Anda di halaman 1dari 38

TUGAS BESAR

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES


PENGEMBANGAN PRODUK SUDAH JADI
PENGEMBANGAN KESING CPU KOMPUTER DARI
LOGAM MENJADI POLIKARBONAT

Disusun oleh :

YASRIL PUTRA KUSUMA


NIM. F1C 014 094

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


atas rahmat dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan Tugas Besar Tentang ”
Pengembangan Produk Sudah Jadi (Pengembangan Kesing Cpu Komputer Dari
Polikarbonat)” sesuai dengan batas waktu yang direncanakan.
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan maupun penguasaan materi
mata kuliah Pemilihan Bahan Dan Proses, maka penulis sangat mengharapkan
masukan, baik itu berupa kritik maupun saran untuk kesempurnaan makalah ini dan
untuk tugas – tugas yang lainnya.
Akhirnya, semoga apa yang dibahas dalam tulisan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, Amin.

Mataram, 20 Oktober 2018


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
1.1. Penjelasan Komputer ................................................................................... 3
1.2. Pengertian..................................................................................................... 4
a. Logam (Baja) ........................................................................................ 4
b. Polikarbonat ........................................................................................... 4
1.3. Sejarah Material ........................................................................................... 5
a. Logam ................................................................................................... 5
b. Polikarbonat .......................................................................................... 6
1.4. Kandungan Matrial ...................................................................................... 6
a. Logam (Baja) ....................................................................................... 6
b. Polikarbonat .......................................................................................... 7
1.5. Sifat- sifat ..................................................................................................... 8
a. Logam (Baja) .......................................................................................... 8
b. Polikarbonat .......................................................................................... 11
1.6. Prosese Produksi kasing ............................................................................. 12
a. Logam (Baja) ..................................................................................... 12
b. Polikarbonat ........................................................................................ 18
Proses Produksi ................................................................................... 18
1. Persiapan Produksi ....................................................................... 18
2. Produksi ....................................................................................... 19
3. Produk .......................................................................................... 26
1.7. Kekurangan dan Kelebihan Logam(baja) dan Polikarbonat ...................... 27
a. Logam (Baja) ..................................................................................... 27
b. Polikarbonat ........................................................................................ 27
1.8. Perbandinga Logam dan Polycarbonate ..................................................... 28
a. Logam (Baja) ...................................................................................... 28

iii
b. Polikarbonat ......................................................................................... 28
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 33

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kesing Logam (Baja) Diubah menjadi Kasing polikarbonat ............... 2
Gambar 2.1 Polycarbonate ....................................................................................... 4
Gambar 2.2 Reaksi Sintesis Polikarbonat ................................................................ 8
Gambar 2.3 Mold Standar ...................................................................................... 20
Gambar 2.4 Cetakan Geser .................................................................................... 20
Gambar 2.5 Cetakan tiga Lempeng ....................................................................... 21
Gambar 2.6 Cetakan Split Cavity .......................................................................... 21
Gambar 2.7 Mold Dengan Perangkat Screw.......................................................... 22
Gambar 2.8 Cetakan Stripper Ejector .................................................................... 22
Gambar 2.9 Injection Molding............................................................................... 23
Gambar 2.10 Mesin Injection Molding .................................................................. 25

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang
telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang
yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmetika, dengan atau tanpa alat bantu,
tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya,
pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmetika, tetapi
komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan
matematika (Wikipedia).
Dari generasi ke 1 sampai ke 5 komputer memiliki tempat (kotak/wadah) yang
berisi sebagian besar komponen dari sebuah komputer (biasanya tidak termasuk layar,
papan ketik, dan tetikus) yang di sebut Kasing komputer. Kasing biasanya dibuat dari baja
(sering SECC - Baja, Electrogalvanized, Cold rolled, Coil) atau Aluminium juga kadang-
kadang digunakan, dan bahan-bahan lain seperti kayu telah muncul di rancang bangun
(Wikipedia).
Dari bahan untuk membuat kasing tersebut menggunakan bahan baja (sering
SECC - Baja, Electrogalvanized, Cold rolled, Coil) atau almunium yang dapat
menghantarkan listrik jadi, saat kasing itu di gunakan dalam satu unit CPU dan tersentuh
oleh manusia, kasing tersebut akan menyengatkan setrum terhadap manusia tersebut
termaksuk anak kecil. Jika menggunakan bahan kayu juga tidak efektif untuk kasing CPU
karena kayu mudah lapuk atau keropos meskipun telah di lapisi oleh bahan kimia dan
menggukan kayu akan lebih berat. Menggunakan kasing dari bahan Polikarbonat adalah
solusi untuk menghindari listrik yang di hanntarkan melalui kasing komputer karna
berbahan plastik.
Polycarbonate adalah suatu kelompok polimer termoplastik, yang mudah
dibentuk dengan bantuan panas. Polycarbonate digunakan secara luas dalam industri
kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal
dibandingkan dengan plastik jenis lainnya, tahan terhadap benturan, dan sangat bening.
Polycarbonate disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimerdengan
gugus karbonat (-O-(C=O)-O-) dalam rantai molekuler yang panjang (Wikipedia).

1
Gambar 1.1 Kesing Logam (Baja) Diubah menjadi Kasing polikarbonat

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa kandungan dalam logam dan Polycarbonate?
2. Apa sifat logam dan polycarbonate?
3. Bagaimana proses produksi kasing logam dan Polikarbonat?
4. Apakah efisien menggantikan kasing dari matrial baja (logam) menjadi
polycarbonete?
5. Kekurangan dan kelebihan kasing logam dan Polycarbonate?
6. Perbandingan kesing logam dan polikarbonat?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penyejelasn Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang
telah dirumuskan. Kata computer pada awalnya dipergunakan untuk menggambarkan
orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmetika, dengan atau tanpa alat
bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya,
pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmetika, tetapi
komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan
dengan matematika (Wikipedia).

Dalam arti seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator
mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang
kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah
"yang mengolah informasi" atau "sistem pengolah informasi." Selama bertahun-tahun
sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata "komputer", dan beberapa kata yang
berbeda tersebut sekarang disebut sebagai komputer(Wikipedia)..

Dari generasi ke 1 sampai ke 5 komputer memiliki tempat (kotak/wadah) yang


berisi sebagian besar komponen dari sebuah komputer (biasanya tidak termasuk layar,
papan ketik, dan tetikus) yang di sebut Kasing komputer.Sebuah kasing komputer,
kadang-kadang, penyebutan istilah komputer salah sehingga disebut sebagai CPU
(Central Processing Unit) atau kandar keras, yang mengacu pada komponen ditempatkan
dalam kasus ini. CPU adalah istilah yang lebih umum pada kehidupan sehari-hari. saat
perangkat lain dari papan induk biasanya ditempatkan di kasingnya sendiri secara
terpisah(Wikipedia).

