Disusun oleh : Alvian Iqbal Hanif Nasrullah NIM 13614013
Dikumpulkan : 6 Februari 2018
PROGRAM STUDI TEKNIK DIRGANTARA
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2018 A. Definisi Komposit Komposit merupakan jenis material rekayasa yang terdiri dari dua jenis dua atau lebih bahan dengan sifat kimia dan fisik material yang berbeda satu sama lain. Material komposit yang berbeda tersebut harus berikatan dengan kuat. Tujuan dibentuknya komposit adalah untuk memperbaiki sifat mekanik, mempermudah desain yang sulit untuk dimanufaktur, dapat menghemat biaya, dan membuat struktur jadi lebih ringan. Pada umumnya, komposit terdiri dari dua fasa, yaitu matriks dan fiber (reinforcement). Matriks adalah fasa yang memiliki volume dominan. Fungsi dari matriks adalah mentransfer tegangan kepada serat, membentuk ikatan koheren pada matriks dan serat, melindungu serat, memisahkan serat, dan menstabilkan setelah terjadinya proses manufaktur. Sedangkan fiber merupakan bagian komposit yang berfungsi sebagai penanggung beban utama. Berdasarkan matriks, komposit diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yakni Komposit matriks polimer Komposit matriks logam Komposit matriks keramik
B. Aplikasi Komposit Pada Industri
1. Pipa industri energi Dalam Industri Energi, ada dua proses pembuatan komposit yang berbeda, yaitu Filament Wound dan Rotary Casting. Persamaannya adalah serat fiberglass atau bahan lain yang bisa dililitkan atau dicetak untuk menciptakan silinder yang kuat dan direkayasa dengan karakteristik yang meningkatkan kelemahan logam. Serat ini kemudian terbungkus dalam larutan resin atau epoksi yang mengikat bahan penguatan menjadi satu, sesuai untuk kegunaan silinder pipa tersebut. Industri Energi telah mengadopsi pipa komposit menjadi aplikasi untuk kondisi lingkungan berkorosi atau pada struktur yang memerlukan kriteria ringan. Komposit silinder ini terkenal ddengan sebutan Glass Reinforced Epoxy (GRE). GRE merupakan material alternatif pada pipa baja karbon yang sangat berguna pada lingkungan yang korosif, agresivitas tinggi, dan lingkungan normal. Perbedaan metode manufaktur sangat penting untuk profil kekuatan yang dimiliki pipa komposit. Inklusi udara yang terperangkap akan menyebabkan kekuatan komposit melemah. Proses pembuatan menggunakan metode filament winding Filament winding merupakan proses serat fiber melewati bak resin dan kemudian melilitkan serat tersebut pada mandrel yang berputar disertai dengan beban tarik. Begitu material sudah melilit, kemudian dipanaskan pada oven untuk proses ‘curing’. Proses ini adalah proses yang umum untuk memproduksi pipa komposit. Proses ini juga dapat digunakan untuk membuat pipa komposit dengan material yang berbeda. Proses Filament Winding
Keuntungan menggunakan filament winding
Metodenya cepat Konten resin dapat diatur menggunakan mengukur resin pada setiap fiber yang melewati nip atau dies Biaya serat dapat diminimalkan Menghasilkan bahan dengan serat lurus yang dapat diletakkan pada pola kompleks sesuai dengan pembebanan Tahan korosi, bahan kimia, abrasi, dan rasio berat dan kekuatan struktur yang rendah Metode ini memungkinkan reinforcement untuk diletakkan pada area yang memiliki tegangan tinggi Kelemahan metode filament winding Proses hanya dapat digunakan pada komponen berbentuk cembung Tidak mudah meletakkan serat dengan tepat sepanjang komponen Biaya mandrel tinggi Permukaan luar tidak menarik Udara dapat menyebabkan void sehingga komponen memiliki tingkat sesuatan yang lebih rendah Secara keseluruhan metode ini cukup berbiaya rendah dan memungkinkan kekuatan ekstra ditempatkan di daerah yang memerlukannya, namun yang menjadi kelemahan utamanya adalah produk akhir tidak akan sekuat yang mungkin dan akan terdegradasi seiring waktu. serat dengan pipa dan karena masuknya gelembung udara di resin.
Proses pembuatan menggunakan metode rotary casting
Metode pengecoran putar, cetakan rotasi atau rotokast, adalah proses untuk memproduksi barang-barang yang berlubang, seperti pipa komposit. Metode dasarnya meliputi pengisian cetakan dengan polimer, memanaskan alat untuk melelehkan bahan, mendinginkan dan mengeluarkannya. Proses rotary casting
Keuntungan menggunakan rotary casting
Serat dapat diorientasikan dengan berbagai kombinasi arah Cetakan tidak mahal Kelembaban dan void dapat dihindarkan Menghasilkan pipa dengan sifat mekanik dan estetika yang baik Kelemahan menggunakan rotary casting Waktu manufaktur yang panjang Biaya material tinggi Mesin rumit dan mahal Keseluruhan pengecoran rotasi menghasilkan material kuat yang secara estetis menyenangkan. Industri Energi optimis melihat metode ini untuk terobosan dalam meningkatkan kekuatan tarik dan modulus tarik. 2. Stik Hockey Tongkat hoki diproduksi dalam dua bagian - bilah dan poros. Saat ini, kebanyakan pembuat stick membeli barang-barang ini dalam bentuk yang belum selesai dari subkontraktor dan kemudian menyesuaikannya dengan spesifikasi mereka sendiri. Meski beberapa pabrikan menggunakan bilah yang terbuat dari grafit atau laminasi kayu abu tradisional diatas bahan plastik ABS. Bilah hoki dimulai sebagai balok kayu yang dipotong terlebih dahulu dan dibentuk menjadi bilah, dan akhirnya, mereka dikeringkan. Bilah hoki dimulai sebagai balok kayu yang dipotong terlebih dahulu dan dibentuk menjadi bilah, dan akhirnya, mereka dikeringkan. Material komposit dimulai sebagai kain sintetis seperti halnya fiberglass, tapi kebanyakan jauh lebih ringan, lebih kaku, dan kadang lebih tahan lama daripada fiberglass. Serat penguat utama yang digunakan pada batang hoki komposit adalah grafit. Kevlar, yang digunakan dalam rompi anti peluru, dan Nomex, yang digunakan dalam jas api pembalap racecar, digunakan dalam jumlah kecil tapi keduanya mahal dan agak sulit digunakan. Sebagian besar pembuat poros komposit menggunakan komposit pre-preg, yang telah jenuh dengan resin epoksi yang pada akhirnya akan mengikatnya. Beberapa lapisan material komposit dililitkan di sekitar cetakan berbentuk poros selesai dan kemudian dipanaskan dan ditekan melalui salah satu dari tiga metode. Metode pertama menggunakan press hidrolik tradisional. Cetakan komposit terbungkus ditempatkan di dalam cetakan split lain yang membawa bayangan cerminnya, cetakan luar tertutup, dan tekanan hidrolik memadatkan material komposit. Metode kedua menggunakan tekanan vakum untuk memaksa komposit terhadap cetakan dan mengambil bentuknya. Metode ketiga menggunakan inflatable bladder sebagai cetakan bagian dalam. Inflatable bladder yang terbungkus komposit ditempatkan ke dalam cetakan luar dan kemudian digelembungkan untuk memaksa material terbentuk. Poros cetakan selesai dan menempel pada pisau dengan cara yang sama seperti poros aluminium.