SK : 1. Memahami struktur atom dan meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan
dan sifat-sifat senyawa
KD : 1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
1.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron disekitar kulit luar atom pusat dan teori
hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.
1.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dan sifat zat
IPK untuk KD 1.1 :
Menjelaskan teori atom Bohr
Menjelaskan teori atom mekanika kuantum.
Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
Menggambarkan bentuk orbital
Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum
Menggunakan prisip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital
Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam tabel periodik.
IPK untuk KD 1.2 :
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.
IPK untuk KD 1.3 :
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik leleh) berdasarkan perbedaan gaya antar
molekul (gaya van der waals, gaya London, dan ikatan hidrogen)
A. STRUKTUR ATOM
Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel – partikel penyusun atom (proton, neutro,
elektron) berada didalam atom. Kedudukan partikel atom tersebut yang berpengaruh terhadap sifat
fisis dan kimia atom yang bersangkutan. Dalam perkembangan selanjutnya, diduga bahwa sifat
tersebut berkaitan langsung dengan kedudukan elektron di sekitar inti atom (konfigurasi elektron).
Berdasarkan teori atom Rutherford diketahui bahwa elektron berada pada kulit atom, namun keber
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d
7s 7p
c. Larangan Pauli
Larangan Pauli (eksklusi Pauli) menyatakan bahwa di dalam satu atom tidak boleh
terdapat dua elektron dengan empat bilangan kuantum yang sama.
B. SISTEM PERIODIK
Hubungan konfigurasi elektron dengan tabel periodik unsur adalah jumlah kulit menyatakan
periode dan jumlah elektron valensi menyatakan golongan.
1. Menentukan Letak Golongan
Letak golongan suatu unsur dalam sistem periodik dapat diramalkan dari subkulit terakhir yang
terisi elektron.
Jika konfigurasi elektron berakhir pada sn maka unsur tersebut pada golongan nA.
Jika konfigurasi elektron berakhir pada pn maka unsur tersebut terdapat pada golongan
(n = 2)A.
Jika konfigurasi elektron berakhir pada dn maka unsur tersebut terdapat pada golongan
(n + 2)B dengan catatan bahwa untuk (n + 2) berjumlah 8, 9, dan 10, unsur tersebut
berada dalam golongan VIIIB, sedangkan untuk (n + 2) = 11 dan 12 unsur terletak pada
golongan IB dan IIB.
Jika konfigurasi elektron berakhir pada fn maka unsur tersebut terdapat pada lantanida
dan aktinida.
C. IKATAN KIMIA
1. Bentuk Geometri Molekul
Menurut teori VSEPR (Teori Tolak Menolak Pasangan Elektron Valensi atau Teori Domain
Elektron), bentuk molekul dipengaruhi oleh gaya tolak menolak antara pasangan elektron yang
berada disekitar atom pusat. Ada 3 jenis gaya tolak menolak antara pasangan elektron dengan
urutan kekuatan gaya sebagai berikut :
PEB – PEB > PEI – PEB > PEI - PEI
Merumuskan Tipe Molekul
Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Atom pusat dinyatakan dengan lambang A
Setiap domain elektron ikatan (PEI) dinyatakan dengan X
Setiap doamain elektron bebas (PEB) dinyatakan dengan E
Jumlah pasangan elektron dan bentuk molekul :
Jumlah
Elektron
Notasi
Pada PEI PEB Bentuk Molekul Contoh
VSEPR
Atom
Pusat
2 2 0 AX2 Linear BeCl2
3 3 0 AX3 Trigonal datar BF3
2 1 AX2E Bentuk huruf V SO2
4 4 0 AX4 Tetrahedral CH4
3 1 AX3E Piramida trigonal NH3
5 5 0 AX5 Bipiramida trigonal PCl5
4 1 AX4E Tetrahedral tak beraturan SF4
3 2 AX3E2 Bentuk huruf T ClF2
2 3 AX2E3 Linear XeF2
6 6 0 AX6 Oktahedral SF6
5 1 AX5E Piramida bujur sangkar BrF6
4 2 AX4E2 Bujur sangkar datar
2. Kepolaran Senyawa
Salah satu pengaruh bentuk molekul terhadap sifat zat adalah pada kepolaran molekul. Molekul
dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan elektron dalam molekul tersebar secara
merata. Sebaliknya, molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi rapatan elektron tidak
merata. Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut :
a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum, ikatan antaratom yang berbeda dapat
dianggap polar.
b. Bentuk molekul tidak simetris, sehingga pusat muatan positif tidak berimpit dengan pusat
muatan negatif.
Contoh senyawa polar adalah H2O, NH3, HF, dan contoh molekul nonpolar adalah CH4, CO2,
F2 .
3. Hibridisasi
Bentuk molekul dapat diramalkan dengan teori domain elektron. Namun demikian, teori
tersebut tidak dapat menjelaskan bagaimana suatu molekul dapat memperoleh bentuknya.
Untuk menjelaskan hal ini maka harus ditentukan dengan pembastaran (hibridisasi). Hibridisasi
adalah peleburan orbital – orbital dari tingkat energi yang berbeda menjadi orbital – orbital
yang energinya setingkat.