Kasing biasanya dibuat dari baja (sering SECC - Baja, Electrogalvanized, Cold
rolled, Coil) atau Aluminium. juga kadang-kadang digunakan, dan bahan-bahan lain
seperti kayu telah muncul di rancang bangun kasing (Wikipedia).
Dari bahan untuk membuat kasing tersebut menggunakan bahan baja (sering
SECC - Baja, Electrogalvanized, Cold rolled, Coil) atau almunium yang dapat
menghantarkan listrik jadi, saat kasing itu di gunakan dalam satu unit CPU dan tersentuh
oleh manusia, kasing tersebut akan menyengatkan setrum terhadap manusia yang
tersebut, hal ini membahayakan trutama untuk anak kecil. Jika menggunakan bahan kayu

3
juga tidak efektif untuk kasing CPU karena kayu mudah lapuk atau keropos meskipun
telah di lapisi oleh bahan kimia dan menggukan kayu akan lebih berat. Menggunakan
kasing dari bahan Polycarbonate adalah solusi untuk menghindari listrik yang di
hanntarkan melalui kasing CPU karna berbahan plastik.

2.2. Pengertian
a. Logam (Baja)
logam atau metal adalah material (sebuah unsur, senyawa, atau paduan) yang
biasanya keras tak tembus cahaya, berkilau, dan memiliki konduktivitas listrik dan
termal yang baik.
Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar
dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon. Besi dapat
terbentuk menjadi dua bentuk kristal yaitu Body Center Cubic (BCC) dan Face Center
Cubic (FCC), tergantung dari tempraturnya ketika ditempa. Dalam susunan bentuk
BCC, ada atom besi ditengah-tengah kubus atom, dan susunan FCC memiliki atom
besi disetiap sisi pada enam sisi kubus atom.
b. Polikarbonat
Polikarbonat atau yang dikenal dengan nama merek dagang Lexan, Makrolon,
Makroclear dan lain-lain, adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah
dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik jenis ini digunakan secara luas dalam
industri kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan
termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat
bening. Dalam identifikasi plastik, polikarbonat berada pada nomor 7.

Gambar 2.1 Polycarbonate


Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer dengan
gugus karbonat (-O-(C=O)-O-) dalam rantai molekuler yang panjang. Tipe
polikarbonat yang paling umum adalah bisfenol A (BPA) (Wikipedia).
Bisphenol A (BPA) adalah senyawa sintetis organik dengan rumus kimia
(CH3)2C(C6H4OH)2 milik kelompok turunan diphenylmethane dan bisphenol ,

4
dengan dua gugus hidroksifenil. Ini adalah padatan tak berwarna yang larut dalam
pelarut organik , tetapi tidak larut dalam air. BPA adalah bahan awal untuk sintesis
plastik , terutama polikarbonat dan resin epoksi tertentu, serta beberapa polisulfon dan
bahan niche tertentu (Wikipedia).

2.3. Sejarah
a. Logam
Sekitar 91 dari 118 unsur dalam tabel periodik adalah logam, sisanya adalah
nonlogam atau metaloid. Beberapa unsur menunjukkan sifat baik logam dan
nonlogam sekaligus.
Astrofisikawan menggunakan istilah "metal" untuk menjelaskan secara
kolektif seluruh unsur selain hidrogen dan helium, dua unsur paling sederhana, dalam
suatu bintang. Bintang memfusi atom-atom yang lebih kecil, sebagian besar hidrogen
dan helium, untuk membuat atom yang lebih besar selama masa hidupnya. Dalam
pengertian itu, metalisitas suatu objek adalah proporsi dari materi yang menyusun
seluruh unsur kimia yang lebih berat, tidak hanya logam-logam tradisional.
Baja sudah diolah dan digunakan sejak ribuan tahun silam, sebelum
ditemukannya baja awalnya berupa biji besi yang belum sekuat baja karena
kandungan unsur-unsur kimia yang menyebabkan karbon yang tidak begitu kuat
mengikat unsur atom-atom besi pada logam tersebut. Sekitar 3000 SM pada jaman
mesir kuno sudah ada teknik untuk peleburan logam, bahkan pada jamam sebelumnya
sudah ada pembuatan perhiasan dari besi.
Pada zaman Yunani sekitar 1000 tahun SM telah ada perkembangan proses
pengerasan besi dengan teknik pemanasan (heat treatment) untuk pembuatan senjata
seperti tombak dan pedang.
Pembuatan baja telah ada selama ribuan tahun, namun belum secara resmi
diperkenalkan dan dikomersialkan hingga abad ke-19. Pada masa kuno seperti jaman
kerajaan jaman dulu, kerajinan proses pembuatan baja adalah dengan proses wadah
di dapur pemanasan.
Pada masa sejarah peradaban manusia baja hanya telah dibuat dalam jumlah
kecil. Namun setelah ditemukan formula pengolahan baja yang lebih baik, yaitu
penemuan proses Bessemer pada abad ke-19 dan perkembangan teknologi berikutnya
dalam teknologi injeksi dan kontrol proses.

5
Setelah sukses pembuatan baja dengan proses Bessemer yang baru dimulai
pada akhir tahun 1850-an, selanjutnya diikuti oleh tungku perapian terbuka. Tahun
1850-an hingga 1860-an, metode pemrosesan bahan baku utama baja dengan proses
Bessemer dan proses Siemens-Martin berubah untuk digunakan untuk pembuatan
baja untuk industri berat.
Produksi baja secara massal telah berperan penting dalam perekonomi dunia
dan indikator kunci dari perkembangan pembangunan. Bahan baja kuat dan relatif
lebih mudah terbentuk untuk menjadi bahan serbaguna jika dibandingkan dengan
besi.

b. Polikarbonat
Sejarah penemuan polycarbonate bermula pada abad XIX. Polycarbonate
ditemukan oleh Alfred Einhorn, kimiawan Jerman, tahun 1898. Pada waktu itu beliau
bekerja di Universitas Munich. Saat beliau melakukan penelitiannya dengan
eter, beliau menemukan reaksi antara fosgen dengan tiga isomerdihidroksi-
benzena, dan diperoleh polieter dari karbon dioksida yang berwujud transparan,
tahan panas, dan zat yang tidak larut. Pada tahun 1953, seorangpekerja di
perusahaan Jerman, Bayer Hermann Schnell memperoleh polycarbonate untuk
percobaan pertamanya. Pada tahun yang sama,Polycarbonate dipatenkan dengan
nama dagang Macrolon.Pada tahun yang sama, 1953, tetapi seminggu
kemudian, material inidisintesis oleh pekerja perusahaan Amerika, General
Electric Daniel Fox. Duaindustri raksasa di dunia mengadakan negosiasi
berhubungan dengan siapa yang akan memperoleh hak untuk menjadi penemu
polycarbonate. Permasalahandiselesaikan dan pada tahun 1955 General Electric
menetapkan material dibawah merek dagang Lexan. Berpuluh-puluh tahun telah
berlalu dan pada tahun 1958Bayer Company dan tahun 1960 General Electric
memperoleh polycarbonate yang cocok dan memulai industri mereka.( Putri S. K.
dkk 2014).

2.4. Kandungan Material


a. Logam (Baja)
Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar
dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon.

