Anda di halaman 1dari 9

FISIKA ZAT PADAT

Nama : Andari Oktafiani


Nim : 17034062
Tugas :1
1. Keadaan Kristal
Zat padat disebut kristal jika atom-atom tersusun sedemikian rupa,sehingga posisinya betul-betul
berulang (periodik)seperti yang diilustrasikan dalam gambar 1.Dimana jarak antara tetangga
terdekatnya sepanjang sumbu X adalah a,dan sepanjang sumbu Y adalah b (X dan Y adalah
sumbu yang boleh saling tegak lurus dan boleh tidak).Suatu Kristal benar-benar memelihara
keberulangannya ini dalam arah X,dan Y ini dari (-) sampai (+).Menurut keberulangannya ini
maka atom-atom A, B, C dan seterusnya adalah sama,dengan kata lain kristal kelihatan benar-
benar sama lokasinya jika diamati dari sembarang kedudukan atom.

Gambar 1.Kristal zat padat satu dimensi,semua atom-atom tersusun secara periodic.

2. Defenisi Pokok
Kisi Kristal adalah suatu titik-titik dalam ruang yang sedemikian rupa
susunannya sehingga setiap titik dikelilingi oleh tetangga yang identik.Dengan
keidentikkannya ini jika ditinjau dari suatu arah tertentu dari suatu titik kisi, akan
memiliki penampilan yang sama bila dipandang dari arah yang sama dari
beberapa titik kisi yang lain.Struktur seluruh kristal dapat digambarkan dalam
bentuk apayang yang disebut sebagai kisi kristal atau kisi.Pada setiap titik kisi
dapat ditempati oleh satu atom atau suatu kelompok atom.Kisi kristal dapat
dipandang sebagai suatu kerangka, dan kristal real diperoleh dengan
menempatkan satu atom atau lebih pada setiap titik kisi kerangka
bersangkutan.Terdapat dua klas kisi, yaitu :
 Kisi Bravais : Dalam kisi Bravais seluruh titik kisi adalah
ekuivalen, oleh karenanya seluruh atom dalam Kristal sama jenisnya.
 Kisi non Bravais terdapat titik -titik kisi yang tidak ekuivalen.
Vektor Basis
Vektor basis itu:
•Tidak unik(Ada berbagai kemungkinan)
•HarusTidak segaris (Tak ko-linear)

Setiap titik dalam kisi tiga dimensional dapat ditulis sebagai ujung dari vektor kisi.

Rn= n1a, + n2b + n3c

Dimana :a,b,dan c adalah vektor; n1,n2 dan n3 bilangan yang nilainya tergantung
pada titik kisinya. Seperti diberikan pada Gambar 1 dalam gambaran dua dimensi,
titik asal berada pada titik kisi tertentu, A. Titik B,(n1, n2) = (1,0); C, (n1, n2) =
(1,1),D,(n1,n2) = (0,-1)

Gambar 1. Vektor a dan b adalah vektor basis kisi. Vektor a dan b’membentuk satu set vektor
basis yang lain.Daerah yang diarsir adalah satu unit sel untuk kedua basis tersebut
Sel Satuan adalah luas daerah jajaran genjang yang sisi-sisinya dibatasi oleh
vektor basis. Apabila sel serupa itu digeser-Geser keujung suatu vektor translasi,
maka seluruh kisi kristal akan tercakup olehnya. Sel satuan itu tidak unik,karena
vector basis tidak unik tetapi semua sel satuan itu sama luasnya.Dalam contoh
diatas sel satuan mengandung satu titik kisi(empat kali seperempat
selkisi).Vektor-vektor ini membatasi sel dan disebut dengan "sumbu-sumbu
struktur" unit sell dia dapat digambarkan dalam panjang (a, b dan c) dan sudut-
sudut antaranya yaitu (a, β dan y ). Panjang dan sudut-sudut ini disebut tetapan
kisi atau parameter kisi dari unit sel

Gambar 1.Satu unit sel dalam tiga dimensi

Perhatikan bahwa vektor-vektor a, b dan c , tidak hanya menetapkan unit sel,


tetapi juga keseluruhan titik kisi melalui translasi vektor-vektor ini.Dengan kata
lain semua kumpulan titik-titik dalam kisi dapat dibuat lagi dengan mengulang
membuat vektor-vektor a, b dan c , pada salah satu titik kisi yang berada pada titik
awal atau pada salah satu titik yang dipilih. Koordinat vektor untuk sembarang
titik dalam kisi adalah Pa,Qb dan Rc, dimana P,Q dan R adalah bilangan bulat.
Hal ini memboleh- kan bahwa susunan titik-titik adalah benar-benar periodic
dalam tiga dimensi, titik-titik diulang dengan interval yang teratur sepanjang
sembarang garis yang dipilih digambar melalui kisi.

