Struktur Padatan
Surface Imperfection
UNIT SEL PADATAN KRISTAL
Keterangan:
P = atom-atom hanya
berada di sudut ruang.
I = atom-atom berada
di sudut dan di pusat
ruang
F = atom-atom berada
di sudut dan 2 atau
lebih atom berada di
muka/sisi ruang
JENIS Unit Sel Kubus
UNIT SEL
KUBUS Simple Cubic
Body-Centered Face-centered
berdasarkan (Kubus Sederhana)
Cubic (BCC = Kubus Cubic (FCC = Kubus
susunan atom Pemusatan Ruang) Pemusatan Sisi)
JUMLAH ATOM
• Jumlah Atom pada SC =
• Jumlah Atom pada BCC =
• Jumlah Atom pada FCC =
SC
BCC FCC
HUBUNGAN ANTARA PANJANG RUSUK SEL (a)
dan JARI-JARI ATOM (R)
Untuk menentukan hubungan antara panjang rusuk sel (a) dengan jari-jari atom,
didasarkan pada atom-atom yang saling bersentuhan secara langsung.
Kubus Sederhana:
R
a
Lanjutan …
FCC:
a
Lanjutan …
BCC:
APF (Atomic Packing Factor = APF)
Rapat kemasan atomik = atomic packing factor (APF) adalah fraksi dari
volume bola pejal di dalam sebuah unit sel, dalam hal ini atom
dianggap menggunakan model bola pejal.
MENGHITUNG APF
Lanjutan …
APF dan Bilangan Koordinasi mempengaruhi kekuatan keseluruhan dari
logam kristal. APF dan Bilangan Koordinasi menunjukkan seberapa
rapat atom-atom di dalam struktur kristal. Jika suatu struktur memiliki
Bilangan Koordinasi dan APF yang tinggi maka dapat diperkirakan
bahwa struktur tersebut akan rapat. Kekuatan keseluruhan material
akan meningkat seiring dengan peningkatan APF dan bilangan
koordinasi.
MENGHITUNG DENSITAS TEORITIS PER UNIT SEL
Rapat massa atau densitas per unit sel dihitung dengan rumus:
Lanjutan …
Copper has an atomic radius of 0.128 nm, an FCC crystal structure, and
an atomic weight of 63.5 g/mol. Compute its theoretical density and
compare the answer with its measured density.
The literature value for the density of copper is 8.94 g/cm3 , which is in
very close agreement with the foregoing result.
BIDANG KRISTAL
• Tumpukan bidang-bidang kristal yang dibentuk oleh atom-atom akan
mempengaruhi sifat bahan padat (solid materials properties).
• Apabila terdapat gaya luar (beban) tekan atau tarik yang cukup besar,
maka atomnya bergerak dan terjadi slip. Derajat gerakan tersebut
memberikan indikasi pada keuletan (ductility)
• Bidang Kristal (Lattice planes) adalah bidang yang memuat paling
sedikit tiga titik kisi yang tidak saling kolinear (artinya tidak berada
pada satu garis yang sama)
• Kisi adalah susunan titik yang teratur dan periodik di dalam ruang.
• Untuk menunjukan orientasi bidang suatu sel satuan digunakan
indeks Miller dinyatakan dalam (hkl), sedangkan perpotongan negatif
ditandai dengan garis di atasnya.
TITIK KOORDINAT
Posisi titik mana pun yang terletak di dalam sel
satuan dapat ditentukan dalam koordinatnya
sebagai kelipatan pecahan juga dapat nol dari
panjang tepi sel satuan (yaitu dalam a, b, dan c).
Posisi P dalam koordinat umum q, r, dan s di
mana q adalah panjang dari a (sumbu x); r
adalah panjang pecahan b (sumbu y); dan s
adalah panjang pecahan c (sumbu x). Dengan
demikian, posisi P ditentukan menggunakan
koordinat q r s
INDEKS MILLER
Indeks miller dinyatakan dalam: (hkl) z
Cara menentukan indeks miller sebagai berikut:
c
1. Tentukan titik pusat koordinat O (x, y, z) di
luar bidang yang akan ditentukan indeks b
miller-nya. O
y
2. Tentukan titik potong (intersep) antara
bidang yang bersangkutan dengan titik x a
koordinat a, b, c (x,y,z). Dari bidang di atas, indek miller:
3. Tentukan kebalikan (reciproces) dari 1. Titik pusat: O
bilangan-bilangan tadi, dan kemudian 2. a =1; b = 3; c = 2
tentukan tiga bilangan bulat (terkecil) yang 3. Buat kebalikan: =
mempunyai perbandingan yang sama 4. Buat menjadi bilangan bulat terkecil
(h,k,l) (dikali 6), sehingga indeks miller
Notasi Miller: (hkl) bidang tertentu (6 2 3)
{hkl} family latiice
CONTOH PENENTUAN INDEKS MILLER
LATIHAN INDEKS MILLER
FAMILY LATICE PLANES
Pada setiap bidang dalam kisi, ada himpunan tak terbatas dari bidang kisi paralel
yang berjarak sama satu sama lain, himpunan ini disebut: keluarga bidang atau
family lattice. Bidang-bidang yang paralel satu sama lain adalah ekivalen dan
mempunyai indeks yang identik yang mengacu titik asal
(010)
(110)
(Ī11)
KEPADATAN ATOM DALAM BIDANG
b). The value of may now be computed (with n = 1 because this is a firstorder
reflection):
TUGAS (dikerjakan dicatatan, lalu scan dan kumpulkan minggu depan via spada)
1. If the atomic radius of aluminum is 0.143 nm, calculate the volume of its
unit cell in cubic meters.
2. Iron has a BCC crystal structure, an atomic radius of 0.124 nm, and an
atomic weight of 55.85 g/mol. Compute and compare its theoretical
density with the experimental value.
3. Calculate the radius of an iridium atom, given that Ir has an FCC crystal
structure, a density of 22.4 g/cm3 , and an atomic weight of 192.2 g/mol.
4. Rhodium has an atomic radius of 0.1345 nm and a density of 12.41
g/cm3 . Determine whether it has an FCC or a BCC crystal structure.
5. Determine the expected diffraction angle for the first-order reflection
from the (113) set of planes for FCC platinum when monochromatic
radiation of wavelength 0.1542 nm is used
6. Determine the Miller indices for the planes shown in the following unit cell:
Substitutional Atoms
• Gambar ini menunjukkan cacat linier yang merupakan dislokasi garis, garis cacat
tegak lurus pada arah pergeseran.
• Cacat garis mempunyai hubungan dengan kekuatan bahan padat, karena
menyebabkan interferensi timbal balik pada gerakan melalui suatu kristal yang
mencegah bidang-bidang atom untuk selip sehingga memperkuat bahan.
Adanya beberapa dislokasi menaikkan kekenyalan bahan padat kristalin.
CACAT PERMUKAAN (surface defects)
Cacat permukaan (area defects)
merupakan ketidaksempurnaan
yang berbentuk batas butir.
Pada saat kristal tumbuh,
dihasilkan sistem sumbu dimana
atom-atom membuat orientasi
sendiri-sendiri.