6
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% dari
berat keseluruhan baja tersebut sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam
baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan
aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan
karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom,
molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium.
Kandungan karbon dalam paduan baja ialah antara 0.002% sampai 2.14% dari
berat paduan besi–karbon. Jumlah ini bisa bervariasi tergantung dari elemen pemadu
yang ada didalam paduan seperti mangan, krom, nikel, besi, tungsten, karbon, dan
lain sebagainya. Pada dasarnya, baja adalah paduan besi-karbon yang tidak menjalani
reaksi eutektik. Kebalikannya, besi tuang justru mengalami reaksi tersebut.
b. Polikarbonat
Polikarbonat adalah material yang tahan lama dan dapat dilaminasi menjadi
kaca anti peluru. Meski memiliki ketahanan yang tinggi terhadap benturan, namun
polikarbonat cukup mudah tergores sehingga dibutuhkan pelapisan keras (hard
coating) untuk membuat lensa kaca mata dan eksterior otomotif menggunakan
polikarbonat dan material optis lainnya karena polikarbonat sangat bening dan
memiliki kemampuan mentransmisikan cahaya yang sangat baik dibandingkan
dengan jenis kaca lainnya. Sifat polikarbonat mirip dengan polimetil metakrilat
(akrilik), namun polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi, meski
lebih mahal ( Putri S. K. dkk 2014).
Polikarbonat akan mengalami transisi gelas pada temperatur 150 oC sehingga
polikarbonat akan menjadi lembek secara bertahap di atas temperatur ini, dan mulai
mencair pada temperatur 300 oC.
Mekanisme reaksi pembentukan polikarbonat mengikuti mekanisme reaksi
stepgrowth polymerization atau polimerisasi kondensasi. Polimer kondensasi terjadi
dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang
berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya
molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam reaksi polimerisasi, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk
membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan
bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-atom
monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus

7
fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai
tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.
Polikarbonat dapat dibuat dengan menggunakan bisfenol A dan fosgen
(karbonil diklorida, COCl2). Reaksi keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Reaksi Sintesis Polikarbonat


Langkah awal dalam sintesis polikarbonat adalah dengan melakukan
deprotonisasi bisfenol A dengan natrium hidroksida sehingga terbentuk air.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
(CH3)2-C-(C6H6)2-(OH)2 + 2 NaOH ---> CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + 2 Na+ +
2 H2O
Molekul oksigen pada bisfenol yang terdeprotonisasi bereaksi dengan fosgen
melalui adisi karbonil dan menghasilkan ion Cl-. Reaksinya adalah sebagai berikut:
(CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + Cl-(C=O)-Cl ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-(O-(C=O)-
Cl)(O-) + Cl-
Lalu gugus kloroformat (O-(C=O)-Cl) yang terbentuk menempel pada gugus
bisfenol yang lainnya sehingga rantai panjang polikarbonat terbentuk dan
meninggalkan ion Cl-.

2.5. Sifat – Sifat


a. Logam (Baja)
 Kimia
Logam biasanya cenderung membentuk kation melalui mekanisme
kehilangan elektron, bereaksi dengan oksigen di udara membentuk oksida melalui
beragam skala waktu (besi berkarat setelah bertahun-tahun, sementara kalium
terbakar dalam hitungan detik. Contoh:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida).

8
Logam transisi (seperti besi, tembaga, seng, dan nikel) lebih lambat
teroksidasi karena mereka membentuk lapisan pasivasi oksidanya yang
melindungi bagian dalam logam. Lainnya, seperti paladium, platina dan emas,
tidak bereaksi sama sekali dengan atmosfer. Beberapa logam membentuk lapisan
oksida penghalang pada permukaannya yang tidak dapat ditembus lebih jauh oleh
molekul-molekul oksigen, sehingga dapat mempertahankan kilau dan
konduktivitasnya selama beberapa dekade (seperti aluminium, magnesium,
beberapa jenis baja, dan titanium). Oksida logam umumnya bersifat basa,
berlawanan dengan nonlogam, yang bersifat asam. Pengecualian berlaku untuk
oksida dengan tingkat oksidasi sangat tinggi seperti CrO3, Mn2O7, dan OsO4,
yang bereaksi sangat asam.

Pengecatan, penganodaan (anodising) atau penyepuhan logam adalah cara


yang baik untuk mencegah korosi. Namun, logam yang lebih reaktif dalam deret
elektrokimia harus dipilih untuk penyalutan, terutama jika dipilih serpihan
penyalut. Air dan dua logam membentuk sel elektrokimia, dan jika penyalut
kurang reaktif daripada yang disalut, penyalut sejatinya telah memicu korosi.
 Fisika
Logam secara umum memiliki konduktivitas listrik tinggi, konduktivitas
termal tinggi, dan densitas yang tinggi pula. Umumnya mereka lentur dan liat,
berubah bentuk di bawah tekanan tanpa terbelah. Dalam hal sifat optiknya, logam
mengkilat dan berkilau. Lembaran logam dengan ketebalan di bawah beberapa
mikrometer terlihat opak, tetapi kertas emas meneruskan sinar hijau.

Meskipun sebagian besar logam memiliki densitas yang lebih tinggi


daripada kebanyakan nonlogam, terdapat rentang variasi yang lebar dalam hal
densitas mereka. Litium adalah unsur padat yang paling rendah densitasnya,
sementara osmium adalah yang paling tinggi. Logam alkali dan alkali tanah pada
golongan 1 dan 2 dirujuk sebagai logam ringan karena mereka memiliki densitas
rendah, kekerasan rendah, dan titik lebur yang rendah pula. Tingginya densitas
sebagian besar logam karena ketatnya kisi kristal struktur logam mereka.
Kekuatan ikatan logam untuk logam yang berbeda mencapai maksimum di sekitar
pusat deret logam transisi, karena unsur-unsur tersebut memiliki sejumlah besar
elektron terdelokalisasi dalam ikatan logam jenis ikatan ketat. Namun, faktor lain
9
(seperti jari-jari atom, muatan inti, jumlah orbital ikatan, tumpangsuh energi
orbital dan bentuk kristal) juga terlibat.
 Listrik
Konduktivitas termal dan listrik logam berangkata dari kenyataan bahwa
elektron terluar mereka terdelokalisasi. Situasi ini dapat divisualisasikan dengan
memperhatikan struktur atom logam sebagai suatu koleksi atom yang terbenam
dalam lautan elektron yang bergerak cepat. Konduktivitas listrik logam, seperti
halnya kapasitas bahang dan konduktivitas panas, dapat dihitung menurut model
elektron bebas, yang tidak memperhatikan struktur detail kisi ion.
Ketika mempertimbangkan struktur pita elektron dan energi ikatan suatu
logam, perlu diperhatikan potensial positif yang disebabkan oleh pengaturan
spesifik inti ion—yang muncul periodik dalam kristal. Konsekuensi paling
penting dari potetensial periodik adalah pembentukan celah pita kecil pada
perbatasan zona Brillouin. Secara matematis, potensial inti ion dapat dihitung
melalui beragam model, yang paling sederhana adalah model elektron hampir
bebas.
 Mekanis
Sifat mekanis metal meliputi duktilitas, yaitu kapasitas mereka dalam
deformasi plastis. Deformasi elastis dapat balik pada logam dapat dijelaskan oleh
Hukum Hooke untuk memulihkan gaya, sementara tegangan berbanding lurus
dengan regangan. Gaya yang lebih besar daripada batas elastis, atau panas, dapat
menyebabkan deformasi permanen (tak dapat balik) pada objek, yang dikenal
sebagai deformasi plastis atau plastisitas. Perubahan tak dapat balik dalam
susunan atom dapat terjadi sebagai akibat dari:

 Aksi suatu gaya yang diaplikasikan (atau usaha). Gaya yang diaplikasikan
dapat berupa gaya tarik, gaya tekan, pemotongan, pembengkokan atau gaya
torsi (pelintir).
 Perubahan suhu (panas). Perubahan suhu dapat mempengaruhi mobilitas
cacat struktural seperti batas butir, kekosongan titik, dislokasi garis atau ulir,
kesalahan penumpukan dan twins baik dalam padatan kristal maupun non-
kristal. Pergerakan atau perpindahan cacat tersebut diaktifkan secara termal,
dan karenanya dibatasi oleh laju difusi atom.

