Cubic (BCC = Kubus Cubic (FCC = Kubus
susunan atom Pemusatan Ruang) Pemusatan Sisi)
JUMLAH ATOM
• Jumlah Atom pada SC =
• Jumlah Atom pada BCC =
• Jumlah Atom pada FCC =

BILANGAN KOORDINASI (CN)


Bilangan Koordinasi menyatakan banyaknya/jumlah atom yang
berkoordinasi atau bersentuhan langsung dengan suatu atom yang
ditinjau.
Bilangan Koordinasi SC = 6
Bilangan Koordinasi BCC = 8 Bilangan Koordinasi FCC = 12
MENGHITUNG
BILANGAN
KOORDINASI

SC

BCC FCC
HUBUNGAN ANTARA PANJANG RUSUK SEL (a)
dan JARI-JARI ATOM (R)
Untuk menentukan hubungan antara panjang rusuk sel (a) dengan jari-jari atom,
didasarkan pada atom-atom yang saling bersentuhan secara langsung.

Kubus Sederhana:

R
a
Lanjutan …

FCC:

a
Lanjutan …

BCC:
APF (Atomic Packing Factor = APF)
Rapat kemasan atomik = atomic packing factor (APF) adalah fraksi dari
volume bola pejal di dalam sebuah unit sel, dalam hal ini atom
dianggap menggunakan model bola pejal.
MENGHITUNG APF
Lanjutan …
APF dan Bilangan Koordinasi mempengaruhi kekuatan keseluruhan dari
logam kristal. APF dan Bilangan Koordinasi menunjukkan seberapa
rapat atom-atom di dalam struktur kristal. Jika suatu struktur memiliki
Bilangan Koordinasi dan APF yang tinggi maka dapat diperkirakan
bahwa struktur tersebut akan rapat. Kekuatan keseluruhan material
akan meningkat seiring dengan peningkatan APF dan bilangan
koordinasi.
MENGHITUNG DENSITAS TEORITIS PER UNIT SEL
Rapat massa atau densitas per unit sel dihitung dengan rumus:
Lanjutan …
Copper has an atomic radius of 0.128 nm, an FCC crystal structure, and
an atomic weight of 63.5 g/mol. Compute its theoretical density and
compare the answer with its measured density.

The literature value for the density of copper is 8.94 g/cm3 , which is in
very close agreement with the foregoing result.
BIDANG KRISTAL
• Tumpukan bidang-bidang kristal yang dibentuk oleh atom-atom akan
mempengaruhi sifat bahan padat (solid materials properties).
• Apabila terdapat gaya luar (beban) tekan atau tarik yang cukup besar,
maka atomnya bergerak dan terjadi slip. Derajat gerakan tersebut
memberikan indikasi pada keuletan (ductility)
• Bidang Kristal (Lattice planes) adalah bidang yang memuat paling
sedikit tiga titik kisi yang tidak saling kolinear (artinya tidak berada
pada satu garis yang sama)
• Kisi adalah susunan titik yang teratur dan periodik di dalam ruang.
• Untuk menunjukan orientasi bidang suatu sel satuan digunakan
indeks Miller dinyatakan dalam (hkl), sedangkan perpotongan negatif
ditandai dengan garis di atasnya.
TITIK KOORDINAT
 Posisi titik mana pun yang terletak di dalam sel
satuan dapat ditentukan dalam koordinatnya
sebagai kelipatan pecahan juga dapat nol dari
panjang tepi sel satuan (yaitu dalam a, b, dan c).
 Posisi P dalam koordinat umum q, r, dan s di
mana q adalah panjang dari a (sumbu x); r
adalah panjang pecahan b (sumbu y); dan s
adalah panjang pecahan c (sumbu x). Dengan
demikian, posisi P ditentukan menggunakan
koordinat q r s
INDEKS MILLER
 Indeks miller dinyatakan dalam: (hkl) z
 Cara menentukan indeks miller sebagai berikut:
c
1. Tentukan titik pusat koordinat O (x, y, z) di
luar bidang yang akan ditentukan indeks b
miller-nya. O
y
2. Tentukan titik potong (intersep) antara
bidang yang bersangkutan dengan titik x a
koordinat a, b, c (x,y,z). Dari bidang di atas, indek miller:
3. Tentukan kebalikan (reciproces) dari 1. Titik pusat: O
bilangan-bilangan tadi, dan kemudian 2. a =1; b = 3; c = 2
tentukan tiga bilangan bulat (terkecil) yang 3. Buat kebalikan: =
mempunyai perbandingan yang sama  4. Buat menjadi bilangan bulat terkecil
(h,k,l) (dikali 6), sehingga indeks miller 
Notasi Miller: (hkl)  bidang tertentu (6 2 3)
{hkl}  family latiice
CONTOH PENENTUAN INDEKS MILLER
LATIHAN INDEKS MILLER
FAMILY LATICE PLANES
Pada setiap bidang dalam kisi, ada himpunan tak terbatas dari bidang kisi paralel
yang berjarak sama satu sama lain, himpunan ini disebut: keluarga bidang atau
family lattice. Bidang-bidang yang paralel satu sama lain adalah ekivalen dan
mempunyai indeks yang identik yang mengacu titik asal

