Anda di halaman 1dari 37

BKPK

PERTEMUAN KE V
KRISTAL DAN IKATAN PADA ZAT
PADAT

Sifat sifat zat padat bergantung pada:


 Jenis atom penyusunnya
 Struktur atom materialnya
Berdasarkan struktur atom dalam zat padat dikenal dua macam
zat padat, yaitu kristal dan amorf.

Kristal Amorf
 Molekulnya tersusun secara  Molekulnya tersusun dengan
berulang dan teratur dalam rantai keteraturan pendek
yang panjang  Mempunyai titik lebur yang tidak
 Mempunyai titik lebur yang tegas tegas
 Jika sinar X dijatuhkan pada
padatan Kristal,maka akan
didifraksi oleh partikel di dalam kisi
Gambar. Susunan atom terkecil yang berupa pola 3 dimensi

 Kristal memiliki tujuh jenis sel satuan, diantaranya kubus,


tetragonal, dan heksagonal. Secara umum logam memiliki sel
satuan kubus dan heksagonal, sedangkan secara khusus besi atau
baja memiliki sel satuan kubus.
 Sel satuan kubus terdiri dari tiga jenis , yakni: kubus sederhana
(Simple cubic), kubus pusat sisi (Face centered cubic), dan kubus
pusat ruang (Body Centered cubic).
Kisi Ruang Bravais Dan Susunan Atom
Pada Kristal

 Kisi ruang (space lattice) adalah susunan titik-titik


dalam ruang tiga dimensi di mana setiap titik memiliki
lingkungan yang serupa.
 Titik dengan lingkungan yang serupa itu disebut simpul
kisi (lattice points).
 Simpul kisi dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang
berbeda, yang disebut kisi-kisi Bravais.
 Jika atom-atom dalam kristal membentuk susunan
teratur yang berulang maka atom- atom dalam kristal
haruslah tersusun dalam salah satu dari 14 bentuk kisi-
kisi tersebut.
Simple
Simple Tetragonal
Orthorhombic Simple monoclinic
Simple cubic

Body centered Base centered


Tetragonal Orthorhombic Base Centered
Monoclinic

Face centered
cubic

Rhombohedral Face centered


Orthorhombic

Body centered Triclinic


cubic

Body Centered
Hexagonal Orthorombic

Gambar Sel unit dari 14 kisi ruang Bravais


Sistim Kristal
 Jika dilihat dari geometri sel satuan, ditemukan
bahwa kristal mempunyai tujuh kombinasi geometri
yang berbeda seperti diperlihatkan pada tabel,
 Pada sebagian besar logam, struktur kristal yang
dijumpai adalah: kubus pusat sisi, FCC (face-centered
cubic), kubus pusat ruang, BCC (body-centered cubic)
dan tumpukan padat heksagonal, HCP (hexagonal
close-packed).
 Beberapa logam, dan juga non-logam, bisa mempunyai
lebih dari satu struktur kristal, fenomena ini disebut
polimorfisme. Jika kondisi ini dijumpai pada bahan
padat maka disebut alotropi.
Tabel 1. Parameter lattice untuk beberapa jenis struktur
kristal atom logam
 

No. Sistem Kisi Bravais Panjang Besar sudut-


Kristal rusuk sudut
    1. Kubus •Sederhana a=b=c α = β = γ = 90°
•Berpusat badan
•Berpusat muka
    2. Tetragonal •Sederhana a=b≠c α = β = γ = 90°
•Berpusat Badan
    3. Ortorombik •Sederhana a≠b≠c α = β = γ = 90°
•Berpusat badan
•Berpusat muka
•Berpusat muka A, B, atau C
    4. Monoklin •Sederhana a≠b≠c α = γ = 90°,β ≠
•Berpusat muka C 90°