10
Aliran kental di dekat batas butir, misalnya, dapat menyebabkan gelinciran
internal, rayapan dan kelelahan pada logam. Hal ini juga dapat berkontribusi
terhadap perubahan signifikan pada struktur mikro seperti pertumbuhan butir dan
densifikasi lokal karena penghilangan porositas intergranular. Dislokasi sekrup
bisa menggelincir ke arah bidang kisi yang berisi dislokasi, sementara kekuatan
pendorong utama untuk "pendakian dislokasi" adalah gerakan atau difusi
kekosongan melalui kisi kristal.
Selain itu, sifat nondireksional ikatan logam juga dianggap berkontribusi
secara signifikan terhadap daktilitas sebagian besar padatan logam. Bila bidang
ikatan ionik menggeser satu sama lain, perubahan resultan pada lokasi pergeseran
ion dengan muatan yang sama ke dalam proksimitas dekat mengakibatkan
pembelahan kristal; pergeseran seperti itu tidak teramati pada kristal berikatan
kovalen di mana terjadi fraktur dan fragmentasi kristal.
b. Polikarbonat
 Sifat fisik
Densitas : 1,2 -1,22 gr/cm
Index bias : 1,5843.
Titik leleh : 265-267 oC
Specific heat capacity : 1,2 – 1,3 kJ/kgoC
Thermal conductivity at 23oC : 0,19-0,22 W/(mK)
Glass transition temperature (Tg) = 150 oC
Linear thermal expansion coefficient (α) = 65-70 × 10−6/K
Kesetimbangan Absorpsi Air = 0,16-0,35 %
Heat transfer coefficient (h) = 0.21 W/(m2·K)
 Sifat Mekanik Polycarbonate memiliki sifat mekanik sebagai berkut :
1. Keras dan Kuat Material ini sangat kuat. Bahan ini 250 kali lebih
kuat dibandingkan kaca, dan 20 kali lebih kuat dibandingkan akrilik.
2. Fleksibel Sebagai material bangunan, polycarbonate dibuat dalam bentuk
lembaran berukuran 2,1m x 11m. ketebalan dan bentuk yang tersedia cukup
beragam. Memiliki :
Poisson’s Ratio = 0,37
Coefficient of friction (μ) = 0,31
Young's modulus (E) = 2,38 Gpa

11
Specific Gravity = 1,2
Tensile strength (σt) = 62,8 – 72,4 Mpa
Yield Strength = 62,1 Mpa
Elongation (ε) at break = 110 – 150 %
Notch test = 20 – 35 kJ/m2
3. Tak berwarna atau transparan
Polycarbonate pun memiliki sifat transparan yang setara dengankaca, namun
punya kekuatan lebih baik.
4. Tahan panas
Selain kuat, polycarbonate juga tahan panas, alias baru meleleh sampai
20000C. Bila material ini terbakar, lelehannya tidak akan menyebar.

2.6. Prosese Produksi kasing


a. Logam (Baja)
Berdasarkan komposisi baja yang dioleh, diperoleh beberapa klasifikasi jenis
baja seperti baja karbon (carbon steel) dan baja paduan (alloy steel). Kedua jenis baja
tersebut juga banyak klasifikasinya lagi beradasarkan proses pembuatan dan kualitas
yang dihasilkan
Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dengan bahan utama besi
kasar yang berupa padat maupun cair, besi bekas (skrap) dan beberapa paduan logam.
Inilah beberapa proses yang digunakan dalam pembuatan baja, secara gambaran
umum prosesnya adalah seperti berikut ini :
1. Proses Konvertor
Konvertor adalah salah satu wadah untuk mengolah besi menjadi baja
siap untuk diproduksi. Dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau paku
keling. Pada bagian dalam konvertor dibuat dari batu yang tahan api, batu tahan
api tersebut dapat bersifat asam atau basa tergantung dari sifat baja yang akan
diolah.
Di bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin (tuyer) sebagai
saluran udara penghembus yang disebut sebagai air blast. Terdapat juga
penyangga pada konvertor yang dilengkapi dengan trunnion untuk mengatur
posisi horizontal atau vertikal konvertor..
 Sistem kerja

12
1. Bahan baku dipanaskan dengan kokas (seperti batu bara komposisi
karbon) sampai ± 1500 derajat C.
2. Konvertor miringkan untuk memasukkan bahan baku baja kurang lebih
1/8 dari volume konvertor.
3. Setelah abhan baku baja masuk, ke=onvertor kembali ditegakkan.
4. Tekanan udara penglolahan berkisar 1,5 – 2 atm di hembuskan dari
kompresor.
5. Kemudian setelah 20-25 menit, konvertor di putar balik (dijungkirkan)
untuk mengelaurkan hasilnya.

 Proses Bassemer (Asam)


Pengolahan dengan proses bassemer yaitu lapisan dalam yang
digunakan adalah batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau
aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak
ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3.

 Proses Thomas (basa)


Proses Thomas pada lapisan dinding bagian dalam terbuat dari
batu tahan api bisa atau dolomit [kalsium karbonat dan magnesium
(CaCO3 + MgCO3)]. Bahan baku yang diolah adalah besi kasar putih
yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5)
untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO +
P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)

2. Proses Siemens Martin


Proses siemens martin diolah didalam dapur pelebur baja yang dapat
mencapai suhu tinggi, Proses pengolahan baja siemens martin dibuat oleh dua
orang yang bernama Siemen dan Martin, sehingga dapurnya disebut pula dapur
siemen martin. Dapur untuk proses siemens martin mempunyai tungku kerja
yang diperlengkapi dengan ruang-ruang hawa.

Tungku pengolahan ini mempunyai kapasitas 30 – 50 ton, bahan baku


yang diolah selain besi kasar juga dapat dimasukkan besi bekas atau besi tua.
13
Jika besi yang dimasukkan mengandung posfor, bahan lapisan dapurnya
bersifat basa. Sebaliknya jika besinya tidak mengandung posfor bahan lapisan
dalam pada dapurnya bersifat asam.
 Sistem kerjanya
Sistem kerja dengan proses siemens martin menggunakan sistem
regenerator dengan suhu mencapai 3000 derajat C. Fungsi dari regenerator
adalah:
1. Memanaskan gas dan udara untuk menambah temperatur dapur olah.
2. Berfungsi sebagai fundamen / landasan dapur.
3. Menghemat pemakaian ruang di dalam dapur
Bahan baku yang bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih. Besi kelabu
dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2) sedangkan besi putih dilapisi
dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3).