Jadi contohnya dalam kristal kubik (111), ( ), ( 11), (1 ), (11 ), ( 1), ( 1 ),


dan (1 1) semua termasuk family lattice planes {111}
FAMILY LATICE PLANES

(010)

(110)

(Ī11)
KEPADATAN ATOM DALAM BIDANG

Pada sel satuan kps (FCC),


bidang (111) merupakan
bidang dengan jumlah
atom terpadat yaitu 3
atom. Dan terlihat masih
ada bidang yang kosong,
bila dikenai beban (gaya)
akan dapat mengalami
slip, shg logam sejenis ini
mempunyai fifat ulet
(ductile)
MENGHITUNG JUMLAH ATOM
Suatu bahan logam (Pb) yg mempunyai struktur kps dengan Jari-jari atom sebesar
0,1750 nm, Hitunglah jumlah atom setiap mm2 pada bidang (100) dan bidang (111).
Jawab:
4𝑅 4(0,1750)
𝑎 =   = = 0,495 𝑛𝑚
2 1,414

Pada bidang (100)  jumlah atom = 2  Jumlah atom/mm2:


2 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑎𝑡𝑜𝑚
= 8,2 × 10
0,495 𝑚𝑚 𝑚𝑚

Pada bidang (111)  jumlah atom = ??? (PR)


ARAH KRISTAL [ ]
Untuk bahan anisotropik mempunyai sifat tidak sama pada segala arah. Indeks
Miller digunakan untuk menunjukkan arah kristal [u v w] dan titik hanya x,y,z
seperti pada gambar. Sedangkan untuk arah negatif pada sumbu tertentu nilainya
ditandai dengan garis datar di atas nilai sumbu tertentu.
Lanjutan arah Kristal …
X-RAY DIFFRACTION: DETERMINATION OF
CRYSTAL STRUCTURES
X-Ray Diffraction and Bragg’s Law
Consider the two parallel planes of atoms A–A and B–B in the Figure, which have
the same h, k, and l Miller indices and are separated by the interplanar spacing dhkl.
Now assume that a parallel, monochromatic, and coherent (in-phase) beam of x-
rays of wavelength is incident on these two planes at an angle . Two rays in this
beam, labeled 1 and 2, are scattered by atoms P and Q. Constructive interference of
the sca ered rays 1 and 2 occurs also at an angle to the planes if the path length
difference between 1–P–1 and 2–Q–2 (i.e., SQ + QT) is equal to a whole number, n,
of wavelengths—that is, the condition for diffraction is:

a is the lattice parameter (unit cell edge length)