Sel Primitive dan Non Primitive


Sel primitive adalah sel satuan yang hanya memiliki satu titik kisi per sel.
•SelTak primitive memiliki lebih dari satuTitik kisi per sel.
Beberapa sifat:
•Luas sel tak primitive adalah kelipatan dari sel primitive
•Sel primitive dan sel tak primitive berkait dengan,pemilihan vector basis dalam
kisi bravais
Sistem Kristal dan Kisi Bravais

1. Sistem kristal kubus


sistem kristal kubus memiliki panjang rusuk yang sama ( a = b = c) serta memiliki sudut (α = β
= γ) sebesar 90°. Sistem kristal kubus ini dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu kubus sederhana
(simple cubic/ SC), kubus berpusat badan (body-centered cubic/ BCC) dan kubus berpusat muka
(Face-centered Cubic/ FCC).

Berikut bentuk dari ketiga jenis kubus tersebut:


Kubus sederhana,
Pada bentuk kubus sederhana, masing-masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok)
kubus.

Pada kubus BCC, masing-masing terdapat satu atom pada semua pojok kubus, dan terdapat satu
atom pada pusat kubus (yang ditunjukkan dengan atom warna biru).

Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu atom pada semua pojok kubus, juga
terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus (yang ditunjukkan dengan atom
warna merah).
2. Sistem Kristal tetragonal

Pada sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b ≠ c) dan semua
sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya memiliki dua bentuk yaitu
sederhana dan berpusat badan.

Pada bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana masing-masing
terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.

Sedangkan pada tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan, yaitu
memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru), dan atom lainnya
berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.

3. Sistem kristal Ortorombik

Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body center
(berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka (yang
ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik (yang
ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini berbeda-
beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar 90°.
4. Sistem kristal monoklin

Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan berpusat muka
pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c), serta sudut α
= γ = 90° dan β ≠ 90°.

5. Sistem kristal triklin

Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini memiliki panjang
rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠
γ ≠ 90°.
6. Sistem kristal rombohedral atau trigonal

Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠ c). sedangkan sudut-
sudutnya adalah α = β = 90°dan γ =120°.

7. Sistem kristal heksagonal

Pada system kristal ini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam), maka system ini
memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai sudut yaitu 90° dan 120° (α = β
= 90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk-rusuknya adalah a = b ≠ c. semua atom berada pada
sudut-sudut (pojok) heksagonal dan terdapat masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi
heksagonal (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Secara keseluruhan, dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Sistem Kristal Kisi Bravais Panjang rusuk Besar sudut-sudut


 Sederhana
 Berpusat badan
1. Kubus a=b=c α = β = γ = 90°
 Berpusat muka

 Sederhana
2. Tetragonal  Berpusat Badan a=b≠c α = β = γ = 90°

 Sederhana
 Berpusat badan
 Berpusat muka
3. Ortorombik a≠b≠c α = β = γ = 90°
 Berpusat muka A, B, atau
C

 Sederhana α = γ = 90°,β ≠ 90°


4. Monoklin  Berpusat muka C a≠b≠c

5. Triklin  Sederhana α ≠ β ≠ γ ≠ 90°


a≠b≠c
Rombohedral  Sederhana α = β = 90°,γ =
6. a=b≠c
atau trigonal 120°
 Sederhana α = β = 90°,γ =
7. Heksagonal a=b≠c
120°
Total = 7 Total = 14 Kisi Bravais
Sistem Kristal
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.unp.ac.id/mod/resource/view.php?id=100181

http://repository.unp.ac.id/878/1/IBNU%20SUUD_1221_98.pdf

http://rolanrusli.com/sistem-kristal-dan-kisi-bravais/

Anda mungkin juga menyukai