    5. Triklin •Sederhana a≠b≠c α ≠ β ≠ γ ≠  90°

    6. Rombohedral •Sederhana a=b≠c α = β = 90°,γ =


atau trigonal 120°
    7. Heksagonal •Sederhana a=b≠c α = β = 90°,γ =
120°
Total = 7 Total = 14 Kisi Bravais    
Sistem
Kristal
Struktur Kristal
 Kristal adalah susunan atom-atom yang mengatur diri secara teratur
dan berulang pada pola tiga dimensi.
 Semua logam, sebagian besar keramik, dan beberapa polimer akan
membentuk kristal ketika bahan tersebut membeku. Pola teratur
dihasilkan oleh koordinasi atom dalam bahan.
 Disamping itu pola ini kadang-kadang menentukan pula bentuk luar
dari kristal, contoh yang dapat dikemukakan adalah Permukaan
batu-batuan mulia, kristal kwarsa (SiO2) dan garam (NaCl).
 Koordinasi atom ion berulang menghasilkan susunan periodik .Pada
struktur ini ,atom pusat pada bidang sisi mempunyai pola yang
sama dengan atom sudut.
 Bagian terkecil dari struktur kristal yang berulang disebut sel
satuan.
Sel satuan kubus
Sel satuan kubik mempunyai 3 kisi Bravais
 Jika setiap sudut mempunyai sebuah partikel ,ini disebut
kubus sederhana (Simple cubic)
 Jika terdapat partikel partikel pada delapan sudut dan pada
pusat dari setiap pusat kubus ,ini disebut kisi kubus berpusat
sisi (Face centered cubic)
 Jika terdapat partikel partikel pada tiap sudut dan pada pusat
kubus disebut kubus pusat ruang (Body Centered cubic).

Pada bagian yang berikut hanya hanya sistem kubus yang


akan dibicarakan, adapun karakteristik masing masing
adalah sebagai berikut:
KUBUS PUSAT SISI, FCC (1)
terdapat atom disetiap sudut kubus ditambah masing-
masing satu buah atom di setiap permukaan/sisi kubus.

Bilangan koordinasi (CN), jumlah atom yang


saling bersentuhan = 12

Panjang rusuk sesuai arah kemasan,


a2 +a2 = (4R)2
a = 2R√2
KUBUS PUSAT SISI, FCC (2)

• Jumlah atom /unit sel :


(6 x ½) + (8 x 1/8) atom = 4 atom/sel
• Atomic Packing Factor (APF) atau
Faktor Penumpukan Atom (FP)

= = 74 %

• Struktur kemasan rapat yang paling mungkin adalah (fcc),


karena efesiensinya paling besar
• Contoh : Cu, Al, Ag, Au
KUBUS PUSAT RUANG, BCC
Struktur kristal ini mempunyai atom di setiap sudut kubus ditambah
sebuah atom didalam kubus,

•Panjang sel satuan, (4R)2=a2+(aV2)2 ,

 APF = 0,68
Efisiensi = 68 %
Bilangan koordinasi = 8
Jumlah atom/unit sel = 1/8 x 8 + 1 = 2 atom/unit sel
 Contoh : Cr, α-Fe, Mo
TUMPUKAN PADAT HEKSAGONAL, HCP (1)
• Sel satuan jenis ini adalah jenis sel satuan heksagonal.
• Permukaan atas dan bawah sel satuan terdiri dari enam atom
yang membentuk heksagonal yang teratur dan mengelilingi
sebuah atom ditengah-tengahnya.
• Bidang lain yang mempunyai tiga atom tambahan pada sel
satuan terletak antara bidang atas dengan bidang bawah.
TUMPUKAN PADAT HEKSAGONAL, HCP (2)
• Jumlah atom ekivalen setiap sel satuan = 6 atom
• 3 atoms di bidang tengah : 3 x 1 = 3
• 12 atom di sudut hexagonal shared oleh 6 sel: 12 x 1/6 = 2
• 2 atom di pusat bidang atas/bawah shared oleh 2 sdel cells: 2 x ½=1
• Mempunyai 2 parameter kisi, a dan c, dengan ratio ideal c/a=1.633