Contoh : 6C : 1s2 2s2 2p2 menjadi 6C : 1s2 2s1 2p3
6. Ikatan Ionik
Ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi antar ion positif dan ion negatif atau dengan kata lain
ikatan yang terjadi unsur logam dan non logam.
7. Jaringan Ikatan Kovalen
Salah satu jenis ikatan antrpartikel yang sangat kuat adalah jaringan ikatan kovalen ( covalent
network) yang dapat membentuk struktur kovalen raksasa. Zat yang memiliki ikatan tersebut
mempunyai titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi. Contoh : grafit, intan, dan pasir.
Tersusun atas
Tingkat energi
Ditentukan oleh
Menunjukkan Menentukan
menunjukkan
Kulit elektron Subtingkat
energi Menunjukkan
Terdiri dari
Subkulit
Menggambarkan elektron Menunjukkan
Terdiri dari
Menggambarkan Orbital
Mempunyai
Arah ruang
Menggambarkan orbital
A. PILIHAN GANDA
1. Perhatikan dua buah diagram orbital unsur berikut ini :
X : [𝑁𝑒]
Y : [𝐻𝑒]
Nomor atom dari unsur X yang benar adalah . . . .
A. 3 B. 8 C. 11 D. 16 E. 19
(Soal UNAS)
Alasan :
2. Konfigurasi elektron dan letak unsur dalam sistem periodik modern dari unsur 28Ni adalah . . .
. (nomor atom Ar = 18)
Konfigurasi Elektron Golongan Periode
A [𝐴𝑟] 3d8 4s2 VIIB 4
8 2
B [𝐴𝑟] 3d 4s IIA 4
C [𝐴𝑟] 3d8 4s2 IIB 3
10
D [𝐴𝑟] 3d VIIIB 3
2 8
E [𝐴𝑟] 4s 3d VIIIB 4
(Soal UN)
Alasan :
7. Suatu unsur terletak pada golongan VIIB dan periode 4 dalam sistem periodik maka nomor
atom unsur tersebut adalah . . . .
A. 24 B. 25 C. 26 D. 27 E. 28
Alasan:
8. Di bawah ini deretan bilangan kuantum yang menyatakan kedudukan suatu elektron pada
subkulit 3d adalah . . . .
n l m s
A. 3 3 0 -½
B. 3 2 +1 -½
C. 3 1 +2 +½
D. 3 1 -2 -½
E. 3 0 -1 -½
Alasan :
9. Unsur 45
21𝑅 dalam sistem periodik terletak pada golongan dan periode berturut – turut . . . .
A. IIIB dan 4 C. VB dan 3 E. IIIA dan 4
B. VA dan 4 D. VB dan 4
(Soal UNAS)
Alasan :
10. Bilangan – bilangan kuantum yang mungkin dimiliki oleh suatu elektron adalah . . . .
A. n = 2, l = 2, m = 0, s = + ½ D. n = 1, l = 0, m = - 1, s = - ½
B. n = 3, l = 3, m = 0, s = + ½ E. n = 2, l = 0, m = 0, s = - ½
C. n = 1, l = 2, m = 0, s = + ½
(Soal UAN)
Alasan :
11. Dalam atom Ni dengan nomor atom 28 terdapat elektron yang tidak berpasangan sebanyak . .
. .
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
(Soal SPMB)
Alasan :
12. Ion Co2+ mempunyai konfigurasi elektron (Ar) 3d7. Jumlah elektron yang tidak berpasangan
dalam ion Co2+ adalah . . . .
A. 1 B. 2 C. 3 D. 5 E. 7
(Soal UMPTN)
Alasan :
14. Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X3+ adalah . . . .
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3d5 4s1
2 2 6 2 6 2
B. 1s 2s 2p 3s 3p 3d4 4s E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
(Soal SNMPTN)
Alasan :
35,5
15. Dua buah unsur memiliki notasi 2713𝑋 dan 17𝑌 . Bila kedua unsur tersebut berikatan, maka
rumus senyawa dan jenis ikatan yang dihasilkan adalah . . . .
A. XY2 B. XY3 C. X3Y D. X2Y3 E. X2Y
(Soal UNAS)
Alasan :
16. Jumlah pasangan terikat atom pusat suatu molekul senyawa = 3, sedangkan pasangan elektron
bebasnya = 0, maka bentuk molekulnya adalah . . . .
A. Oktahedral C. Tetrahedral E. Linear
B. Segitiga sama sisi D. Bipiramida segitiga
(Soal Ganeca)
Alasan :
17. Unsur X dan Y masing – masing mempunyai konfigurasi elektron X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2 dan Y = 1s2 2s2 2p5. Dengan demikian maka :
(1) X terdapat pada golongan alkali tanah
(2) Ikatan antara X dan Y adalah ionik
(3) Y terdapat pada golongan nitrogen
(4) Senyawanya mempunyai rumus X2Y2
Pernyataan yang benar adalah . . . .