3. Proses Basic Oxygen Furnace (BOF)


Proses pengolahan baja dengan proses Basic Oxygen Furnace (BOF)
merupakan modifikasi dari proses Bessemer. Pada proses Bessemer
menggunakan uap air panas ditiupkan pada besi kasar cair untuk membakar zat
kotoran yang tersisa. Sedangkan pada proses BOF memakai oksigen murni
sebagai ganti uap air.
Dapur bejana BOF biasanya berukuran 5 m untuk diameternya dan mampu
memproses 35 – 200 ton dalam satu pemanasan. Peleburan baja menggunakan
BOF ini juga termasuk proses yang paling baru dalam industri pembuatan baja.
Tungku konstruksi relatif sederhana, pada bagian luarnya dibuat dari plat baja
sedangkan dinding bagian dalamnya dibuat dari batu tahan api (firebrick).
 Sistem kerjanya
Proses BOF menggunakan besi kasar cair (65 – 85%) yang dihasilkan
oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas
(skrap baja) sebanyak (15 – 35%), batu kapur dan gas oksigen dengan
kemurnian 99,5%.
Oksigen akan mengikat karbon yang terdapat pada besi kasar secara
berangsur-angsur turun sampai mencapai tingkat baja yang dibuat. Saat
proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang sangat tinggi sehingga

14
dapat menaikkan temperatur logam cair hingga mencapai diatas 165
derajat C.
Saat oksidasi berlangsung, ditambahkan batu kapur yang dimasukkan
kedalam tungku. Batu kapur tersebut akan mencair kemudian bercampur
dengan bahan-bahan impuritas (termasuk bahan – bahan yang teroksidasi)
sehingga membentuk terak yang terapung diatas baja cair.
Ketika proses oksidasi selesai, aliran oksigen dihentikan dan pipa
pengalir oksigen diangkat dari tungku. Tungku BOF kemudian
dimiringkan, pengambilan sampel baja cair kemidian dilakukan analisa
komposisi kimia untuk menilai kadar bajanya.
Jika komposisi kimia pada unsur baja telah tercapai maka dilakukan
penuangan (tapping). Penuangan dilakukan ketika temperature baja cair
sekitar 165 derajat C. cara penuangan yang dilakukan yaitu dengan
memiringkan perlahan-lahan tungku pengolahan sehingga cairan baja
tertuang masuk kedalam ladel (wadah tuangan baja cari yang belum
dicetak).
Di dalam ladel kemudian dilakukan skimming untuk membersihkan
terak dari permukaan baja cair. Setalh terak dibersihkan dilakukan proses
perlakuan logam cair (metal treatment).
 Keuntungan dari BOF:
1. Proses BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
2. Proses berjalan lebih cepat dan efektif, hanya lebih-kurang 50 menit.
3. Pada dapur olah / tungku tidak diperlukan tuyer pada bagian
bawahnya.
4. Filtering zat yang tidak digunakan seperti phosphor dan sulfur dapat
dipisahkan dulu daripada karbon
5. Biaya operasional dengan proses BOF relatif lebih murah dengan
proses lainnya. (menggunkan O2, proses lebih cepat)

4. Proses Dapur Listrik


Proses pengolahan baja dengan menggunakan dapur listrik adalah metode
pengontrol temperatur peleburan dan memperkecil unsur-unsur campuran di
dalam baja yang dilakukan selama proses pemurnian. Pada awal pemurnian baja
digunakan dapur tungku terbuka atau konvertor.
15
Kemudian ada proses pemurnian lagi yang dilakukan didalam dapur listrik
sehingga baja yang diperoleh menjadi lebih berkualitas. Dapur listrik terdiri dari
dua jenis, yaitu dapur listrik busur nyala dan dapur induksi frekuensi tinggi.
 Dapur listrik busur nyala
Pada dapur lisrik busur nyala mempunyai kapasitas 25 – 100 ton,
dilengkapi dengan tiga buah elektroda karbon yang dipasang pada bagian
atas / atap dapur. Elektroda karbon dapat disetel dan secara otomatis bisa
menghasilkan busur nyala sehingga secara langsung dapat memanaskan dan
mencairkan logam.
Pada dapur modern ini mampu mengolah logam dengan proses asam
atau basa. Bagian dalam dapur masih berlapiskan batu tahan api. Bahan olah
yang dimasukkan ke dalam dapur adalah besi kasar dan juga logam keras
(baja atau besi) yang terlebih dahulu diketahui komposisinya.
Apabila dilakukan proses basa pada pengolahan baja, maka akan terjadi
oksidasi terak dari kapur yang ditambahkan untuk mereduksi unsur-unsur
campuran. Selanjutnya diperoleh pemisahan terak (mengandung kapur) dari
baja cair. Untuk mencegah oksidasi ditambahkan lagi logam campur pada
logam baja yang telah diolah sebelum dikeluarkan dari tungku.

 Dapur induksi frekuensi tinggi


Dapur listrik dengan cara induksi frekuensi tinggi ini terdiri dari
kumparan yang dililiti kawat mengelilingi cawan batu tahan api. Tenaga
yang dialirkan dari listrik akan menghasilkan arus listrik yang bersirkulasi
di dalam logam sehingga menyebabkan terjadinya pencairan.

Setelah bahan baku logam mencair selanjutnya peran arus listrik yaitu
untuk membuat gerak mengaduk secara berputar. Kapasitas isi dari dapur
jenis ini adalah 350 kg – 6 ton, pada umumnya dapur ini digunakan untuk
meproduksi baja paduan (alloy steel) yang khusus.

 Keuntungan Dengan Busur Listrik :


1. Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
2. Temperatur dapat diatur
3. Lebih efisien dalam pengolahannya
16
4. Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga
kualitas baja lebih baik
5. Kerugian akibat penguapan sangat kecil

5. Proses Dapur Kupola (Cupola Furnace)


Dapur Cupola (Cupola Funace) digunakan untuk peleburan besi kasar
kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang, pada umumnya digunakan
untuk menghasilkan peleburan sehari-hari berdasarkan pada kapasitas dari
pabrik (foundry). Cupola (kubah-kubahnya) biasanya dioperasikan secara
berpasangan, jadi pemeliharaannya bisa diatur pada satu kubah dankubah yang
lainnya tetap bisa beroperasi, demikian seterusnya secara bergantian.

 Sistem kerjanya
1. Dilakukan pemanasan terlebih dahulu pada kubah agar bebas dari uap
cair.
2. Bahan bakar berupa arang kayu dan kokas dinyalakan selama ± 15 jam.
3. Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah dengan
blower.
4. Setelah kokas terbakar habis kemudian dimasukan kepingan baja dan
besi kasa.
5. Setelah beberapa menit 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang
pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar pospor dan sulfur,
kemudian ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai lagi dengan reaksi
kimia dan terakhir menghasilkan gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong,
panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.
Proses terkahir saat di dalam dapur setelah pembersihan terak diatas
cairan dari dalam dapur selanjutnya adalah mengeluarkan baja cair yang
ditampung panci panci untuk dibawa ke tempat penuangan besi atau baja.

