Nim : 422416009
Prodi : Fisika
Tugas : Fisika Zat Padat
Umumnya senyawa ion dapat larut dalam air. Adanya molekul air akan
mengakibatkan ion-ion positif dan ion negatif akan tercerai berai (terpecah)
karena gaya tarik molekul-molekul air.
(sumber : https://arhdainote.wordpress.com/2013/01/20/perbandingan-senyawa-ion-dan-
senyawa-kovalen/ )
(sumber : https://umikhaltsum.blogspot.com/2015/11/sifat-termal-kristal.html )
1. Kubus Sederhana α = β = γ =
a=b=c
Berpusat badan 90°
Berpusat muka
2. Tetragonal Sederhana α = β = γ =
a=b≠c
Berpusat Badan 90°
3. Ortorombik Sederhana α = β = γ =
a≠b≠c
Berpusat badan 90°
Berpusat muka
Berpusat muka A, B, atau
C
4. Monoklin Sederhana α = γ = 90°,β
a≠b≠c
Berpusat muka C ≠ 90°
(sumber : http://rolanrusli.com/sistem-kristal-dan-kisi-bravais/ )
(sumber : http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/05/pengertian-kristal.html )
Jenis kristal
Kristal Logam
kristal ini tersusun oleh atom – atom logam yang berikatan bersama melalui ikatan logam.
Biasanya, atom logam dalam kristal logam berbentuk ion positif, karena elektron
valensinya telah mudah dilepaskan (energi ionisasinya kecil).
Kristal Ionik
Kristal ini mengandung senyawa ion yaitu senyawa yang terbentuk oleh gaya tarik
menraik antara partikel bermuatan + dan – setelah terjadinya serah terima elektron. Gaya
tarik ini sangat kuat sehingga susah diputus. Oleh karena itu kristal ionik, pada suhu
kamar berwujud padat dan memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi.
Kristal Molekular
Kristal ini tersusun atas molekul yang diikat melalui gaya van der Waals. Kristal ini
terbentuk sebenarnya tanpa bantuan ikatan kimia (ikatan antar atom – atom) tetapi hanya
oleh gaya antar molekul yang lemah. Akibatnya banyak dari krital molekuler memiliki
titik leleh dan didih yang rendah.
Kristal Kovalen
Kristal kovalen adalah kristal yang pertikel penyusunnya berikatan kovalen. Dalam
kristal kovalen, partikel penyusunnya (tidak harus sejenis) berikatan kovalen sedemikian
rupa sehingga gugusan yang dihasilkan dapat dilihat.
Kristal Cair
Tetapi ada kristal yang titik lelehnya tidak tetap, seperti kebanyakan padatan amorf.
Padatan ini dapat berubah menjadi fase cair (tidak sejati tetapi disebut buram)
padatemperatur tetap tertentu yang disebut dengan temperatur transisi, sebelum akhirnya
padatan itu meleleh menjadi cairan sejati. Dalam fas cair (cairan buram), ia memiliki
sifat zatcair seperti fluiditas dan tegangan
(sumber : https://www.avkimia.com/2017/06/jenis-jenis-kristal-padat.html )
Contoh kristal
Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-
atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga
salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
(sumber : http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/05/pengertian-kristal.html )
Karakterisasi kristal
Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang secara esensial mempunyai
pola difraksi tertentu . Jadi, suatu kristal adalah suatu padatan dengan susunan atom yang
berulang secara tiga dimensional yang dapat mendifraksi sinar X. Kristal secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai susunan atom atau
molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa
bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. Bidang-bidang datar ini
disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut antara bidang-bidang muka kristal yang saling
berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik letak
maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu kristal. Dalam
sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang menembus kristal
melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang yang disebut
sebagai parameter.
(sumber : http://krismintpunpar.blogspot.com/ )