Contoh
For BCC iron, compute (a) the interplanar spacing and (b) the diffraction angle for
the (220) set of planes. The lattice parameter for Fe is 0.2866 nm. Assume that
monochromatic radiation having a wavelength of 0.1790 nm is used, and the order
of reflection is 1.
Solution:
a). The value of the interplanar spacing dhkl with a = 0.2866 nm, and h = 2, k = 2,
and l = 0 because we are considering the (220) planes. Therefore:

b). The value of may now be computed (with n = 1 because this is a firstorder
reflection):
TUGAS (dikerjakan dicatatan, lalu scan dan kumpulkan minggu depan via spada)
1. If the atomic radius of aluminum is 0.143 nm, calculate the volume of its
unit cell in cubic meters.
2. Iron has a BCC crystal structure, an atomic radius of 0.124 nm, and an
atomic weight of 55.85 g/mol. Compute and compare its theoretical
density with the experimental value.
3. Calculate the radius of an iridium atom, given that Ir has an FCC crystal
structure, a density of 22.4 g/cm3 , and an atomic weight of 192.2 g/mol.
4. Rhodium has an atomic radius of 0.1345 nm and a density of 12.41
g/cm3 . Determine whether it has an FCC or a BCC crystal structure.
5. Determine the expected diffraction angle for the first-order reflection
from the (113) set of planes for FCC platinum when monochromatic
radiation of wavelength 0.1542 nm is used
6. Determine the Miller indices for the planes shown in the following unit cell:

7. Determine the indices for the directions shown in


the following cubic unit cell:
CACAT KRISTAL
IMPERFECTION OF SOLIDS
APA ITU CACAT
KRISTAL??
Cacat Kristal adalah ketidaksempurnaan
yang terjadi pada susunan atom dalam
Kristal material solid, yang terjadi selama
proses pemadatan dari fasa cari menuju
fasa padat (solidification proses).
Ketidak sempurnaan ini mencakup
terjadinya kekosongan atom pada
struktur Kristal pada titik (point defect),
garis (line defect), permukaan (area
defect) atau volume tertentu.
JENIS CACAT KRISTAL
Vacancy Atoms

Point Defects Interstitial

Substitutional Atoms

Cacat Kristal Line Defects Dislocation

Grain, Phase, Twin,


Area Defects Boundaries, External
Surfaces

Volume Defects Bulk


CACAT TITIK (points defects)
• Vacancy atoms  cacat titik ini yang paling
sederhana, dan merupakan kekosongan atom
(seolah-olah ada atom yang hilang) karena proses
deformasi dan high energy particle irradiation.
• Interstitial  cacat demikian merupakan akibat
penumpukan atom yang salah saat kristalisasi,
atau dapat juga terjadi pada suhu tinggi dimana
energi termal memungkinkan atom-atom
melompat meninggalkan tempatnya. Terdapat
kekosongan tunggal, ganda maupun ganda tiga.
• Substitutional  terdapat penambahan atom
pada struktur Kristal tidak pada antar susunan
atom sehingga menyebabkan kekacauan pada
susunan Kristal yang ada.
Lanjutan…
• cacat interstisi, yang merupakan akibat adanya atom ekstra lain pada ruang
kosong diantara kisi kristal yang normal, dapat terjadi dengan sendirinya atau
sengaja ditambahkan pada pembuatan alloy.
• Cacat titik berpengaruh pada properties zat padat kristalin, antara lain densitas,
difusi, migrasi atom-atom dan konduktivitas.
CACAT GARIS (line defects)
• Dislokasi adalah barisan atom-atom linier dimana terjadi beberapa
ketidaksempurnaan pada ikatan antar atom-atom.
• Dislokasi garis dapat digambarkan sebagai sisipan satu bidang atom
tambahan dalam struktur kristal, diberi simbol  .
• Dislokasi ulir menyerupai spiral dengan garis cacat sepanjang sumbu
ulir.
• Kedua jenis dislokasi garis terjadi karena ada ketimpangan dalam
orientasi bagian-bagian yang berdekatan dalam kristal, sehingga ada
suatu deretan atom tambahan ataupun kurang yang terjadi waktu
kristalisasi atau akibat deformasi plastik.
Lanjutan…

• Gambar diatas memperlihatkan pembentukan dislokasi akibat geseran.