b. Polikarbonat
Proses produksi polimer dalam teknik pencetakan bergantung pada klasifikasi
bahan dan produk akhir tertentu yang diinginkan, produsen memiliki beberapa
pilihan untuk pengolahan polikarbonat, termasuk injection molding, ekstrusi,
17
thermoforming dan blow molding. Namun teknik yang banyak digunakan dalam
produksi casing laptop adalah proses injection molding.
Injection molding merupakan teknik pembentukan produk berbahan plastik
dengan cara menginjeksikan atau menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga
cetak yang kemudian didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak. Teknik ini
sering digunakan untuk memproses bagian polikarbonat untuk pasar yang berbeda,
termasuk otomotif, peralatan medis, elektronik, LED dan media optik.
Pada injection molding, pelet berupa polikarbonat termoplastik dimasukkan
ke tong, dipanaskan, dicampur serta diinjeksikan ke dalam cetakan pada tekanan
tinggi. Pelet dipanaskan agar meleleh dan berbentuk cair sehingga dapat dialirkan
dengan bantuan tekanan, kemudian lelehan tersebut diinjeksikan kedalam cetakan
casing laptop sesuai spesifikasi yang diinginkan, kemudian cetakan didinginkan dan
akan mengeras, setelah itu mengambil plastictersebut sehingga diperoleh bentuk
sesuai cetakan.
Beberapa keuntungan utama dari proses injection molding adalah :
 Waktu siklus yang cepat
 Kemampuan untuk menghasilkan bagian dalam jumlah besar
 Kemampuan untuk mengakomodasi berbagai bagian ukuran
 Baik bagian - ke-bagian pengulangan
 Penciptaan bagian dengan toleransi ketat

 Proses Produksi
1. Persiapan Produksi
Sebelum polikarbonat dicetak, diperlukan proses persiapan bahan dengan
tujuan agarbahan dapat diproduksi dengan baik. Proses tersebut meliputi :
 Pengeringan
Jika lelehan polimer memiliki kadar air yang terlalu tinggi, maka dapat
mengakibatkan cacat permukaan (garis-garis) dan gangguan dalam
pembentukan bagian bahan (degradasi hidrolitik). Hal ini disebabkan,
sebagian besar plastik menyerap air yang berlebihan melalui kemasan
tidak-tahan lembab, penyimpanan dan transportasi, bahan-bahan ini harus
dikeringkan sebelum pengolahan. Kandungan uap dapat diuji
menggunakan metode Karl-Fischer.

18
 Pembersihan
2. Produksi
Termoplastik dalam bentuk butiran (pellet) atau bubuk ditampung
dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena
gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding
barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah
meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger)
melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah
dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang
tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau
menggunakan mesin robot. Pada saat proses pendinginan produk secara
bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu
produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa
langsung diinjeksikan.
Klasifikasi atau jenis injeksi cetakan sangat tergantung pada apa yang
kita butuhkan untuk membuat bagian-bagian plastik, karena setiap bagian
memiliki desain yang spesifik dan unik. Ketika desain cetakan kita harus
melihat apa faktor yang mempengaruhi seperti geometri, jumlah rongga,
prinsip ejeksi, bahan plastik dan bentuk bagian.
Klasifikasi dasar cetakan berdasarkan konstruksi ditunjukkan pada
gambar di bawah ini
1. Cetakan Standar
cetakan standar adalah desain yang paling sederhana, pada
dasarnya cetakan standar sama dengan konstruksi dua lempeng cetakan,
mereka dibagi dalam dua sisi: sisi rongga dan sisi inti, sisi rongga adalah
sisi yang membangun bahan plastik mengalir dari nozzle ke bagian rongga,
pada dasarnya mereka terdiri dari sariawan, pelari. inti sisi membangun
untuk membuat bentuk untuk inti, sistem demolding dan sistem ejeksi, di
sisi ini kami merancang sistem ejeksi cetakan standar memiliki satu garis
perpisahan, dan memiliki satu arah pembukaan. jenis cetakan ini
digunakan di semua jenis bagian plastik yang tidak memiliki sekrup
undercut, inner dan outer.

19
Gambar 2.3 Mold Standar
Warna coklat muda yang kecil dan lurus dalam sistem ejeksi
ditunjukkan dengan pin ejector.
2. Cetakan Geser
pengembangan dari jenis cetakan ini adalah bagian slider yang
digunakan dalam berbagai jenis cetakan, cetakan slide dasar adalah
perpindahan gerakan horizontal dari cetakan ke gerakan vertikal, jenis
cetakan ini digunakan untuk membuat bagian dengan melemahkan, Anda
harus melihat lebih banyak di pos ketika kita perlu slider untuk
mempelajari lebih lanjut.

Gambar 2.4 Cetakan Geser


3. Cetakan tiga lempeng
Pada dasarnya tiga lempeng cetakan memiliki dua garis
perpisahan, dan piring mengambang, dukungan piring mengambang

20
dengan dukungan pin, Karena cetakan memiliki dua bidang
perpisahan, sistem pelari dapat terletak di satu sisi piring
mengambang atau membuat pelat khusus yang menempel di piring
mengambang, kami memanggil pelat runner, lihat posting tentang
plat runner. Tiga lempeng cetakan digunakan karena fleksibilitas
mereka di lokasi gating. jenis cetakan ini fleksibel bahkan digunakan
dalam beberapa rongga

Gambar 2.5 Cetakan tiga lempeng


4. Cetakan Split Cavity
Pada dasarnya rongga yang terbagi adalah sama dengan 2
lempengan cetakan standar, tetapi rongga memiliki blok terpisah
untuk membuat produk yang dilemahkan atau benang eksternal.

Gambar 2.6 Cetakan Split Cavity


Jenis cetakan ini digunakan ketika slider tidak cukup untuk
membuat undercut atau utas. kerugian dari cetakan ini adalah ketika
digunakan untuk bagian-bagian kecil, konstruksi akan sulit.

21
5. Mold Dengan Perangkat Screw
Cetakan ini khusus untuk membuat pembentukan benang, inti
dapat diputar ketika proses demolding, baik benang internal maupun
eksternal dapat dibentuk oleh cetakan jenis ini.

Gambar 2.7 Mold Dengan Perangkat Screw

dari gambar itu kita dapat melihat bahwa mereka memiliki perangkat
gir, roda gigi akan berputar ketika membentuk ulir.
6. Cetakan Stripper Ejector
cetakan jenis ini memiliki tujuan khusus untuk membuat
bentuk cangkir tanpa undercut, stripper ejector akan membuat ejeksi
lebih mudah, gerakan dan kekuatan yang sama pada produk dan tanpa
banyak bekas dalam produk

Gambar 2.8 Cetakan Stripper Ejector

22
Cetakan dengan desain yang kompleks dan sulit dapat
diintegrasikan atau dikombinasikan satu dengan yang lain jenis
cetakan.

Gambar 2.9 Injection Molding


o Injection unit terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
 Motor dan transmission gear unit
Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan
untuk memutar screw pada barel, sedangkan transmisi unit berfungsi
untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam secrew, selain itu
transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang di salurkan
sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.
 Cylinder screw ram
Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw
dengan menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran
screw tetap konstan, sehingga di dapat di hasilkan kecepatan dan
tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
 Hopper
Adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum
masuk ke barel, biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik,
digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur
kelembapan, sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara,
dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.

