Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Fauzia Damopolii

Nim : 422416009
Prodi : Fisika
Tugas : Fisika Zat Padat

1. Mengapa kristal senyawa ion dapat pecah jika dikenai tekanan ?


Jawab :
 Kristal senyawa ion merupakan zat padat yang keras tetapi rapuh (mudah pecah)
jika dipukul, sebab adanya benturan mengakibatkan terjadinya pergeseran letak
(posisi) ion negatif dan positif, sehingga ion positif akan berhadapan dengan ion
positif, demikian pula ion negatif akan berhadapan dengan ion negatif. Akibatnya
akan terjadi gaya tolak menolak yang menyebabkan terpecahnya kristal

 Umumnya senyawa ion dapat larut dalam air. Adanya molekul air akan
mengakibatkan ion-ion positif dan ion negatif akan tercerai berai (terpecah)
karena gaya tarik molekul-molekul air.

(sumber : https://arhdainote.wordpress.com/2013/01/20/perbandingan-senyawa-ion-dan-
senyawa-kovalen/ )

2. Jelaskan faktor-faktor yang turut berperan dalam sifat thermal kristal


Jawab :
Kapasitas Termal adalah sifat yang mengindikasikan kemampuan materi untuk
menyerap panas. Kapasitas panas (heat capacity) adalah jumlah panas yang diperlukan
untuk meningkatkan temperatur padatan sebesar satu derajat K.
Temperatur / suhu adalah tinggi rendahnya (level ) thermal dari
suatu aktivitas, sedangkan kandungan kalor adalah besarnya energi thermal. Suatu benda
dapat mengalami muai panas (Thermal Expansion), yaitu pemuaian yang dialami bahan
ketika mengalami perlakuan termal. Besarnya pemuaian bahan / material
ditentukan oleh jenis benda, ukuran benda mula-mula, dan besarnya kalor yang
diberikan. Pemuaian ini dapat mengakibatkan pertambahan panjang (∆l) dan juga
pertambahan volume.
Panas diangkut dalam bahan padat oleh kedua gelombang getaran kisi (fonon) dan
elektron bebas. Konduktivitas termal berhubungan dengan masing-masing mekanisme ini
dan konduktivitas total jumlah kontribusi keduanya.Dimana k1 mewakili getaran kisi dan
konduktivitas termal elektron. Energi termal yang terkait dengan fonon atau gelombang
kisi diangkut dalam arah gerak mereka. Hasil kontribusi k1 dari gerakan bersih fonon dari
tinggi ke suhu rendah dari tubuh dalam gradiens suhu.

(sumber : https://umikhaltsum.blogspot.com/2015/11/sifat-termal-kristal.html )

3. Tentukan enam parameters lattice untuk cubic, tetragonal, orthorhombic,


monoclinic

No. Sistem Kisi Bravais Panjang Besar sudut-


Kristal rusuk sudut

1. Kubus  Sederhana α = β = γ =
a=b=c
 Berpusat badan 90°
 Berpusat muka
2. Tetragonal  Sederhana α = β = γ =
a=b≠c
 Berpusat Badan 90°
3. Ortorombik  Sederhana α = β = γ =
a≠b≠c
 Berpusat badan 90°
 Berpusat muka
 Berpusat muka A, B, atau
C
4. Monoklin  Sederhana α = γ = 90°,β
a≠b≠c
 Berpusat muka C ≠ 90°

1. Sistem kristal Kubus


sistem kristal kubus memiliki panjang rusuk yang sama ( a = b = c) serta memiliki
sudut (α = β = γ) sebesar 90°.
2. Sistem kristal Tetragonal
Pada sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b ≠ c)
dan semua sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya
memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan.
3. Sistem kristal Ortorombik
Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body
center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka
(yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi
ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari sistem
kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang sama (α = β
= γ) yaitu sebesar 90°.
4. Sistem kristal Monoklin
Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan berpusat
muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c),
serta sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°.

(sumber : http://rolanrusli.com/sistem-kristal-dan-kisi-bravais/ )

4. Jelaskan pengertian kristal, jenisnya, dan contohnya, serta dasar karakterisasi


kristal ?
Jawab :
Pengertian kristal
Definisi dari kristal adalah bahan yang terdiri dari unit terstruktur yang identik,
tersusun dari satu atau lebih atom yang teratur dan berulang secara periodik dalam tiga
dimensi. Keteraturan ini berlanjut sampai ratusan molekul. Bangunan terkecil dari kristal
disebut basis kemudian susunan yang periodik dideskripsikan dengan latis.
Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan.
Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam
padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum,
kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan
polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan
polikristal.

(sumber : http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/05/pengertian-kristal.html )

Jenis kristal
Kristal Logam
kristal ini tersusun oleh atom – atom logam yang berikatan bersama melalui ikatan logam.
Biasanya, atom logam dalam kristal logam berbentuk ion positif, karena elektron
valensinya telah mudah dilepaskan (energi ionisasinya kecil).
Kristal Ionik
Kristal ini mengandung senyawa ion yaitu senyawa yang terbentuk oleh gaya tarik
menraik antara partikel bermuatan + dan – setelah terjadinya serah terima elektron. Gaya
tarik ini sangat kuat sehingga susah diputus. Oleh karena itu kristal ionik, pada suhu
kamar berwujud padat dan memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi.
Kristal Molekular
Kristal ini tersusun atas molekul yang diikat melalui gaya van der Waals. Kristal ini
terbentuk sebenarnya tanpa bantuan ikatan kimia (ikatan antar atom – atom) tetapi hanya
oleh gaya antar molekul yang lemah. Akibatnya banyak dari krital molekuler memiliki
titik leleh dan didih yang rendah.
Kristal Kovalen
Kristal kovalen adalah kristal yang pertikel penyusunnya berikatan kovalen. Dalam
kristal kovalen, partikel penyusunnya (tidak harus sejenis) berikatan kovalen sedemikian
rupa sehingga gugusan yang dihasilkan dapat dilihat.
Kristal Cair
Tetapi ada kristal yang titik lelehnya tidak tetap, seperti kebanyakan padatan amorf.
Padatan ini dapat berubah menjadi fase cair (tidak sejati tetapi disebut buram)
padatemperatur tetap tertentu yang disebut dengan temperatur transisi, sebelum akhirnya
padatan itu meleleh menjadi cairan sejati. Dalam fas cair (cairan buram), ia memiliki
sifat zatcair seperti fluiditas dan tegangan
(sumber : https://www.avkimia.com/2017/06/jenis-jenis-kristal-padat.html )

Contoh kristal
Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-
atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga
salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
(sumber : http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/05/pengertian-kristal.html )

Karakterisasi kristal
Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang secara esensial mempunyai
pola difraksi tertentu . Jadi, suatu kristal adalah suatu padatan dengan susunan atom yang
berulang secara tiga dimensional yang dapat mendifraksi sinar X. Kristal secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai susunan atom atau
molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa
bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. Bidang-bidang datar ini
disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut antara bidang-bidang muka kristal yang saling
berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik letak
maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu kristal. Dalam
sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang menembus kristal
melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang yang disebut
sebagai parameter.
(sumber : http://krismintpunpar.blogspot.com/ )

Anda mungkin juga menyukai