A. 1, 2, dan 3 B. 1 dan 3 C. 1 dan 2 D. 4 E. 2 dan 4
(Soal UNAS)
Alasan :
18. Sebuah atom netral X mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5.
Jika unsur tersebut membentuk hibrida maka senyawa yang terbentuk kemungkinan adalah . .
. .
A. Ionik dengan rumus XH2 D. Kovalen dengan rumus XH
B. Ionik dengan rumus XH E. Kovalen dengan rumus XH3
C. Kovalen dengan rumus XH2
(Soal UMPTN)
Alasan :
19. Suatu senyawa dengan rumus molekul XY. Jika konfigurasi elektron atom X : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 dan konfigurasi elektron atom Y : 1s2 2s2 2p4 , maka XY mempunyai ikatan . . . .
A. Kovalen Polar C. Kovalen koordinasi E. Logam
B. Kovalen nonpolar D. Elektrovalen
(Soal UMPTN)
21. Senyawa yang dapat membentuk ikatan Van der Waals adalah . . . .
A. HF B. NH3 C. H2O D. CH4 E. NaCl
(Soal Ganeca)
Alasan :
23. Dua buah unsur dengan notasi 7X dan 1Y. Jika unsur – unsur tersebut berikatan, bentuk
molekul dan kepolaran yang terjadi berturut – turut adalah . . . .
A. Bentuk V dan polar
B. Bentuk V dan nonpolar D. Trigonal piramida dan polar
C. Tetrahedral dan nonpolar E. Linear dan nonpolar
(Soal UNAS)
Alasan :
24. Diberikan grafik titik didih beberapa senyawa hidrida golongan IVA, VA, dan VIA :
0
C
100 T
50
0
R V
-50
-100
Q
-150
P
-200
1. Setelah orbital – orbital 3p terisi maka elektron berikutnya akan mengisi orbital – orbital 3d
SEBAB
Orbital – orbital 3d memiliki tingkat energi lebih tinggi daripada orbital – orbital 3p
2. Perpindahan elektron dari orbital 2s ke orbital 2p pada suatu atom berelektron banyak tidak
disertai penyerapan energi.
SEBAB
Orbital 2s dan 2p terletak pada tingkat energi utama yang sama.
3. Unsur dengan konfigurasi elektron [𝐴𝑟] 4s1 akan membentuk senyawa ion dengan unsur yang
mempunyai konfigurasi elektron [𝑁𝑒] 3s2 3p5
SEBAB
Dalam sistem periodik, unsur dengan konfigurasi elektron [𝐴𝑟] 4s1 terletak di sebelah kiri,
sedangkan unsur dengan konfigurasi elektron [𝑁𝑒] 3s2 3p5 terletak di sebelah kanan.
4. Molekul NH3 membentuk tetrahedron
SEBAB
Atom pusat dalam molekul NH3 mengalami hibridisasi sp3
5. Titik didih H2S lebih besar daripada titik didih H2O
SEBAB
S mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar daripada O
6. Garam NaCl meruapakan senyawa ionik dan HCl meruapakan senyawa kovalen
SEBAB
Natrium adalah unsur logam alkali dan hidrogen unsur nonlogam
7. Nomor atom boron (B) adalah 5 dan dapat mengikat 3 atom H membentuk senyawa BH3
SEBAB
Elektron valensi atom B sama dengan elektron valensi H.
8. Ikatan kimia didalam senyawa NaBr adalah ikatan ionik
SEBAB
Pada sistem periodik Na terletak pada golongan IA dan Brpada golongan VIIA
9. Jika disediakan atom 1H, 5B, 7N, 9F, maka ikatan antara N – B, N – H, dan F – H merupakan
ikatan kovalen
SEBAB
Ikatan kovalen dibentuk oleh kation dan anion
10. Titik didih H2O lebih tinggi daripada titik didih H2S (nomor atom O = 8, S = 16)
SEBAB
Molekul H2O dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul
No Pilihan Option
1 A B C D E
2 A B C D E
3 A B C D E
4 A B C D E
5 A B C D E
6 A B C D E
7 A B C D E
8 A B C D E
9 A B C D E
10 A B C D E
E. ESAI TEST
1. Jelaskan kelemahan teori atom Niels Bohr.
2. Sudut ikatan tetrahedron yang terdapat pada molekul CH4 sebesar 109,50, sedangkan pada
molekul NH3 sebesar 1070, dan pada molekul H2O sebesar 1040 . mengapa besar sudut ikatan
tersebut berbeda – beda meskipun berasal dari struktur ruang yang sama, yaitu tetrahedron.
3. Molekul IF3 (nomor atom I = 53 dan F = 9) tidak berbentuk segitiga sama sisi, tetapi bentuk T.
Mengapa demikian ?
4. Hal apa saja yang menunjukkan adanya gaya antarmolekul ? jelaskan.
5. Mengapa suatu gas bila diturunkan suhunya pada suatu saat akan mencair dan akhirnya
memadat ? jelaskan
(Bahas kerjakan soal esai test tersebut secara kelompok).