23
 Barrel
Adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik
ketika di panasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk
memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
 Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper
ke nozzle, ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik
mengisi screw yang selanjutnya di panasi lalu di dorong ke arah nozzle.
 Nonreturn valve
Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah
meleleh agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.
 Injection Process Mechanism
Perhatikan Gambar 2.9 diatas, bahan baku untuk plastik injeksi
berupa plastik raw material yang berupa butiran – butiran kecil plastik
tersebut di masukkan dalam hopper, setelah pressure, kecepatan dan
parameter lainya di setting, plastik raw material (material kasar) akan
di panaskan dalam barrel, selanjutnya screw berputar dan mengalirkan
plastik yang mulai meleleh, saat plastic akan di injeksikan oleh nozzle,
molding unit di tutup oleh clamping unit, setelah di tutup dan di tekan
oleh clamping unit plastik di masukkan ke dalam mold unit melalui
nozzle. Setelah plastik di masukkan ke dalam molding unit, screw
berhenti berputar, lalu clamping unit menarik core mold, sehingga mold
terbuka, di lanjutkan dengan melepas produk plastik yang telah di cetak
dengan menekan ejektor pada molding unit.
 Mold Unit
Mold unit adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik,
bentuk benda plastik sangat tergantung dari bentuk mold, karena setelah
plastik masuk ke dalam mold, di dinginkan maka terbentuklah bentuk
plastik sesuai dengan bentuk mold, ada berbagai tipe mold, di sesuaikan
dengan bentuk benda yang akan dibuat, untuk mengenal lebih jauh
tentang mold perlu pembahasan tersendiri.
o Mold yang paling simple atau biasa disebut dengan stadrad mold, secara
umum terdiri dari :
 Sprue dan runner system
24
Bagian ini yang menerima plastik dari nozzle lalu oleh runner
akan di masukkan ke dalam cavity mold.
 Cavity side
Bagian ini merupakan salah satu sisi yang membentuk bentuk
plastik, cavity sideterletak pada stationary plate, yaitu plate yang tidak
bergerak saat prosses ejectingproduk plastik.
 Core side
Bagian ini juga merupakan bagian yang ikut andil memberikan
bentuk pada produkplastik yang di cetak, bedanya core side berada pada
moving plate, dan bagian ini selalu di hubungkan dengan ejektor.
Secara umum dua bagian inilah yang membentuk produk plastik.
 Ejector system
Setiap jenis mold selalu mempunyai sistem untuk melepas
produk yang selesai dicetak dari cavity mold, bagian inilah yang disebut
dengan ejektor, walau jenis ejektor bermacam-macam.

Gambar 2.10 Mesin Injection Molding

o Kontrol suhu cetakan


Suhu cetakan memiliki pengaruh yang menentukan kualitas pada
bagian dibentuk. Hal ini berlaku terutama untuk sifat-sifat seperti yang
melekat tekanan,melenting, toleransi dimensi, berat dan penyelesain
permukaan. Waktu pendinginanuga sebagian besar ditentukan oleh suhu
permukaan cetakan .
Sebagai aturan, alat pemanasan atau pendinginan yang digunakan
untuk tujuanini hanya dapat memastikan cetakan berada pada suhu yang
konstan, pada tingkattertentu, dengan batas tertentu . Pertama, permukaan

25
rongga dipanaskan dari 5 sampa15 ° C selama fase injeksi saat datang ke
dalam kontak dengan lelehan. Pada saatsiklus injeksi berikutnya dimulai,
kenaikan suhu ini akan diimbangi sekali lagi melaluipenghilangan panas.
Dengan siklus steady-state, maka, fluktuasi suhu periodik akan
menghasilkan (" profil gigi gergaji "). Selama start- up produksi,
bagaimanapun, suhu cetakan akan meningkat untuk jangka waktu tertentu,
sampai keadaan keseimbangantelah dicapai antara pasokan dan
penghapusan panas. Suhu ini bisa mencapai 10sampai 30 °C lebih tinggi
dari nilai setpoint pada unit kontrol suhu. Ini juga memilikifluktuasi kontrol
dari unit kontrol suhu ditumpangkan di atasnya, yang dapat cukup besar di
kali.

o Waktu Pendinginan (Cooling Time)


Waktu pendinginan cetakan injeksi merupakan fungsi dari jenis
bahan,ketebalan dinding, suhu cetakan (θW), suhu mencair (θM).
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pendinginan adalah
ketebalandinding dan suhu cetakan. Suhu mencair hanya memiliki sedikit
pengaruh pada waktu pendinginan.
3. Produk
Laptop adalah Produk yang sudah menggunakan polikarbonat
dikarnakan agar laptop tidak menghantarkan listrik dan membuat nyaman bagi
pengguna.
Menggunakan polimer jenis polikarbonat pada kesing CPU ternyata
efisien karna aman bagi anak-anak karna tidak menghantarkan listrik di bagian
kesing tersebut, lebih rigan, kuat, tahan terhadap panas, mudah di bentuk dan
tahan lama, jika bandingkan dengan logam yang menghantar listrik jadi bahaya
jika tersentuh, lebih berat, jika logam panas akan merata panasnya, logam juga
dapat menyebabkan karat atau korosi pada bagian kesing CPU meskipun
kasing logam komputer sekarang saat dipegang bagi orang dewasa tidak
merasakan setrum (dalam keadaan tangan kering) tetapi bagi anak kecil atau
anak-anak tetap merasakan setrum pada kesing tersebut karna kesing tersebut
tetap menghantarkan setrum dalam sekala kecil. Jadi menggunakan
polikarbonat lebih aman untk anak-anak maupun orang dewasa.

26
2.7. Kekurangan dan kelebihan Logam dan Polikarbonat
1. Kasing Logam
Adapun kelebihan dari kasing logam adalah
a. Kelebihan
 Tampilan premium
 Gejala overheating lebih dapat diatasi
b. Kekurangan
 Bobot perangkat lebih berat.
 Casing mudah rusak
 Dapat menimbulkan listrik statis
 Rentan kotor
 Menghantarkan listrik statis
2. Polycarbonate
(okasurya 2017) Adapun kelebihan dan kekurangan dari matrial
Polikarbonat sebagai kasing CPU ataupun kasing Laptop
a. Kelebihan
 Bentuk bisa bermacam macam bentuknya karena plastik mudah diolah
 Panas tidak tersebar ke bagian kasing sehingga lebih aman untuk
menghindari panas yang keluar
 Bila dilakukan penggantian body, harganya lebih murah dan mudah
dikustomasi (memakai cutting sticker atau di cat ulang)
 Harga kasing lebih murah dibanding aluminium atau logam
 Tidak menghantarkan listrik
b. Kekurangan
 Cat pada body kurang awet sehingga menghilangkan kesan bersih (tahan 5
tahun).
 Panas yang keluar tidak merata sehingga tidak disarankan memakaian dalam
keadaan bekerja berat tanpa ventilasi yang cukup.
 Ketahanan body sangat ditentukan oleh perawatan kasing yang dilakukan
pemilik.

27
2.8. Perbandingan Logam (Baja) dan Polikarbonat
1. Logam ( Baja)
Casing logam sangat unggul dari segi desain yang membuat tampilan
kasing kamu lebih mewah, elegan dan memiliki aksen kuat. Casing yang terbuat
dari bahan logam terbukti sangat kuat menahan panas yang kerap dihasilkan oleh
perangkat mobile ketika digunakan dalam waktu yang lama, sehingga dapat
berfungsi sebagai pendingin.
Casing berbahan logam mudah penyok sehingga akan mengurangi sisi
keindahannya. Selain itu dengan casing logam justru terkadang susah untuk dapat
cepat menerima sinyal karena material keras yang melindungi perangkat.
2. Polikarbonat
Perangkat yang menggunakan material plastik keras ini adalah terletak
pada sisi kekuatannya, dimana perangkat ini tidak mudah penyok dan
melengkung. Hal ini membuat casing polycarbonate jauh lebih baik dibandingkan
dengan perangkat yang menggunakan casing logam. Casing polycarbonate
cenderung lebih mudah menerima signal dan stabil.
Material plastik keras ternyata tidak terlalu dapat menahan panas
perangkat sehingga membuat perangkat mobile kamu tetap terasa panas ketika
dipakai dalam waktu yang lama.