• Pada gambar, garis dislokasi D akan bergerak melalui kristal sampai pergeseran
selesai.
• Cacat yang terjadi adalah dislokasi ulir, dengan garis cacat sejajar dengan arah
pergeseran.
Lanjutan…

• Gambar ini menunjukkan cacat linier yang merupakan dislokasi garis, garis cacat
tegak lurus pada arah pergeseran.
• Cacat garis mempunyai hubungan dengan kekuatan bahan padat, karena
menyebabkan interferensi timbal balik pada gerakan melalui suatu kristal yang
mencegah bidang-bidang atom untuk selip sehingga memperkuat bahan.
Adanya beberapa dislokasi menaikkan kekenyalan bahan padat kristalin.
CACAT PERMUKAAN (surface defects)
Cacat permukaan (area defects)
merupakan ketidaksempurnaan
yang berbentuk batas butir.
Pada saat kristal tumbuh,
dihasilkan sistem sumbu dimana
atom-atom membuat orientasi
sendiri-sendiri.

a. Batas Butir b. Pembentukan butir


• Kristal-kristal dengan struktur kisi yang orientasinya berbeda saling mendekati,
atom-atom akhir yang harus mengambil posisi dalam sebuah kristal akan sukar
untuk menempati sisi yang normal pada kisi, sehinga terbentuk daerah transisi
yang disebut batas butir.
• Sekumpulan kristal-kristal dengan orientasi yang sama disebut butir.
• Atom-atom pada batas butir mempunyai ketidakteraturan yang besar, sehingga
mempunyai energi yang lebih besar daripada atom-atom didalam kristal dan
merupakan tumpukan atom yang kurang efisien.
• Faktor tersebut menjadi penyebab mengapa daerah batas butir lebih mudah
terkikis. Atom-tom pada batas butir dapat menjadi sumber pembentukan kristal
baru (polimorfi) bila kondisinya tepat, serta membantu difusi atom melalui zat
padat. Juga mempengaruhi ketahanan terhadap gerakan dislokasi dan karena itu
memodifikasi kekuatan dan kemampuan bahan untuk mengalami deformasi
plastik. Pada suhu biasa, batas butir menghalangi pergeseran, oleh karena itu
bahan dengan butir halus lebih kuat daripada bahan berbutir kasar.
CACAT VOLUME
• Cacat tiga dimensi pada padatan.
• Cacat volume memainkan peran penting dalam mekanisme korosi.
• Selalu melibatkan fase kedua:
• Porositas (padat – uap)
• Inklusi (padat – padat)
• Endapan (padat – padat)
• Retak (padat – uap)
POLIMORFI & ALOTROPI
 Polimorfi  dua atau lebih ragam kristal yg mempunyai komposisi bahan yg
sama
 Alotropi  polimorfi yg dapat kembali ke struktur semula oleh pengaruh suhu
(contoh: besi bila dipanaskan pd suhu > 910oC, strukturnya berubah dari BCC
 FCC dan bila didinginkan akan kembali ke bentuk struktur BCC.
 Polimorfi karbon murni adalah grafit yang hitam dan merupakan bahan dengan
kekuatan lemah, intan yang sangat keras dan fullerene.
 Perubahan polimorfi / alotropi menyebabkan perubahan sifat bahan.
Lanjutan …
Polimorfi karbon:
a) Struktur kubik, masing-masing
karbon membentuk ikatan
kovalen yang kuat dengan 4
atom karbon lain membentuk
suatu tetrahedron.
b) Struktur berlapis dalam grafit.
Ikatan van der waals antar
lapisan menyebabkan lapisan
mudah terlepas.
c) C-60 atau molekul fullerene
dengan 60 atom karbon yang
berbentuk seperti bola soccer,
terdiri dari 20 heksagon dan 12
pentagon.
Referensi:

Anda mungkin juga menyukai