• APF = 0,74
• Efisiensi = 74 %
• Bilangan koordinasi = 12
• Logam yang mempunyai struktur kristal ini antara lain:
cadmium, magnesium, titanium dan seng

1
KERAPATAN/DENSITY ATOM (1)

• Kerapatan atom struktur kristal bisa dicari dengan


persamaan:

dimana : n = jumlah atom yang terkait dengan sel satuan


A = berat atom
VC = volume sel satuan
NA = bilangan avogadro (6,023 x 1023 atom/mol)
KERAPATAN/DENSITY ATOM (2)
Contoh :
Tembaga (Cu) Struktur kristal = fcc ; Massa molar atom =
63,55 gram/mol; Jari-jari atom R = 0,128 nm (1 nm = 10 -7
cm), Tentukan densditasd teoritisnya!

Massa jenis (densitas) teoritis =  Cu = 8,89 g/cm3


Bandingkan dengan hasil percobaan (lihat tabel) = 
Cu = 8,94 g/cm3
Latihan

• Tentukan struktur kristal dari ketiga alloy berikut ini, apakah


BCC , FCC atau SC
ARAH KRISTALOGRAFI
Arah kristalografi didefinisikan sebagai sebuah garis
antara dua titik, atau sebuah vektor.

Untuk dapat mempelajari arah kristal ini perlu mereview


tentang koordinat 3 Dimensi berikut,
Titik Koordinat pada koordinat 3 D
Posisi titik yang berada di unit
sel ditentukan berdasarkan
pada titik koordinatnya yang
dinyatakan dalam fraksi
panjang (x/a, y/b dan z/c)
terhadap panjang kisi unit sel
Langkah dalam menentukan indeks arah:
1. Sebuah vektor dengan panjang tertentu diletakkan sedemikian
sehingga vektor tersebut melewati titik asal sistem koordinat.
Vektor bisa ditranlasikan di sepanjang kisi kristal tanpa
perubahan, jika keparalelannya dijaga.
2. Tentukan panjang proyeksi vektor pada masing-masing sumbu;
Proyeksi diukur dalam dimensi sel satuan yaitu a, b, dan c.
3. Ketiga angka ini dikali atau dibagi dengan suatu faktor untuk
mendapatkan bilangan bulat terkecil.
4. Tiga indeks yang didapat, ditulis tanpa memakai koma dan
diberi tanda kurung persegi, [u v w]. u, v, dan w adalah harga
proyeksi pada sumbu x, y dan z.
Catatan: Jika indeks negatif, tanda negatif ditulis dengan strip
diatas indeks.
Contoh: Carilah indeks arah gambar dibawah ini.
Jawab : Vektor melewati titik awal sistem koordinat,
karena itu tidak dibutuhkan translasi. Proyeksi
vektor pada sumbu x, y dan z masing-masing
adalah a/2, b dan 0c, yang menjadi ½, 1 dan 0
dalam satuan parameter sel satuan( a, b, c). Untuk
mendapatkan bilangan bulat terkecil, angka- nagka
dikalikan dengan 2 sehingga didapatkan 1, 2, 0
yang kemudian diberi

tanda kurung menjadi [1 2 0]. Prosedur ini


bisa ditunjukkan sebagai berikut:
BIDANG KRISTALOGRAFI
 Bidang kristolografi dituliskan dengan indeks Millerdalam
format (h k l)
 Bidang bidang yang paralel satu sama lain ekivalen dan
mempunyai indeks adalah yg identik
Prosedur penentuan indeks Miller :
1. Jika bidang melalu titik awal, buat bidang paralel lainnya di dalam sel
satuan dengan translasi. Atau dengan membuat titik awal lain di sudut
lain sel satuan.
2. Bidang yang dicari bisa berpotongan atau sejajar dengan sumbu.
Panjang bidang yang berpotongan ditulis dalam satuan parameter kisi
a, b dan c.
3. Ambil kebalikan dari angka-angka perpotongan tersebut. Bidang
yang sejajar dengan sumbu dianggap berpotongan di tak berhingga
sehingga kebalikannya adalah nol.
4. Bila perlu robah ketiga bilangan ini ke bilangan bulat terkecil dengan
mengali atau membaginya dengan suatu faktor tertentu.
5. Tulis indeks ini tanpa koma dengan diapit tanda kurung biasa, (h k l).