28
BAB III
KESIMPULAN

1. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% dari berat
keseluruhan baja tersebut sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja:
karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan
aluminium.
Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer dengan gugus
karbonat (-O-(C=O)-O-). polikarbonat yang paling umum adalah bisfenol A (BPA).
Bisphenol A (BPA) adalah senyawa sintetis organik dengan rumus kimia
(CH3)2C(C6H4OH)2 milik kelompok turunan diphenylmethane dan bisphenol , dengan
dua gugus hidroksifenil.
2. Sifat sifat
a. Logam
a. Kimia
Logam biasanya cenderung membentuk kation melalui mekanisme kehilangan
elektron, bereaksi dengan oksigen di udara membentuk oksida melalui beragam
skala waktu
b. Fisika
Logam secara umum memiliki konduktivitas listrik tinggi, konduktivitas
termal tinggi, dan densitas yang tinggi pula.
c. Listrik
Konduktivitas termal dan listrik logam berangkata dari kenyataan bahwa
elektron terluar mereka terdelokalisasi. Situasi ini dapat divisualisasikan
dengan memperhatikan struktur atom logam sebagai suatu koleksi atom yang
terbenam dalam lautan elektron yang bergerak cepat.
b. Polikarbonat
Sifat yang dimiliki Polikarbonat
a. Sifat fisik
Densitas : 1,2 -1,22 gr/cm
Index bias : 1,5843.
Titik leleh : 265-267 oC
Specific heat capacity : 1,2 – 1,3 kJ/kgoC
Thermal conductivity at 23oC : 0,19-0,22 W/(mK)
29
Glass transition temperature (Tg) = 150 oC
Linear thermal expansion coefficient (α) = 65-70 × 10−6/K
Kesetimbangan Absorpsi Air = 0,16-0,35 %
Heat transfer coefficient (h) = 0.21 W/(m2·K)
b. Sifat Mekanik
1. Keras dan Kuat .Material ini sangat kuat. Bahan ini 250 kali lebih
kuat dibandingkan kaca, dan 20 kali lebih kuat dibandingkan akrilik.
2. Fleksibel Sebagai material bangunan, polycarbonate dibuat dalam bentuk
lembaran berukuran 2,1m x 11m. ketebalan dan bentuk yang tersedia cukup
beragam. Memiliki :
Poisson’s Ratio = 0,37
Coefficient of friction (μ) = 0,31
Young's modulus (E) = 2,38 Gpa
Specific Gravity = 1,2
Tensile strength (σt) = 62,8 – 72,4 Mpa
Yield Strength = 62,1 Mpa
Elongation (ε) at break = 110 – 150 %
Notch test = 20 – 35 kJ/m2
3. Tak berwarna atau transparan
Polycarbonate pun memiliki sifat transparan yang setara dengankaca, namun
punya kekuatan lebih baik.
4. Tahan panas
Selain kuat, polycarbonate juga tahan panas, alias baru meleleh sampai
20000C. Bila material ini terbakar, lelehannya tidak akan menyebar.
4. Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dengan bahan utama besi kasar yang
berupa padat maupun cair, besi bekas (skrap) dan beberapa paduan logam. Inilah
beberapa proses yang digunakan dalam pembuatan baja.
Memproduksi Kasing Polikarbonat menggunakan injection molding merupakan
teknik pembentukan produk berbahan plastik dengan cara menginjeksikan atau
menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang kemudian didinginkan
dan dikeluarkan dari rongga cetak.
5. Menggunakan polimer jenis polikarbonat pada kesing CPU ternyata efisien karna
aman bagi anak-anak karna tidak menghantarkan listrik di bagian kesing tersebut,
lebih rigan, kuat, tahan terhadap panas, mudah di bentuk dan tahan lama. Karena
30
Laptop adalah Produk yang sudah menggunakan polikarbonat dikarnakan agar laptop
tidak menghantarkan listrik dan membuat nyaman bagi pengguna. Memiliki sifat
yang kuat dan keras, Fleksibel, transparan,Tahan panas.
6. Kekurangan dan kelebihan
a. Kasing Logam
Adapun kelebihan dari kasing logam adalah
Kelebihan
 Tampilan premium
 Tampilan premium
Kekurangan
 Bobot perangkat lebih berat.
 Casing mudah rusak
 Dapat menimbulkan listrik statis
 Rentan kotor
b. Polycarbonate
(okasurya 2017) Adapun kelebihan dan kekurangan dari matrial
Polikarbonat sebagai kasing CPU ataupun kasing Laptop
Kelebihan
 Bentuk bisa bermacam macam bentuknya karena plastik mudah diolah
 Panas tidak tersebar ke bagian kasing sehingga lebih aman untuk menghindari
panas yang keluar
 Bila dilakukan penggantian body, harganya lebih murah dan mudah dikustomasi
(memakai cutting sticker atau di cat ulang)
 Harga kasing lebih murah dibanding aluminium
Kekurangan
 Cat pada body kurang awet sehingga menghilangkan kesan bersih (tahan 5
tahun)
 Panas yang keluar tidak merata sehingga tidak disarankan memakaian dalam
keadaan bekerja berat tanpa ventilasi yang cukup.
 Ketahanan body sangat ditentukan oleh perawatan kasing yang dilakukan
pemilik.

31
7. Perbandingan Logam (Baja) dan Polikarbonat
o Logam ( Baja)
Casing logam sangat unggul dari segi desain yang membuat tampilan kasing kamu
lebih mewah, elegan dan memiliki aksen kuat, penghantar listrik statis (konduktor).
o Polikarbonat
Perangkat yang menggunakan material plastik keras ini adalah terletak pada sisi
kekuatannya, dimana perangkat ini tidak mudah penyok dan melengkung, tidak
menghantarka listrik statis (isolator).

32
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016.. Kasing komputer.https://id.wikipedia.org/wiki/Kasing_komputer. Diakses


pada 20 Oktober 2018.
Anonim. 2017. Polikarbonat. http://id.wikipedia.org/wiki/Polikarbonat. Diakses pada 20
Oktober 2018
Okasurya. 2017. https://okasurya2.blogspot.com/2017/04/bagusan-body-laptop-aluminium-
atau.html. Diakses pada 20 Oktober 2018.
Anonim.(http://mould-technology.blogspot.com/2007/12/injection-molds-
classification.html). Diakses pada 20 Oktober 2018
Putri S. K. dkk.2014.PRODUKSI CASING LAPTOP
Megatriagustina2016.CasingPolycarbonatevCasingLogam
https://komunitas.bukalapak.com/news/54123-xfmhvy .Diakses pada 20 Oktober 2018.
Anonim 2018. 17 Kelebihan HP Berbahan Metal dan Kekurangannya
https://daftarhargahp.co.id/kelebihan-hp-berbahan-metal/. Diakses pada 20 Oktober 2018
Anonim 2018 Baja https://id.wikipedia.org/wiki/Baja.. Diakses pada 20 Oktober 2018
Hico 2016. Inilah Proses Pembuatan Baja yang Perlu Kamu Ketahui
https://goodminds.id/proses-pembuatan-baja/. Diakses pada 20 Oktober 2018

33

Anda mungkin juga menyukai