Anda di halaman 1dari 4

Single Crystal

1. Pengertian Kristal Tunggal

Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal
yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi
kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap strukturnya. Menurut
Milligan, kristal tunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-
molekulnya diatur dalam keterulangan dimana sebagian padatan kristal tersusun
dari jutaan kristal tunggal yang disebut grain.

Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena
dengan mengetahui sistem kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari
kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan sistem kristal atau bentuk dasar dari
kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais (gambar 2) dan untuk sistem kristalnya
terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut memiliki
perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan ukuran tersebut
dilambangkan dengan huruf a, b, c yang ditampilkan pada gambar 1 (sebagai contoh
kisi ortorombik sederhana). Sudut diantara huruf tersebut dilambangkan
dengan , , , dimana adalah sudut diantara b dan c, adalah sudut
diantara a dan c, dan adalah sudut diantara a dan b. Untuk mengidentifikasi
struktur kristal tunggal dengan menggunakan instrumentasi dapat menggunakan
difraktometer sinar-X single crystal.

Tabel 1: Sistem kristal [3]


No Sistem Kristal Sudut dan Panjang Sumbu
1 Kubik a = b = c; = = = 900
2 Tetragonal a = b c; = = = 900
3 Ortorombik a b c; = = = 900
4 Trigonal a = b = c; = = 900
5 Hexagonal a = b c; = = 900; = 1200
6 Monoklinik a b c; = = 900 1200
7 Triklinik a b c; = 900

Karakterisasi Kristal Tunggal


Keanisotropin Kristal tunggal
Anisotropi adalah keadaan dimana atom-atom pembentuk Kristal adalah teratur.
Sehingga sifat-sifat fisis pada Kristal nilainya akan berbeda pada arah yang berbeda.
Struktur Kristal ada bermacam-macam bentuk, ada kubik, tetragonal, orthorombik,
monoklinik, triklinik, heksagonal, dan rhombohedral. Kristal bisa berbentuk kubik
atau berbentuk yang lainnya ini dipengaruhi oleh ikatan dari atom-atom penyusun
Kristal. Atom-atom ada yang berikatan secara ionic, kovalen, vander walls, dan
berikatan hydrogen. Tentunya pada setiap ikatan atom in energi ikat masing-masing
ikatan tidaklah sama. Energy ikat ini yang nantinya akan mempengaruhi panjang
pendeknya parameter kisi Kristal. Parameter Kristal ini yang bis adibuat untuk
menentukan bentuk struktur Kristal. Bentuk dari struktur Kristal juga bisa dipengaruhi
oleh tipe senyawa.karena tipe Kristal ini yang nantinya membrikan perbandingan
dari anion dan kation senyawa. Perbandingan anion dan kation berpengaruh pada
kepadatan atau pengisian anion dan katio serta posisinya di dalam sel kisi Kristal

Pembentukan Struktur Kristal Tunggal

Dalam proses pembentukan struktur kristal, ilmu kristalografi menjelaskan dengan


dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) dimana kristal terbentuk dengan
urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya
adalah ccp (cubic close-packed) dimana urutan atom pembentuknya adalah
ABCABC dan seterusnya (gambar 3). Pada pembentukan struktur kristal juga
dikenal dengan istilah insterstitial site, dimana atom yang berukuran kecil atau kation
berada pada posisi interstitial site atom yang berukuran besar atau anion. Seperti
ditunjukkan pada gambar 4, dimana atom C masuk pada lubang atau celah atom A.
Celah inilah yang dinamakan dengan posisiinterstitial site. Pada gambar tersebut
atom C dikelilingi oleh tiga atom A dan tiga atom B, sehingga dikelilingi oleh enam
atom yang dinamakan dengan octahedral interstice.
Proses Pembentukan Kristal Tunggal

Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang
memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah
kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua
faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju
pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan
waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk
tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi,
maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang besar.

Reference
[1] Liu, Z and Stavrinadis, A., 2008, Growth of Bulk Single Crystal and its Application to
SiC, Physics of Advanced Materials Winter School
[2] Milligan, 1979, McGraw-Hill Concise Encyclopedia of Science and Technology, 2nd ed., vol.6,
McGraw-Hill Publishing Co., New York
[3] Hammond, C., 2009, The Basics of Crystallography and Diffraction, third Edition, New York,
Oxford University Press Inc.
[4] Vogel, 1979, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Longman Group
Limited, London

Anda mungkin juga menyukai