1
• Catatan: Jika indeks negatif, tanda negatif ditulis dengan strip
diatas indeks.
Contoh: Carilah Indeks Miller gambar dibawah ini.

Jawab: Karena bidang melalui titik awal O, titik awal yang baru mesti dibuat,
ditulis sebagai O’, diperlihatkan pada gambar b. Bidang ini paralel dengan
sumbu x, sehingga
perpotongannya di ∼a. Perpotongan dengan
sumbu y dan z dengan referensi titik awal O’
adalah -b dan c/2. Dalam satuan parameter kisi a, b,c maka perpotongan
bidang adalah ,
∼, -1 dan ½, dan karena angkanya sudah
bulat tidak perlu lagi langkah pembulatan.
Terakhir ditulis dengan tanda kurung menjadi
(0 1 2).
Struktur kristal dan difraksi sinar X

 Persamaan yang menghubungkan variabel ini adalah persamaan


Bragg 
d atau  
  2 sin    2d hkl sin 
n
dengan,

n =bilangan bulat 1,2,3,…=orde pantulan


λ =panjang gelombang sinar X
d =jarak antar bidang
θ =jarak antar sinar datang dan bidang kisi
d hkl = jarak antar bidang indeks miller
Bidang kisi kristal kubus
 Jarak antar bidang dapat diperoleh dari pengukuran difraksi
sinar X. Jarak ini sangat penting karena menentukan sistem
kristal.

 Dengan a = panjang rusuk


Contoh soal
Berkas sinar x yang tidak diketahui panjang gelombangnya
mengenai tembaga (kps) dengan konstanta kisi a=0,3615nm
Sudut defraksi =43,40 .Penentuan tersendiri membuktikan
bahwa garis defraksi ini adalah garis(n=1)untuk d tentukan
111
panjang gelombang sinar x dan berapa sudut 2 untuk garis
defraksi tingkat dua (n=2) d bila diketahui r = 0,1367 nm
010
2  43, 4o
a 0,3615
d111  
h2  k 2  l 2 12  12  12
d
  2 sin 
n
0,3615
  2 sin 21,7 o  0,1543nm
12  12  12
4r
kps    a 
3
4 x 0,1367 nm
a    0,3157 nm
3
d
  2 sin 
n
2 x 0,1543nm 0 2  12  0 2
sin    58, 4 o
2 x 0,3157 nm
2  58, 4 o
Penentuan struktur kristal : Difraksi Sinar X
Hukum Bragg

Nilai dari dhkl merupakan fungsi dari indeks


Miller (hkl) dan parameter kisi (a), untuk struktur
kristal kubus adalah sbb:

1995
1995
Pola diffraksi dari suatu material merupakan sidik jari dari material

Pola diffraksi dari bubuk emas

Pola diffraksi dari bubuk timbal


Contoh: Besi dengan struktur kristal BCC, hitunglah (i) jarak antar
bidang (dhkl), (ii) sudut pada bidang (220). Bila parameter kisi dari
besi (a) = 0.2866 nm, panjang gelombang dari radiasi monokromatik
sebesar 0.1790 nm dan n = 1
Jawab :

(i)

(ii)

Sudut difraksi,
1995
Tugas 5

1. Gambarkan arah kristal berikut dalam unit sel kubus.

2. Tentukan indeks dari arah yang ditunjukan dalam


dalam unit sel kubus berikut .
mhs

3. Gambarkan bidang berikut dalam unit sel kubus.

4. Tentukan indeks Miller dari bidang yang ditunjukkan


dalam unit sel Kubus berikut

Anda mungkin juga menyukai